Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menjabarkan tahapan dalam pengembangan model pem-
belajaran Competence Based Training (CBT) berbasis karakter untuk pembelajaran praktik kerja mesin
di SMK; (2) menjabarkan tahapan kegiatan dalam model pembelajaran; dan (3) mengetahui kelayakan
model pembelajaran. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Research and Develop-
ment dengan tahapan: (1) studi pendahuluan untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan pe-
ngembangan; (2) penyusunan model konseptual; (3) melakukan validasi model melalui kegiatan FGD;
(4) merevisi model konseptual; (5) uji coba model konseptual. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tahap
pendahuluan berupa perumusan kompetensi akademik, perumusan karakter kerja pembelajaran prak-
tik, penyusunan model konseptual, proses validasi model konseptual, revisi model konseptual, uji coba
model konseptual; (2) tahap model pembelajaran adalah eksplorasi aspek karakter terkait dengan ka-
rakter kerja praktik pemesinan, grouping, diskusi penyusunan work preparation sheet, pelaksanaan prak-
tik disertai pendampingan dan pembimbingan, proses self assessment; (3) berdasarkan hasil FGD dan
uji coba dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CBT berbasis karakter untuk pembelajaran
praktik kerja mesin di SMK layak untuk diterapkan.
Kata Kunci: pembelajaran competence based training berbasis karakter, pembelajaran praktik kerja
mesin, SMK
Abstract: This research aimed to: (1) describe the steps in developing charater-based Competence-Based
Training (CBT) model for mechanical work practice instruction at SMK (vocational high school); (2)
describe the steps of activities in the teaching and learning model; and (3) describe the appropriate-
ness of the the teaching and learning model. This study used Research and Development approach
with the following steps: (1) preliminary study to collect information on the needs for development;
(2) drafting the conceptual model; (3) validating the model through focus group discussion (FGD); (4)
revising the conceptual model; (5) trying out the conceptual model. The results of the study show: (1)
the preliminary study constitutes formulating the academic competencies, formulating the character
of work practice instruction, drafting the conceptual model, the process of validating the conceptual
model, revising the conceptual model, trying out the conceptual model; (2) the stage of the instruct-
tional model constitues exploring the character aspects related to the character of mechanical work
practice, grouping, discussion on writing work preparation sheet, the implementation of practice follow-
ed by providing support and guidance, self assessment process; (3) based on the results of FGD and
try-out, it can be concluded that the character-based CBT instruction for mechanical work practice in-
struction at SMK is worth implementing.
281
282
7,76%, lulusan SMA sebesar 9,60%, lulusan nilai karakter atau akhlak yang baik ke-
SMK sebesar 9,87%, serta lulusan perguru- pada peserta didik. Permasalahan tersebut
an tinggi sebesar 5,91%. Berdasarkan data membutuhkan renungan sehingga dirasa-
tersebut jelas terlihat bahwa tingkat pe- kan perlunya paradigma baru berkaitan
ngangguran tertinggi pada tahun 2012 ber- dengan pendidikan, akhir-akhir ini banyak
asal dari lulusan SMK. hal yang patut menjadi bahan renungan
Sementara itu, akhir-akhir ini kita di- mendalam. Misalnya, masalah akhlak atau
hadapkan berbagai permasalahan penu- karakter lulusan, kesesuaian lulusan de-
runan moral anak bangsa, dan yang lebih ngan lapangan kerja, masalah nasionalisme
memprihatinkan hal itu terjadi pada anak di tengah masa globalisasi, dan lain-lain.
usia sekolah khususnya setingkat SMA/K Mengapa lulusan pendidikan kita masih
dan mahasiswa. Fenomena kurang meng- menghasilkan lulusan yang sebagian masih
gembirakan tersebut di antaranya banyak- sanggup korupsi? Sebenarnya jiwa korup
nya terjadi tawuran pelajar, pergaulan a- inilah yang menurunkan sifat berkolusi,
susila dikalangan pelajar dan mahasiswa, nepotisme, monopoli, ketidakadilan dan
pornografi, penyalahgunaan narkoba, pen- sebagainya. Akar permasalahan tersebut
curian dan pembunuhan yang dilakukan adalah rendahnya karakter individu.
