Anda di halaman 1dari 13

MODUL 1

LATAR BELAKANG PEMBELAJARAN TERPADU


KEGIATAN BELAJAR 1
Karakteristik pembelajaran di taman kanak-kanak.
A. Karakteristik pembelajaran di taman kanak-kanak
Masitoh, dkk. (2005) mengemukakan pembelajaran di TK mengutamakan bermain
sambil belajar seraya bermain.
Bermain dibutuhkan anak untuk perkembangan berpikirnya. Bermain sebagai bentuk
kegiatan di TK adalah bermain kreatif dan menyenangkan. Melalui bermain kreatif anak
dapat mengembang serta mengintegrasikan semua kemampuannya.
B. Prinsip pembelajaran di taman kanak-kanak
Menurut masitoh (2004) beberapa prinsip pembelajaran tersebut adalah :
1. Proses pembelajaran bagi anak usia dini adalah proses interaksi antara anak, sumber
belajar, dan pendidik dalam suatu lingkungan.
Salah satu prinsip pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini adalah proses
pembelajaran yang dilaksanakan secara terpadu karena melalui pembelajaran terpadu,
seluruh pengembangan potensi anak dibidang fisik motorik, intelegensi, sosial
emosional, bahasa, serta komunikasi dapat diintegrasikan secara menyeluruh sehingga
menjadi lebih bermakna bagi anak.
KEGIATAN BELAJAR 2
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK
A. Ciri Ciri perkembangan anak usia taman kanak-kanak
Perkembangan anak TK yang terentang dari usia 4 sampai 6 tahun merupakan bagian dari
perkembangan manusia secara keseluruhan. Menurut hibana (2002) ada beberapa
karakteristik perkembangan anak usia 4 6 tahun, meliputi berikut ini :
1. Perkembangan fisik anak. Ditandai dengan keaktifan anak untuk melakukan berbagai
kegiatan.
2. Perkembangan bahasa. Ditandai dengan kemampuan anak memahami pembicaraan
orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu.
3. Perkembangan kognitif (daya pikir anak). Ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak
luar biasa terhadap lingkungan sekitarnya.
4. Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial.
Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa secara umum kemampuan yang berkembang
pada anak usia TK adalah kecerdasan jamaknya atau kemampuan dasar anak, antara lain
mencangkup perkembangan kognitif, sosial emosional, nilai, dan moral agama,
fisik/motorik, bahasa dan seni.
B. Kemampuan dasar anak taman kanak-kanak
Kemampuan dasar anak TK terdiri dari :
1. Kemampuan kognitif anak TK;
2. Kemampuan sosial emosional anak TK;
3. Kemampuan nilai moral agama anak TK;
4. Kemampuan fisik anak TK;
5. Kemampuan bahasa anak TK;
6. Kemampuan seni anak TK;
C. Kecerdasan jamak (multiple intelligences)
1. Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau kemampuan
menggunakan kata secara efektif baik lisan maupun tertulis.
2. Kecerdasan logika matematik
Kecerdasan logika matematik adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika.
3. Kecerdasan fisik (Kinestetik-Jasmani)
Adalah anak-anak sering tak dapat diam saat sedang duduk makan, dan biasanya, anak
yang cerdas dibidang ini adalah anak yang sering dan senang bermain di luar.
4. Kecerdasan Visual Spasial
Kecerdasan visual spasial adalah seorang anak yang memiliki kemampuan untuk
memvisualkan gambar di dalam pikiran atau seorang anak yang dapat memecahkan
suatu masalah atau menemukan suatu jawaban dengan memvisualkan bentuk atau
gambar.
5. Kecerdasan intrapersonal
Secara umum, anak yang mempunyai kecerdasan intrapersonal mempunyai
kemampuan untuk berpikir secara reflektif, mengacu pada kesadaran reflektif
menangani perasaan dan proses pemikiran diri sendiri.
6. Kecerdasan interpersonal (antar pribadi)
Adalah kemampuan berpikir lewat berkomunikasi dengan orang lain.
7. Kecerdasan musikal
Secara umum kecerdasan musikal adalah kemampuan seorang anak dalam menangani
bentuk-bentuk musikal.
8. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis adalah anak yang mempunyai keahlian mengenali dan
mengkategorikan spesies flora atau dapat menjadi kepekaan terhadap fenomena alam.
