Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua kegiatan yang dilakukan oleh dan di dalam organisasi
memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan
menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi organisasi yang
melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi organisasi lain diluar organisasi
yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan
bentuk kegiatan dalam organisasi (Machmud, 2013).
Dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 63
dijelaskan perlunya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap
agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya
kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang
mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem Informasi
Kesehatan dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan
(Wajirah, 2010).
Dewasa ini arus informasi berjalan dengan cepat seiring dengan
semakin pesatnya arus teknologi yang semakin berkembang. Hal ini ditandai
dengan semakin banyak peralatan yang serba canggih dan praktis. Munculnya
sistem komputerisasi sangat membantu dalam pemecahan masalah, terutama
dalam hal penginputan data supaya dapat menghasilkan informasi yang
akurat, relevan dan cepat. Hampir semua instansi-instansi baik yang bersifat
pemerintahan maupun bersifat swasta menggunakan sistem komputerisasi.
Pada dasarnya komputer digunakan sebagai alat bantu seperti mengolah,
menyimpan, dan mengambil kembali data atau informasi yang diperlukan
(Novita, 2014).
Dinas Kesehatan merupakan instansi pemerintahan yang bergerak
dibidang kesehatan dan khususnya di bagian Bidang Pelayanan Kesehatan.
Dalam penginputan data anggota, masih dilakukan secara sistem
terkomputerisasi pada penginputan data anggota kedalam Microsoft excel,
dimana Microsoft excel berperan sebagai tempat penyimpanan dan
pengolahan data. kesalahan-kesalahan atau ketidak tepatan dalam

1
penginputan data, terjadinya penggandaan data, terjadinya kehilangan data
rekap laporan karena penumpukan berkas-berkas Jamkesda perpuskesmas
yang disimpan pada rak menyulitkan admin dalam proses pencarian data
anggota yang banyak, apabila sewaktu-waktu diperlukan sehingga proses
pencarian data menjadi lama (Novita, 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari sistem informasi?
2. Bagaimana input, proses dan output dari sistem informasi
kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahi definisi dari sistem informasi kesehatan?
2. Untuk mengetahui input, proses dan output dari sistem informasi
kesehatan?

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Sistem Informasi


Suatu sistem informasi mencakup kegiatan pengumpulan,
pengorganisasian, dan pendistribusian data sedemikian rupa sehingga data
tersebut menjadi informasi yang bermakna bagi pengambilan keputusan
(manajerial). Suatu sistem informasi yang baik sangat memfasilitasi setiap
fungsi manajemen, namun sistem ini akan memberi manfaat yang sangat
besar khususnya bila dilibatkan dalam perencanaan dan pengawasan.
Sementara teknologi informasi mencakup bukan hanya teknologi komputer
(hardware dan software) untuk memproses dan menyimpan informasi, tetapi
juga teknologi komunikasi untuk mengirimkan (transmitting) informasi ke
berbagai bagian organisasi yang membutuhkannya untuk kepentingan
pengambilan keputusan (Machmud, 2013).
1. Definisi Sistem
Menurut Mulyadi (2008), Sekelompok dua atau lebih komponen-
komponen yang saling berkaitan (subsistem-subsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama).
Menururt Winarno (2006), Sekumpulan komponen yang saling
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut McLeod (2001), A sistem is a group of elements that are
integrated with the common porpose of achieving an objective. Sistem
adalah sekelompok elemen yang terintegritasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan.
2. Definisi Informasi
Menurut Jogiyanto (2005), Informasi diartikan sebagai data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Menurut Kusrini (2007), Informasi adalah data yang sudah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi pengguna yang bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
Menurut McLeod (2005), Data yang telah diproses, atau data yang
memiliki arti.

3
3. Definisi Sistem Informasi
Menurut Husein dan Wibowo (2002), Sistem Informasi adalah
seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam
organisasi.
Menurut Azhar Susanto (2008), Sistem informasi adalah kumpulan
dari subsistem apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti
dan berguna.
Menurut Robert A.leitch dan K.Roscoe Davis (2005), Sistem
informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Laudon (2012) sistem informasi adalah komponen-
komponen yang saling berkaitan yang bekerja bersama-sama untuk
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menampilkan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengaturan,
analisa, dan visualisasi pada sebuah organisasi.
Menurut Whitten, Bentley, dan Ditman (2009) sistem informasi
adalah pengaturan orang, data, proses, dan informasi (TI) atau teknologi
informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan
untuk mendukung sebuah intansi atau organisasi.

Menurut OBrien (2010) mengatakan bahwa komponen Sistem


Informasi terbagi atas beberapa hal, yaitu:
a. Sumber daya data (sebagai data dan pengetahuan).
b. Sumber daya Manusia (sebagai pemakai akhir dan ahli SI).
c. Sumber daya software (sebagai program dan prosedur).
d. Sumber daya hardware (mesin dan media).

