Peran
Dokter : I Gede Angga Putrawan (17.321.2666)
Kepala Ruangan : Luh Putu Dian Suryaningsih (17.321.2678)
Wakil Kepala Ruangan : Gusti Ayu Putu Wahyu Sartika (17.321.2665)
Perawat Primer : Ni Putu Ayu Wismaya Dewi (17.321.2698)
Perawat Asosiasi : Ni Putu Yunita Diyantari (17.321.2703)
Pasien : Ni Luh Putu Kusuma Sari Dewi (17.321.2693)
Pendahuluan
Asuhan keperawatan merupakan kegiatan memberikan tindakan keperawatan terhadap
klien baik secara mandiri atau kolaboratif melalui pendekatan terminology keperawatan.
Asuhan keperawatan diberikan secara berkesinambungan dan komprehensif, mulai pasien
datang, selama perawatan dan menjelang pulang. Untuk menjamin pelayanan keperawatan
secara optimal, diperlukan suatu metode atau pendekatan orientasi yang terintegrasi. Setelah
mendapatkan orientasi yang cukup tentang pelayanan kesehatan (tempat pelayanan, peraturan
rumah sakit, danadministratif), diharapkan klien dapat menjalani perawatan dengan optimal.
Setelah mendapatkan pelayanan kesehatan, klien akan kembali beraktifitas seperti sediakala.
Demi menjamin kesehatan klien secara berkesinambungan dirumah, diperlukan adanya suatu
perencanaan pulang (discharge planning), yang bertujuan untuk meningkatkan status
kesehatan klien dan menurunkan biaya-biaya yang diperlukanuntuk rehabilitasi lanjut, dengan
adanya discharge planning klien dapat mempertahankan kesehatannya dan membantu klien
untuk lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri.
Perencanaan pulang akan menghasilkan sebuah hubungan yang terintegrasi yaitu antara
perawatanyang diterima pada waktu di rumah sakit dengan perawatan yang diberikan setelah
pasien pulang. Perawatan di rumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan perawatan di
rumah.
Tugas
Dokter : Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit
pasien secara tepat dan memberikan terapi secara tepat dan cepat.
Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya
untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan tarah kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.
Kepala Ruangan : Membuka acara discharge planning kepada pasien. Menyetujui
dan menandatangani format discharge planning.
Wakil Kepala Ruangan : Menggantikan tugas kepala ruangan apabila kepala ruangan sedang
berhalangan dan membantu kepala ruangan dalam mengelola
ruang perawatan.
Perawat Primer : Membuat rencana discharge planning, membuat leaflet dan kartu
discharge planning, memberikan konseling, memberikan
pendidikan kesehatan, menyediakan format discharge planning,
mendokumentasikan discharge planning, melakukan agenda
discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir
perawatan).
Perawat Asosiasi : Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang
sudah direncanakan.
Pasien : Pasien menderita DHF (Dengue High Fever) dan sudah menjalani
hospitalisasi rumah sakit selama seminggu. Dari hasil
pemeriksaan, pasien dikatakan boleh menjalani pengobatan di
rumah dan direncanakan menerima discharge planning dari
perawat ruangan.
Setting Role Play
Tempat : Rumah Sakit Husadha
Ruang : Ruang Mawar (Instalasi Interna)
Kamar : 002
Teks Dialog
(Ruang Perawat, Pagi hari)
Perawat pelaksana dan Kepala ruangan sedang berdiskusi mengenai discharge planning yang akan
diberikan kepada pasien Kusuma dengan diagnosa DHF.
Perawat Primer : Selamat pagi Ibu Dian dan Ibu Ayu, saya Wisma sebagai Perawat
Primer hari ini dibantu dengan rekan saya Ners Yunita.
Sebelumnya saya ingin menyerahkan formulir rencana discharge
planning kepada pasien Kusuma di ruang Mawar. Dari hasil
observasi, keadaan pasien Kusuma sudah membaik. Dari hasil lab
rutin menunjukkan peningkatan trombosit dan hematokrit dan
sudah dalam rentang normal.Selain itu, kondisi fisik pasien bagus,
sudah tidak demam lagi dan tidak lemas lagi. Dari segi asuhan
keperawatan pasien sudah bisa pulang hari ini. Saya berencana
untuk memberikan discharge planning kepada pasien Kusuma.
Bagaimana pendapat ibu?Apakah ibu menyetujuinya? Mungkin
ibu bisa melihat format rencana discharge planning yang sudah
saya buat.
Wakil Kepala Ruangan : Apa yang difokuskan dari discharge planning ini?
Perawat Asosiasi : Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai pencegahan demam
berdarah, apa yang perlu diperhatikan saat pasien pulang nanti dan
dipersiapkan leaflet yang bisa dibawa pulang oleh pasien.
Kepala Ruangan : Baik kalo begitu nanti kita diskusikan lagi bersama dokter visite
hari ini.
(Ruang Perawat)
Di ruang perawat, dokter, kepala ruangan, wakil kepala ruangan, perawat primer dan perawat
pelaksana berdiskusi mengenai keadaan pasien Kresna dan rencana pemberian terapi selanjutnya.
Dokter : Bagaimana dengan kondisi pasien sekarang sus?
