Anda di halaman 1dari 6

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman Hayati adalah suatu tingkat biodiversitas yang merujuk pada jumlah
total variasi genetik dalam keseluruhan spesies yang mendiami sebagian/seluruh
permukaan bumi
Biodiversitas adalah perbedaan-perbedaan makhluk hidup yang dipengaruhi oleh faktor
genetik & faktor lingkungan yang mencakup gen, spesies, dan ekosistem

TEORI NETRAL EVOLUSI


Teori netral evolusi menjelaskan bahwa keanekaragaman adalah akibat dari akumulasi
substitusi netral.

Seleksi pemutus adalah merupakan sebuah hipotesis bahwa 2 subpopulasi suatu spesies
yang tinggal di lingkungan yang berbeda akan menyeleksi alel-alel pada lokus tertentu
yang berbeda pula. dapat terjadi jika suatu spesies emmiliki jangkauan yang luas relatif
terhadap mobilitas individu dalam populasi tersebut

HILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI


Kepunahan spesies di dunia diperkirakan rata-rata mencapai 100.000/tahunnya
Kepunahan ini diakibatkan adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia dengan
kapasitas alam

Penyebab hilangnya Keanekaragaman Hayati


1. `Fragmentasi dan Hilangnya Habitat
hilangnya habitat adalah menyusutnya suatu materi pada tempat yang sesuai untuk
hidup fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu habitat menjadi lebih kecil lagi.
2. Introduksi spesies
Introduksi spesies adalah merupakan suatu upaya mendatangkan spesies asing ke
suatu wilayah yang telah memiliki spesies local
3. Eksploitasi berlebihan spesies tumbuhan dan hewan
adalah peristiwa dimana sejumlah sumber daya hutan, perikanan, dan kehidupan
liar dieksploitaso habis-habisan, bahkan sampai pada titik kepunahan
4. Pencemararan Tanah, Udara, dan Air
Polutan dapat mencemari ekosistem dan dapat mereduksi/mengeliminasi
populasi/spesies yang sensitive

A. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI


Keanekaragaman Gen
- Gen adalah bagian tertentu dari kromosom yang mengkode protein dan terdapat di
dalam inti sel
- Keanekaragaman Gen adalah variasi susunan gen dalam satu spesies yang
menimbulkan adanya varietas. contoh : jengger ayam & varietas kucing
Keanekaragaman Jenis/Spesies
- Keanekaragaman Jenis/Spesies adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai
jenis/spesies makhluk hidup yang hidup di suatu habitat yang lebih mudah untuk
diamati.
Keanekaragaman Ekosistem
- Keanekaragaman Ekosistem adalah interaksi diantara kondisi lingkungan yang
berbeda-beda dengan sekelompok faktor biotik yang terdiri dari ekosistem darat
(terestrial) dan ekosistem laut (akuatik)
- interaksi antara komponen abiotik&biotik membentuk unit fungsional tertentu
- Ekosistem darat (terestrial) terdiri dari :
Hutan hujan tropis adalah hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat
ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa.
Stepa (padang rumput) adalah sebuah kawasan dimana umumnya memiliki
padang rumput yang luas dan mengalami musim kemarau yang panjang, dan
berpotensi untuk peternakan sapi dan kuda-kuda lokal
- Gurun
- Desidua temperata adalah hutan yang mengalami 4 musim. contohnya : hutan
Gugur
- Taiga adalah hutan yang tersusun atas satu spesies (homogen) contohnya
konifer, pinus, dll.
- Tundra adalah hutan yang berada didaerah kutub yang mengalami 6 bulan
berturut turut siang, dan 6 bulan berturut turut malam
Ekosistem laut (akuatik) Ekosistem buatan
- Ekosistem air tawar - Sawah
- Ekosistem air laut - tambak
- Ekosistem buatan
Ancaman bagi Keanekaragaman Hayati
Pertumbuhan penduduk
Pembabatan hutan
Polusi
Perubahan iklim global
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati bisa dilakukan dengan cari konservasi
ex-situ : metode pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan dengan cara

mengambil fauna dan flora dari wilayah aslinya, dengan tujuan melakukan konservasi,

perlindungan, serta pengembang biakan.

Contohnya : kebun binatang, taman safari, dan taman hutan raya.


In-Situ : upaya pelestarian keanekaragaman hayati, yang langsung di lakukan di di alam

tempat flora dan fauna tersebut berada

Contoh : Suaka marga satwa, taman nasional, cagar alam dan hutan suaka alam.

B. KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA

Spesies endemik : Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan
tumbuhan yang hanya ada di indonesia, tidak ada di negara lain.

Contoh hewan endemik: harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), jalak bali putih
(Leucopsar rothchildi) di bali, badak bercula satu di ujung kulon (Rhinoceros
sondaicus),

Binturong (Arctictis binturong), monyet Presby t i s , tarsius (Tarsius bancanus) di


sulawesi utara, kukang, maleo di sulawesi, Komodo (Varanus komodoensls)
di Pulau Komodo dan sekitarnya.

Tumbuhan endemik, misal:

Raflesia arnoldii di sumatra barat, bengkulu, dan aceh;


Raflesia borneensis di kalimantan,
Raflesia ciliata di kalimantan timur
Raflesia horsfildll di Java.
Raflesia rochussenii di jawa barat
Raflesia contleti di sumatra bagian timur.

