Anda di halaman 1dari 9

PENGOBATAN ALTERNATIF adalah cara pengobatan tradisional yang kembali digunakan

sebagai alternatif dari pengobatan konvesional. Dengan semakin banyaknya penelitian


mengenai cara pengobatan ini yang terbukti relatif ampuh dan aman menurut persyaratan
pengobatan modern, banyak dari cara pengobatan tradisional tersebut yang diambil sebagai
terapi pendamping atau komplemen (complement), sehingga berkembang menjadi CAM
(Complementary and Alternative Medicine).

Dengan perkembangan baru itu, pemilihan terapi tradisional menjadi lebih jelas antara yang
dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya sebagai terapi yang sudah diakui dan yang
masih terdaftar saja karena belum didukung dengan data penelitian yang akurat. Dalam
pengertian itu, pengobatan kompementer adalah pengobatan tradisional yang sudah diakui dan
dapat dipakai sebagai pendamping terapi konvensional yang diberikan dokter, misalnya
akupunktur dan hipnosis. Sedangkan terapi alternatif adalah pilihan pengobatan yang tidak
dilakukan dokter pada umumnya, tetapi oleh dokter khusus (naturopathy dan homeopathy)
dengan pendidikan yang berbeda, atau praktisi yang menguasai keahliannya melalui pendidikan
lain (sinshe dan tabib).

PERBEDAAN DENGAN PENGOBATAN KONVENSIONAL

Kebanyakan dari pengobatan alternatif yang terkenal, menggunakan prinsip-prinsip praktik


dasar yang berbeda dari prinsip dan praktik dasar pengobatan paliatif yang konvensional. Hal-
hal itu adalah:

1. KEMAMPUAN PENYEMBUHAN ALAMI

Pengobatan alternatif ditemukan berdasarkan keyakinan yang mendalam akan kemampuan


atau daya penyembuh yang sifatnya alami. Praktisi pengobatan alternatifmenganggap sebagai
kenyataan, bahwa setiap orang memiliki dalam dirinya kemampuan alami untuk
menyembuhkan dirinya sendiri. Pengobatan konvensional dari waktu ke waktu telah
mengecilkan kemampuan alami tersebut dengan berbagai bentuk intervensi secara fisik
maupun fisiologis. Contoh yang umum adalah meluasnya penggunaan antibiotik untuk
mengatasi penyakit pada anak-anak. Penyembuhan alternatif cenderung akan menggunakan
pengobatan yang mendukung atau memperkuat sistem imunitas tubuh mereka dan bukannya
menggunakan antibiotik untuk mengatasi infeks.

2. ORIENTASI PADA PASIEN KETIMBANG ORIENTASI PADA DOKTER

Pengobatan konvensional cenderung lebih berorientasi pada dokter, dimana pendapat dan
keyakinan sang dokter dianggap lebih penting dibanding pendapat dan keyakinan sang pasien.
Di pihak lain, pengobatan alternatif lebih berorientasi pada pasien, dimana perasaan,
keyakinan, dan pendapat sang pasien menjadi unsur-unsur yang sangat penting dalam
penanganan dan proses pengambilan keputusan. Pengobatan alteratif yang bermutu didasarkan
atas apresiasi yang mendalam akan keajaiban dan misteri dari setiap individu sebagai mahluk
yang unik.

3. UNTUK MENCAPAI HASIL, PENGOBATAN ALTERNATIF MENGAMBIL WAKTU YANG LEBIH


LAMA

Satu tujuan utama pengobatan alternatif adalah untuk merangsang respons penyembuhan
alamiah dari tubuh dan membiarkan alam menjalankan pernannya. Untuk alasan inilah laju
penyembuhan berjalan lebih lambat dibandingkan sistem konvensional dari penyembuhan
paliatif.

4. PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN YANG ALAMI DAN UTUH

Banyak penyembuhan alternatif menggunakan bahan-bahan yang alami seperti ramuan dan
jamu, bahan-bahan botanikal, homeopatik, suplemen nutrisi, dan makanan yang utuh. Ada
keyakinan umum di kalangan dokter-dokter Naturopatik bahwa penggunaan produk-produk
utuh atau alami untuk menangani keluhan, hasilnya lebih baik dalam membantu proses
penyembuhan dari pada menggunakan bahan-bahan sintetik.