4
e. Sumber daya jaringan (sebagai media komunikasi dan dukungan
jaringan).
Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan
dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan
pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan. Sistem
informasi kesehatan nasional dikembangkan dengan memadukan sistem
informasi kesehatan daerah dan sistem informasi lain yang terkait (Wijaya,
2009).
Bedasarkan dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mempunyai kemampuan
untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan
berbagai media untuk menampilkan informasi.
B. Input, Proses dan Output dari Sistem Informasi Kesehatan
Sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. Adapun yang dimaksud dengan bagian atau elemen tersebut
ialah sesuatu yang mutlak harus ditemukan, yang jika tidak demikian maka
tidak ada yang disebut sistem. Bagian atau elemen tersebut banyak
macamnya, yang jika disederhanakan dapat dikelompokkan kedalam 6 unsur
yakni:
1. Masukan
Disain input merupakan suatu alat masukan data yang mana input
dibutuhkan dalam proses pembuatan laporan-laporan yang diinginkan,
dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai sistem yang dimaksud dengan
disain input disini adalah input yang langsung dihubungkan dengan proses
komputer yaitu input yang melalui pengentrian dengan keyboard.
Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat
dalam sistem & yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.
Komponen Input mencakup semua sumber daya (resources), sarana dan
prasarana yang akan digunakan dalam proses pelayanan (transformation)
kesehatan. Diantaranya adalah:
a. Man yaitu Petugas (medis/paramedis dan non medis/paramedis).

5
b. Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan diantaranya
APBD kabupaten/kota, APBD Propinsi, APBN dan beberapa sumber
dana lainnya
Agar pengolahan informasi berjalan secara efisien, struktur
manajemen sistem informasi kesehatan diperlukan untuk menjamin
penggunaan sumber daya sedemikian rupa sehingga menghasilkan
informasi yang bermutu secara tepat waktu. Struktur ini dapat dibedakan
menjadi 2 komponen, yaitu:
a. Sumber daya sistem informasi kesehatan, meliputi orang,
perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya keuangan.
b. Seperangkat aturan organisasi seperti standar diagnostic dan terapi,
deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab, prosedur manajemen suplai,
prosedur pencatatan dan pelaporan dan prosedur pemeliharaan
computer.
2. Proses
Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat
dalam sistem & yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi
keluaran yang direncanakan. Komponen Proses mencakup penggunaan
sumber daya yang dilakukan untuk menghasilkan mutu pelayanan berupa
kinerja petugas, prosedur kerja/standar operasional prosedur.
Pengolahan informasi meliputi beberapa komponen sebagai berikut:
a. Pengumpulan data
b. Penerimaan data
c. Pengolahan data
d. Analisis data
e. Presentasi informasi untuk perencanaan dan manajemen
3. Keluaran
Perancangan Output merupakan gambaran jelas mengenai laporan
yang akan dihasilkan oleh sistem informasi Pengolahan Data Jamkesda.
Laporan ini mengikuti acuan pelaporan pada sistem lama, dan dengan
penambahan beberapa fitur yang dianggap perlu ditambahkan, sehingga
bentuk pelaporan yang baru akan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang
dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem, hasilnya dapat
berupa:

6
a. laporan/data yang dapat digunakan sebagai landasan dalam
membuat kebijakan.
b. pelayanan kesehatan berkualitas, efektif, dan efisien serta dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
c. pendapatan rawat inap dan jalan secara periodic (harian, bulanan
dan tahunan)
d. Penerimaan kasir secara periodic
e. Tagihan dan kwitansi pembayaran pasien
f. Rekam medis pasien
g. Data kegiatan rumah sakit dalam triwulan (RL1)
h. Data morbiditas pasien rawat inap (RL2a)
i. Data morbiditas pasien rawat jalan (RL2b)
j. Manajemen ketersediaan obat pada bagian farmasi/apotik
k. Penerimaan kasir pada bagian farmasi/apotik
l. Data morbiditas penyakit khusus pasien rawat inap (RL2a1)
m. Grafik yang menunjang dalam pengambilan keputusan
n. Data morbiditas penyakit khusus pasien rawat jalan (RL2b1)

4. Umpan balik
Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang
merupakan keluaran dari sistem & sekaligus sebagai masukan bagi sistem
tersebut. Umpan balik dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berupa
kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu
meningkat.
5. Dampak
Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran sistem
tersebut. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan
kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan
mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau
oleh masyarakat.
6. Lingkungan
Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak
dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan strategis, atau situasi
kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi di luar pelayanan
masyarakat.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:
1. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mempunyai
kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan
menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.
2. Komponen input mencakup semua sumber daya (resources),
sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam proses pelayanan
(transformation) kesehatan, komponen proses mencakup penggunaan
sumber daya yang dilakukan untuk menghasilkan mutu pelayanan berupa
kinerja petugas, serta output dapat berupa prosedur kerja/standar
operasional prosedur, dan laporan/data yang dapat digunakan sebagai
landasan dalam membuat kebijakan dan pelayanan kesehatan berkualitas,
efektif, dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah daerah seperti dinas kesehatan provinsi lebih
meningkatkan system informasi kesehatan yang ada, agar pelayanan
kesehatan terpadu dapat terwujud dan tidak adanya lagi perilaku curang yang
terjadi saat proses pelayanan kesehatan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gavinov, Ivan G, 2016, Sistem Informasi Kesehatan, Parama Publishing,


Yogyakarta.
Machmud, R, 2013, Peranan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Terhadap
Efektivitas Kerja Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
(LAPASTIKA) Bollangi Kabupaten gowa, Jurnal Capacity STIE AMKOP
Makassar, Vol. 9, No. 3, ISSN: 1907-3313, hh. 409-421.
Mustaruddin, 2012, Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Sumberdaya
dan Lingkungan Perikanan Tangkap di Kabupaten Padang Pariaman,
Sumatera Barat, Buletin PSP, Vol. 20, No. 2, ISSN: 0251-286X, hh. 143-
154.
Novita, R, 2014, Sistem Informasi Pengolahan Data Jaminan Kesehatan Daerah
(JAMKESDA) Berbasis WEB, Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika,
Vol. 3, No. 1, ISSN: 2089-9033, hh. 9-16.
Wajirah, 2010, Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai