Anda di halaman 1dari 19

"Nabi kalian telah mengajarkan segala sesuatunya hingga masalah khira'ah (adab buang hajat).

" Salman
pun berkata: "Benar katamu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah melarang kami menghadap
kiblat ketika buang air besar atau kecil."

(H.R At-Tirmidzi no:16, ia berkata: Hadits ini hasan shahih, diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dalam
shahihnya dan imam-imam lainnya)

English

Uygur

Franais

Espaol

Indonesian

new

Turkish

Hindi new
|

new

German new

Portuguese new

new

Islam Question and Answer

General supervisor shikh : Mohammad Al Munajjed

Thu 20 Saf 1439 - 9 November 2017

- Fiqih dan Usul Fiqih .

enarfrurzhuges

2532: Adab-Adab Buang Hajat Dalam Dienul Islam

Bisakah dipahami dari etika-etika Islam yang Anda ajarkan bahwa kaum lelaki harus jongkok atau duduk
saat buang hajat? Akan tetapi yang membuat saya heran adalah masih banyak muslim yang tidak
menggunakan water closet di kamar tidur pria atau di WC-WC dekat kamar tidur mereka. Kemudian
setahu saya rasa malu dan etika wanita muslimah sangat tinggi, mereka lebih ketat menjaga hal itu
ketimbang wanita-wanita Barat. Oleh sebab itu saya sangat menghormati wanita-wanita muslimah.
Sebenarnya saya tidak suka menyudutkan kaum muslimin, meskipun tampaknya pertanyaan saya
menjurus ke situ. Akan tetapi sebabnya adalah saya tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang
adab dan etika kaum muslimin. Terima kasih atas jawabannya semoga Allah memelihara Anda dari segala
kejelekan dan memberikan kesehatan dan afiat bagi Anda.

Published Date: 2002-04-11

Alhamdulillah, pertama kali terima kasih atas perhatian Anda terhadap syiar-syiar kaum muslimin dan
atas usaha Anda untuk mengetahui perkara yang menyulitkan mereka agar dapat dijauhi. Kami sangat
gembira menjawab pertanyaan Anda, semoga jawaban tersebut menguak perkara-perkara yang dapat
membawa Anda menuju kebaikan yang agung.

Di antara keagungan syariat Islam yang penuh berkah ini adalah tidak tersisa satu kebaikan pun, besar
maupun kecil, kecuali telah diperintahkan dan dianjurkan oleh syariat. Dan tidak ada satupun keburukan,
yang besar maupun kecil, kecuali dilarang olehnya. Sungguh sebuah syariat yang maha komplit dan indah
dari segala segi. Hal itu membuat takjub orang-orang non muslim terhadap Dien ini. Hingga salah
seorang kaum musyrikin berkata kepada Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'Anhu:

"Nabi kalian telah mengajarkan segala sesuatunya hingga masalah khira'ah (adab buang hajat)." Salman
pun berkata: "Benar katamu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah melarang kami menghadap
kiblat ketika buang air besar atau kecil."

(H.R At-Tirmidzi no:16, ia berkata: Hadits ini hasan shahih, diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dalam
shahihnya dan imam-imam lainnya)

Syariat Islam mengajarkan beberapa adab-adab dan hukum-hukum yang mesti diperhatikan saat buang
hajat, di antaranya:

1-Tidak menghadap kiblat saat buang air besar atau kecil (kiblat kaum muslimin adalah Ka'bah yang
dibangun oleh Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam di Makkah atas perintah Allah). Ini merupakan bentuk
penghormatan terhadap kiblat dan bentuk pengagungan terhadap syiar-syiar Allah. Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Jika salah seorang dari kamu duduk untuk membuang hajatnya, janganlah ia menghadap atau
membelakangi kiblat."

(H.R Muslim no:389)


2-Tidak menyentuh kemaluan dengan tangan kanan saat buang air kecil. Dalilnya sabda Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:

"Jika salah seorang dari kamu buang air kecil, janganlah ia menyentuh kemaluannya dan beristinja'
dengan tangan kanan. Dan jangan pula ia bernafas dalam gelas (saat minum)."

