Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan rancangan penelitian yang

digunakan adalah case control.

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

3.2.1.1. Variabel Bebas : Infeksi Saluran Kemih

3.2.1.2. Variabel Terikat : Partus Prematures

3.2.2. Definisi Operasional

3.2.2.1. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih dengan atau tanpa keluhan dan pada

pemeriksaan laboraturium ditemukan leukosit > 10 LPB

Skala pengukuran variable bebas ini adalah rasio.

3.2.2.2. Partus Prematures

Suatu proses persalinan yang tengah berlangsung pada ibu

dengan usia kehamilan 28 minggu dan kurang dari 37 minggu,

dengan kontraksi uterus setidaknya sekali dalam 10 menit,

berlangsung selama 30 detik atau pembukaan serviks lebih dari 4

cm atau penipisan serviks 75%


Skala pengukuran variabel terikat ini adalah ordinal.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang

melahirkan prematur dan aterm di Rumah Islam Sultan Agung Semarang

selama bulan .. (diisi sendiri nis bulan apa sampai apa penelitianmu).

3.3.2. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan adalah pasien yang melahirkan dengan status

prematur dan aterm di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yang

berjumlah . (diisi nis angka sampel yang mau kamu pake) yang

diperoleh dari rumus besar sampel sebagai berikut:

(0.0 + 1.1)( +1 )2
1
2
n= 2
(1 0)

Keterangan :

n = jumlah sampel minimal kelompok kasus dan control 1


2

= nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan

tingkat kemaknaan ( untuk = 0,05 adalah 1,96)

1 = nilai pada distribusi normal standar yang samadengan

tingkat kuasa (power) sebesar diinginkan untuk = 0,10 adalah 1,28)


p0 = proporsi paparan pada kelompok control atau tidak sakit

p1 = proporsi paparan pada kelompok kasus (tidak sakit)

q0 = 1 p0 dan q1 = 1 p1

3.4. Cara Penelitian

3.4.1 Cara pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode sampel

acak sistematis, dengan langkah langkah sebagai berikut:

1. Pasien yang terdiagnosa partus prematures dan aterm dicatat nomor

rekam mediknya

2. Penentuan sampling dengan cara menomori label 1-(jumlah

maksimal sampelmu nis), lalu diacak nomor yang akan diambil untuk

pengambilan sampel pertama, lalu untuk sampel selanjutnya diambil

sesuai kelipatan.

3. Peneliti mengambil nomor rekam medik sesuai dengan nomor rekam

medic sesuai dengan metode sampel acak sistematis yang telah dibuat.

4. Peneliti mencatat nomor rekam medik, nama, umur, status paritas,

berat badan, tinggi badan, diagnosis, dan hasil pemeriksaan leukosit.

5. Peneliti menyalin di dalam buku induk besar yang telah ditabelkan

hingga semua terpenuhi.


3.6. Alur Penelitian

Rekam Medis
pasien RS Islam
Sultan Agung

Nomor RM pasien Buku Induk Nomor RM pasien


dengan diagnosis Rekam Medis (isi dengan diagnosis
Partus Prematures bulan penelitian) Partus Prematures

Lihat hasil
pemeriksaan
Leukosit

Normal Leukosit Normal Leukosit


>10/LPB >10/LPB

Tabulasi dan
Input ke SPSS

Analisis Data
3.7. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

pada bulan .. (diisi bulan apa sampai apa ya)

3.8. Analisis Hasil

Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan SPSS 15.0 dengan

menggunakan Analisis Univariat dan Analisis Bivariat, sebagai berikut:

- Analisis Univariat

Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan jumlah status

partus pasien, serta pasien yang pernah terdiagnosis Infeksi Saluran

Kemih.

- Analisis Bivariat

Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel

tergantung dan variable bebas dengan melakukan uji chi square. Uji

chi square dilakukan untuk menganalisis hubungan partus prematures

dengan infeksi saluran kemih pada ibu hamil. Melalui uji chi square

akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat

kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel dianggap

bermakna jika mempunyai nilai p 0,05 dan dikatakan tidak

bermakna apabila mempunyai nilai p 0,05. Jika variabel bebas terdiri

dari dua kategori dan dijumpai nilai E<5, maka nilai p dapat dilihat
dari nilai fisher exact. Jika tidak dijumpai nilai E<5, maka nilai p dapat

dilihat dari nilai continuity correction. Untuk variabel bebas yang

lebih dari dua kategori, maka nilai p dilihat dari nilai pearson chi

square.

Anda mungkin juga menyukai