5. STANDAR KESEHATAN YANG LEBIH TINGGI

Praktisi pengobatan konvensional biasanya melihat keadaan sehat sebagai absennya


penyakit. Maka timbul filosifi umum bahwa jika anda tidak sakit anda tidak perlu ke dokter.
Orang sehat umumnya ke dokter untuk check-up tahunan dan memperoleh sertifikat atau
pernyataan sehat. Penilaian atas kesehatan seseorang adalah hasil dari pemeliharaan fisik
dengan mengabaikan atau sedikit saja mempertimbangkan faktor-faktor gaya hidup seperti pola
makan, kebiasaan berolahraga, ataupun , masalah-masalah pribadi, dan psikologis.
Sebaliknya, sistem pengobatan alternatif bekerja berdasarkan premis bahwa kesehatan adalah
suatu proses yang dinamis. Faktor-faktor lain, mulai dari daya energi vital seseorang hingga
tingkat kebahagiaannya dalam kehidupan pribadi maupun profesionalnya, semua masuk
pertimbangan. Bahkan kepedulian beragama dan spiritualitas seserang, secara cermat
diperhitungkan ketika menevaluasi kesehatan dan kesejahteraannya.

6. TERUTAMA UNTUK PENYEMBUHAN PENYAKIT KRONIS

Pengobatan konvensional menjadi pilihan utama dalam penanganan tauma dan keadaan gawat
darurat. Sedangkan pengobatan alternatif lebih ampuh dalam penyembuhan penyakit kronis,
meskipun homeopathy juga bisa sangat efektif sebagai sarana pertolongan pertama

7. FOKUS PADA PENCEGAHAN DAN PENYEBAB PENYAKIT

pengobatan konvensional lebih memfokuskan pada penangana gejala atau symptom, dan
jarang menekankan pada pencegahan atau penenganan penyebab dari suatu keluhan.
Sedangkan semua system alternative berusaha untuk menemukan dan menangani penyebab
dari suatu penyakit, dan menghindari upaya menutupi gejala-gejala. Terapi alternative lebih
fokus pada pencegahan penyakit sebelum menjadi parah

8. PENDEKATAN YANG HOLISTIK

pengobatan konvensional cenderung menjurus langsung kepada organ tubuh, sehingga kita
mengenal para spesialis seperti ophthalamologist (dokter spesialis mata), cardiologist (dokter
spesialis jantung), nephrologist (dokter spesialis ginjal), neurologist (dokter spesialis saraf), dan
sebagainya. Pengobatan alternatif, tanpa kecuali, melihat setiap orang sebagai individu yang
unik dan menggunakan pengobatan holistic dalam menangani pasien.

9. KEMAMPUAN TUBUH UNTUK MENGATASI PENYAKIT

pengobatan konvensional berpegang pada tindakan intervensi yang agresif untuk menangani
penyakit. Hal itu tercerim dari istilah-istilah seperti peluru yang ampuh atau ajaib (magic bullet)
dan perang (perang melawan kanker), dan cenderung memilih penyelesaian yang cepat (seperti
juga kebanyakan pasien). Sedangkan pengobatan alternatif berpegang pada dukungan yang
lebih lambat dan jangka panjang untuk memungkinkan daya tahan dari dalam tubuh sendiri
melakukan penyembuhan.

10. BAHAN-BAHAN YANG ALAMI UNTUK PENGOBATAN

Persenjataan pengobatan konvensional terdiri dari pembedahan, kemoterapi, radiasi dan


obat-obatan farmasi yang ampuh. Sedangkan pengobatan alternatif menggunakan bahan-
bahan alami yang telah teruji dan penanganan berkelanjutan yang lembut.
Pengobatan konvensional umumnya menolak penggunaan pengobatan alami bahkan lama
setelah kemajuan sistim ini terbukti secara ilmiah (dengan kekecualian negara jerman).
Kebanyakan praktisi pengobatan alternatif dengan penuh antusias memanfaatkan cara ini dan
dalam banyak hal bisa menunjukan penggunaannya yang aman selama pengalaman bertahun-
tahun. Ginko biloba kini adalah obat yang paling banyak diresepkan di jerman dan terbukti
efektif untuk pengobatan dan pencegahan penyakit alzheimer. Ramuan Saw Palmetto juga
diresepkan di jerman untuk 90% kasus pembesaran prostat; sedang di amerika serikat 300.000
operasi prostat dilakukan setiap tahunnya untuk mengatasi keluhan yang sama. Lebih
menguntungkan untuk industri kedokteran, tapi mungkin membahayakan dan tidak sejahtera
untuk para pasien.

