Anda di halaman 1dari 4

RESUME BAB 2 GODFREY ACCOUNTING THEORY CONSTRUCTION

BUDHI SETIYA YOGA / KELAS 9-3/ ABSEN 06


1. Pragmatic Theories (1950)
Merupakan teori yang didasarkan pada observasi tingkah laku akuntan atau pengguna
laporan keuangan.
a. Descriptive Pragmatic Approach
Karakteristiknya:
Berdasarkan observasi atas perilaku akuntan
Dikembangkan dari bagaimana akuntan bertindak dalam situasi tertentu
Diuji dengan mengamati apakah akauntan akan bertindak sesuai yang disarankan dalam
teori
Merupakan pendekatan induktif (didasarkan pada observasi berkelanjutan atas perilaku
akuntan dalam rangka mengkopi prinsip dan prosedur akuntansi mereka).
Kritik:
Tidak melibatkan pertimbangan analitis atas kualitas perilaku akuntan, apakah mereka
telah bertindak sebagaimana yang seharusnya atau belum.
Tidak menyediakan praktik akuntansi untuk di challenge, sehingga tidak
memungkinkan adanya perubahan. Apa yang diajarkan adalah apa yang dipraktikkan
dan seterusnya.
Terlalu berfokus pada perilaku akuntan, bukan pada mengukur atribut perusahaan
semisal aset, liabilities, dan profit.

b. Phychological Pragmatic Approach


Karakteristik:
Didasarkan pada observasi atas reaksi pengguna atas output dari akuntan semisal
laporan keuangan.
Reaksi dari pengguna menunjukkan bahwa laporan keuangan berguna dan mengandung
informasi yang relevan.
Kritik:
Beberapa pengguna dapat bereaksi secara tidak logis
Beberapa pengguna mungkin memberikan respon yang sudah dipersiapkan, dan
Beberapa pengguna mungkin tidak bereaksi, ketika mereka seharusnya bereaksi.

2. Syntactic And Semantic Approach


Karakteristik:
Input teori Semantik: transaksi dan pertukaran yang direkam dalam voucher, jurnal,
buku besar suatu bisnis
Input tersebut kemudian diolah atas dasar premis dan asumsi (syntax) akuntansi
historical cost.
Teori sintaktik dalam perkembangannya menekankan pada penalaran logis tanpa
memperhatikan kebenaran/akurasi pernyataan yang mendasari teori tersebut dengan
praktik yang ada pada dunia nyata. Dalam teori sintaktik, jika pernyataan (premis) yang
mendasarinya benar, maka konklusi harus mengikuti penalaran logis tanpa melihat praktik
sebenarnya di dunia nyata.
Adapun teori semantik adalah teori yang mendasarkan pada makna yang sesungguhnya dari
suatu hal dikaitkan dengan praktik di dunia nyata.

Kritik:
tidak ada verifikasi empiris yang independen dari output yang dihitung semisal profit
atau total aset.
Output dikritik karena poor syntax inaccurate semisal menjumlahkan berbagai tipe
pengukuran (historycal cost, fair value dsb)
Output mungkin secara sintaktik akurat namun kurang bermakna karena kurangnya
akurasi semantik yaitu kurang adanya korespondensi dengan dunia nyata, transaksi atau
value tertentu.
historical cost akurat namun kurang berguna dalam pengambilan keputusan

3. Normative Theories (1950-1960)


Berfokus pada rekomendasi kebijakan dan apa yang seharusnya dilakukan
daripada menjelaskan praktik yang telah ada.
Berdasarkan proposisi analitis dan empiris
Menjelaskan apa yang harus disajikan dan dikomunikasikan dalam laporan keuangan
kepada pengguna serta bagaimana hal tersebut seharusnya disajikan.
Berkonsentrasi untuk memperoleh informasi tentang:
a. True income
Berkonsentrasi pada bagaimana menghasilkan pengukuran tunggal untuk aset dan
pengukuran yang unik dan tepat atas profit.
b. Decision usefulness
Mengasumsikan bahwa tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi
yang relevan dan berguna bagi pengambilan keputusan para pengguna laporan
keuanagan. Misal membantu investor (sekarang atau potensial) untuk memutuskan
membeli atau menjual sahamnya.

Asumsi normative theories:


- Akuntansi seharusnya merupakan sistem pengukuran
- Profit dan nilai dapat diukur secara tepat
- Laporan keuangan berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi
- Pasar tidak efisien atau dapat dibohongi oleh akuntan kreatif
- Akuntansi konvensional tidak efisien
- Tidak ada pengukuran profit yang unik

Akuntansi normatif sebagai teknologi

4. Positive Theories (1970)


Menguji atau menghubungkan hipotesis atau teori akuntansi dengan 'pengalaman' atau
'fakta' dari dunia nyata
Pada awalnya berfokus pada menguji asumsi yang dibuat oleh teori normatif semisal
menggunakan kuesioner atau teknik survey sejenis.
Sekarang berfokus pada menjelaskan alasan untuk praktek saat ini dan memprediksi
peran informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan individual, firm atau pihak
lain.
Perbedaan dengan teori normatif adalah bahwa teori normatif menjelaskan secara
preskriptif, sementara teori positif menjelaskan secara deskriptif, eksplanatori, dan
prediktif.
Normatif teori memformulasikan bagaimana akuntan seharusnya bertindak. Sedangkan
positif teori menjelaskan mengapa akuntan melakukan apa yang mereka lakukan atau
memprediksikan apa yang akan dilakukan orang atau akuntan.