9. Kecerdasan eksestensialis
Kecerdasan eksistensialis adalah kemampuan seseoarang untuk menempatkan diri
dalam hubungan dengan jangkauan kosmos terjauh, yang tak terhingga besarnya atau
kecilnya.
MODUL 2
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN TERPADU
KEGIATAN BELAJAR 1
Hakikat pembelajaran terpadu
A. Pengertian pembelajaran terpadu
Pengertian pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan kegiatan ke dalam semua bidang
pengembangan,
Tema adalah ide pokok sehingga pembelajaran terpadu atau pembelajaran tema
merupakan pendekatan pembelajaran yang didasarkan atas ide pokok tentang anak dan
lingkungannya.
Fokus perhatian pembelajaran terpadu terletak pada proses yang ditempuh anak
saat berusaha memahami isi dan kegiatan pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk
keterampilan yang harus dikembangkannya (Aminuddin, 1994)
B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU
Hendrick (1986) dalam ocih setiasih (2005) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu
membentuk anak mengembangkan semua pemikirannya secara langsung dalam proses
belajar mereka.
Terdapat beberapa karakteristik yang perlu anda pahami dari pembelajaran terpadu.
1. Pembelajaran terpadu berpusat pada anak.
2. Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada anak.
3. Pembelajaran terpadu menciptakan kegiatan yang dapat mengoptimalkan semua
pemikiran anak.
4. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai bidang pengembangan
dalam suatu proses pembelajaran.
5. Pembelajaran terpadu bersifat luwes
6. Hasil pembelajaran yang akan dicapai adalah agar dapat setiap aspek pengembangan
dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
C. Prinsip-Prinsip pembelajaran terpadu
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran
terpadu di TK, terutama pada saat penggalian tema-tema, pelaksanaan pembelajaran, dan
pelaksanaan penilaian.
D. Landasan Pembelajaran Terpadu
Landasan-landasan yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran
terpadu di TK. Meliputi landasan psikologis terutama berkaitan dengan psikologi
perkembangan peserta didik. Landasan praktis berkaitan dengan kondisi-kondisi nyata
yang pada ummnya terjadi dalam proses pembelajaran saat ini sehingga harus mendapat
perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu.
Secara filosofis, kemonculan pembelajaran terpadu sangan dipengaruhi oleh tiga aliran
filsafat berikut :
1. Progresivisme
2. Konstruktivisme
3. humanisme
E. Manfaat pembelajaran terpadu
1. Memungkingkan anak mengeksplorasi dan mengekpresikan pengetahuan dan
keterampilannya melalui berbagai kegiatan.

Kegiatan belajar 2
Model-model pembelajaran terpadu

A. Model pembelajaran terpadu di taman anak-anak


Menurut robin fogarty (1991) terdapat 10 (sepuluh) macam model pembelajaran
terpadu.
1. Model jaring laba-laba (webbed)
Kekuatan model ini adalah lebih mudah dalam merancang dan menggunakannya,
proses penentuan tema yang melibatkan anaks erta penggalian tema dimulai dari
lingkungan terdekat anak. Sedangkan kelemahan model ini adalah pada saat
penyeleksian tema sehingga sangat diperlukan keterampilan guru untuk terlalu
dangkal dalam merumuskan suatu tema dan tema tersebut hanya berfungsi secara
artifisial yang tidak tergambarkan dalam kegiatan yang kmprehensif. Biasanya
guru lebih terfokus pada kegiatan, tidak pada mengembangan konsep/kompetensi
yang harus dikuasai anak.
2. Model keterkaitan
Kekuatan dari model ini adalah anak memiliki gambaran yang mendalam dalam
satu bidang pengembangan sehingga terjadi internalisasi atau penyatuan terhadap
konsep yang dikembangkan.
Kelemahan dari model ini adalah berbagai bidang pengembangan di dalam model
ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait walaupun hubungna dibuat secara
ekplisit antara bidang pengembangan.
3. Model keterpaduan.
Model ini agak sulit dilaksanakan secara utuh di TK karena mensyaratkan bidang
pengembangan serta penentuan fokus dari adanya saling tumpang tindih antar
bidang pengembangan dan keterampilan.
Kekuatan dari model ini adalah mengarahkan keterkaitan antar bidang
pengembagnan secara lebih jelas dan terarah.