Perawat Primer : Terimakasih atas kesempatannya, saya selaku Perawat Primer
ingin mengklarifikasi asuhan keperawatan yang sudah saya
rencanakan sebelumnya terhadap pasien yang dirawat di ruang
Mawar, Pasien Kusuma yang berumur 21 tahun beralamat
Denpasar dengan diagnose DHF (Dengue Hemoragic Fever)
dengan RM 12345 di ruang 4 bed 1 dan dokter yang menangani
adalah dr. Angga. Saat ini pasien sudah dalam kondisi stabil.
Dengan TTV terakhir : TD : 100/80 mmHg, HR : 80 x/menit, RR
: 20 x/menit, T : 370C. Pasien hanya perlu beristirahat dalam
beberapa hari.
Kepala Ruangan : Dok, mengenai pasien Kusuma, apa sebaiknya bisa direncanakan
untuk pulang saja, dari hasil observasi yang dilakukan perawat,
kondisi pasien semakin hari semakin membaik dan dari hasil lab
juga sudah menunjukkan peningkatan. Trombosit dan
hematokritnya juga sudah normal. Sebaiknya apa tidak
direncanakan pulang saja?
Dokter : Tadi juga saya sudah melihat hasil labnya memang menunjukkan
peningkatan dan bisa dikatakan normal, tapi menurut saya
sebaiknya jangan dipulangkan dulu untuk lebih memastikan
keadaannya.
Kepala Ruangan : Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa
membaik, intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah
tercapai, dan hanya perlu untuk lebih banyak istirahat dan
pemulihan saja di rumah.
Dokter : Tapi bagaimana nanti dengan keadaan pasien jika muncul demam
lagi? Menurut saya pasien ini masih sedikit lemas dan masih perlu
menjalani hospitalisasi, kita tunggu sampai besok saja.
Wakil Kepala Ruangan : Maaf Dok, sebelumnya pada intinya pasien hanya memerlukan
isitrahat saja yang cukup untuk memulihkan kembali kondisi
kesehatannya, dan menurut kami itu bisa dilakukan dirumah,
mengingat pasien juga seorang mahasiswi yang pastinya juga dia
merasa tidak betah di rumah sakit lama-lama.
Kepala Ruangan : Iya Dok, mengenai penanganan demam yang nantinya jika
muncul lagi, kita sudah merencanakan discharge planning.
Discharge planning ini nantinya akan diberikan edukasi kepada
pasien mengenai yang perlu diperhatikan di rumah nantinya. Jika
nanti, demam pasien muncul lagi, akan diajarkan dengan teknik
kompres hangat dan pemberian terapi obat. Minta bantuan
keluarga untuk selalu memperhatikan keadaan pasien.
Wakil Kepala Ruangan : Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh
perawat-perawat yang bertugas hari ini.
Dokter : Bagaimana Penerapan discharge planning ini kepada pasien,
apakah penerapan ini ampuh dalam melakukan praktik asuhan
keperawatan kepada pasien?
Kepala Ruangan : Baik dok, disini saya akan menjelaskan sedikit mengenai
discharge planning pada Pasien. disini Pasien di diagnose DHF
(Dengue High Fever) karena gigitan dari nyamuk, biasanya
disebut dengan DBD (Demam Berdarah Dengue) disini perawat
nantinya akan menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien
cara pencegahan dan penanganan apabila pasien kembali demam
lagi. Cara cara pun dapat saya jelaskan sedikit yaitu dengan cara
menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah.
Inisiatif untuk menimbun kolam-kolam air yang sudah tidak
digunakan (misalnya pot bunga), menguras bak mandi setiap
seminggu sekali, dan membuang hal-hal yang dapat
mengakibatkan terbentuknya sarang nyamuk demam berdarah
Aedes Aegypti. Dan adapun cara penanganan keluarga pasien
terhapat pasien itu sendiri yaitu saat pasien demam bisa dilakukan
dengan cara melakukan kompres. Selain itu, hal yang terpenting
adalah istirahat yang cukup apabila merasa lelah, karena virus
dengue ini menyerang sistem kekebalan tubuh, nah apabila Pasien
kelelahan, virus tersebut akan semakin mudah untuk berkembang
dalam tubuh yang lemah. Setelah 1 minggu mengalami DHF
biasanya kondisi pasien kembali normal namun masih lemah dan
pucat. Oleh karena itu, perawatan yang dapat diberikan dirumah
dalam kondisi pasien yang demikian, yaitu:
1. Istirahat yang cukup pasca rawat
2. Banyak minum air putih 2000-2005 cc /hari
3. Makan seperti biasa tetapi bila terasa sakit makan harus lunak
4. Makanan tidak terlau asam dan pedas
apabila suhu tubuh tinggi 3hari langsung periksakan ke dokter,
minum obat sesuai aturan, dan kontrol sesuai jadwal/1 minggu
setelah pulang). Kira kira seperti itulah discharge planning yang
kita rencanakan, bagaimana dok, Apakah bisa diterima?
Dokter : Iya kalau begitu, saya harapkan discharge planning ini nantinya
benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika pasien
juga sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah.
Wakil Kepala Ruangan : Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi penting
bagi kelurga pasien.
Kepala Ruangan : Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Kusuma hari
ini?
Dokter : Bisa. Pasien Kusuma bisa pulang hari ini, saya akan membuat
surat ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke
pasien.
Kepala Ruangan : Ners Wismaya, ini format discharge planning yang sudah saya
setujui dan bisa dilakukan pada pasien Kusuma ya. Bisa disiapkan
untuk discharge planningnya.
Perawat Primer : Baik bu, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Mari sus
Perawat Asosiasi : Baik, Bu.