Anda di halaman 1dari 6

TERMODINAMIKA

Diposkan oleh daur hidup seorang anak yang (dirasa) cacad di19.52
Termodinamika adalah ilmu tentang temperatur,panas dan pertukaran energi.Termodinamika mempunyai penerapan
praktis dalam semua cabang sains dan teknologi seperti halnya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari,dari hubungan
dengan cuaca sampai memasak.

A. Teori Kinetik Gas

1. Gas Ideal

Gas dianggap terdiri atas molekul-molekul gas yang disebut partikel. Teori ini tidak mengutamakan kelakuan sebuah
partikel tetapi meninjau sifat zat secara keseluruhan menyederhanakan permasalahan teori kinetik gas diambil pengertian
tentang gas ideal, dalam hal ini gas dianggap sebagai gas ideal.
Sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut.

1.Terdiri atas partikel yang banyak sekali dan bergerak sembarang.


2.Setiap partikel mempunyai masa yang sama.
3.Tidak ada gaya tarik menarik antara partikel satu dengan partikel lain.
4.Jarak antara partikel jauh lebih besar disbanding ukuran sebuah partikel.
5.Jika partikel menumbuk dinding atau partikel lain, tumbukan dianggap lenting
sempurna.
6.Hukum Newton tentang gerak berlaku.
7.Gas selalu memenuhi hukum Boyle-Gay Lussac
Seorang Inggris, Robert Boyle (1627-1691) mendapatkan bahwa jika tekanan gas

diubah tanpa mengubah suhu volume yang ditempatinya juga berubah, sedemikian

sehingga perkalian antara tekanan dan volume tetap konstan.

Hukum Boyle dirumuskan :

pV= konstan (asal suhu tidak berubah)

p1V2= p2V2

Jika ada n mol gas, persamaan untuk gas ideal menjadi p V = nRT dimana R adalah konstanta umum gas, berlaku sama
untuk semua gas, nilainya R = 8,3144 joule/mol.K = 8,3144.103 Joule/Mol.K atau R = 0,0821 atm liter/mol.K (satuan
sehari-hari).

Persamaan diatas menghubungkan tekanan, volume, dam suhu, yang menggambarkan keadaan gas, maka disebut
persamaan keadaaan gas atau hukum Boyle-Gay Lussac. Perubahan variable keadaan disebut proses. Proses isotermis
adalah proses yang suhu (T) selalu tetap, maka p V = konstan. Proses isobarik adalah proses yang tekanannya selalu
konstan, V/T = konstan. Proses isokhorik/isovolume proses yang volumenya selalu tetap p/T = konstan.Jika N adalah
jumlah molekulgas dan NA adalah bilangan Avogadro = 6,022.1023 ,maka jumlah mol gas :
n= N/NA

sehingga
p V =N/N A . R. T
p V = N/N A . R. T
p V = N. R/N A . T

Karena k =R/NA == 1,3807.10-23 joule/K


disebut konstanta Boltzman disebut konstanta Boltzman (mengabadikan Ludwig Boltzman (1844-1906) dari Austria) maka,
persamaan gas

Ideal menjadi : p V = N.k.T

Jumlah mol suatu gas adalah massa gas itu (m) dibagi dengan massa molekulnya. (

M = Mr )
n=m/Mr

p.V = m.R/Mr.T
Dan karena massa jenis gas (=m/V ) maka kita dapatkan persamaan dalam bentuk sebagai berikut :

p=.m/Mr.T
Jelas terlihat bahwa rapat gas atau massa jenis gas tergantung dari tekanan, suhu dan massa molekulnya.Persamaan gas
sempurna yang lebih umum, ialah dinyatakan dengan persamaan :

p.V= n.R.T
Jadi gas dengan massa tertentu menjalani proses yang bagaimanapun perbandingan antara hasil kali tekanan dan volume
dengan suhu mutlaknya adalah konstan. Jika proses berlangsung dari keadaan I ke keadaaan II maka dapat dinyatakan
bahwa :

p1.V1.T1= p 2 .V2.T2
Persamaan ini sering disebut dengan Hukum Boyle-Gay Lussac.

Contoh:

1. Massa jenis nitrogen 1,25 kg/m3 pada tekanan normal. Tentukan massa jenis nitrogen pada suhu 42 C dan tekanan 0,97
105 N m-2!

Penyelesaian:

1= 1,25 kg/m3

p1 = 76 cm Hg

T1 = 273 K
T2 = 315 K

p2 = 0,97 . 105 N m-2

p1 = 76 cm Hg = 76 . 13,6 . 980 dyne/cm3


= 101292,8 N m-2

(p1 V1)/T1=(p2.V2)/T2

[p1.(1/m1)]T1=[p2.(2/m2)]T2

101292,8/(273 . 1,25)=0,97.100.000/3152

2 = 0,9638 kg/m3

KALOR JENIS GAS.


Suhu suatu gas dapat dinaikkan dalam kondisi yang bermacam-macam.
Volumenya dikonstankan, tekanannya dikonstankan atau kedua-duanya dapat dirubah-
rubah menurut kehendak. Pada tiap-tiap kondisi ini panas yang diperlukan untuk
menaikkan suhu sebesar satu satuan suhu untuk tiap satuan massa adalah berlainan.
Dengan kata lain suatu gas mempunyai bermacam-macam kapasitas panas. Tetapi hanya
dua macam yang mempunyai arti praktis yaitu :
- Kapasitas panas pada volume konstan.
- Kapasitas panas pada tekanan konstan.