(H.R Al-Bukhari no: 150)

3-Janganlah ia menghilangkan najis dengan tangan kanan, namun gunakanlah tangan kiri, berdasarkan
hadits di atas dan sabda nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:

"Jika salah seorang kamu membersihkan kotoran janganlah ia gunakan tangan kanannya."

(H.R Al-Bukhari no:5199)

Dan juga berdasarkan riwayat Hafshah Radhiyallahu 'Anha -salah seorang istri beliau- bahwa Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menggunakan tangan kanannya untuk makan, minum, berwudhu', memakai
pakaian, memberi dan menerima. Dan menggunakan tangan kirinya untuk selain itu."

(H.R Ahmad dan dicantumkan dalam Shahih Al-Jami' no:4912)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anha bahwa Rasulullah bersabda:

"Jika salah seorang dari kamu beristinja' maka janganlah ia gunakan tangan kanan, hendaklah ia gunakan
tangan kirinya."

(H.R Ibnu Majah No:308 dan dicantumkan dalam Shahihul Jami' no:322)

4-Menurut Sunnah Nabi, hendaklah berusaha duduk serendah mungkin saat membuang hajat. Cara
seperti itulah yang lebih menutupi aurat dan lebih aman dari percikan air seni yang dapat mengotori
badan dan pakaiannya. Dan boleh membuang hajat sambil berdiri jika aman dari percikan air seni.
5-Menutup diri dari pandangan orang saat buang hajat. Penghalang yang paling sering digunakan
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika buang hajat adalah dinding atau pagar kebun kurma (yakni
dibalik tanah tinggi atau dinding kebun kurma).

(H.R Muslim 517)

Jika seorang muslim berada di tanah lapang lalu terdesak buang hajat sementara ia tidak menemukan
sesuatu sebagai penghalang, hendaklah ia menjauh dari orang lain. Dalilnya adalah riwayat Mughirah bin
Syu'bah Radhiyallahu 'Anhu ia berkata:

"Ketika saya menyertai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam sebuah lawatan, beliau terdesak
buang hajat. Beliaupun menjauh dari tepi jalan."

(H.R At-Tirmidzi no:20, ia berkata: Hadits ini hasan shahih)

Abdurrahman bin Abi Quraad meriwayatkan: "Saya pernah menyertai Rasulullah ke sebuah padang luas.
Jika beliau hendak buang hajat maka beliau akan pergi menjauh."

(H.R An-Nasa'i no:16 dan dicantumkan dalam Shahih Al-Jami' no: 4652)

6-Tidak membuka auratnya kecuali setelah tiba di tempat buang air. Sebab tempat buang air tentunya
lebih tertutup. Berdasarkan riwayat Anas Radhiyallahu 'Anhu ia berkata: "Apabila Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam hendak buang hajat, beliau tidak akan menyingkap pakaiannya hingga tiba di tempat
buang air."

(H.R At-Tirmidzi no: 14 dan dicantumkan dalam Shahih Al-Jami' 4652)

Jika ia buang air di WC, janganlah ia menyingkap pakaiannya kecuali setelah mengunci pintu WC dan
tersembunyi dari pandangan orang lain. Dari point di atas Anda tentu dapat mengetahui bahwa
kebiasaan yang sering dilakukan orang di negera-negara Barat, yaitu buang air kecil sambil berdiri di
tempat-tempat terbuka dalam WC-WC umum, adalah kebiasaan yang bertentangan dengan norma dan
etika, sopan santun dan akhlak yang mulia. Membuat risih setiap orang yang masih memiliki fitrah lurus
dan akal sehat. Tega-teganya seseorang membuka auratnya di hadapan manusia, padahal Allah telah
meletakkan kemaluannya itu di tempat yang tersembunyi, yaitu di selangkangan antara kedua kakinya!
Dan Allah telah memerintahkan manusia supaya menutupnya, bahkan semua orang yang berakal
menyepakati perintah Allah tersebut. Dan termasuk kekeliruan juga adalah membangun WC-WC dalam
bentuk terbuka seperti itu, sehingga masing-masing orang yang buang air di situ bisa melihat orang yang
buang hajat di kanan kirinya! Sangat jauh berbeda dengan kebiasaan hewan-hewan ternak yang menabir
diri ketika buang kotoran besar atau kecil.