Flora di Indonesia termasuk ke dalam kawasan Malesiana (terletak di khatulistiwa yang


beriklim tropis) dan dibatasi dengan 3 simpul demarkasi
Ciri-ciri kawasan Malesiana
- Curah hujan relatif tinggi
- Didominasi oleh pohon dari famili Dipterocapaceae
- Banyak anggrek & rotan
- Banyak berbagai jenis tumbuhan buah
Penyebaran Flora di Indonesia
Hutan hujan tropis
- Terdapat di Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi
- Hutannya lebat, heterogen, dan memiliki kelembaban yang tinggi
Contoh : eboni, rotan, kamper, meranti, damar, dll.
Hutan musim
- Terdapat di seluruh P. Jawa
- Ciri-ciri hutan musim adalah :~ hanya dihuni 1 jenis tumbuhan (homogen)
~ daun-daunnya meranggas di musim kemarau
Sabana
- Banyak terdapat di Madura & Dataran Tinggi Gayo (NAD)
- Ciri-ciri Sabana adalah : ~ tumbuhnya vegetasi rumput yang diselingi semak-
semak & pohon-pohon rendah
~ banyak dikawasan yang memiliki musim kemarau panjang, maka tidak
mungkin vegetasi tumbuh baik
Padang rumput (stepa)
- Banyak ditemukan di P. Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor
- Memiliki padang rumput yang luas dan musim kemarau panjang sehingga
berpotensi untuk peternakan sapi dan kuda-kuda lokal (khususnya kuda
Sumba dan Bima)
Hutan Hujan Tropis Hutan Musim Sabana Stepa
Sumatera, Kalimantan,
Papua, Sulawesi, sedikit Madura, Dataran Tinggi Pulau Sumba, Sumbawa,
Jawa Barat hingga Timur.
Jawa Barat bagian Gayo (Aceh). Flores, Timor.
selatan.
Rumput diselingi semak- Padang rumput luas,
Lebat, heterogen, Homogen, meranggas semak atau rumpun kemarau panjang,
lembap. pada musim kemarau. pohon rendah, kemarau berpotensi untuk
panjang. peternakan.
Kamper, eboni, meranti, Rumput, tumbuhan
Jati, cemara. Rumput, kaktus.
damar, kemenyan, rotan. semak.

Flora Barat Flora Timur


Jenis pohon meranti-merantian 350 jenis. Jenis meranti-merantian 25 jenis.
Terdapat berbagai jenis rotan. Terdapat hutan kayu putih.
Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa (Pometia
Terdapat berbagai jenis nangka (Artocarpus sp.)
sp.) khususnya di Papua.
Banyak terdapat jenis tumbuhan sagu.

Penyebaran Fauna di Indonesia


Garis Wallace : garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat dengan
bagian tengah
Garis Weber : garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian timur dengan bagian
tengah

1. Fauna Asiatis
- mencakup wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali bagian barat
- terdapat jenis hewan menyusui yang berukuran besar, berbagai macam kera, dan
ikan air tawar, dan jarang ditemukan jenis burung yang berwarna
2. Fauna Peralihan (Australia-Asiatik)
- mencakup wilayah Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara bagian tengah
- adanya jenis hewan yang mirip dengan tipe Asia/Australia
3. Fauna Australis
- mencakup wilayah Papua dan Kepulauan Aru
- kebanyakan adalah hewan menyusui berukuran kecil dan berkantong
- tidak ada kera, namun ada sedikit jenis ikan air tawar dan banyak burung berwarna
Asiatis Peralihan (Australia-Asiatik) Australis
Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali Sulawesi, Nusa Tenggara (bagian Papua, Kepulauan Aru (bagian
(bagian barat). tengah). timur).
Mamalia besar, kera, ikan air Mamalia kecil, hewan berkantung,
Hewan mirip Asiatis atau Australis.
tawar. burung berwarna.
Monyet proboscis, orang utan, Kanguru pohon, kuskus bertutul,
badak bercula satu, beruang walabi, landak, pemakan semut,
Babirusa, beruang, kuskus, kuskus
matahari, babi hutan, bebek cendrawasih, kasuari, pelican,
kerdil, anoa, kuda, komodo.
pohon, burung heron, gajah, betet, merpati bermahkota,
burung merak. kakaktua.

C. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI


Keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, dan
papan
Bahan sandang yang potensial adalah kapas, rami, yute, kenaf, abaca, agave, dan
benang sutra
Bahan papan yang potensial adalah macam-macam kayu (yang dipakai hampir
diseluruh rumah adat di Indonesia); lontar, gebang, dan alang-alang yang digunakan
untuk atap; palem, pohon timun, angsana, dan jambur air yang digunakan untuk bahan
bangunan.

KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI


Konservasi sumber daya hayati di Indonesia diatur dalam UU No. 23 tahun 1997
tentang pengelolaan lingkungan hidup. Azas yang dianut adalah azas tanggung jawab,
berkelanjutan, dan manfaat.
Cagar biosfer merupakan kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, unik, dan atau
ekosistem yang telah mengalami degradasi, yang dilindungi dan dilestarikan untuk
kepentingan penelitian dan pendidikan.
Taman nasional di Indonesia mulai dikembangkan tahun 1980. Contoh taman nasional:
TN Gunung Leuser, TN Ujung Kulon, TN Gunung Gede Pangrango, TN Baluran, dan
TN Komodo.
Contoh cagar alam: CA Kerinci Seblat dan Gunung Leuser (Sumatra), CA Tanjung
Puting (Kalimantan), CA Pulau Komodo (NTT).
Contoh kebun koleksi: KK buah di Paseh dan Cibinong, KK mangga di Grati, KK kopi
di Ijen, KK kelapa di Bone-Bone.
Biologi konservasi merupakan ilmu multidisiplin yang dikembangkan sebagai
tanggapan menghadapi krisis keanekaragaman hayati saat ini. Tujuannya adalah
mempelajari dampak kegiatan manusia pada spesies, komunitas, dan ekosistem, serta
mengembangkan pendekatan praktis untuk menghindari kepunahan spesies dan jika
memungkinkan mengembalikan spesies yang terancam ke ekosistem yang masih
berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai