Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan merupakan saat yang sangat membahagiakan bagi
seorang waita. Hal ini juga menjadi hal baru bagi wanita dimana ada
kehidupan baru yang muncul dari dalam rahim.ketika kehamilan
terjadi, berbagai macam reaksi timbul dalam diri wanita, baik karena
perubahan hormon, bentuk tubuh, maupun kondisi emosional wanita
yang mengalami kehamilan.
Kehamil adalah suatu proses merantai yang berksinambungan
dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan
ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus,pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm. (Manuaba, 2010)
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap
wanita dalam siklus reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan
berakhir dengan permulan persalinan. Selama kehamilan ini terjadi
perubahan-perubahan , baik perut, fisik, maupun psikologi ibu.
(Varney, 2007)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
dalam tiga trimester, pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai tiga
bulan, trimester kedua dimulai dari bulan keempat sampai enam
bulan, trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan.
(Saifuddin, 2008;89).

1
2

2. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan kehamilan
ditetapka dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan
gejala kehamilan, yaitu :
a. Mual dan Muntah
Pengaruh hormon esterogen dan progesteron menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah
pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas yang normal
keadaan ini bisa diatasi, akibat yang ditimbulkan dari mual dan
muntah adalah berkurangnya nafsu makan.
b. Sinkope atau Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkope atau pingsan. Keadaan ini akan menghilang setelah usia
kehamilan kurang lebih 16 minggu.
c. Payudara tegang
Pengaruh hormon esterogen, progesteron, dan
somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air, dan garam
pada payudara, sehingga payudara akan membesar dan tegang.
Ujung saraf yang tertekan akan menyebabkan rasa sakit terutama
pada kehamilan pertama.
d. Sering Miksi (BAK)
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan keinginan untuk sering BAK. Pada trimester
kedua biasanya gejala ini sudah mulai menghilang.
e. Konstipasi atau sulit BAB
Pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik
usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
f. Pigmenasi kulit
Pada dinding perut terdapat striae albican, striae livide dan
linea nigra semakin menghitam. Pada sekitar payudara terdapat
3

hiperpigmentasi pada bagian areola mamae, dan puting susu yang


semakin menonjol.
3. Pertumbuhan dan perkembangan janin
a. Trimester I
Pada trimester ini dihitung dari minggu pertama sampai
minggu ke dua belas. Disebut sebagai masa germanial,
karakteristik masa ini adalah sperma membuahi ovum yang
kemudian terjadi pembelahan sel. Sejak pembuahan ovum oleh
sperma, zigot yang terbentuk membelah diri sampai fase morula-
blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi implantasi di
endometrium kavum uteri.
Pada akhir minggu ke tiga mulai terbentuk ruas-ruas badan
(somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini.
Terbentuknya jantung, sirkulasi darah, dan saluran pecernaan.
Pertumbuhan dan diferensiasi somit terjadi begitu cepat, sampai
dengan akhirnya minggu ke delapan terbentuk 30-35 somit, disertai
dengan perkembangan berbagai karakteristik fisik lainnya seperti
jantungnya mulai memompa darah. Anggota badan terbentuk
dengna baik, beberapa sistem organ melanjutkan pembentukan
awalnya sampai dengan akhir minggu ke dua belas. Denyut jantung
janin dapat terlihat dengan ultrasound dan gerakan pertama dimulai
selama minggu ke dua belas.
b. Trimester II
Karakteristik utama perkembangan intrauterin pada trimester
kedua adalah penyempurnan struktur organ umum dan mulai
berfungsinya berbagai sistem organ. Janin mulai menunjukkan
adanya aktivitas denyut jantung dan aliran darah. Dengan alat fetal
ekokardiografi, denyut jantung dapat ditemukan sejak minggu ke
dua belas. Dengan stetoskop laennec denyut jantung baru dapat
terdengar setelah kehamilan ke dua puluh minggu. Refleks marey
adalah keadaan dimana bunyi denyut jantung janin melemah dan
4

lambat setelah rahim berkontraksi. Keadaan ini normal dan


disebabkan gangguan sementara pada peredaran darah utero-
plasenter. Diklinik, monitor denyut jantung sangat penting untuk
mendeteksi adanya gawat janin.
c. Trimester III
Karakteristik utama perkembangan intrauteri pada trimester
ke tiga adalah penyempurnaan struktur organ khusus dan
penyempurnaan fungsi berbagai sistem organ. (Vivian dan Tri S,
2011)
4. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
Selama proses kehamilan tidak sedikit wanita yang mengalami
perubahan psikologis dan emosiaonal, hal tersebut bisa dipengaruhi
karena kadar hormon yang tidak stabil atau bahkan keadaan ibu hamil
yang membuat perubahan psikologis, seperti mual muntah yang bisa
membuat ibu hamil stres, atau bahkan ibu yang menghawatirkan
keadaan janin yang dikandung.
Berikut merupakan penjelasan mengenai perubahan psikologis
pada ibu hamil yang akan dijelaskan selama trimester I sampai
trimester III
a. Trimester I
Kenaikan kadar hormon esterogen dan progestron akan
menyebakan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari,
kelemahan, lelah, serta membesarnya payudara. Hal ini
menyebabkan ibu merasa tidak sehat, adanya penolakan dari ibu
hamil, kecemasan, kesedihan dan membenci kehamilannya.
b. Trimester II
Masa ini adalah saat ibu merasa sehat kembali. Tubuh ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa
tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Ibu sudah mulai
menerima kehamilannya dan mulai menggunakan energi dan
5

pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu


dapat merasakan gerakan janinnya.
Kondisi ibu merasa lebih stabil dan ibu sudah terbiasa dengan
perubahan fisik tubuhnya, keadaan janin yang belum terlalu besar
juga belum menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu. Saat ini ibu
sudah mulai menerima dan mengerti tentang kehamilan.
c. Trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan
waspada sebab pada saat ini ibu merasa tiak sabar menunggu
kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu pada bayinya.
Terkadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-
waktu atau takut apabila bayinya dilahirkan tidak normal.
Rasa tidak nyaman pada kehamilan timbul kembali pada
trimester ketiga dan banyak ibu yang menganggap dirinya jelek
dan aneh, disinilah psikologis ibu mulai mengalami gangguan
seperti stres akan menghadapi persalinan, apalagi pada ibu yang
baru pertama hamil pasti merasa takut dan cemas, peran dan
dukunga keluarga terutama suami sangat diperlukan untuk
mendukung ibu melewati masa persalinan.
5. Tanda Bahaya Kehamilan
a. Perdarahan Per Vagina.
Perdarahan per vagina dalam kehamilan normal terjadi pada masa
awal kehamilan, ibu mungkin mengalami sedikit perdarahan
imlantasi,. Pada kasus lain dalam kehamilan perdarahan ringan
mungkin pertanda dari serviks yang rapuh (erosi) atau infeksi yang
tidak membahayak ibu dan janin, namun perdarahan per vagina
yang tidak normal (patologis) dibagi menjadi dua yaitu :
6

1) Perdarahan pada awal masa kehamilan


Yaitu perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang
dari 22 minggu. Dikatakan tidak normal bila ada tanda-tanda
sebagai berikut.
a) Keluar darah merah
b) Perdarahan yang banyak
c) Perdarahan disertai nyeri
2) Perdarahan pada masa kehamilan lanjut
Yaitu perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22
minggu sampai sebelum persalinan. Dikatakan tidak normal
bila terdapat tanda-tanda berikut.
a) Keluar darah merah segar atau terkadang hitam dengan
bekuan darah
b) Perdarahan banyak dan terus menerus
c) Perdarahan disertai nyeri
b. Sakit Kepala
Sakit kepala sering terjadi selama kehamilan dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sebagai
berikut.
1) Sakit kepala hebat
2) Sakit kepala yang lama dan terus menerus
3) Tidak hilang dengan istirahat
c. Pandangan kabur
Masalah penglihatan yang diidentifikasi dapat mengancam jiwa
adalah perubahan penglihatan mendadak, misalnya penglihatan
kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), dan berkunang-
kunang.
d. Bengkak pada muka dan tangan
Hampir separuh dari ibu hamil akan mengalami bengkak yang
nomal pada kaki yang biasanya akan hilang setelah beristirahat.
7

Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah seius apabila


ditandai dengan tanda-tanda berikut
1) Jika muncul pada muka dan tangan
2) Bengkak tidak hilang setelah beristirahat
3) Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya seperti sakit
kepala, pandangan mata kabur dan lain-lain. Hal ini merupakan
pertanda anemia, gagal jantung atau preeklamis
e. Gerakan janin yang berkurang
1) Gerakan janin adalah suatu hal yang biasa terjadi pada
kehamilan yaitu pada usia kehamilan 20-24 minggu. Ibu mulai
merasakan gerakan janinnya selama bulan kelima atau keenam.
2) Gerakan janin tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu
umur kehamilan, transpor glukosa, stimulus pada suara,
kebiasaan janin, ibu yang merokok, dan menggunaan obat-
obatan oleh ibu hamil. Bayi harus bergerak paling sedikit tiga
kali dalam periode tiga jam. Gerakan janin akan lebih mudah
terasa jika ibu berbaring atau beristirahat, serta ibu makan dan
mimun dengan baik.
3) Hal yang paling penting bahwa ibu hamil perlu waspada
terhadap jumlah gerakan janin, ibu perlu melaporkan jika
terjadi penurunan gerakan janin.
6. Aktifitas janin
a. Pengertian
Secara umum, pada ibu hamil yang baru pertama mengandung,
gerakan janin mulai dirasakan saat usia kehamilan 18-20 minggu.
Sedangkan pada ibu hamil yang mengandung calon anak kedua
sudah bisa mengenali gerakan janin pada usia kehamilan 15-18
minggu. Aktifnya janin bergerak menjadi salah satu ciri janin
sehat. Makin sering dan kerasnya gerakan, makin bagus kondisi
janin. Bila dalam 12 jam terakhir gerakan janin lebih dari 10 kali
bisa dikatakan ia baik-baik saja. Tapi angka-angka itu masih
8

dibilang subyektif, karena bagi ibu hamil dengan beran badan


berlebih, jumlah gerakan janin yang dirasakan akan berbeda
dengan ibu hamil yang kurus.
Pada ibu hamil berberat badan lebih, lemak yang melapisi
perut membuatnya kurang sensitif dengan getaran dari gerakan
janin. Tak hanya terkait dengan bobot tubuh calon ibu yang
menyebabkan gerak janin sulit atau tidak terdeteksi. Air ketuban
juga dapat berpengaruh pada gerakan janin. Pada ibu hamil dengan
jumlah air ketuban berlebih, gerakan janin relatif tidak terasa.
Begitu juga gerakan janin pada tiap trimester tentu terasa berbeda
kekuatannya.
b. Minggu ke-16 sampai 20. Di minggu ke-16 ibu hamil mulai dapat
merasakan gerakan janin seperti tendangan dan tonjokan. Disebut
sebagi fase quickening.
Minggu ke-21 sampai 24. Aktivitas janin makin meningkat. janin
banyak menendang dan jungkir balik, karena volume air ketuban
masih sering memungkinkan untuk bergerak leluasa.
Minggu ke-25 sampai 28. Janin mulai cegukan. Inilah yang
menyebabkan ibu hamil merasakan sensasi seperti tersentak-
sentak. Janin juga akan bergerak merespon suara dari luar karena
pendengarannya makin baik. Kadang-kadang janin kaget
mendengar suara keras.
Minggu ke-29 sampai 31. Gerakan janin makin kuat, teratur dan
terkendali. Kadang ibu hamil sampai merasakan rahim kontraksi.
Minggu ke-32 sampai 35. Inilah masa puncak aktivitas janin.
Dalam minggu-minggu ini, ibu hamil akan merasakan peningkatan
frekuensi dan tipe gerakan janin, karena janin semakin besar dan
kuat.
Minggu ke-36 sampai 40. Ukuran janin yang semakin besar dan
keterbatasan ruang dalam rahim membuat gerakan memutar janin
makin berkurang frekuensinya. Bila janin mengisap jempol dan
9