7-Di antara adab-adab yang dituntunkan oleh Syariat Islam kepada kaum muslimin adalah membaca
zikir-zikir tertentu ketika memasuki WC dan keluar darinya. Adab ini sangat sesuai dengan kondisi dan
tempat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah mengajarkan kepada kita doa ketika masuk ke
dalam WC:

"Bismillah, Allahumma inni a'uudzubika minal khubtsi wal khabaaits"

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Yaa Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari segala
gangguan setan laki-laki maupun perempuan.

Kita juga diajarkan agar berlindung kepada Allah dari setiap perkara yang buruk dan dari gangguan setan
laki-laki maupun perempuan.

Ketika keluar dari WC kita dianjurkan meminta ampun kepada Allah dengan mengucapkan:

'Ghufraanaka'

Artinya: "Aku meminta ampun kepada-Mu!"

8-Bersungguh-sungguh menghilangkan najis setelah selesai buang hajat, berdasarkan sabda Rasulullah
yang memberi peringatan keras terhadap orang-orang yang menganggap remeh perkara bersuci ini.
Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Mayoritas siksa kubur itu akibat tidak membersihkan air seni"

(H.R Ibnu Majah no: 342 dan dicantumkan dalam Shahihul Jami' no: 1202)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'Anhu bahwa ia bercerita: "Suatu kali Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melewati dua kuburan lalu berkata:
"Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa, bukanlah karena kesalahan yang besar. Salah
seorang dari keduanya karena tidak beristinja' setelah buang air, dan satunya lagi berjalan ke sana kemari
menyebar namimah (mengadu domba)."

(H.R Al-Bukhari no:5592)

9-Hendaklah mencuci kemaluan atau dubur sekurang-kurangnya tiga kali atau ganjil sampai bersih sesuai
dengan kebutuhan. Dalilnya adalah riwayat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha ia menceritakan bahwa Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam membersihkan kemaluannya sebanyak tiga kali. Ibnu Umar Radhiyallahu
'Anhu berkata:

"Kamipun melakukan petunjuk beliau dan kami dapati hal itu sebagai obat dan kesucian."

(H.R Ibnu Majah no:350 dan dicantumkan dalam Shahih Al-Jami' no: 4993)

Dan juga berdasarkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam bersabda:

"Jika salah seorang dari kamu beristijmar maka lakukanlah sebanyak tiga kali."

(H.R Imam Ahmad dan dinyatakan hasan dalam Shahih Al-Jami' no: 375)

10-Tidak beristijmar (bersuci dengan cara mengusap) dengan menggunakan tulang dan rauts (kotoran
hewan yang telah mengering). Akan tetapi gunakanlah saputangan, batu dan sejenisnya.

Dalilnya adalah riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwa ia pernah membawakan tempat air
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam untuk wudhu' dan buang hajat beliau. Ketika Abu Hurairah
mengikuti Rasul dengan membawa tempat air itu, Rasulullah berkata: "Siapakah ini?"

"Saya, Abu Hurairah!" jawabnya.

Rasulullah berkata: "Bawakanlah untukku beberapa buah batu untuk beristijmar, namun jangan bawa
tulang dan kotoran hewan."