11. SETIAP PASIEN ADALAH INDIVIDU YANG UNIK

para praktisi pengobatan konvensional dalam melakukan tugasnya mengikuti pengarahan


berdasarkan aturan-aturan yang ketat , yang diletakan oleh sekolah kedoteran. Hal ini sering
mengarah pada pendekatan satu cara untuk semua pasien. Sebaliknya, para
praktisi pengobatan alternatif menangani setiap pasien sebagai individu, dengan demikian
dilakukan hal-hal yang menurut mereka adalah yang terbaik, bukan apa yang digariskan oleh
buku petunjuk.

12. DASAR KONDISI SEHAT ADALAH LANCARNYA ALIRAN ENERGI

pengobatan konvensional menganggap tubuh sang pasien sebagai suatu sistem yang maksimal
(jantung adalah pompa, dan ginjal adalah penyaring penyaring atau filter), dan yakin bahwa
kebanyakan penyakit bisa dilacak ke arah ketidak-seimbangan kimiawi. Karena itu cara
penanganan yang baik adalah juga dengan menggunakan zat kimia yang ampuh. Sistem
pengobatan alternatif hampir tanpa pengecualian menganggap bahwa tubuh kita terdiri dari
suatu jaringan saluran (meridian) yang membawa suatu bentuk energi kehidupan.
Penyumbatan atau keadaan yang tidak seimbang dari pusat-pusat energi tersebut yang
membawa ke kondisi sakit. Sasaran utama dari pengobatan alternatifadalah untuk
membersihkan sumbatan-sumbatan dan memperkuat semua aliran energi tersebut agar sang
pasien pulih kembali kesehatannya.

13. PASIEN SEBAIKNYA AKTIF DALAM UPAYA PENYEMBUHAN SENDIRI

pengobatan konvensional lebih menyukai pasien yang bersikap pasif dan menerima tindakan
pengobatan tanpa terlalu banyak bertanya. Sebaliknya, pengobatan alternatiflebih menyukai
dan dalam banyak kasus menghendaki pasien mengambil bagian yang aktif dalam pencegahan
dan penanganan penyakit yang di deritanya.

14. LEBIH MEMEGANG PRINSIP FIRST DO NO HARM

baik pengobatan konvensional maupun alternatif kedua-duanya berpegang pada prinsip tidak
boleh melukai dalam menjalankan tindakan pengobatan (first do no harm). Namun dalam
prakteknya pengobatan konvesional seakan-akan melupakannya. Hans R. Larsen, M. Sc Ch. E,
direktur internasional Health News and The AFIB Report yang berpusat di Vancouver, Canada,
dalam edisi ke-93/ September 1999 International Health News melaporkan: pembunuhan
terbesar ketiga di Australia adalah rumah sakit, dan lebih dari satu juta orang menderita secara
serius di rumah sakit Amerika Serikat setiap tahunnya. Keracunan darah yang terjadi di rumah
sakit menyenbabkan 62.000 kematian, bedah bypass berakibat dengan 25.000 penderita
stroke, dan dua juta pasien menderita reaksi obat yang berlebihan di rumah sakit Amerika
setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, lebih dari 200.000 meninggal dunia. Ini menjadikan
reaksi obat yang berlebihan di rumah sakit sebagai penyebab kematian keempat setelah sakit
jantung, kanker dan stroke.

15. PERHATIAN YANG LEBIH PENUH PADA PASIEN


praktik pengobatan konvensional sangat terkait secara kuat dengan industri obat farmasi, yang
prioritas utamanya adalah pencapaian keuntungan usaha. Meskipun kebanyakan dokter
konvensional berusaha berpegang pada prioritas menyembuhkan pasien, namun hal ini makin
sulit dalam prakteknya karena mereka bekerja dalam sistem farmasi yang sarat dengan
salesman, aturan-aturan menurut buku, ketakutan akan tuntutan malpraktek, tumpukan
paperwork untuk memnuhi keinginan birokrasi dan perusahaan asuransi, dan tekanan waktu
dari antrean para pasien. Sementara itu, kebanyakan praktisi pengobatan alternatif saat ini
belum menghadapi kendala dan tekanan semacam ini, dan masih lebih bisa memberikan
perhatian penuh kepada pasien-pasien mereka.
referensi :
Hadibroto, Iwan dan Syamsir Alam. 2006. Seluk Beluk Pengobatan Alternatif dan
Komplementer. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

Pengobatan komplementer digunakan bersama dengan obat tradisional;


pengobatan alternatif digunakan secara sendiri.
Pengobatan komplementer dan alternatif, atau CAM, adalah kategori obat yang
mencakup berbagai pendekatan pengobatan yang jatuh di luar bidang kedokteran
konvensional. Peningkatan jumlah penelitian sedang dilakukan untuk menentukan
keamanan dan kemanjuran pengobatan alternatif. Tapi dibandingkan dengan
tradisional "Barat" terapi seperti obat-obatan, penelitian tentang pengobatan alternatif
masih terbatas.