tiba-tiba lepas, ibu hamil akan merasakan gerakan secara cepat. Itu
tanda janin memutar kepalanya untuk mencari jempolnya kembali.
c. Cara menghitung
Saat akan mengukur gerakan janin, usahakan ibu rileks, pilihlah
jam-jam dimana ibu sering merasakan gerakan janin, biasanya saat
malam hari. Selama perhitungan berlangsung, usahakan gerakan
yang dirasakan se alamiah mungkin, jangan sampai memaksakan
bayi untuk bergerak.
1) Cara Mengukur Metode Cardiff (Count to Ten)
Hitunglah setiap rentetan gerakan janin sebagai satu hitungan.
Contoh, ketika jam 10 bayi menendang-nendang selama 3 kali,
jangan di hitung 3, tapi di anggap sebagai satu gerakan saat jam
itu. Kemudian jam 11 misal bayi menggeliat selama 10 kali,
hitung hal tersebut sebagai gerakan ke dua, jam 11.20
menendang 5 kali, hitung sebagai gerakan ketiga dan
seterusnya. Jadi yang dihitung bukan total setiap gerakan bayi,
tapi setiap rentetan gerakan antara jeda yang satu dengan jeda
lainnya, dan hal ini dihitung selama 12 jam. Namun jika,
sebelum 12 jam ibu sudah meraskan 10 gerakan, maka hentikan
perhitungan, hal ini menandakan bayi sehat
2) Cara Mengukur Metode Sardovsky (Four in One Hour)
Teknik ini dilakukan dengan cara memiringkan tubuh ibu ke
kiri selama 1 jam. Selama 1 jam tersebut, ibu harus merasakan
adanya gerakan minimal 4 kali gerakan, jika kurang dari 1 jam
ibu sudah merasakan 4 gerakan bayi, maka perhitungan di
hentikan, menandakan bayi sehat. Jika belum ada gerakan,
coba minum syrup atau air manis, kemudian hitung lagi.
d. Faktor yang mempengaruhi aktivitas janin
1) usia kandungan
2) kadar glukosa
3) stimulus suara
10

4) status perilaku janin


5) penggunaan obat-obatan&kebiasaan merokok
6) hipoksia
7) asidemia
8) polihidramnion
9) oligohidramnion
B. Stres
1. Pengertian
Kata stres mungkin sudah tidak asing kita dengar, apalagi
dikalangan ilmuwan maupun masyarakat pada umumnya, namun stres
memiliki arti yang berbeda-beda. Stres mungkin dianggap sebuah
penyakit kejiwaan namun pada masyarakat stres diartikan sebagai
kebingungan, rasa takut,dan kecemasan. Stres merupakan pengalaman
subyektif yang didasarkan pada persepsi seseorang terhadap situasi
yang dihadapi, hal ini berkaitan dengan kenyataan yang tidak sesuai
dengan harapan atau situasi yang menekan. Kondisi ini mengakibatkan
perasaan cemas, marah, dan frustasi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ada dua pengertian stres:
a. Gangguan atau kekacauan mental dan emosional.
b. Tekanan.
(Priyoto 2014:1)

1) Stres merupakan suatu respo adaptif terhadap suatu situasi yang


dirasakan menantang atau mengancam kesehatan seseorang (Sopiah
2008:85)
2) Stres sebagai persepsi dari kesenjangan antara tuntutan lingkungan
dan kemampuan individu untuk memenuhinya (Agolla dan Ongori
2009)
3) Stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang,
misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau stimulus yang secara
obyektif adalah bebahaya (Imatam 2006:17)
11