Akupun membawa beberapa buah batu yang letakkan di kantung bajuku kemudian kuletakkan di sisi
beliau lalu aku berpaling. Setelah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam selesai buang hajat aku
bertanya: "Mengapa tidak boleh menggunakan tulang dan kotoran hewan?" beliau menjawab: "Karena
keduanya adalah makanan bangsa jin!"
(H.R Al-Bukhari no:3571)

11-Dilarang buang air pada air yang tergenang (tidak mengalir). Dalilnya hadits Jabir Radhiyallahu 'Anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melarang buang air pada air yang tergenang (tidak
mengalir)."

(H.R Muslim no:423)

Karena perbuatan tersebut dapat mengotori air dan mengganggu orang-orang yang menggunakannya.

12-Dilarang buang air di jalan dan di tempat orang-orang berteduh, sebab hal itu dapat mengganggu
mereka. Dalilnya hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda:

"Jauhilah dua perkara yang mendatangkan kutukan! Mereka bertanya: Apa itu wahai Rasulullah?"

Beliau bersabda: "Buang hajat di tengah jalan atau ditempat orang-orang berteduh."

(H.R Abu Dawud no:23 dan dicantumkan dalam Shahih Al-Jami' no:110

13-Dilarang mengucapkan salam kepada orang yang sedang buang hajat dan dilarang menjawab salam
sementara ia berada di tempat buang hajat. Sebagai bentuk pengagungan kepada Allah agar namaNya
tidak disebut di tempat-tempat kotor. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu ia
mengisahkan bahwa seorang lelaki berjalan melewati Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang ketika
itu tengah buang air kecil. Lelaki itu mengucapkan salam kepada beliau. Setelah selesai Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata kepadanya: "Jika engkau melihatku dalam keadaan demikian
(sedang buang hajat) janganlah ucapkan salam kepadaku, sebab aku tidak akan menjawab salammu itu."

(H.R Ibnu Majah no:346 dan dicantumkan dalam Shahih Al-Jami' no: 575)

Jumhur ulama berpendapat makruh berbicara di dalam WC tanpa keperluan.

Itulah beberapa adab dan aspek hukum dalam syariat Islam berkenaan dengan permasalahan yang
dilakukan orang setiap hari. Syariat Islam telah mengatur dan mejelaskannya sedemikian rupa.
Bagaimana pula dengan permasalahan-permasalahan yang lebih besar daripadanya! Wahai saudara
penanya, pernahkah Anda dapatkan agama atau syariat di dunia ini yang menetapkan aturan-aturan
seperti itu? Demi Allah, hal itu cukup sebagai bukti penegasan kesempurnaan dan keindahan Dienul
Islam serta wajibnya kita mengikutinya. Kita memohon kepada Allah agar memberikan taufiq bagi kita
semua kepada kebaikan dan mengkaruniakan hidayah kepada kebenaran. Shalawat dan salam semoga
tercurah kepada Nabi kita, Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Islam Tanya & Jawab

Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid

Create Comments

Categories

Articles & Books

Introduction to Islam

New Fatwas

Send A Question

contact us

Semua Hak, Milik Website Islam Soal Jawab ( islamqa.com ) 1997-2017 0.079

https://islamqa.info/id/2532

Candra Dewojati

MENU
HOME

TENTANG SAYA

KEBIJAKAN PRIVASI

KONTAK SAYA

Fikih Wanita >> Tata Cara Buang Air Besar dan Adab Buang Air Kecil untuk Wanita Dalam Islam!

TATA CARA BUANG AIR BESAR DAN ADAB BUANG AIR KECIL UNTUK WANITA DALAM ISLAM!

Candra Nilamurti Dewojati | May 31, 2016 | Fikih Wanita | 2 Comments

Tata Cara Buang Hajat Dalam Islam

Ke Toilet pun ada aturannya, gambaran betapa sempurnanya Islam

Urusan buang air besar dan buang air kecil itu sebenarnya bukan hal yang sepele. Karena Islam
menerapkan beberapa aturan yang seharusnya ditaati oleh umatnya.

Pada garis besarnya tak ada perbedaan signifikan untuk buang air kecil dan besar untuk pria dan wanita.
Namun ada beberapa hal yang khusus dan wajib dicermati saat wanita akan buang air kecil ataupun
besar.

