Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Identitas
a. Nama Pengembang UKB : Tim MGMPS
b. Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Jember
c. Nama Mata Pelajaran : FISIKA
d. Semester :1
e. Kompetensi Dasar :
3.6 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.
4.6 Merencanakan dan melaksanakan percobaan titik berat dan keseimbangan benda
tegar.
Dari LOTS ke
f. Indikator Pencapaian Kompetensi : HOTS
Dalam
mengembangkan 3.6.1 Mendiskripsikan pengertian momen gaya dan memberikan contoh
kemampuan berpikir, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
LOTS dan HOTS 3.6.2 Menganalisis besarnya momen gaya pada suatu benda.
merupakan satu
kesatuan:
3.6.3 Menganalisis konsep momen kopel yang bekerja pada suatu benda yang
pengembangan dikenai gaya
kemampuan 3.6.4 Mendiskripsikan pengertian momen inersia dan penerapannya dalam
menganalisis, kehidupan
mengevaluasi, dan 3.6.5 Menganalisis besarnya momen inersia partikel
mencipta selalu harus 3.6.6 Menganalisis besarnya momen inersia pada benda tegar
didasarkan pada
3.6.7 Mendiskripsikan pengertian titik berat
pengetahuan dan
pemahaman (tentang
3.6.8 Menganalisis cara menentukan letak titik berat
apa) dan pengetahuan 3.6.9 Menganalisis penerapan konsep titik berat dalam kehidupan sehari-hari
dan pemahaman 3.6.10 Menganalisis koordinat titik berat untuk benda berdimensi satu
tentang kemampuan 3.6.11 Menganalisis koordinat titik berat untuk benda berdimensi dua.
(skills) yang akan 3.6.12 Menganalisis koordinat titik berat untuk benda berdimensi tiga
dikembangkan dan 3.6.13 Menganalisis hukum I Newton pada dinamika rotasi.
digunakan.
3.6.14 Menganalisis hukum II Newton pada dinamika rotasi
Sebagaimana namanya,
sekecil apa pun suatu 3.6.15 Menganalisis besarnya nilai momentum sudut.
keterampilan, harus 3.6.16 Menganalisis hubungan antara momentum sudut dengan torsi.
dilatih dan menjadi 3.6.17 Memformulasikan hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi.
terlatih sampai tingkat 3.6.18 Menganalisis besarnya energi kinetik rotasi yang bekerja pada suatu benda.
master 3.6.19 Menganalisis besarnya energi dalam gabungan gerak rotasi dan translasi (benda
yang menggelinding).
3.6.20 Menganalisis besarnya usaha dalam gerak rotasi.
Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik dapat
menerapkan prinsip momen gaya dan merancang percobaan untuk menentukan
momen gaya pada suatu benda beserta presentasi hasil dan makna fisisnya, sehingga
peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
melalui belajar inkuiri, mengembangakan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab,
serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi,
kreativitas (4C).
j. Materi Pembelajaran
a. Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP): (1)Nugroho Prasetyo, Aris,
dkk. 2016. Buku Siswa Fisika X Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
Mediatama, (2) MGMP Fisika. 2016. Buku Pintar Belajar Fisika SMA Kelas X.
Sagufindo Kinarya, dan (3) Kanginan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA Kelas
XI. Jakarta: Penerbit Erlangga, (4)Internet: www.e-dukasi.net.
2. Peta Konsep
Apersepsi
3. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami cerita
di bawah ini.
Suatu hari Anton sedang memasang sebuah mur dan baut pada sepeda
motornya. Jika pada saat itu ada 3 kunci/engkol yang sama untuk memasang
mur dan baut ke sepeda, namun kunci-kunci tersebut memiliki panjang yang
berbeda.
Menalar, berpikir kritis
Pertanyaan:
a. Kunci mana yang akan dipilih Anton?
b. Mengapa Anton memilih kunci tersebut?
c. Apa yang dirasakan Anton ketika memilih kunci tersebut? Semakin
besarkah tenaga yang dia kerjakan?
d. Gambarkan arah tenaga pada saat Anton memutar mur dan baut
menggunakan kunci/engkol!
2) Kegiatan Belajar
Ayoikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan
konsentrasi !!!
Kegiatan Belajar 1
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh
konsentrasi !
KETERANGAN :
F : Gaya
O : Pusat massa benda/pusat momen
: Jarak antara garis kerja gaya dengan pusat massa benda.
(a) Gaya F yang garis kerjanya mengenai pusat massa benda (O) membuat benda
bergerak Translasi.
