Anda di halaman 1dari 6

REFERAT

STATUS EPILEPSI NON KONVULSI

Disusun oleh:

Putu Gede Indra Dananjaya 1


AA Ngr Bgs Wibisana Esa Partha 17710020
Theresia Ratna Widjaja 1

Pembimbing:
dr. Sugeng Wijayanto Sp. S

LAB / SMF ILMU KESEHATAN SARAF


FK UWKS / RSUD SIDOARJO
SURABAYA
2017
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGHANTAR.................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. DEFINISI .................................................................................................. 3

II. EPIDEMIOLOGI ...................................................................................... 3

III. ETIOLOGI ................................................................................................ 4

IV. PATOFISIOLOGI..................................................................................... 4

V. GAMBARAN KLINIS ............................................................................. 8

VI. DIAGNOSIS ............................................................................................. 9

VII. PENATALAKSANAAN ........................................................................ 10

VIII. KOMPLIKASI ........................................................................................ 12

IX. PROGNOSIS .......................................................................................... 12

BAB III KESIMPULAN............................................................................................... 13

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 14
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas KehendakNya penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Status Epilepsi Non Konvulsi.

Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Saraf.Mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis serta waktu yang tersedia untuk menyusun
makalah ini sangat terbatas, penulis sadar masih banyak kekurangan baik dari segi isi, susunan
bahasa maupun sistematika penulisannya. Untuk itu kritik dan saran pembaca yang
bersifatmembangun sangat penulis harapkan.

Pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dr.
Sugeng Wijayanto Sp. S selaku pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Saraf di RSUD
Sidoarjo, yang telah memberikan masukan yang berguna dalam proses penyusunan makalah
ini.Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang juga turut membantu
dalam upaya penyelesaian makalah ini.

Akhir kata penulis berharap kiranya makalah ini dapat menjadi masukan yang berguna dan
bisa menjadi informasi bagi tenaga medis dan profesi lain yang terkait dengan masalah kesehatan
pada umumnya, dan khususnya tentang masalah epilepsi.

Sidoarjo, Oktober 2017

Penulis
Pendahuluan

Status Epilepsi non konvulsi diartikan sebagai suatu kondisi dimana ditemukan berbagai gejala
terutama perubahan status mental yang lama diakibatkan aktifitas bangkitan yang sedang
berlangsung. Manifestasi klinis dapat bervariasi dari bingung sampai gangguan tingkah laku aneh
dan psikosis serta koma. Status epilepsi nonkonvulsi tidak terdiagnosa, seringkali dianggap
sebagai gangguan psikiatri. (Frida Meiti, A Basjirudin, 2012)

Pada tahun 1945 Lennox menemukan gambaran EEG pada pasien dengan Status Petit Mal. Status
epilepsi non konvulsi pertama ditemukan oleh Charcot pada tahun 1988 pada pasien yang
somnolen akibat keracunan tripel bromide. Pada tahun 2004, kelompok dari Neuroscience
mengadakan pertemuan untuk membicarakan definisi, diagnosa dan penatalaksanaan status
epilepsi non konvulsi Walaupun kedalam status epilepsi konvulsi termasuk beberapa jenis gejala
yang berbeda namun ada dua hal yang takterpisahkan yaitu kesulitan menegakkan diagnosa dan
ketidak jelasan cara pengobatan yang tepat. (Frida Meiti, A Basjirudin, 2012)

Definisi

Status epilepsi non konvulsi adalah serangan epilepsi yang berlangsung lebih dari 30 menit
ditandai dengan adanya aktifitas bangkitan yang kontinyu atau berulang pada perubahan Elektro
Encephalogram (EEG) yang menyebabkan berbagai gejala klinik mencakup gangguan kesadaran,
gangguan persepsi dengan tingkah laku yang abnormal. Menurut The Epilepsy Research
Foundation status epilepsi non konvulsi adalah suatu rangkaian kondisi dimana ditemukan aktifitas
bangkitan yang memanjang yang menyebabkan gejala klinis non konvulsi. (Frida Meiti, A
Basjirudin, 2012)
Bila seseorang anak diduga menderita status epilepsi non konvulsi maka EEG harus segera
dilakukan. Rekaman EEG akan memudahkan dokter untuk mengkonfirmasi atau mengeklusi
diagnosis status epilepsi nonkonvulsi. Idealnya EEG dilakukan sebelum anak mendapat obat anti
epilepsi. EEG juga berguna untuk memonitor respon pengobatan.Status epilepsi non konvulsi
dibedakan dengan status epilepsi konvulsi karena tidakditemukan atau sedikit ditemukannya
komponen motorik. Tanda dominan dari status epilepsi non konvulsi adalah perubahan status
mental yang berhubungan dengan perubahan pada EEG.( Frida Meiti, A Basjirudin, 2012)
Ada 3 jenis utama dari status epilepsi : status absens yang merupakan epilepsi umum dan status
parsial komplek yang berasal dari bangkitan fokal dan kategori ketiga hipsaritmia terutama
ditemukan pada spasme infantile atau syndrome West. Frida Meiti, A Basjirudin, 2012)
Status absent dan status parsial komplek keduanya ditandai dengan perubahan dari tingkat
kesadaran dan tingkah laku, keduanya tidak ditemui atau ditemui gejala motor yang minimal.
Gejala awal dapat terjadi mendadak atau perlahan-lahan, lamanya gejala bervariasi dari beberapa
menit, hari atau bulan. Tidak berespon, salah satu gejala yang harus difikirkan suatu gambaran dari
status absens. (Frida Meiti, A Basjirudin, 2012)
Absent status biasanya khas ditemukan pulihnya kesadaran, terlebih dahulu terjadi normalisasi
post iktal secara berangsur-angsur. (Frida Meiti, A Basjirudin, 2012)
Menurut sejarah status absens lebih banyak ditemukan dari pada status parsial komplek, tetapi
dengan perbaikan dari teknik EEG membawa perubahan. Aktifitas cepat (rapid generalization)
dari status parsial komplek pada EEG sering dianggap sebagai status absens. (Frida Meiti, A
Basjirudin, 2012)