Pelengkap dan Pengobatan Alternatif: Apa Perbedaan?


Hal ini penting untuk memahami perbedaan antara
pengobatan komplementer dan pengobatan alternatif - dua pendekatan sering
disamakan tetapi, pada kenyataannya, berbeda.
Pengobatan komplementer mengacu pada praktek penyembuhan dan produk
yang bekerja dalam hubungannya dengan pengobatan tradisional. Sebagai contoh,
kanker penerima pasien kemoterapi juga dapat mengalami akupunktur untuk
membantu mengelola efek samping kemoterapi seperti mual dan muntah. Pengobatan
alternatif berbeda, karena tidak digunakan sebagai pelengkap, melainkan sebagai
pengganti terapi tradisional. Sebuah contoh seorang pasien kanker yang forgoes
kemoterapi dianjurkan dan bukannya memilih untuk mengobati penyakit dengan
perubahan pola makan tertentu.
Ada kategori ketiga yang juga sering mendapat disamakan dengan obat konvensional
dan alternatif - kedokteran integratif. Kedokteran integratif menarik dari kedua
pengobatan komplementer dan alternatif pengobatan dan menggabungkan ini dengan
terapi tradisional Barat,
Pelengkap dan Pengobatan Alternatif: Siapa yang menggunakannya?
Pusat Nasional untuk Pelengkap dan Pengobatan Alternatif (NCCAM) baru-
baru ini disurvei Amerika pada penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif.
Survei, yang mengumpulkan informasi dari lebih dari 20.000 orang dewasa dan
hampir 10.000 anak-anak, menemukan bahwa sekitar 40 persen orang dewasa dan 12
persen anak-anak menggunakan beberapa bentuk pengobatan komplementer dan
alternatif.
Wanita, orang usia 40 sampai 60, dan orang dewasa dengan tingkat pendidikan yang
lebih tinggi dan pendapatan cenderung menggunakan terapi komplementer dan
alternatif yang lebih sering. Telah terjadi peningkatan yang cukup besar dalam jumlah
orang yang menggunakan bentuk umum dari pengobatan komplementer dan alternatif,
seperti yoga, meditasi, akupunktur, dan terapi pijat.

Kategori Pengobatan Alternatif Secara Umum


Pusat Nasional untuk Pelengkap dan Pengobatan Alternatif (PNPPA) mengakui
lima kategori utama pengobatan komplementer dan alternatif:
.Pengobatan pengendalian pikiran. termasuk perawatan yang berfokus pada
bagaimana status mental dan emosional kita berinteraksi dan mempengaruhi
kemampuan tubuh untuk berfungsi. Contoh termasuk meditasi dan berbagai terapi
diungkapkan melalui seni dan musik.
Sistem medis Whole. Kategori ini mengacu untuk menyelesaikan sistem teori dan
praktek medis, banyak yang kembali ribuan tahun dan memiliki akar dalam budaya
non-Barat. Contohnya termasuk obat tradisional Cina dan Ayurveda, terapi yang
berasal dari India. Sistem medis seluruh dari Barat termasuk homeopati dan
naturopati.
manipulatif dan praktek berbasis tubuh. Mengandalkan manipulasi fisik tubuh,
praktek ini dimaksudkan untuk meningkatkan gejala spesifik dan kesehatan secara
keseluruhan. Contoh praktek ini termasuk chiropractic dan osteopati.
Pengobatan Energy. Bentuk pengobatan alternatif menggunakan medan energi
untuk mempromosikan penyembuhan. Terapi biofield mempengaruhi medan energi
yang dikatakan mengelilingi tubuh manusia - bentuk termasuk Reiki dan qi gong.
Terapi bioelectromagnetic berbasis, seperti terapi magnet, melibatkan manipulasi
medan elektromagnetik.
praktik berbasis biologis. Karena fokusnya adalah pada herbal, nutrisi, dan vitamin,
suplemen makanan dan obat-obatan herbal mungkin adalah bentuk yang paling umum
dari berbasis biologis pengobatan komplementer dan alternatif. Sebuah minat dalam
jenis-jenis terapi yang mengarah ke penelitian lebih lanjut, tapi banyak dari praktek-
praktek ini berdasarkan biologis masih harus diuji secara menyeluruh.