(b) Gaya F yang garis kerjanya mempunyai jarak tertentu () dari pusat massa benda (O)
dan menyebabkan benda menjadi berotasi disebut momen gaya/torsi.
Untuk memutarkan titik O, diperlukan momen gaya/torsi. Dinyatakan secara matematis,
yaitu :
=
Keterangan:
F : gaya
r : vector kedudukan
: momen gaya
Jika antara sudut r dan F adalah ,
maka besar momen gaya adalah :
=
Keterangan:
= lengan momen (m)
F = gaya (N)
= momen gaya (mN)
= (. )
Contoh
Budi sedang memutar sebuah baut menggunakan engkol yang memiliki panjang
20 cm dengan gaya sebesar 10 N.
Diskusi
a. Berapakah momen gaya yang dihasilkan jika arah gaya tegak lurus dengan
panjang engkol?
b. Berapakah momen gaya yeng dihasilkan jika antara gaya dan panjang
engkol membentuk sudut 30?
Membiasakan
berpikir
sistematis dan
logis
a. = r F = 0,2 x 10 = 2 Nm
b. = sin = 0,2 x 10 x sin 30 = 1 Nm
Ayoo berlatih!
Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas, maka:
Anda bisa mencoba latihan berikut:
Tentukan torsi tiap gaya dan torsi totalnya terhadap poros O.
Apabila kalian telah mampu mengerjakan soal diatas, jika telah memahami,
maka kalian bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 2 berikut.
Kegiatan Belajar 2
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Besaran massa kali kuadrat jaraknya terhadap sumbu putar ini, ternyata sangat
penting artinya untuk menganalisis sifat gerak berputar. Besaran 2 ini
kemudian disebut momen inersia.
Sebuah partikel bermassa yang berputar pada sebuah sumbu berjarak dari ,
dikatakan memiliki momen inersia sebesar:
= 2
= 2
atau = 1 12 + 2 22 + 3 32 +
Berkolaborasi Karakter
1. 3.
2. 4.
Pertanyaan: Hipotesis:
TUJUAN
o Menganalisis besaran yang mempengaruhi momen inersia
VARIABEL
o Variabel bebas :
o Variabel control :
o Variabel terikat :
CARA KERJA
o Lubangi ketiga batang kayu yang telah disediakan, dengan ukuran lubang harus sedikit
lebih besar dari diameter paku.
Untuk kayu yang massanya sama, 1 batang dilubangi dengan posisi lubang di ujung
batang (beri label batang 1). Sedangkan untuk yang satunya dilubangi di tengah-tengah
(beri label batang 2).
Untuk massa yang lebih besar, lubangi di ujung (beri label batang 3).
o Setelah diberi lubang, ambil batang 1 dan masukkan paku pada lubangnya.
o Ikatlah dengan karet ujung paku yang runcing agar batang tidak lepas.
o Peganglah salah satu ujung paku dengan tangan kanan, kemudian putarlah kayu tersebut
dengan poros di ujung oleh tangan kiri.
o Peganglah salah satu ujung paku dengan tangan kanan, kemudian putarlah kayu tersebut
dengan poros di ujung oleh tangan kiri.
o Jagalah batang tersebut agar tetap berputar hanya menggunakan tangan kanan tanpa
bantuan tangan kiri.
o Lakukan langkah 2-5 untuk batang 2 dan 3.
PERTANYAAN
1. Bandingkan karakteristik sensasi yang Anda rasakan saat memutar batang 1 dan batang 2.
Jelaskan apa yang Anda rasakan!
2. Bandingkan karakteristik sensasi yang Anda rasakan saat memutar batang 1 dan batang 3.
Jelaskan apa yang Anda rasakan!
3. Jika ditinjau secara keseluuhan, bagaimanakah hubungan antar massa dan posisi poros
putar dengan sensasi yang Anda rasakan!
Kegiatan Belajar 3
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi pada
satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja
menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang di tumpu pada titik
beratnya akan berada dalam keseimbangan statik. Dengan kata lain titik berat adalah titik tangkap
dari semua gaya yang bekerja. Contoh berikut ini menunjukkan bagaimana menentukan letak
resultan gaya yang sejajar.
Contoh soal
Empat buah gaya masing-masing F1 = 20N, F2 = 30N, F3 = 40N dan F4 = 10N bekerja pada
sepanjang sumbu x seperti gambar berikut. Tentukanlah letak resultan keempat gaya tersebut!
Jawab:
gaya F1= 20 N dengan x1=-1m
gaya F2=30 N dengan x2=1m
gaya F3=40 N dengan x3=2m
gaya F4= 10 N dengan x4=3m
Letak titik resultan gaya-gaya tersebut secara umum dapat ditentukan dengan persamaan
Untuk benda-benda berbentuk memanjang seperti kawat , massa benda dianggap diwakili oleh
panjangnya (satu dimensi) dan titik beratnya dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
Contoh soal :
Tentukanlah letak titik berat benda homogen satu dimensi
seperti gambar berikut ini!
Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi)
Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi), dan titik
berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
A1 = Luas Bidang 1
A2 = Luas bidang 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada sumbu simetrinya.
Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya, dan untuk lingkaran terletak dipusat
lingkaran. Titik berat bidang homegen di perlihatkan pada tabel berikut:
Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga
Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga dapat ditentukan
dengan persamaan:
V1=Volume Benda 1
V2= Volume Benda 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
Ayoo berlatih!
Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas, maka:
Anda bisa mencoba latihan berikut:
1. Dimanakah titik berat dari bangun seperti pada gambar di bawah ini?
Kegiatan Belajar 4
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
1. Hukum I Newton (Keseimbangan Benda Tegar)
Keadaan keseimbangan tercapai jika resultan gaya yang bekerja pada sistem benda tidak
dapat mengubah keadaannya.
= 0
Hubungan mengenai momen gaya, momen inersia, dan percepatan sudut identik dengan
hubungan antar gaya, massa, dan percepatan. Maka persamaan di atas dalam dinamika rotasi
dapat menjadi
= 0
2. Hukum II Newton
Pada dinamika translasi berlaku hukum II Newton yang berbunyi: Percepatan yang dialami
oleh suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada benda dan
berbanding terbalik dengan massa benda.
=
Karena dinamika rotasi analog dengan dinamika translasi, maka pada dinamika rotasi berlaku
pula hukum II Newton untuk gerak rotasi yang berbunyi: Percepatan sudut yang dialami suatu
benda berbanding lurus dengan resultan momen gaya luar yang bekerja terhadap poros
melalui pusat massa dan berbanding terbalik dengan momen inersia benda terhadap poros.
=
1. 3.
2. 4.
o TUJUAN
Memformulasikan Hukum Newton untuk dinamika rotasi.
o CARA KERJA
Tutup lubang di tengah CD dengan menggunakan sterofoam dan kuatkan dengan solatip.
Pasang paku pada sterofoam (sampai menembus sterofoam).
Tancapkan pada tanah CD yang sudah dipasangkan paku.
Setelah menancap, putarlah CD tersebut dengan cara memutarnya melalui sisi CD
Amatilah apa yang terjadi akibat Anda memutar CD tersebut.
o HIPOTESIS
Hipotesis:
o KESIMPULAN
Kesimpulan:
AYO BERLATIH........
1. Sumbu kedua roda muka dan sumbu kedua roda belakang sebuah truk
yang bermassa 1500 kg berjarak 2 m. Pusat massa truk 1,5 m di belakang
roda muka. Diandaikan bahwa percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2.
Beban yang dipikul oleh kedua roda muka trus itu sama dengan..
Kegiatan Belajar 5
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
1. Pengertian momentum sudut
Partikel yang bergerak melingkar memiliki momentum sudut. Untuk memahami hal ini,
bayangkan sebuah partikel bermassa berputar dengan kecepatan sudut pada suatu
sumbu putar yang terletak pada jarak dari partikel itu. Lalu linear partikel itu adalah =
dan nilai momentum linear partikel itu adalah:
= =
Dalam gerak rotasi, yang dimaksud momentum sudut (anguler) adalah momen momentum
linear terhadap suatu sumbu putaran. Jika momentum sudut kita beri lambang , maka dapat
didefinisikan:
= .
= 2
= 2
= kecepatan sudut ()
= momentum linear ( 1 )
= momentum sudut ( 2 1 )
Sebab, dan merupakan vektor. Artinya, merupakan hasil perkalian dua vektor (perkalian
silang), yaitu antara vektor dan vektor . Bila sudut antara dan adalah , maka besar
momentum sudut kita nyatakan:
= sin
Arah momentum sudut ditentukan dengan aturan tangan kanan, seperti penentuan arah
momen gaya. Lipatlah keempat jari dari arah ke , maka ibu jari menunjukkan arah .
= 1 + 2 + 3 + dan seterusnya.
= (1 12 + 2 22 + 3 32 + )
= ( 2 )
4. Energi kinetik
Sama halnyadengan benda yang bergerak translasi, benda yang bergerak rotasi juga
memilikienergi kinetic yang disebut energi kinetic rotasi.