oleh orang yang berstatus sebagai pelajar. Untuk menjawab tantangan sekaligus
Hal ini diperparah oleh pengaruh budaya peluang kehidupan global, Tilar (2000:19)
barat berbentuk sensate-culture dan gaya hi- mengemukakan diperlukan aktualisasi pen-
dup konsumeristis, rakus, boros, cinta mode, didikan nasional yang baru dengan prin-
pergaulan bebas, individualistik, kebebas- sip-prinsip: (1) partisipasi masyarakat di
an salah arah, lepas dari nilai-nilai agama dalam mengelola pendidikan (community
dan adat luhur. based education); (2) demokratisasi proses
Melihat begitu memprihatinkannya pendidikan; (3) sumber daya pendidikan
permasalahan tersebut, peran dunia pendi- yang profesional; (4) sumber daya penun-
dikan sangatlah penting dan utama dalam jang yang memadai, dan (5) membangun
usaha mengatasinya. Khususnya pendidik- pendidikan yang berorientasi pada kualitas
an vokasi sudah seharusnya ikut bertang- individu berbasis karakter. Hal tersebut se-
gung jawab untuk menciptakan lulusan jalan dengan pernyataan yang dikeluarkan
yang selain memiliki kompetensi akademik pihak Kemendiknas (2010:10), bahwa fokus
juga berkarakter unggul. Oleh karena itu, pendidikan terdiri dari tiga aspek, yaitu
menjadi keharusan untuk mengintegrasi- membangun pengetahuan, membangun ke-
kan nilai-nilai karakter dalam setiap proses terampilan (skill), dan membangun karak-
pembelajaran, tidak terkecuali dalam pem- ter.
belajaran praktik berbasis kompetensi. Berkaitan dengan kenyataan tersebut
Pembelajaran berbasis kompetensi di atas, pendidikan kejuruan yang memi-
sangat relevan untuk dilaksanakan dalam liki tujuan untuk memberikan kompetensi
pendidikan vokasi, terutama dalam meng- khususnya kompetensi produktif kepada
atasi dampak globalisasi. Namun dalam peserta didik sehingga menjadi lulusan
mengatasi dampak globalisasi tersebut, ti- yang siap pakai atau siap kerja, sudah se-
dak cukup hanya dengan memberikan kom- mestinya memiliki tanggung jawab juga
petensi akademis saja, akan tetapi yang ti- dalam menanamkan akhlak atau nilai ka-
dak kalah pentingnya adalah penanaman rakter kepada peserta didiknya. Untuk itu,
agar pembelajaran yang diselenggarakan nya: (1) membiasakan peserta didik untuk
dapat berjalan dengan efektif, baik dalam mengamalkan nilai-nilai karakter dalam
memberikan kompetensi akademis mau- segala lini kehidupan; (2) kompetensi yang
pun dalam menanamkan nilai karakter, diharapkan dalam proses pembelajaran da-
maka diperlukan inovasi pengajar dalam pat dikuasai oleh peserta didik secara mak-
menerapkan dan mengembangkan metode simal; (3) penyampaian kompetensi dalam
atau model pembelajarannya sehingga tu- proses pembelajaran dapat dilakukan de-
juan pembelajaran dapat tercapai secara ngan efektif dan efisien dalam rangka men-
maksimal, yaitu dikuasainya kompetensi ciptakan lulusan yang siap pakai dan ber-
akademis dan dimilikinya karakter yang karakter; (4) membentuk budaya akademik
baik oleh peserta didik. di lingkungan SMK; (5) meningkatkan pres-
Untuk menghasilkan lulusan yang tasi belajar peserta didik.
siap pakai sekaligus memiliki akhlak atau Pengembangan model pembelajaran
karakter yang unggul, maka sangat urgen CBT berbasis karakter diharapkan dapat
dilakukan pengembangan model pembela- memberikan sumbangan yang positif ter-
jaran CBT berbasis karakter untuk pembe- hadap output dan outcome dalam pembe-
lajaran praktik kerja mesin. Pengembangan lajaran. Oleh karena itu, penelitian ini sa-
yang dimaksud adalah pengembangan pada ngat penting untuk dilakukan dalam upa-
pembelajaran praktik berbasis kompetensi ya meningkatkan kualitas pembelajaran
(CBT) dengan mengintegrasikan nilai-nilai untuk menghasilkan lulusan yang benar-
karakter atau berbasis karakter. Dalam pro- benar sesuai dengan tuntutan pasar kerja
ses pembelajaran praktik, peserta didik di- dan memiliki karakter yang unggul.