2. Sumber stres
Kondisi stres dapat disebabkan oleh beberapa faktor, dalam istilah
yang lebih umum disebut stresor. Stresor adalah keadaan atau situasi,
obyek atau individu yang dapat menimbulkan stres. Secara umum
stresor dibagi menjadi tiga, yaitu
a. Stresor fisik
Bentuk dari stresor fisik adalah suhu (panas dan dingin), suara
bising, keracunan, dan obat-obatan (bahan kimiawi)
b. Stresor sosial
Ekonomi, keluaraga, jabatan dan karir, hubungan intrapersonal
c. Stresor psikologis
Frustasi dan ketidakpastian
(Priyoto 2014:2)
3. Tingkat stres
Sedangkan gejala terjadinya stres secara umum terdiri daru dua
gejala yaitu gejala fisik dan gejala psikis. Sters kini menjadi hal yang
sudah biasa dialami oleh kebanyak orang selama stres itu tidak
berkepanjangn.berdasarkan gejalanya, stres dibagi menjadi tiga
tingkatan, yaitu :
a. Stres ringan
Stresor yang dihadapi seseorang secara teratur, situasi ini biasanya
berlangsung beberapa menit atau jam.
b. Stres sedang
Berlangsung lebih lama dari beberapa jam sampai beberapa hari.
c. Stres berat
Situasi yang lama dirasakan oleh seseorang dan dapat berlangsung
beberapa minggu sampai beberapa bulan.
(Priyoto 2014:8)
12

4. Dampak stres
a. Dampak fisiologi
Secara umum orang yang stres mengalami sejumlah gangguan fisik
seperti kejang otot (kram), mengalami obesitas atau kurus, serta
penyakit yang lebih serius seperti cardiovascular, hypertensi,dan
lain lain.
b. Dampak psikologi
1) Keletihan emosi, jenuh
2) Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga
berakibat pula menurunnya rasa kompeten dan rasa sukses
c. Dampak perilaku
1) Prestasi yang menurun serta sering terjadinya tingkah laku yang
tidak diterima oleh masyarakat
2) Tingkat stres yang cukup tinggi berdampak negativ pada
kemampuan mengingat informasi, mengambil keputusan, dan
mengambil langkah yang tepat
3) Stres yang berat sering kali banyak menggangu aktifitas
pembelajaran bagi pelajar
(Priyoto 2014:10)

Istilah stres yang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-


hari umumnya mengacu pada perasaan yang berdampak negatif namun
sebenarnya hal positif juga mampu menjadi stres apabila seseorang
dalam menerima stres tidak sesuai dengan kondisi yang sedang dialami,
contohnya pada kasus ibu hamil, stres sendiri terjadi bukan karena
kondisi ibu hamil yang sedang mengandung namun gejala kehamilan
yang justru membuat ibu hamil stres seperti mual munta, pusing,
tekanan darah tinggi, rasa takut akan menjadi jelek, tidak dicintai
keluarga, dan ketakutan mengahadapi persalinan.
13

Stres yang dibiarkan terlalu berlarut-larut dan tidak dikelola


dengan baik dapat berdampak buruk bagi ibu hamil dan janin yang
dikandung. Menurut hasil penelitian, ibu hamil yang punya tingkat stres
tinggi dapat meningkatkan resiko kelahiran bayi prematur, bahkan
keguguran. Selain itu kondisi ini juga dapat membuat bayi lahir dengan
berat badan yang terlalu rendah, tekanan datah tinggi, dan melemahkan
sistem kekebalan tubuh.

C. Kerangka Teori

Kehamilan

Tanda-Tanda
Kehamilan
Tanda bahaya
Pertumbuhan dan Perubahan kehamilan
Perkembangan Embrio Psikologis

Peningkatan hormon
stres di hipotalamus

Stres

Perubahan aktifitas janin

Gambar 1. Kerangka Teori Penelitian


14

D. Kerangka konsep

Perubahan
Kehamilan psikologis stres

Pengukuran skala stres


dan DJJ

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

Anda mungkin juga menyukai