Akuntansi positif sebagai sains.

5. Different Perspektif
a. Scientific Approach
Memiliki asumsi yang melekat bahwa dunia yang diobservasi adalah realitas
objektif yang mampu diuji dalam skala besar atau statistik rata-rata.
Memiliki hipotesis tambahan yang dikombinasikan untuk menghasilkan
pemahaman yang lebih dalam, atau prediksi yang lebih baik, terkait akuntansi.
Memiliki asumsi tersirat bahwa teori yang baik berlaku secara konstan diberbagai
perusahaan, industri dan waktu.

Kritik:
Penelitian statistik skala besar cenderung mengeneralisasi
Dilakukan diluar jangkauan dan perhatian akuntan

b. Naturalistic Approach
Tidak memiliki asumsi dan teori awal
Fokus pada masalah spesifik nyata satu perusahaan tertentu yang dilakukan dengan
pendekatan penelitian yang fleksibel dengan penekanan yang rendah atas analisis
matematis, modelling, tes statistik, survey dan laboratory test.
Dengan menggunakan individual case study dan pekerjaan lapangan yang lebih
mendetail.
Hasil yang diperoleh sangat sulit untuk digeneralisasi karena berfokus pada satu
masalah perusahaan tertentu.

Perbedaan antara scientific dan naturalistic approach.


Scientific research Naturalistic research
Asumsi Ontologi Melihat realita secara Melihat realita sebagai hasil
objektif dan konkret konstruksi sosial dan imajinasi
(berwujud) manusia
Melihat akuntansi sebagai Melihat akuntansi sebagai
objek. konstruksi
Pendekatan Pengembangan Holistik (realita sebagai sesuatu
Epistemologi pengetahuan secara sedikit yang utuh, bukan merupakan
demi sedikit kesatuan dari bagian-bagian yang
Reduksionisme (realita terpisah
terdiri dari jumlah Kompleksitas dunia tidak bisa
minimum dari beberapa dipecahkan melalui
jenis entitas atau substansi) reduksionisme
Pengujian hipotesis Hukum tidak dapat digeneralisasi
individu
Hukum yang dapat
digeneralisasi
Metodologi Terstruktur Tidak terstruktur
Menggunakan dasar teoritis Tidak ada dasar teoritis awal
awal
Validasi empiris atau
ekstensi
Metode Model formulasi sintaksis Studi kasus
(prinsip pembuatan kalimat) Eksplorasi yang fleksibel
Hipotesis dibuat Mengalami peristiwa
berdasarkan induksi empiris
Penggunaan metode
statistik yang sesuai

6. Scientific Approach Applied To Accounting


Miskonsepsi Atas Tujuan Scientific Approach.
Terdapat kesalahpahaman tentang tujuan penelitian ilmiah dalam akuntansi. Beberapa
percaya bahwa tujuan penelitian ilmiah adalah untuk menyingkirkan ilmuwan dari
praktisi akuntansi (ilmuwan =orang yang menggunakan metode ilmiah).
Peneliti dianggap sama dengan praktisi (padahal peneliti/researcher sebetulnya adalah
ilmuwan/scientist). Praktisi menggunakan judgement. Akuntan yang menggunakan
pendekatan ilmiah menginginkan bukti empiris dan penjelasan logis untuk mendukung
praktik akuntansi sehingga praktisi dapat memberikan rekomendasi metode yang tepat
berdasar bukti tersebut.
Ilmuwan dan praktisi akuntansi harus bekerja bersama-sama.
Keinginan untuk mencari 'kebenaran mutlak' dengan menggunakan scientific approach
sebenarnya tidak akan mungkin terwujud karena adanya konsepsi yang salah bahwa
science akan menghasilkan kebenaran yang mutlak. Padahal metode ilmiah tidak
sempurna sehingga tidak dapat menghasilkan kebenaran mutlak. Metode ilmiah
bertujuan untuk menghasilkan bukti persuasif dalam rangka mendeskripsikan,
menjelaskan, dan memprediksikan.

7. Issue For Auditing Theory Construction


Auditing adalah proses verifikasi yang diterapkan pada input dan proses akuntansi.
Auditor memberikan pendapat atas:
apakah laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan yang berlaku
apakah laporan memberikan pandangan yang wajar
Era normatif dari teori akuntansi bersamaan dengan era normatif dari auditing teori.
Sedangkan positif teori dari teori akuntansi menjadi penyebab munculnya positif era pada
auditing teori.

Anda mungkin juga menyukai