1
= 2
2
1
= ()2
2
1
= 2 2
2
1
= ( 2 )2
2
1
= 2
2
Apabila sebuah benda tegar melakukan gerak translasi dan gerak rotasi secara simultan
(bersamaan), maka energi kinetic bendda tegar tersebut sama dengan jumlah energi kinetic
translasi dan energi kinetic rotasi benda tersebut.
Energi kinetic translasi benda dihitung berdasarkan anggapan bahwa benda merupakan partikel
ang kecepatan liniernya sama dengan kecepatan pusat massa. Sementara itu, energi kinetic
rotasi dihitung berdasarkan anggapan bahwa benda tegar berotasi terhadap porosnya melalui
pusat massa, sehingga besarnya energi kinetic benda tegar tersebut dapat dinyatakan dengan
= +
1 1
= 2 + 2
2 2
1. 3.
2. 4.
o TUJUAN
Menganalisis hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari.
o CARA KERJA
a. Lilitkan tali pada gasing.
b. Lempar gasing dengan kencang agar dapat berputar lama.
c. Amati gerakannya beberapa saat.
d. Ketika gasing masih berputar kencang, lemparkan sedikit plastisin pada gasing tersebut
(plastisin harus menempel di atas gasing)
e. Amati pergerakannya.
o HIPOTESIS
Hipotesis:
o KESIMPULAN
Kesimpulan:
1. Gambar di bawah ini menunjukkan posisi sesaat dari benda P dan Q yang sedang berotasi
dengan kecepatan konstan 2 m/s dan 3 m/s. Tentukan momentum sudut total P dan Q
terhadap O.
c. Penutup Karakter
Bagian ini dapat
dikreasi lagi, sehingga Bagaimana kalian sekarang?
darimana guru
mendaptkn bukti Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar
tentang kemampuan
siswa dapat lebih kesetimbangan dan dinamika benda tegar, berikut diberikan Tabel untuk
terukur dan self-report mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah
ini bisa sebagai
instrumen guru sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKB ini di Tabel berikut.
berdasarkan hasil
pengamatan/mengecek Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
jawaban siswa
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anda sudah memahami momen gaya?
2. Apakah anda dapat menghitung besar momen gaya
yang bekerja pada suatu benda?
3. Apakah anda sudah memahami konsep momen kopel
yang bekerja pada suatu benda?
4. Apa anda memahami pengertian momen inersia?
Dorongan untuk
5. Apakah anda dapat menghitung momen inersia pada
melaksanakan
kegiatan peer
suatu benda?
instruction, 6. Apakah anda bisa mendefinisikan titik berat dan
berkolaborasi, menentukan letak titik berat pada sebuah benda?
berkomunikasi, 8. Apakah and bisa menganalisis hubungan hukum
berkarakter newton dengan dinamika rotasi pada suatu soal fisika?
9. Apakah anda memahami hubungan antara momentum
sudut dan torsi?
10. Apakah anda bisa secara mandiri memformulasikan
hukum kekekalan momentum sudut pada suatu
benda?
11. Apakah anda dapat menganalisis energi kinetik rotasi
pada benda yang berotasi?
12. Apakah anda dapat menghitung besarnya energi
gabungan gerak rotasi dan translansi pada benda yang
menggelinding?
Jika menjawab TIDAK pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang
kegiatan belajar vector yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan
Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi! Dan
apabila kalian menjawab YA pada semua pertanyaan, maka lanjutkan berikut.
Karakter
Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi vector dalam rentang 0 100,
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi Vektor, lanjutkan
kegaitan berikut untuk mengevaluasi penguasaan kalian!.
1. Misalkan titik kerja gaya F (6, 3, -4) N ada pada posisi r (8, 3, -2) m, hitung
Laihan peserta torsi karena gaya tersebut!
didik 2. Tiga partikel identik diikat ke ujung-ujung sebuah segitiga siku-siku sama
menuangkan kaki oleh batang-batang penghubung tak bermassa. Kedua sisi yang sama
ekspresinya dan
memiliki panjang a. Momen inersia benda tegar ini untuk sumbu rotasi
kerunutan cara
menulis dan berimpit dengan hipotenusa (sisi miring) segitiga adalah..
berpiir 3. Sebuah bola tipis berongga bermassa m dan jari-jari R menggelinding dengan
kelajuan linier v sepanjang suatu bidang horizontal tanpa tergelincir (slip).
Jika momen inersia bola adalah 2/3 mR2, maka energi kinetik bola adalah..
Ini adalah bagian akhir dari UKB, mintalah tes formatif kepada Guru kalian
sebelum belajar keUKB berikutnya. Sukses untuk kalian!!!