Kapasitas panas gas ideal pada tekanan konstan selalu lebih besar dari pada kapasitas
panas gas ideal pada volume konstan, dan selisihnya sebesar konstanta gas
umum (universil) yaitu : R = 8,317 J/mol0K.
cp- cv= R
cp= kapasitas panas jenis ( kalor jenis ) gas ideal pada tekanan konstan.
cv = kapasitas panas jenis ( kalor jenis ) gas ideal pada volume konstan.

Berdasarkan teori kinetik gas kita dapat menghitung panas jenis gas ideal,sebagai
berikut:
a. Untuk gas beratom tunggal ( monoatomik ) diperoleh bahwa :
cp=5/2R cv=3/2R

b. Untuk gas beratom dua ( diatomik ) diperoleh bahwa :


cp = 7/2R cv=5/2R

USAHA YANG DILAKUKAN GAS .


Temodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai pengaliran
panas, perubahan-perubahan energi yang diakibatkan dan usaha yang dilakukan oleh
panas.
1. Usaha luar ( W ) yaitu : Usaha yang dilakukan oleh sistem terhadap sekelilingnya
terhadap sistem. Misalkan gas dalam ruangan yang berpenghisap bebas tanpa gesekan
dipanaskan ( pada tekanan tetap ) ; maka volume akan bertambah dengan V.

Usaha yang dilakukan oleh gas terhadap udara luar :


W = p.V

2. Usaha dalam ( U ) adalah : Usaha yang dilakukan oleh bagian dari suatu sistem pada
bagian lain dari sitem itu pula. Pada pemanasan gas seperti di atas, usaha dalam adalah
berupa gerakan-gerakan antara molekul-molekul gas yang dipanaskan menjadi lebih
cepat.
Energi dalam suatu gas Ideal adalah :

HUKUM I TERMODINAMIKA.
Dalam suatu sistem yang mendapat panas sebanyakQ akan terdapat perubahan energi
dalam (U ) dan melakukan usaha luar (W ).
Q =U +W
Q = kalor yang masuk/keluar sistem
U = perubahan energi dalam
W = Usaha luar.

sebelum dipanaskan sesudah dipanaskan


Dengan demikian pada proses ini berlaku persamaan Boyle-GayLussac

Jika grafik ini digambarkan dalam hubungan P dan V maka dapat grafik sebagai berikut
:

Pemanasan Pendinginan

Usaha luar yang dilakukan adalah : W = p ( V2- V1). karena itu hukum I termodinamika
dapat dinyatakan :
Q = U + p ( V2- V1)
Panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu gas pada tekanan tetap dapat
dinyatakan dengan persamaan :
Q = m cp( T2- T1)
Pertambahan energi dalam gas dapat pula dinyatakan dengan persamaan :
U = m cv( T2- T1)
Karena itu pula maka usaha yang dilakukan pada proses isobarik dapat pula dinyatakan
dengan persamaan :
W =Q -U = m ( cp- cv) ( T2- T1)
m = massa gas
cp= kalor jenis gas pada tekanan tetap
cv= kalor jenis pada volume tetap.

2. Hukum I Termodinamika untuk Proses Isokhorik ( Isovolumik )


Pada proses ini volume Sistem konstan. ( lihat gambar )

Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan.

Dengan demikian dalam proses ini berlaku Hukum Boyle-Gay Lussac dalam bentuk :

Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka grafiknya sebagai berikut :

Pemanasan Pendinginan
Karena V = 0 maka W = p . V
W = 0 ( tidak ada usaha luar selama proses )
Q = U2- U1
Kalor yang diserap oleh sistem hanya dipakai untuk menambah energi dalam (U )
Q=U
U = m . cv( T2- T1)
.

3. Hukum I termodinamika untuk proses Isothermik.


Selama proses suhunya konstan.
( lihat gambar )

Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan.


Oleh karena suhunya tetap, maka berlaku Hukum BOYLE.
P1V2= P2V2
Jika digambarkan grafik hubungan P dan V maka grafiknya berupa :

Pemanasan Pendinginan
Karena suhunya konstan T2= T1maka :
U = U2- U1
= n R T2 - n R T1 = 0 ( Usaha dalamnya nol )
Kalor yang diserap sistem hanya dipakai untuk usaha luar saja.

ln x =2,303 log x

4. Hukum I Termodinamika untuk proses Adiabatik.


Selama proses tak ada panas yang masuk / keluar sistem jadi Q = 0
( lihat gambar )

Sebelum proses Selama/akhir proses


oleh karena tidak ada panas yang masuk / keluar sistem maka berlakuHukum Boyle-
GayLussac

Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka berupa :


Pengembangan Pemampatan
Karena Q = 0 maka O = U + W
U2-U1= -W

Bila W negatif ( -W = sistem ditekan ) usaha dalam sistem (U ) bertambah. Sedangkan


hubungan antara suhu mutlak dan volume gas pada proses adibatik, dapat dinyatakan
dengan persamaan :
T.V-1= konstan atau T1.V1-1= T2.V2-1

Usaha yang dilakukan pada proses adiabatik adalah :

W = m . cv( T1- T2) atau W= ( V2-1- V1-1)


Juga berlaku persamaan : P1.V1= P2.V2

Read more:http://kecacadanpelajar.blogspot.com/2012/12/termodinamika-termodinamika-adalah-
ilmu.html#ixzz3oH10VV4n

Anda mungkin juga menyukai