Mengapa Islam menetapkan adab saat akan buang hajat? Ternyata hal yang terkadang dianggap remeh
ini akan merembet jadi siksa kubur jika umat Islam tidak bisa buang air dengan baik!

Mayoritas siksa kubur itu akibat tidak membersihkan air seni.

(H.R Ibnu Majah no: 342 dan dicantumkan dalam Shahihul Jami no: 1202)

Ada adab yang harus diketahui saat buang air kecil dan besar untuk wanita itu adalah:
1. Perhatikan arah

Sseorang yang tengah buang air kecil dan besar tidak diperbolehkan menghadap atau membelakangi
arah kiblat (istifta dari Rahbar, Bab thaharah, masalah 33).

Nabi kalian telah mengajarkan segala sesuatunya hingga masalah khiraah (adab buang hajat). Salman
pun berkata: Benar katamu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah melarang kami menghadap
kiblat ketika buang air besar atau kecil.

(H.R At-Tirmidzi no:16, ia berkata: Hadits ini hasan shahih, diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dalam
shahihnya dan imam-imam lainnya)

2. Keadaan tertutup

Seorang yang tengah melakukan buang air kecil atau besar harus ditempat yang tertutup, dilarang untuk
perhatikan auratnya pada lelaki, wanita, muhrim atau non muhrim, anak-anak yang telah baligh maupun
belum yang sudah bisa membedakan sesuatu.

Namun untuk pasangan suami istri tidak ada kewajiban untuk menutup aurat satu sama lain. (Istifta dari
Rahbar, Bab thararah, masalah 33).

[irp posts=218 name=Memang Ada Adab Menghutangi Orang? Simak Jawabannya]

3. Jika di tempat umum, perhatikan Ruangan Toilet khusus wanita atau pria.

Hal ini penting untuk menjaga diri dan aurat agar tidak terlihat oleh pria.

4. Gunakan tangan kiri


Para wanita dilarang untuk menyentuh kemaluan dengan tangan kanan saat buang air besar maupun
kecil, namun sebaiknya dengan tangan kiri, kecuali keadaan darurat, semisal tangan kiri sakit atau malah
hanya punya satu tangan kanan saja.

Jika salah seorang dari kamu buang air kecil, janganlah ia menyentuh kemaluannya dan beristinja
dengan tangan kanan. Dan jangan pula ia bernafas dalam gelas (saat minum). (H.R Al-Bukhari no: 150).

5. Wanita hendaknya dalam posisi serendah mungkin saat buang hajat.

Mengapa demikian, karena cara demikian dianggap lebih aman dalam menutup aurat dan lebih aman
dari percikan air seni yang dapat mengotori badab atau pakaiannya.

6. Menjauh dari keramaian

Jika terpaksa harus buang hajat di tanah lapang yang tidak ada penutupnya sama sekali, maka
hendaknya menjauh dari orang-orang.

Dalilnya adalah riwayat Mughirah bin Syubah Radhiyallahu Anhu ia berkata: Ketika saya menyertai
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam sebuah lawatan, beliau terdesak buang hajat. Beliaupun
menjauh dari tepi jalan. (H.R At-Tirmidzi no:20, ia berkata: Hadits ini hasan shahih).

7. Wanita hendaknya tidak membuka aurat kecuali sudah sampai di toilet.

Hal ini perlu diperhatikan, karena ada beberapa orang yang tidak mengindahkannya.
Berdasarkan riwayat Anas Radhiyallahu Anhu ia berkata: Apabila Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
hendak buang hajat, beliau tidak akan menyingkap pakaiannya hingga tiba di tempat buang air. (H.R At-
Tirmidzi no: 14 dan dicantumkan dalam Shahih Al-Jami 4652).

8. Tutup rapat

Pastikan menutup pintu dengan rapat, dan jangan buang hajat saat pintu terbuka dari pandangan orang
lain, dan perhatikan pakaian yang menjuntai dan badan wanita agar tidak terkena percikan air seni.

