Oleh:
Azizah, S.Pd.I | 14707251029
Ence Surahman, S.Pd | 14707251039
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita semua
berlimpahan nikmat yang tidak sembanding dengan rasa syukur yang kita
ucapkan. Selawat dan salam kepada Rasulullah yaitu Nabi Muhammad S.A.W.
dengan perjuangannya kita bisa merasakan kebebesan dalam menutut ilmu tanpa
dibatasi oleh golongan ras dan suku. Selawat dan salam juga kepada ahli keluarga
dan sahabat beliau yang ikut membantu beliau dengan harta dan tenaga.
Ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Ali Muhtadi, M.Pd sebagai dosen
berikan diberkahi oleh Allah S.W.T. dan segala jerih payah beliau dalam
mentrasfer ilmunya kepada kami mendapat balasan kebaikan yang lebih besar dari
Ucapan terima kasih juga kepada pembaca. Semoga makalah ini dapat
kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu mohon kritik dan saran dari pembaca
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
makhluk-Nya dalam wujud yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Manusia memiliki karakteristik, ciri pisik, dan sifat yang unik/berbeda satu
dengan yang lainnya. Tidak ada satupun manusia yang diciptakan dalam wujud
Disamping itu beberapa faktor eksternal diluar diri manusia seperti faktor
budaya, agama, adat, bahasa, suku, pendidikan, bahkan cara berpikir turut
lainnya.
kecenderungan, kemampuan, minat, bakat, motivasi yang ada dalam diri seorang
peserta didik mendapatkan banyak perhatian dari para ahli. Terutama para ahli
dengan yang lainnya. Dengan karakter yang beraneka ragam tersebut, sudah pasti
tidak mudah dalam menyatukan mereka dalam satu cara belajar yang sama.
Perbedaan yang unik dalam setiap peserta didik tadi merupakan salah satu
baik temuan yang berkaitan dengan bagaimana pendidikan yang sesuai dengan
3
tugas perkembangan peserta didik, maupun temuan tentang bagaimana alternatif-
Contoh nyata berkaitan dengan hal tersebut adalah temuan para ahli
model pembelajaran sosial yang bertolak pada teori rekayasa sosial dan rumpun
dan temuan dalam bidang teknologi pendidik yang didasarkan pada teori belajar
behavioristik.
dengan rumpun model pembelajaran personal. Model ini berpijak pada teori
humanis yang memandang pendidikan yang baik adalah pendidikan yang benar-
manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan cara pandang,
cita-cita, tujuan dan harapan hidupnya secara personal. Pendidikan harus sesuai
dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh para peserta didik dan dilaksanakan
secara humanis, tidak boleh menjadi beban, terjadi paksaan dan sejenisnya yang
4
B. Rumusan Masalah
pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
pembelajaran.
5
BAB II
harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif. Menurut teori ini,
siswa merasa bebas dalam belajar dan mengembangkan potensi dan minat
6
d. Sebagian besar tingkah laku individu adalah hasil dari konsepsinya
e. Guru mengajar adalah bukan hal penting, tapi belajar siswa adalah
Arthur Comb. Menurut teori ini, guru harus berupaya belajar dan
afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar.
siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberi hasil
yang lebih baik dan kesehatan emosi yang lebih memadai dengan cara
7
empati pada orang lain. Kedua, meningkatkan proporsi pendidikan yang
berasal dari kebutuhan dan aspirasi siswa sendiri, melibatkan semua siswa
dalam proses menentukkan apa yang akan dikerjakannya atau bagaimana cara
Karena tidak ada paksaan dan tidak ada standar baku yang disamakan
8
e. Siswa diberikan kebebasan dalam menentukan cara, metode, strategi
pembelajaran tercapai
berhavioristik.
Kegiatan Pembelajaran
Model
No Tokoh Tujuan
pembelajaran
1 Pengajaran Carl Rogers Penekanan pada pembentukan
non direktif kemampuan untuk perkembangan
pribadi dalam arti kesadaran diri,
pemahaman diri, kemandirian, dan
konsep diri.
2 Latihan Fritz Peris, Meningkatkan kemampuan
Kesadaran Willian seseorang untuk eksplorasi diri dan
Schultz kesadaran diri. Banyak
9
menekankan pada perkembangan
kesadaran dan pmehaman antar
pribadi.
3 Sinetik Wilian Perkembangan pribadi dalam
Gordon kreativitas dan pemecahan masalah
kreatif
4 Sistem-sistem Davit Hunt Dirancang untuk meningkatkan
Konseptual kekomplekan dan keluwesan
pribadi
5 Pertemuan William Perkembangan pemahaman diri
Kelas Glasser dan tanggung jawab kepada diri
sendiri dan kelompok sosial
Sumber : Rusman, (2014:143).