MODUL 3
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DAN PERANAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN TERPADU
KEGIATAN BELAJAR 1
Keterampilan dasar mengajar dan peranan guru dalam pembelajaran terpadu
A. Interaksi edukatif
1. Pengertian
Interaksi yang bernilai edukatif, yaitu interaksi yang dengan meletakkan tujuan untuk
mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang dalam dunia pendidikan interaksi ini
disebut interaksi edukatif.
2. Ciri-ciri interaksi edukatif
a. Interaksi edukatif mempunyai tujuan
b. Interaksi edukatif mempunyai prosedur yang direncanakan untuk mencapai tujuan
c. Interaksi edukatif ditandai dengan penggarapan materi khusus
d. Ditandai dengan aktivitas anak didik
e. Guru berperan sebagai pembimbing
f. Interaksi edukatif membutuhkan disiplin
g. Mempunyai batas waktu
h. Diakhiri dengna evaluasi
3. Prinsip-Prinsip interaksi edukatif
Dengan sebaiknya guru-guru memahami dan menguasai prinsip-prinsip intaraksi
edukatif sebagai berikut.
a. Prinsip motivasi
b. Prinsip berangkat dari persepsi yang dimiliki
c. Prinsip mengarah pada titik pusat perhatian tertente atau fokus tertentu
d. Prinsip keterpaduan
e. Prinsip pemecahan masalah yang dihadapi
f. Prinsip mencari, menemukan, dan megnembangkan sendiri
g. Prinsip belajar sambil bekerja
h. Prinsip hubungan sosial
i. Prinsip perbedaan individual
B. Kedudukan guru dan anak didik
1. Kedudukan guru
Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah seorang yang memberikan ilmu
pengerahuan kepala peserta didik. Seorang guru harus memenuhi beberapa
persyaratan, yaitu sebagai berikut.
a. Takwa kepada Allah SWT
b. Berilmu
c. Sehat jasmani
d. Berkelakuan baik
2. Kedudukan peserta didik/anak didik
Anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dair seorang atau
sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Anak didik adalah pokok
persoalan dalam kegiatan pendidikan danpembelajaran.
C. Keterampilan dasar mengajar
Berikut ini akan disampaikan keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang guru, yaitu.
1. Keterampilan bertanya
Tujuan dari keterampilan bertanya dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai
berikut.
a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu anak.
b. Memusatkan perhatian anak
c. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat anak belajar
Keterampilan bertanya dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Keterampilan bertanya dasar
b. Keterampilan bertanya lanjut
2. Keterampilan memberi penguatan
Tujuan pemberian pengeuatan dalam kegiatan pembelajaran, antara lain :
a. Meningkatkan perhatian anak didik;
b. Membangkitkan dan memelihara motivasi anak didik;
c. Memudahkan anak belajar;
d. Mengobrol dan memodifikasi tingkah laku yang kurang positif serta mendorong
munculnya tingkah laku yang positif dan produktif.
3. Keterampilan mengadakan variasi
Keterampilan ini diperlukan oleh guru untuk mengatasi kebosanan anak didik.
Komponen-komponen dalam keterampilan mengadakan variasi adalah sebagai
berikut.
a. Variasi dalam gaya mengajar guru
b. Variasi dalam penggunaan media dan bahan belajar
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan anak
4. Keterampilan menjelaskan
Menjelaskan merupakan aktivitas yang paling sering dilakukan oleh guru dalam
menyampaikan informasi. Dalam kegiatan pembelajaran, menjelaskan berarti
mengorganisasikan materi pemeblajaran dalam tata urutan yang tercerna secara
sistematis sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh anak didik.
5. Keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal guna terjadinya proses pembelajaran yang
selalu dan efefektif.
6. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Mengajar kelompok kecil dan perorangan terjadi dalam konteks pengajar klasikal. Di
dalam kelas.
7. Keterampilan supervisi klinis
Supervisi klinis adalah satu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu
pengembangan profesional guru/calon guru khususnya dalam penampilan mengajar
berdasarkan analisis data secara teliti dan objektif sevagai pegangan untuk perubahan
tingkah laku mengajar tersebut.
Kegiatan belajar 2
Peranan guru TK dalam pembelajaran terpadu
Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan antara setiap bidang pengembangan akan
meningkatkan peluang terjadinya pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna.
