Anda di halaman 1dari 1

KARAKTERISASI HYDROXYAPETITE BERPORI DARI LIMBAH TULANG IKAN

TUNA (Thunnus obesus) DENGAN METODE KALSINASI SEBAGAI MATERIAL


IMPLAN TULANG PADA MANUSIA

Oleh: Diana Khamaliyah Ichsan 2712100038 dan Rosena Mardliah 2712100005


Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

ABSTRAK

Semakin meningkatnya konsumsi ikan memberikan dampak pada meningkatnya limbah


tulang ikan di lingkungan. Ikan kuniran (Upeneus moluccensis) termasuk ke dalam jenis
ikan demersal yang tidak banyak dikonsumsi dan sebatas digunakan sebagai bahan baku pakan
dalam budidaya udang dan ikan. Harga dari ikan kuniran relatif murah sehingga banyak
masyarakat yang lebih memilih untuk membeli ikan ini. Limbah tulang ikan kuniran banyak
mengandung kalsium (Ca) dan fosfor (P) sehingga berpotensi digunakan sebagai sumber
Hidroksiapatit (HAp) Ca10(PO4)6(OH)2. (HAp) dapat diaplikasikan sebagai biomaterial implan
tulang melalui berbagai pengujian karakterisasi material. Tujuan karya ilmiah ini adalah
menyintesis serta mengkarakterisasi hydroxyapetite berpori dari limbah tulang ikan tuna
(Thunnus obesus) dengan metode kalsinasi sebagai material implan tulang pada manusia.
Sintesis HAp terdiri dari dua hal utama, pertama pembuatan HAp dan HAp berpori dengan
bahan dasar utama tulang ikan tuna mata besar. Berbagai karakteristik dilakukan untuk
memastikan keberadaan HAp dalam hasil sintesis HAp berpori tersebut di atas. Adapun
temperatur kalsinasi yang dilakukan pada tulang ikan tuna mempengaruhi HAp yang dihasilkan.
Temperatur kalsinasi dikarakterisasi dengan menggunaan analisis TGA-DTA dengan hasil
menyatakan keberadaan matriks in organik dan organik pada tulang raw ikan tuna mata besar
dan kelompok karbonat yang merupakan turunan HAp. Hasil XRD dari turunan HAp yang
koheren dengan data Joint Committee on Powder Diffraction Standards (JCPDS-09-0432/1996).
Selain itu, hasil FE - SEM mengungkapkan pembentukan nanostruktur HAp (80-300 nm) pada
600 C dan kristal aglomerasi diamati dengan peningkatan suhu . Kalsium untuk rasio berat
fosfor ditentukan oleh hasil EDX tulang perlakuan . HAp dengan berbagai ukuran kristal tidak
memiliki sitotoksisitas pada baris sel MG 63 . Berdasarkan hasil analisis referensi, disimpulkan
bahwa memvariasikan suhu isolasi antara 600-900 C memiliki dampak yang besar pada
produksi HAp dari Thunnus obesus dengan sifat yang sesuai dengan persyaratan material implan
tulang.

Kata kunci: Limbah tulang Ikan Tuna (Thunnus obesus), Hidroksiapatit, Karakterisasi

Anda mungkin juga menyukai