10
Fase pertama, membantu siswa mendefinisikan situasi. Pada fase
keterlibatan siswa.
kegiatan tersebut.
2. Latihan kesadaran
11
Pembelajaran latihan kesadaran ini ditemukan oleh Fritz Perls dan
a. Fungsi tubuh,
integrasi intelektual.
12
Penerapan pengajaran latihan kesadaran
Sampai saat ini, masih sangat sedikit sekolah atau guru yang
dilakukan untuk keperiuan ini. Model ini juga dapat dilakukan sebagai
13
Prosedur pembelajaran pelatihan kesadaran hanya meliputi dua
tahap, yaitu:
Fase Kegiatan
Fase satu Mengamati aliran udara, membuat alat ukur
- Menyampaikan kecepatan udara dan menggunakan alat ukur
tugas. yang dibuat untuk mengukur kecepatan
- Menyelesaikan aliran udara.
tugas.
Fase dua. - Membuat alat ukur kecepatan udara dari
- Mendiskusikan hasil bahan sederhana dan menentukan berapa
pembuatan alat besar alairan kecepatan udara di alam
ukur. terbuka dan menghitung kecepatan aliran
- Menggunakan alat udara yang di hasilkan oleh kipas angin.
ukur untuk - Menganalisis fungsi alat dan dan
mengukur kecepatan kemampuan alat yang di buat dapat dapat
aliran udara dan di gunakan untuk mengukur kecepatan
kecepatan aliran air aliran udara, aliran air dan batas
di alam terbuka, kemampuan alat untuk dapat digunakan
kecepatan aliran untuk mengukur kecepatan aliran udara
angin dari kipas di alam terbuka, kecepatan aliran air di
angin, dan sungai dan mengukur kecepatan aliran
kecepatan aliran air udara dari kipas angin dan kecepatan
di kran aliran air dari kran air di rumah.
- Mempresentasikan - Mempresentasikan hasil yang diperoleh.
hasil
14
3. Sinetik
misterius. Banyak aspek pada proses kreatif yang dapat dijelaskan dan
15
hanya identik dengan dunia seni. Dalam dunia sain dan enginering
sebelumnya
langsung lainnya
16
a. Prinsip reaksi merujuk kepada respon guru terhadap pelajarnya.
4. Sistem-sistem konseptual
17
cenderung emosional dalam menyampaikan pandangan-pandangannya.
telah dilestarikan.
pandangan lain yang berbeda yang lebih baik, selain itu, sturktur
18
untuk mencari cara-cara yang lebih produktif untuk mengolah
mengakomodasikannya.
5. Pertemuan kelas
kelas. Didalam kelas, model ini diwujudkan seperti layaknya rapat atau
pelaksanaannya, yaitu.
19
d. Mengidentifikasi alternatif tindakan solusi.
e. Membuat komitmen.
pertemuan kelas;
dilakukan maksimal tiga kali dalam sehari. Tapi, biasanya sekali sehari
20
Pembelajar hanya menstimulasi berpikir mengenai apa yang
Dalam hal ini bukan untuk menilai pelajar, melainkan untuk menemukan
apa yang mereka tahu dan mereka tidak tahu. Jadi pembelajar tidak
a. Sintaks
tingkah Iaku.
b. Prinsip reaksi
21
Reaksi guru bersumber pada 3 (tiga) prinsip yaitu: (a) prinsip
tingkah laku
c. Sistem sosial
pebelajar.
d. Sistem Pendukung
22
BAB
PENUTUP
A. Simpulan
belajarnya berpusat pada siswa. Selain itu dalam proses pembelajaran, siswa
belajar siswa dan peningkatan kreativitas serta rasa percaya diri siswa.
masing siswa. Proses evaluasinya berfokus pada produktivitas karya dari buah
belajarnya masing-masing.
23
B. Saran
dipahami oleh para pendidik dan tenaga kependidikan. Dengan begitu memahami
rumpun model personal ini menjadi suatu keharusan tersendiri agar dalam
pembelajaran bisa berjalan dengan efektif. Maka dari itu pembahasan dan
pembelajaran personal ini harus mendapatkan perhatian dari kita semua. sehingga
24
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiro., Amri, Sofan., Dkk. 2011. Strategi Pebelajaran Beroentasi
Rajawali Pers.
Joyce., B., Weil, M., & Shower, B. 1992. Models of teaching (4 th ed).
25