1. Peranan guru TK sebagai perencana
Peranan guru sebagai perencanaan dalam pembelajaran terpadu adalah guru harus
merencanakan suatu kegiatan pembelajaran yang akan dilakukannya bersama anak didik.
a. Perencanaan tahunan
b. Program semester
c. Perencanaan mingguan (satuan kegiatan mingguan)
d. Perencanaan harian (satuan kegiatan harian)
2. Peranan guru TK sebagai pelaksana
Setelah perencanaan selesai disusun maka tugas Anda selanjutnya adalah melaksanakan
apa yang telah anda rencanakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
3. Peranan guru TK sebagai evaluator
Pada peran guru TK Sebagai seorang evaluator, anda melakukan penilaian terhadap proses
kegiatan belajar dan penilaian hasil kegiatan, Namun demikian masih banyak peran lain
yang harus dilakukan guru sebagai pendidik pembimbing dan pelatih antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Korektor
b. Inspirator
c. Informator
d. Organisator
e. Motivator
f. Inisiator
g. Fasilitator
h. Pembimbing
i. Denstrator
j. Pengelola kelas
k. Mediator
l. Supervisor
Kegiatan belajar 1
Pengertian, kelebihan dan keterbatasan model jaring laba-laba
A. Pengertian model jaring laba-laba
Model jaring laba-laba model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik sebagai pusat pembelajaran yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan
dan atau bidang pengembangan
B. Kelemahan dan keterbatasan model jaring laba-laba
Beberapa kelebihan dari model jaring laba-laba ini adalah sebagai berikut.
1. Ada kekuatan motivasi yang berasal dari proses penentuan tema yang diminati oleh
anak-anak
2. Model jaring laba-laba batik mudah dilakukan para guru termasuk guru TK pemula
3. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim
4. Pendekatan semantik memberikan kejelasan "payung" yang akan memotivasi anak
maupun guru
5. Model ini juga memudahkan anak untuk melihat berbagai kegiatan atau berbagai
gagasan yang berbeda, namun saling terkait dalam satu tema.

Sedangkan keterbatasan model jaring laba-laba adalah berikut


1. Cukup sulit dalam memilih dan menentukan tema
2. Guru cenderung merumuskan tema yang dangkal dieksplorasi
3. guru tetap harus dapat memenuhi misi kurikulum baku
4. Seringkali guru lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
daripada pengembangan konsep

Jadi kekuatan pembelajaran dengan pendekatan tema secara umum adalah sebagai berikut.
1. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
anak
2. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
3. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
Mengembangkan keterampilan berpikir dengan mencoba memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi.
4. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, bertoleransi, berkomunikasi
dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
KEGIATAN BELAJAR 2
RENCANA PEMBELAJARAN TERPADU DI TK DENGAN MODEL JARING LABA-
LABA
A. Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang
pengembangan untuk masing-masing kelompok usia
Langkah awal dalam membuat rancangan pembelajaran model apapun terlebih
dulu harus mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator pun setiap kelompok
usia di TK.
B. Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya
Setelah kita memahami perbedaan dan karakteristik kompetensi dasar anda perlu
berlatih untuk dapat mengidentifikasi tema dan subtema yang sesuai untuk anak TK.
Pemilihan tema yang akan digunakan dalam pembelajaran TK harus
dikembangkan dengan memperhatikan berbagai kriteria, yaitu tersebut disesuaikan
dengan:
1. Minat anak
2. Mainan guru.
3. Kebutuhan anak.
4. Hari besar nasional atau Hari Istimewa.
5. Kurikulum sekolah.
C. MENGIDENTIFIKASI INDIKATOR PADA SETIAP KOMPETENSI BIDANG
PENGEMBANGAN MELALUI TEMA DAN SUBTEMA
Setelah menentukan jaring tema maka langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasi indikator pada berbagai bidang pengembangan yang disesuaikan dengan
jaring tema yang telah dibuat. Untuk itu kita perlu melihat kembali indikator setiap bidang
pengembangan pada kurikulum 2004, dengan mengusahakan agar seluruh bidang
pengembangan dapat terakomodasi dalam tema tersebut.
D. Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada
indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih Pada langkah ke-4, dari setiap
indikator yang telah ditentukan perlu dipikirkan kegiatan yang sesuai dengan tema dan
subtema.