tuntut memiliki sikap teliti, telaten, disi- Permasalahan yang akan dibahas da-
plin, peduli, mandiri, percaya diri, kemam- lam penelitian ini adalah pengembangan
puan kerja sama, jujur, dan sebagainya. Si- model pembelajaran CBT berbasis karakter
kap-sikap tersebut merupakan nilai-nilai untuk pembelajaran praktik kerja mesin
karakter yang unggul. SMK bidang teknologi dan rekayasa. Ber-
Pengembangan model pembelajaran dasarkan batasan masalah tersebut, maka
CBT berbasis karakter ini dipandang layak rumusan masalah yang akan dibahas da-
dan penting untuk dilakukan karena me- lam penelitian ini seperti berikut. Pertama,
miliki kelebihan di antaranya: (1) tersedia- bagaimanakah tahapan dalam pengem-
nya perangkat pembelajaran, antara lain: bangan model pembelajaran Competence
RPP, Silabus, materi pembelajaran atau ba- Based Training (CBT) berbasis karakter
han ajar, lembar kegiatan belajar (handout/ untuk pembelajaran praktik kerja mesin di
jobsheet), strategi pembelajaran, dan model SMK. Kedua, bagaimanakah tahapan ke-
evaluasi pembelajaran praktik, yang meng- giatan dalam model pembelajaran Compe-
implementasikan nilai karakter; (2) mem- tence Based Training (CBT) berbasis karakter
berikan arah yang jelas bagi pengajar da- untuk pembelajaran praktik kerja mesin di
lam strategi implementasi nilai karakter SMK. Ketiga, bagaimanakah kelayakan mo-
dalam pembelajaran praktik; dan (3) mem- del pembelajaran Competence Based Training
perluas wawasan dalam kaidah-kaidah (CBT) berbasis karakter untuk pembelajar-
pembelajaran. Di samping hal tersebut, pe- an praktik kerja mesin di SMK yang telah
laksanaan pembelajaran CBT berbasis ka- dikembangkan?
rakter memiliki keutamaan lain di antara-
Model Pembelajaran Competence Based Training (CBT) Berbasis Karakter untuk Pembelajaran Praktik Kerja
284
Model Pembelajaran Competence Based Training (CBT) Berbasis Karakter untuk Pembelajaran Praktik Kerja
286
yang dapat diintegrasikan dalam proses memberikan kasih sayang kepada anak
pembelajaran, yaitu ketaatan beribadah, ke- didik dengan menunjukkan dan mengajar-
jujuran, tanggung jawab, kepedulian, kerja kan karakter yang bagus. Hal itu merupa-
sama, dan hormat pada orang/pihak lain. kan usaha intensional dan proaktif dari se-
Sejalan dengan pendapat tersebut menurut kolah, masyarakat dan negara untuk meng-
Suyanto (2010:2) terdapat sembilan pilar isi pola pikir dasar anak didik, yaitu nilai-
karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur nilai etika seperti menghargai diri sendiri
universal, yaitu: (1) karakter cinta Tuhan dan dan orang lain, sikap bertanggung jawab,
segenap ciptaan-Nya; (2) kemandirian dan integritas, dan disiplin diri. Hal itu mem-
tanggung jawab; (3) kejujuran/amanah, di- berikan solusi jangka panjang yang meng-
plomatis; (4) hormat dan santun; (5) derma- arah pada isu-isu moral, etika dan akade-
wan, suka tolong-menolong dan gotong ro- mis yang merupakan concern dan sekaligus
yong/kerja sama; (6) percaya diri dan pe- kekhawatiran yang terus meningkat di da-
kerja keras; (7) kepemimpinan dan keadil- lam masyarakat.