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk menggunakan terapi komplementer atau


alternatif, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter biasa Anda dan melakukan
penelitian sebelum sesi pertama Anda.

MAY 30, 2013 BY DETEKSI DINI KANKER DHARMAIS

Pemanfaatan pengobatan Alternatif Komplementer Yang Baik dan Benar Akupuntur Medik
Disampaikan oleh dr. Aldrin Nelwan, Sp.AK, Bio.Med
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Berbagai macam spesies tumbuhan tumbuh
subur di bangsa kita. Beribu-ribu spesies tumbuhan telah sering digunakan sebagai obat tradisional oleh nenek
moyang kita secara turun temurun hingga saat ini. Banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan obat-
obatan yang berasal dari alam.

Dunia kedokteran masih mempunyai banyak keterbatasan. Banyak obat-obatan berbahan baku dari tumbuhan yang
masih kita impor dari luar negeri. Berbagai riset terus dilakukan untuk menemukan obat-obatan dengan
memanfaatkan sumber daya alam hayati yang ada di Negara kita.

Salah satu tujuan dari profesi yang berkaitan dengan bidang medis dan pengobatan adalah melindungi masyarakat.
Banyak beredar di masyarakat kita berbagai macam pengobatan tradisional yang salah kaprah, didukung oleh
iklan dan media. Penggunaan pengobatan tradisional yang salah, alih-alih akan menyembuhkan penyakit, tetapi
semakin memperburuk kesehatan pasien. Hal ini yang menjadi perhatian kami untuk memberikan pemahamann
kepada masyarakat mengenai pengobtan alternatif yang baik dan benar. Kami berharap masyarakat mempunyai
kekritisan dalam pemakaian obat-obat tradisional sehingga pengobatan tradisional tidak malah merugikan kesehatan
namun turut meningkatkan derajat kesehatan tiap individu tertama bagi individu yang sakit.

Bentuk-bentuk Pengobatan
Pengobatan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Pengobatan konvensional

Yang dimaksud pengobatan konvensional adalah pengobatan yang berbasis pada ilmu kedokteran konvensional
yang telah lama berkemabnag sejak sebelum abad ke 19.

2. Pengobatan non konvensional

Pengobatan ini dibagi menjadi :


Pengobatan tradisional
Pengobatan tradisional terbagi dalam dua versi yaitu klasik dan modern. Tradisinal klasik dlakukan secara turun
temurun tanpa ilmu atau penelitian, sedangkan versi modern adalah pengobatan yang berkonsep holistic dan
sebagai komplemen ( pelengkap ) dari pengobatan medis
Pengobatan non tradisional
Pengobatan Tradisional di Indonesia
Praktik penggunaan obat tradisional di Indonesia terbagi pada :
1. Alternatif Komplementer ( alkom )

Alkom memanfaatkan ilmu biomedik. Obat yang digunakan telah teruji melalui penelitian. Alkom dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan ( baca : dokter ) yang telah lulus pendidikan formal dan professional.

2. Tradisional turun temurun


Pengobatan ini berasal dari budaya yang turun temurun. Obat yang digunakan hanya berdasarkan pengalaman.
Tenaga pengobat tidak mempunyai pendidikan formal yang berbasis kesehatan.

Konsep Sehat
Dalam individu manusia, kesehatan harus mencakup kesehatan biologis, psikologis, social, kultural, dan spriritual.
Inilah yang dimaksud bahwa manusia adalah sebuat paket yang holistik ( menyeluruh ) dimana masing-masing
aspeknya tidak dapat dipisahkan. Kondisi masing-masing saling mempengaruhi keadaan sehat seseorang. Selain
badan, pikiran, dan jiwa seorang manusia, kesehatannya juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti : keluarga,
lingkungan fisik, budaya, pekerjaan, pelayanan kesehatan, perilaku, dan juga gaya hidup.

Sehat yang diharapkan bukan hanya sekedar sehat tetapi juga bugar sehingga selain sehat, individu juga sejahtera
karena dapat menjalankan semua fungsinya dalam kehidupan.