9. Membaca doa masuk dan keluar WC

Ini sangat penting dilakukan. Berikut adalah doa masuk WC: Bismillah, Allahumma inni auudzubika
minal khubtsi wal khabaaits

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Yaa Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari segala
gangguan setan laki-laki maupun perempuan.

Ketika keluar dari WC kita dianjurkan meminta ampun kepada Allah dengan mengucapkan:
Ghufraanaka

10. Hilangkan najis dengan sempurna

Menghilangkan najis dengan sungguh-sungguh setelah selesai buang hajat dengan air seputar kemaluan
atau dubur sekurang-kurangnya tiga kali atau ganjil atau sampai bersih menurut kebutuhan.

Hal ini penting diketahui wanita, jika kita meremehkan hal kebersihkan ini maka sisa najis masih
menempel dan ini akan menimbulkan siksa kubur.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhu bahwa ia bercerita: Suatu kali Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam melewati dua kuburan lalu berkata:

Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa, bukanlah karena kesalahan yang besar. Salah
seorang dari keduanya karena tidak beristinja setelah buang air, dan satunya lagi berjalan ke sana kemari
menyebar namimah (mengadu domba).

(H.R Al-Bukhari no:5592).

[irp posts=148 name=Pasca Operasi Caesar, Tak Ada Darah Nifas, Bagaimana Hukumnya?]

11. Jika wanita tak mendapati air, maka bisa menggantikan dengan kertas tisu dengan jumlah yang
cukup.

12. Jangan sesekali wanita buang hajat pada air yang tidak mengalir atau menggenang, di lubang hewan
atau tanah yang keras.

Dalilnya hadits Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang buang
air pada air yang tergenang (tidak mengalir). (H.R Muslim no:423)

Karena perbuatan tersebut dapat mengotori air dan mengganggu orang-orang yang menggunakannya.

13. Jangan sembarangan buang hajat, jangan di jalan atau pada tempat-tempat berteduh.

Dalilnya hadits Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda: Jauhilah dua perkara yang mendatangkan kutukan! Mereka bertanya: Apa itu wahai
Rasulullah? Beliau bersabda, Buang hajat di tengah jalan atau ditempat orang-orang berteduh. (H.R
Abu Dawud no:23 dan dicantumkan dalam Shahih Al-Jami no:110.

14. Jangan bersuara apalagi mengucapkan salam


Jangan mengucapkan salam pada orang yang sedang buang hajat, jangan bercakap-cakap didalam kamar
mandi apalagi bernyanyi, karena makruh hukumnya jika tanpa keperluan.

15. Jangan menahan kencing dan berak jika tidak terpaksa.

Hal ini selain membuat tidak nyaman diri dan mungkin oranglain, maka bisa jadi kesehatan akan
terganggu dengan kebiasaan seperti ini.

Semoga para wanita dapat mengambil manfaat dari artikel di atas, InsyaAllah.

Referensi:

Candra Nila Murti Dewojati, 202 Tanya Jawab Fikih Wanita, 2012, Al Maghfirah, Jakarta

loading...

Tags:adab buang air, aturan ke toilet, tata cara buang hajat

RELATED POSTS

Bolehkah wanita menunda mandi besar ketika junub

BOLEHKAH WANITA MENUNDA MANDI BESAR KETIKA JUNUB?

2 Comments | Oct 17, 2016

hal-hal yang memasukkan IRT ke surga

BUNDA, BERBAHAGIALAH! ADA 7 HAL YANG BISA MENGANTAR IBU RUMAH TANGGA MASUK SURGA!

No Comments | May 18, 2016

JANGAN BERSEDIH, INILAH 5 PAHALA IBU RUMAH TANGGA YANG MELIMPAH!