Epidemiologi

Untuk menentukan angka kejadian dari status epilepsi non konvulsi (NCSE) dibutuhkan
tersedianya EEG. Beberapa studi hanya dilaporkan dari pasien yang di rawat di rumah sakit. Lebih
mudah untuk menentukan angka kejadian dari status epilepsi konvulsi umum (GCSE), karena
gejala klinik mudah dikenal. De Lorenzo dkk melaporkan angka kejadian 41 per 100.000, angka
kematian pada GCSE hampir 22%, dan meningkat 30% pada usia tua.(Frida Meiti dan A
Basjirudin, 2012)
Menurut epilepsy foundation research, angka kejadian NCSE diperkirakan 6-18 kasus/
100.000/tahun.Towne dkk, pada studi prospektif dari 236 pasien dengan koma dimana secara
klinis tidak ditemukan kejang, melaporkan 8% dari pasien memenuhi kriteria NCSE pada EEG.(9)
De Lorenzo dkk mendapatkan 14% dari pasien yang kontrol sesudah mendapat GCSE(8) Privitera
dan Strawburg melaporkan pada studi prospektif menemukan pada 198 pasien dengan perubahan
tingkat kesadaran pada EEG ditemukan NCSE. NSCE dilaporkan dapat ditemukan pada semua
usia dan usia sangat muda sampai sangat tua, pada kedua jenis kelamin tanpa perbedaan. NCSE
tidak membutuhkan riwayat kejang sebelumnya, dari perpustakaan dilaporkan 10-100% pasien
dengan NCSE telah ditemukan riwayat kejang sebelumnya.(4.5.6.) Diperkirakan 10% dari dewasa
dengan status absent didapat sekurangnya satu kali serangan absent. Pada dewasa, NCSE
diperkirakan seperempat dari seluruh kasus status epilepsi. Data mengenai NCSE pada anak-anak
jarang dilaporkan disebabkan oleh kurangnya konsensus untuk diagnosa dan diatas segalanya
akibat tidak diketahuinya gejala sebagai kelainan patologi atau misinterprestasi sebagai problem
tingkah laku., status absent dilaporkan terbanyak pada anak-anak yang akan menjadi NSCE pada
waktu dewasa. Berbagai faktor pencetus dapat terlibat pada NCSE termasuk gangguan metabolik,
infeksi, intoksikasi alkohol, kehamilan, intoksikasi obat (amitriptilin, theophylin, cephalosporin,
obat khemoterapi (metotroksat, ifosfemid, ciklo fostamid, ciklosporin, vinblastin, eisplastin),
withdrawal anti epilepsy (AEO) dan carbamazepin, sangat jarang lamotrigin, phenobarbital,
phenitoin.(Frida Meiti, A Basjirudin, 2012)
Daftar Pustaka

1. M Walker, H Cross, J Smith, et al. Nonconvulsive status epilepticus: Epilepsy Research


Foundation
Workshop Reports. Epileptic Disorder 2005; 7:253-296
2. PW Kaplan, Assessing the outcomes in patients with nonconvulsive status epilepticus :
nonconvulsive status epilepticus is underdiagnosed, potentially overtreated and
confounded by comorbidity. J.Clin Neurophysiology 1999; 16(4): 341-342
3. DH Lowenstein, T Bleck, Donald RL Mae. Its time to revised the definition of status
epilepticusepilepsia 1999;40 : 120-122
4. T Thompson, U Lindborn, B Nilson. Nonconvulsive status epilepticus in adults: Thirty two
Consective patients from a general hospital population. Epilepsia 1992; 33: 829-835
5. A Guberman, Regna G Conte, D Stass et al. Nonconvulsive generalized status epilepticus:
Clinical features, neurophysiological testing and long-term follow-up. Neurology 1986;
36: 1284-1291
6. T Tomson, E Svanborg, J Wedlund. Nonconvulsive status epilepticus: high incidence of
compleks parsial status. Epilepsia 1986; 27:276-285
7. C Ballenger, D King, B Gallagher. Partial Compleks status Epipelticus. Neurology 1983;
33: 1545- 1552
8. RJ De Lorenzo, EJ Waterhause, AR Towne, et al. Persistent nonconvulsive status
epilepticus after control of convulsive status epilepticus. Epilepsia 1998; 38(8): 833-840
9. AR Towne, EJ Waterhause, JG Boggs et al. Prevalence of nonconvulsive status epilepticus
In comatose
10. Dan Bernard and Boyd G Steward.. Nonconvulsive (Dialeptic) status epilepticus in
Children. Current Pediatric Reviews 2005; I : 7-16 11. FW Drislane. Presentation,
evaluation and treatment of nonconvulsive status epilepticus. Epilepsy

Anda mungkin juga menyukai