ADITYA ANUGRAH
D621 15 003
GOWA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Upaya dalam meningkatkan mutu dan kadar suatu bijih telah banyak dilakukan
dalam industri pertambangan. Pengolahan Bahan Galian (ore dressing) adalah suatu
proses pengolahan bijih (ore) secara mekanik sehingga mineral berharga dapat
dipisahkan dari mineral pengotornya dengan didasarkan pada sifat fisika atau sifat
kimia-fisika permukaan mineral. Proses Pengolahan berlangsung secara mekanis tanpa
merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau hanya sebagian
dari sifat fisik saja yang berubah. Bijih yang sedang diolah akan dapat ditingkatkan
kadarnya, sehingga dari hasil pengolahan tersebut diharapkan diperoleh keuntungan
seperti mengurangi ongkos transport dari tempat pengolahan sampai tempat
peleburan, mengurangi biaya peleburan, dan mengurangi bahan imbuh (flux) selama
peleburan, karena semakin tinggi kadar bijih berarti kadar mineral pengotor semakin
kecil, sehingga flux yang dibutuhkan juga semakin sedikit.
Pemisahan material melalui reduksi ukuran dari ukuran besar menjadi ukuran
partikel dapat dilakukan dengan proses crushing dan grinding. Kedua cara tersebut
digunakan untuk memisahkan ore dari gangue yang mana kedua produk ini akan
berubah menjadi ukuran partikel sehingga tidak mengikat antara satu dengan yang
lain. Selain crushing dan grinding, terdapat cara pemisahan material berharga dari
material tidak berharga yaitu magnetic separation. Magnetic separation merupakan
cara yang digunakan untuk memisahkan material logam halus dari material yang
bukan logam. Hasil dari proses ini diperoleh tiga jenis produk yaitu material
diamagnetik, material paramagnetik, dan material feromagnetik. Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka perlu dilakukan praktikum pengolahan bahan galian dalam hal
ini magnetic separation untuk memperoleh pemahaman lebih lanjut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
fisik dengan pasir pantai. Jadi, kemungkinan pasir sungai juga memiliki pasir besi dan
kandungan mineral yang sama dengan pasir pantai (Afdal, 2012).
4
Kandungan pasir besi pada setiap daerah tentu berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti (Hilbert, 2012):
1. Batuan induk, sebagai sumber untuk terbentuknya endapan pasir besi
2. Faktor fisika dan kimia(suhu, erosi dan transportasi sungai, arus laut bawah
laut dan sungai sebagai media transportasi dan akumulasi material)
3. Faktor topografi (kemiringan), berperanan penting tempat akumulasi pasir
besi
Proses perombakan terjadi akibat dari pelapukan batuan yang umumnya terjadi
karena proses alam akibat panas dan hujan membuat butiran mineral terlepas dari
batuan, dimana untuk endapan pasir besi umumnya terdiri dari mineral-mineral
Magnetit, Ilmenit, Hematit, Titanomagnetit dan mineral lainnya yang secara umum
berasal dari batuan gunungapi. Media transportasi endapan pasir besi pantai antara
lain adalah aliran air sungai dan gelombang arus air laut (Moetamar, 2008).
5
kemgnetan. Kelompok mineral ini tidak memberikan respon terhadap medan magnet.
Mineral magnetite merupakan mineral yang memiliki sifat kemagnetan yang tinggi.
Magnetite akan tertarik oleh medan magnet yang relatif rendah sekalipun. Karena
sifatnya ini, maka mineral magnetite dikelompokan dengan besi sebagai ferromagnetik
(ardra, 2011).
7
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum Pengolahan Bahan
Galian Acara III (Magnetic Separation) adalah sebagai berikut:
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum Pengolahan Bahan Galian yaitu:
1. Timbangan digital, digunakan untuk menimbang berat dari material.
8
4. Wadah, fungsinya untuk meletakkan material hasil pemisahan magnetic
separator saat ditimbang.
9
8. Masker, fungsinya untuk melindungi hidung dari debu.
10
3.2 Prosedur Percobaan
11
BAB IV
Kecepatan Produk
Umpan Loss
Putar Drum Konsentrat Tailing
Tabel 4.1 memperlihatkan hasil data yang didapatkan dari percobaan praktikum
yang telah dilakukan di mana terdapat enam jumlah data yang dihasilkan. Alat
magnetic separator digunakan sebanyak enam kali dimana tiap penggunaannya
memiliki kecepatan putar drum yang berbeda sesuai dengan arahan dari asisten
laboratorium. Magnetic separator ini menggunakan media magnet di mana magnet
tersebut membantu dalam pemisahan konsentrat dan tailing yang didapatkan
nantinya. Konsentrat akan jatuh ke wadah di bagian bawah dari alat magnetic
separator. Sedangkan tailing yang didapatkan akan jatuh ke wadah di bagian depan
dari alat magnetic separator.
12
Hasil percobaan yang didapatkan oleh setiap kelompok secara berurut ialah
kelompok 1 menggunakan kecepatan putar drum sebesar 250 rpm dan menghasilkan
berat konsentrat sebesar 302,7 gram, berat tailing sebesar 608,3 gram serta material
hilang (loss) sebesar 89 gram. kelompok 2 menggunakan kecepatan putar drum
sebesar 50 rpm dan menghasilkan berat konsentrat sebesar 331,8 gram, berat tailing
sebesar 618 gram serta material hilang (loss) sebesar 50,2 gram. kelompok 3
menggunakan kecepatan putar drum sebesar 400 rpm dan menghasilkan berat
konsentrat sebesar 208 gram, berat tailing sebesar 705,8 gram serta material hilang
(loss) sebesar 86,2 gram. kelompok 4 menggunakan kecepatan putar drum sebesar
550 rpm dan menghasilkan berat konsentrat sebesar 179,3 gram, berat tailing sebesar
795,5 gram serta material hilang (loss) sebesar 25,2 gram. kelompok 5 menggunakan
kecepatan putar drum sebesar 150 rpm dan menghasilkan berat konsentrat sebesar
222,6 gram, berat tailing sebesar 70,3 gram serta material hilang (loss) sebesar 47,1
gram. kelompok 6 menggunakan kecepatan putar drum sebesar 400 rpm dan
menghasilkan berat konsentrat sebesar 55,7 gram, berat tailing sebesar 937,8 gram
serta material hilang (loss) sebesar 6,5 gram.
Data yang didapatkan dari hasi; percobaan kali ini diolah lebih lanjut lagi untuk
mengetahui berapa persen berat dari produk yang dihasilkan baik itu konsentrat
maupun tailing dan juga persen berat dari hilangnya material (loss). Nilai persen berat
dari konsentrat ialah sebagai berikut:
4. Persen Berat Konsentrat
Persen berat dari konsentrat yang didapatkan dapat diperolah dengan
persamaan sebagai berikut:
Konsentrat
% Konsentrat = x 100%
Konsentrat
a. % Konsentrat =
x 100%
331,8 gram
% Konsentrat = x 100%
1000 gram
% Konsentrat = 33,18 %
Konsentrat
b. % Konsentrat =
x 100%
222,6 gram
% Konsentrat = 1000 gram
x 100%
% Konsentrat = 22.26 %
Konsentrat
c. % Konsentrat =
x 100%
302,7 gram
% Konsentrat = 1000 gram
x 100%
13
% Konsentrat = 30,27 %
Konsentrat
d. % Konsentrat =
x 100%
208 gram
% Konsentrat = 1000 gram
x 100%
% Konsentrat = 20.8 %
Konsentrat
e. % Konsentrat =
x 100%
55,7 gram
% Konsentrat = 1000 gram
x 100%
% Konsentrat = 5,57 %
Konsentrat
f. % Konsentrat = x 100%
179,3 gram
% Konsentrat = x 100%
1000 gram
% Konsentrat = 17.93 %
5. Persen Berat Tailing
Persen berat dari konsentrat yang didapatkan dapat diperolah dengan
persamaan sebagai berikut:
% = x 100%
a. % =
x 100%
618 gram
% = x 100%
1000 gram
% = 61.8 %
b. % =
x 100%
730,3 gram
% = x 100%
1000 gram
% = 73.03 %
c. % =
x 100%
608,3 gram
% = x 100%
1000 gram
% = 60.83 %
d. % = x 100%
705,8 gram
% = x 100%
1000 gram
% = 70.58 %
e. % =
x 100%
14
937,8 gram
% = x 100%
1000 gram
% = 93.78 %
f. % =
x 100%
795,5 gram
% = x 100%
1000 gram
% = 79.55 %
80
Persen (%)
60
40
20
0
50 150 250 400 400 550
Konsentrat Tailing
15
% = 8.9 %
Berat yang hilang
d. % =
x 100%
86,2 gram
% = x 100%
1000 gram
% = 8.62 %
Berat yang hilang
e. % =
x 100%
6,5 gram
% = x 100%
1000 gram
% = 0.65 %
Berat yang hilang
f. % =
x 100%
25,2 gram
% = x 100%
1000 gram
% = 2.52 %
8
Persen (%)
0
50 150 250 400 400 550
Loss
Berat sampel awal yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu sebanyak
1.000 gram. Proses pemisahan ini yaitu dengan adanya magnet yang menarik material
pasir besi yang selanjutnya akan jatuh ke bagian bawah alat magnetic separator.
Pemisahan ini dilakukan untuk memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya
di mana mineral berharga dari percobaan kali ini yaitu pasir besi. Antara mineral
pengotor dan mineral berharga terdapat perbedaan sifat kemagnetan yang cukup
signifikan. Dalam keadaan seperti ini, untuk memisahkan mineral pasir besi dengan
mineral pengotornya yang sekaligus meningkatkan kandungan pasir besi dapat
dilakukan pemisahana menggunakan sifat kemagnetannya.
16
Percobaan yang dilakukan menghasilkan beberapa pengolahan data.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, didapatkan hasil persen berat konsentrasi
berturut-turut yaitu 33,18 % pada kecepatan 50 rpm; 22,26 % pada kecepatan 150
rpm; 30,27 % pada kecepatan 250 rpm; 20,8 % pada kecepatan 400 rpm; 5,57 %
pada kecepatan 400 rpm dan 17,93 % pada kecepatan 550 rpm. Persen berat tailing
berturut-turut ialah 61,8 % pada kecepatan 50 rpm; 73,03 % pada kecepatan 150
rpm; 60,83 % pada kecepatan 250 rpm; 70,58 % pada kecepatan 400 rpm; 93,78 %
pada kecepatan 400 rpm dan 79,55 % pada kecepatan 550 rpm. Persen berat material
hilang (loss) berturut-turut ialah 5,02 % pada kecepatan 50 rpm; 4,71 % pada
kecepatan 150 rpm; 8,9 % pada kecepatan 250 rpm; 8,62 % pada kecepatan 400
rpm, 0,65 % pada kecepatan 400 rpm dan 2,52 % pada kecepatan 550 rpm.
Proses pemisahan ini dilakukan dengan waktu masing-masing setiap kelompok
yaitu 10 menit. Pada proses pemisahan dari konsentrat, tailing, dan loss berdasarkan
kecepatan putar drum. Kecepatan putar drum yang digunakan yaitu berturut-turut 50
rpm, 150 rpm, 250 rpm, 400 rpm, 400 rpm, dan 550 rpm. Hasil konsentrat yang
dihasilkan dari pemisahan ini juga berbeda-beda berdasarkan kecepatan putar drum
yang digunakan. Berdasarkan data yang diperoleh terlihat bahwa kecepatan putar
drum mempengaruhi hasil berat konsentrat yang didapatkan. Dari data dapat dilihat
semakin besar kecepatan putar drum yang digunakan maka hasil konsentrat yang
didapatkan juga semakin sedikit hasilnya, begitupun sebaliknya. Sedangkan semakin
cepat besar kecepatan putar drum yang digunakan maka hasil dari tailing juga akan
semakin besar.
Hasil yang ditunjukkan pada grafik yang menyatakan hubungan persen berat dari
konsentrat dan juga persen berat tailing tampak bahwa grafik terlihat naik turun. Hal
ini terjadi diakibatkan kemungkinan kesalahan pada saat mengoperasikan alat
sehingga hasil yang didapatkan juga kurang maksimal. Begitupula dengan grafik pada
persen berat hilangnya material (loss). Hal ini juga dapat terjadi karena kurang
bersihnya alat pada saat dibersihkan oleh kelompok sebelumnya yang dapat
mengakibatkan ikutnya material untuk proses yang dilakukan oleh kelompok
selanjutnya, sehingga mengakibatkan jumlah total hasil pemisahan lebih banyak
dibandingkan jumlah total sampel sebelum pemisahan.
17
BAB V
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran
Pada kegiatan praktikum ini, praktikan ingin memberikan beberapa saran agar
kegiatan praktikum berikutnya menjadi semakin baik dan teratur. Saran untuk Asisten.
Saran untuk asisten kegiatan praktikum Mata Kuliah Pengolahan Bahan Galian ialah
asisten terus mendampingi praktikan selama proses praktikum berlangsung agar
praktikan tidak kebingungan menggunakan alat serta tetap menjaga komunikasi yang
baik.
18
DAFTAR PUSTAKA
Afdal, dan Lusi N., 2012. Karakterisasi Sifat Magnet Dan Kandungan Mineral Pasir Besi
Sungai Batang Kuranji Padang Sumatera Barat. Vol. 4, No. 1.
Ardra, 2011. Pemisahan Secara Magnetik, Magnetic Separation. https://ardra.biz/sain-
teknologi/mineral/pengolahan-mineral/pemisahan-magnetik-magneticseparation/.
Diakses tanggal 3 November 2016.
Malada, Hilbert P. Dkk., 2012. Teknologi Pengolahan Material-Pasir Besi. Surabaya:
ITS.
Moetamar. 2008. Eksplorasi Umum Pasir Besi Di Daerah Kabupaten Jeneponto, Provinsi
Sulawesi Selatan. Bandung: Pusat Sumber Daya Geologi.
Satria, M. S., 2004. Proses Pembentukan Endapan Pasir Besi Di Kulon Progo. PTR-BNK-
004-28.
Siregar, Harrys, 2002. Metode Pemisahan Secara Magnetik. Medan: USU.
Tim PSDG, 2005. Pedoman Teknis Eksplorasi Pasir Besi. Bandung: Pusat Sumber Daya
Geologi.
19