2 Comments | Mar 22, 2017


6 CIRI WANITA SHALIHAH YANG DIDAMBA RASULULLAH

No Comments | Apr 20, 2016

ABOUT THE AUTHOR

Candra Nila Dewojati

Ibu Rumah Tangga. Penulis buku Masuk Surga Walau Belum Pernah Shalat, Panjangkan Umur dengan
Silaturahmi, 202 tanya Jawab Fikih Wanita, Strategi Jitu Meraih Lailatul Qadar, Istri Bahagia, Ayat-ayat
Tolak Derita, Kisah Inspiratif Para Penakluk Bumi

2 COMMENTS

astutiana June 1, 2016 Reply

Postingannya bermanfaat mBa banyak yang kurang paham tentang adab di Kamar mandi.

Candra Nila Dewojati June 1, 2016 Reply

@astutiana, iya uti memang terlihat sepele tetapi ternyata semua diatur oleh Islam. Dan jika iklas
menjalaninya tentu balasan pahala akan diberikan kepada kita. Seneng deh bisa bermanfaat artikelnya.
Makasih sudah berkunjung dan membaca uti

ADD A COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *Comment:*

Name:*

Email Address:*

Website:

Saya ingin berlangganan artikelADD COMMENTNotify me of follow-up comments by email.Notify me of


new posts by email.

TEMENAN YUK!
Search the site

TULISAN TERBARU

Jangan Mengeluh, Inilah Pahala Wanita yang Bekerja!

8 Manusia yang Dibenci Allah, Jangan Sampai Kita Salah Satunya

Hati-hati ada 10 Hal yang Membuat Shalat Anda Tidak Sah !

Jangan Bersedih, Inilah 5 Pahala Ibu Rumah Tangga yang Melimpah!

Ingin Kaya? Inilah Doa Nabi Sulaiman Sang Miliarder

TERPOPULER

Inilah Cemburu yang Benar Dalam Islam, Jangan Abaikan Karena Bisa Berbuah Surga!

Orang yang Menghutangi Malah Berdosa, Kok Bisa?

Rahasia Berserah Diri Kepada Allah; Membuat Hati Tenang

Konflik Pasutri; Tidak Dicerai, Tidak Berkomunikasi, Tidak Digauli, Tetap Satu Rumah. Bagaimana Islam
menyikapi?

Hukum Talak Melalui SMS Atau WA, Suami, Jangan Sembrono Dengan Kata-kata Cerai

Istri Wajib Tahu Ini: 10 Sifat Istri yang Disukai Suami

Darah Flek Bukanlah Darah Haid, Maka Shalatlah Duhai Muslimah!

Ingin Kaya? Inilah Doa Nabi Sulaiman Sang Miliarder

Ingin Bertaubat? Simak 8 Cara Taubat Nashuha yang Benar Ini!

Para Suami, inilah 3 Hak Istri yang Harus Dipenuhi!


LIKE US ON FACEBOOK

LANGGANAN ARTIKEL YUK!

Ayo daftarkan email Anda...

Alamat Email:

Masukkan email Anda

Langganan

KATEGORI

Fikih Wanita (30)

Ibadah (35)

Kesehatan (7)

Kisah (1)

Kisah Inspiratif (17)

Kisah Lucu (5)

Menulis (3)

Motivasi (11)

Ngeblog (2)

Parenting (11)

Pasutri (17)

DMCA.com Protection Status


JANGAN MENGELUH, INILAH PAHALA WANITA YANG BEKERJA!

8 MANUSIA YANG DIBENCI ALLAH, JANGAN SAMPAI KITA SALAH SATUNYA

HATI-HATI ADA 10 HAL YANG MEMBUAT SHALAT ANDA TIDAK SAH !

COPYRIGHT 2017 CANDRA DEWOJATI.

THEME BY MYTHEMESHOP.

GRATIS BUKU FIKIH SUNNAH LIN NISA KEBIJAKAN PRIVASI KONTAK SAYA TENTANG SAYA TERIMA KASIH

Sumo

Focus Retriever

Anda mungkin juga menyukai