an; (8) baik dan rendah hati, dan; (9) karak-
ter toleransi, kedamaian, dan kesatuan. METODE
Manullang (2009:3) secara lebih rinci Penelitian ini menggunakan pende-
menyebutkan ciri-ciri karakter SDM yang katan Research and Development yang di-
kuat meliputi: (1) religious, yaitu sikap hi- kembangkan oleh Borg and Gail (1998). Pe-
dup dan kepribadian yang taat beribadah, nelitian pada tahun pertama adalah fokus
jujur, terpercaya, dermawan, saling tolong pada kegiatan eksplorasi, yaitu tahapan
menolong, dan toleran; (2) moderat, yaitu pengembangan model. Lokasi untuk ke-
memiliki sikap hidup yang tidak radikal giatan penelitian tahun I adalah industri
dan tercermin dalam kepribadian yang manufaktur (CV. Karya Hidup Sentosa/
tengahan antara individu dan sosial, ber- Kubota) untuk kegiatan studi banding da-
orientasi materi dan rohani serta mampu lam rangka analisis kebutuhan. Sedangkan
hidup dan kerja sama dalam kemajemuk- lokasi untuk uji coba model dilaksanakan
an; (3) cerdas, yaitu memiliki sikap hidup di SMK Muh. 3 Yogyakarta.
dan kepribadian yang rasional, cinta ilmu, Pengumpulan data penelitian ini di-
terbuka, dan berpikiran maju; dan (4) man- bagi menjadi dua bagian. Untuk penelitian
diri, yaitu memiliki sikap hidup dan ke- kualitatif data dikumpulkan dengan meng-
pribadian merdeka, disiplin tinggi, hemat, gunakan dokumentasi, observasi, dan wa-
menghargai waktu, ulet, wirausaha, kerja wancara mendalam kepada sejumlah nara-
keras dan memiliki cinta kebangsaan yang sumber. Untuk mengumpulkan data dari
tinggi tanpa kehilangan orientasi nilai-nilai kalangan industri berupa kompetensi dan
kemanusiaan universal dan hubungan an- nilai karakter yang dibutuhkan digunakan
tarperadaban bangsa-bangsa. lembar observasi dan wawancara. Lembar
Pada intinya, bentuk karakter apa observasi juga digunakan untuk meng-
pun yang dirumuskan tetap harus berlan- amati aktivitas peserta didik selama pe-
daskan pada nilai-nilai universal. Oleh ka- laksanaan proses pembelajaran dengan
rena itu, pendidikan yang mengembang- model pembelajaran CBT berbasis karakter.
kan karakter adalah bentuk pendidikan Analisis data dilakaukan secara kualitatif
yang bisa membantu mengembangkan si- dan kuantitatif serta kemudian dipaparkan
kap etika, moral dan tanggung jawab, secara deskriptif.
Model Pembelajaran Competence Based Training (CBT) Berbasis Karakter untuk Pembelajaran Praktik Kerja
288
Dimensi
Benda
Kerja
Self
Assessment
1. Diskusi penyusunan
Work Preparation
Sheet
2. Presentasi Output
3. Penyempurnaan Proses (Lulusan Kompeten
Guru Work Preparation Assessment & Berkarakter)
Sheet
Hasil observasi
Eksplorasi Pelaksanaan
proses dan sikap
Aspek Praktik
Input kerja
Karakter (collaborative skill)
(Siswa) Grouping
Model Pembelajaran Competence Based Training (CBT) Berbasis Karakter untuk Pembelajaran Praktik Kerja
290
Data hasil observasi terhadap tingkah pada Tabel 3. Data kecepatan kerja praktik
laku atau aktivitas siswa terkait dengan pe- dan prestasi yang dicapai siswa pada kelas
nerapan aspek karakter pada kelas ekspe- eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
rimen, dapat dilihat dalam Tabel 2. pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Data hasil observasi penerapan aspek
karakter pada kelas kontrol dapat dilihat
Keterangan (dalam %)
Belum Terlaksana Terlaksana
No. Aspek Karakter
Terlaksana belum secara Membudaya
Konsisten Konsisten
1. Jujur 0 10 20 70
2. Disiplin 10 15 25 50
3. Kerja keras 10 20 20 50
4. Kerja sama 0 20 30 50
5. Peduli 0 15 25 60
Rata-rata 4 16 24 56
Model Pembelajaran Competence Based Training (CBT) Berbasis Karakter untuk Pembelajaran Praktik Kerja
292
Model Pembelajaran Competence Based Training (CBT) Berbasis Karakter untuk Pembelajaran Praktik Kerja