Konsep keholistikan manusia inilah yang menjadi dasar dan tujuan dari pengobatan alternative komplementer.

Perbedaan antara kedokteran alopatik (konvensional ) dan kedokteran holistik (naturopati natural )
Kedokteran Alopatik
Mengobati gejala
Bersifat spesialistik dan mengobati bagian tubuh seseorang
Nyeri dan penyakit diinterpretasikan sebagai sesuatu yang negatif
Penyakit dimaknai sebagai situasi yang buruk
Tubuh dilihat sebagai mesin yang perlu direparasi bila bermasalah
Intervensi utama adalah bedah, obat, radiasi (the cut-poison-burn approach)
Bertumpu utamanya pada informasi kuantitatif, seperti hasil tes laboratorium, hasil pengukuran, grafik, dan
sebagainya.
Pengobat (dokter) mempunyai otoritas penuh dan pasien sangat bergantung pada pengobat
Pencegahan dilihat sebagai bagian dari proses pemeriksaan dan tes laboratorium
Tujuan pengobatan adalah mengobati sisi sakit dari pasien dan menekan efek samping

Kedokteran Holistik ( baca : alkom )


Melihat pola dan penyebab
Mengobati keseluruhan diri pasien
Nyeri dan penyakit (dis-ease) diinterpretasikan sebagai pertanda yang membantu dalam mengenali adanya
ketidakseimbangan internal
Penyakit dimaknai sebagai proses
Tubuh dilihat sebagai sistem dinamis dari kesatuan body-mind-spirit dan medan energi
Intervensi bersifat minimal dengan mengkombinasikan berbagai teknologi non-invasif seperti diet, suplemen
makanan, olah raga, perubahan perilaku, bahan alam, dan sebagainya.
Bertumpu pada informasi kualitatif, seperti pernyataan dan sikap pasien, perasaan pasien, persepsi pasien,
testimoni, dan sebagainya.
Pasien (klien) mempunyai tanggung jawab terhadap proses kesembuhan dan lebih otonom
Pencegahan adalah proses keterhubungan yang utuh antara tujuan hidup, pekerjaan, nutrisi, perilaku, dan
sebagainya
Tujuan pengobatan adalah memaksimalkan sisi sehat dari pasien sehingga mencapai keseimbangan yang akan
membantu proses penyembuhan.

Metode Pengobatan Holistik ( naturopati / alkom-alternatif komplementer )


1. Akupuntur
2. Jamu / herbal

Pelaksana Pengobatan Holistik


1. Dokter
2. Hasil dari belajar di pendidikan formal
3. Mempunyai izin praktik
4. Mempunyai dasar hukum
5. Menyelenggarakan praktik kedokteran yang baik
6. Ada dasar ilmunya

Akupuntur Medik
Akupuntur medik merupakan bagian dari kedokteran fisik yang berlandaskan pada ilmu biomedik yang dalam
prakteknya berdasarkan atas prinsip kedokteran dan evidence based. Biomedik meliputi anatomi, biokimia,
histologi, biologi sel dan molekuler, fisiologi, mikrobiologi, imunologi yang dijadikan dasar ilmu kedokteran klinik.

Tujuan akupuntur medik :


Mengoptimalkan sistem dalam tubuh
Meningkatkan status kebugaran (promotif)
Mengatasi efek samping akibat terapi mual, nyeri,dll

Kewajiban Dokter :
Mengobatai pasien kadang-kadang ( karena semua kesembuhan adalah atas izin Tuhan )
Menghilangkan gejala sering
Berupaya mengatasi penderitaan pasien selalu

Asas moral dasar ( etika ) pelayanan kesehatan :


1. Beneficence memberi manfaat
2. Non Maleficence (primun non nocere) tidak merugikan
3. Otonom tidak dapat dipengaruhi oleh kepentingan tertentu
4. Adil tidak pandang bulu
5. Kerahasiaan menjaga kerahasiaan pasien
6. Berkata benar menjelaskan yang sebenarnya

Kesimpulan
Pengobatan tradisional merupakan pengobatan komplemen ( pelengkap ) dari pengobatan medis
Pengobatan tradisional bukanlah pengobatan utama
Pengobatan tradisional komplementer harus dilakukan oleh tenaga medis professional
Akupuntur medik dapat mengurangi efek samping terapi yang dirasakan pasien seperti mual, nyeri, dll.

Anda mungkin juga menyukai