E. Menyusun rencana kegiatan mingguan
Setelah kegiatan tersusun, selanjutnya kita perlu membuat rencana kegiatan pembelajaran
untuk satu minggu dan biasa disebut dengan satuan kegiatan mingguan(SKM)
F. Menyusun rencana kegiatan harian
Setelah SKM disusun, selanjutnya kita perlu menjabarkan dalam rencana kegiatan harian,
yang biasanya disebut dengan satuan kegiatan harian (skh)
MODUL 5
PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERKAITAN (CONNECT MODEL) DAN
MODEL KETERPADUAN (INTEGRATED MODEL)
KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERKAITAN (CONNECT MODEL)
A. Pengertian connect model
Connect model adalah suatu model kurikulum yang menghubungkan secara jelas satu
topik dengan topik berikutnya, satu konsep dengan konsep lainnya, suatu kemampuan
dengan kemampuan lainnya, kegiatan satu hari dengan hari lainnya, dan satu mata
pelajaran.
B. Penerapan connect model
Dalam bidang pengembangan sosial emosional terdapat hasil belajar dan indikator sebagai
berikut (pemeriksaan kurikulum 2004)
1. Hasil belajar : menunjukkan rasa kepedulian
Salah satu indikatornya adalah menggunakan barang orang lain dengan hati-hati.
2. Hasil belajar : bersikap ramah
Salah satu indikatornya adalah berbahasa sopan dalam berbicara.
3. Hasil belajar: Tumbuh sikap bekerjasama dan persatuan
Salah satu indikatornya adalah saling membantu sesama teman.
C. Kelebihan dan kekurangan connect model
1. Kelebihan connect model
Kelebihan connect model adalah guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh
dan kemampuan atau indikator yang digabungkan, sehingga kegiatan anak lebih
terarah dan mencapai kemampuan tersebut.
2. Kelemahan connect model
Kelemahan dari connect model adalah model ini belum memberikan gambaran yang
menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang. Selain itu model ini kurang
mendorong guru bekerjasama karena relatif mudah dilaksanakan secara mandiri.
D. Waktu penggunaan connect model
Modeling dapat digunakan pada waktu kita akan menggunakan pembelajaran terpadu.
E. Contoh rancangan connect model
1. Pembentukan perilaku model pembiasaan
a. Sosial - emosional
b. Moral dan nilai-nilai
F. Pelaksanaan connect model
Setelah membuat tabel perencanaan kegiatan susunan kegiatan tersebut menjadi skh. Cara
penyusunannya ialah dengan mengambil dua atau tiga kegiatan sebagai kegiatan inti untuk
satu hari.
KEGIATAN BELAJAR 2
PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERPADUAN (INTEGRATED MODEL)
A. Pengertian integrated model
menurut Fogarty, integrated model adalah suatu model pengembangan kurikulum
yang menggunakan pendekatan lintas bidang ilmu, hampir sama dengan shared model.
Integrated model adalah suatu model pengembangan kurikulum yang
menggunakan pendekatan lintas bidang pengembangan.
B. Penerapan integrated model
Pada hakekatnya integratif model merupakan kurikulum yang ingin memberikan
gambaran utuh kepada anak tentang tujuan melakukan kegiatan-kegiatan terdapat dalam
bidang-bidang.
C. Kelebihan dan kelemahan integrated model
1. Kelebihan integrated model
Kelebihan model ini adalah guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dari
kemampuan yang dikembangkan dari berbagai bidang pengembangan sehingga dapat
memberikan kegiatan yang lebih terarah pada setiap pengembangan untuk mencapai
kemampuan tersebut.
2. Kelemahan integrated model
Kelemahan model ini adalah cukup sulit dilaksanakan karena membutuhkan guru
yang berkemampuan tinggi dan yakin dengan konsep dan kemampuan yang akan
dikembangkan di setiap bidang pengembangan oleh karena itu, penerapan model Ini
Membutuhkan kerjasama dari para guru sehingga model ini dapat sesuai dijadikan
proyek bersama antar guru-guru TK.
MODUL 6
EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERPADU
KEGIATAN BELAJAR 1
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
A. Pengertian
1. Evaluasi (evaluation)
Menurut Linn dan gronlund evaluasi adalah proses yang sistematis untuk
pengumpulan, penganalisaan dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauh
mana anak dapat mencapai tujuan pembelajaran.
