Bab I Pendahuluan Lateks

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman karet (Hevea Brasiliensis) merupakan salah satu komoditi hasil
perkebunan yang memiliki peranan besar dalam kehidupan perekonomian
Indonesia. Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan komoditi
penghasil getah ini. Karet tak hanya diusahakan oleh perkebunan-perkebunan
besar milik Negara yang memiliki areal mencapai ratusan ribu hektar, tetapi juga
diusahakan oleh swasta dan rakyat.
Tanaman karet mulai dikenal di Indonesia sejak zaman penjajahan
Belanda. Awalnya, karet ditanam di Kebun Raya Bogor sebagai tanaman baru
untuk dikoleksi. Selanjutnya, karet dikembangkan menjadi tanaman perkebunan
dan tersebar di beberapa daerah. Pada tahun 1864 perkebunan karet mulai
diperkenalkan di Indonesia. Perkebunan karet dibuka oleh Hofland pada tahun
tersebut di daerah Pamanukan dan Ciasem Jawa Barat. Pertama kali jenis yang
ditanam adalah karet rambung atau Ficus Elastica. Jenis karet Hevea (Hevea
Brasiliensis) baru ditanam tahun 1902 di daerah Sumatera Timur. Jenis ini
ditanam di pulau Jawa pada tahun 1906.
Hasil dari produk tanaman karet yang diambil melalui penyadapan untuk
diolah selanjutnya menjadi bahan olah karet disebut lateks. Penyadapan adalah
suatu tindakan pembukaan pembuluh lateks, agar lateks yang terdapat di dalam
tanaman karet dapat keluar. Untuk mendapatkan hasil olah karet yang bermutu
baik, syarat yang harus dipenuhi adalah tingkat kebersihan lateks dan penanganan
pengumpulan lateks hasil penyadapan di kebun (Cahyono, 2010).
. Berbagai macam proses pengolahan karet alam sudah banyak
diaplikasikan oleh industri di Indonesia. Beberapa proses pengolahan karet alam
yang biasa dilakukan antara lain Ribbed Smoked Sheet (RSS), Crape Rubber,
Lateks Pekat. Ribbed smoked sheet atau biasa disingkat RSS adalah jenis karet
berupa lembaran sheet yang mendapat proses pengasapan dengan baik saat proses
pengolahannya, Crape Rubber merupakan crepe yang berwarna putih atau muda
yang menggunakan prosess penjemuran pada salahsatu tahap pengolahannya,
Lateks pekat adalah jenis karet yang berbentuk cairan pekat, tidak berbentuk
lembaran atau padatan lainnya. Lateks pekat yang dijual di pasaran ada yang
dibuat melalui proses pendadihan atau creamed lateks dan melalui proses
pemusingan atau centrifuged lateks. Biasanya lateks pekat banyak digunakan
untuk pembuatan bahan-bahan karet yang tipis dan bermutu tinggi.
Kriteria mutu olahan lateks, misalnya seperti RSS telah ditetapkan dalam
SNI, akan tetap terdapat beberapa pabrik di Indonesia yang tidak mengikuti
kriteria tersebut karena menyesuaikan dengan permintaan konsumen. Misalnya
seperti pengolahan RSS di PTPN XII kebun renteng jember, Oleh karenanya
perlu dilakukan kunjungan lapang untuk mengetahui proses pengolahan lateks
menjadi RSS di PTPN XII kebun renteng Jember.

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya kunjungan lapang di PTPN XII kebun renteng ini
adalah untuk mengetahui proses pengolahan lateks menjadi RSS.

1.3 Luaran
Luaran yang diharapkan dari kunjungan lapang di PTPN XII Renteng
adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang
pengolahan lateks hingga menjadi produk sheet berupa RSS.

Anda mungkin juga menyukai