2. Penilaian (measurement)
Penilaian adalah penggunaan sistem evaluasi yang bersifat komprehensif
(menyeluruh) untuk menentukan kualitas dari suatu program atau kemajuan dari
seorang anak, meliputi perkembangan sosial, yoona, fisik-motorik, dan perkembangan
intelektualnya.
B. Penilaian di taman kanak-kanak
1. Pengertian penilaian di taman kanak-kanak
Penilaian di TK merupakan usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan serta menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan belajar.
2. Prinsip-prinsip penilaian
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam kegiatan penilaian di TK adalah
sebagai berikut.
a. Berpusat pada anak
b. Berkesinambungan
c. Menyeluruh / keterpaduan
d. Lebih mementingkan proses daripada hasil
e. Berorientasi pada tujuan
f. Objektif dan alamiah
g. Mendidik
h. Konsisten dan jujur
i. Berkenaan
j. Kesesuaian
3. Jenis dan alat penilaian di taman kanak-kanak
a. Lembar pengamatan terstruktur dan daftar periksa pengamatan guru berisi
sejumlah aspek yang akan diminati dengan beberapa kategori penilaian yang
dilakukan dengan memberi tanda checklist() sesuai dengan apa yang tampak
selama pengamatan berlangsung.
b. Catatan anekdot
Merupakan catatan dengan sikap dan perilaku anak dalam situasi-situasi tertentu.
c. Catatan harian / narasi
Berisi catatan kegiatan harian atau kesan-kesan tentang kegiatan kelompok atau
perseorangan yang dicatat pada akhir kegiatan.
d. Lembar pemeriksaan kesehatan harian
Lembar pemeriksaan ini digunakan setiap pagi ketika anak-anak masuki ruang
kelas.
e. Lembar catatan frekuensi dan waktu
Teknik ini pembantu burung mengetahui beberapa kali sebuah perilaku muncul.
f. Portofolio
Berupa koleksi sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh seorang anak.
g. Lembar wawancara dan percakapan
h. Diperlukan untuk mengetahui pikiran, ide dari seorang anak atau cuma anak.
4. Tahap kegiatan penilaian yaitu sebagai berikut :
a. Mengamati (observation)
b. Mencatat (recording)
c. Melaporkan (reporting)
5. Pelaporan hasil penilaian
Laporan hasil evaluasi atau penilaian terhadap anak adalah elemen yang sangat
penting dalam kegiatan pembelajaran anak prasekolah.
KEGIATAN BELAJAR 2
EVALUASI PEMBELAJARAN TERPADU DI TAMAN KANAK-KANAK
A. Prinsip-prinsip atau evaluasi pembelajaran terpadu
Prinsip-prinsip dia bukan evaluasi pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut.
1. Evaluasi indahnya berbasis untuk kerja.
Setiap langkah evaluasi selalu melibatkan anak didik.
2. Memberikan perhatian terhadap refleksi diri anak.
3. Memanfaatkan asesmen portofolio.
4. Umpan balik (feedback)
5. Evaluasi pada pembelajaran terpadu perlu memberi perhatian yang lebih besar pada
anak pengiring (nurturant effect)
6. Evaluasi pembelajaran terpadu hendaknya dilihat sebagai proses yang terus menerus
(bukan merupakan kegiatan di akhir program) dan bersifat multidimensional.
7. Evaluasi juga hendaknya menggambarkan keseluruhan aktivitas belajar (komprehensif)
dan merupakan kesatuan informasi (sistemis) bukan penggalan informasi.
B. Pengembangan evaluasi pada pembelajaran terpadu di taman kanak-kanak
1. Penilaian perkembangan anak
Kegiatan pembelajaran di TK dilaksanakan secara terpadu, yaitu berupa kegiatan yang
menyeluruh dimana setiap kegiatan merupakan satu kesatuan yang utuh serta saling
terkait.
2. Penilaian kegiatan belajar-mengajar
Penilaian kegiatan belajar dan mengajar dilakukan setiap hari pada setiap kegiatan yang
dilakukan oleh guru sesuai dengan SKH yang telah disusunnya.
3. Cara penilaian
Cara penilaian pada pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut.
a. Portofolio
b. Tingkah laku
c. Unjuk kerja
d. Produk

Anda mungkin juga menyukai