Anda di halaman 1dari 9

Proses Pembelahan dan Transportasi Sel

Fernanda Kristy Oriza/F6

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jl. Arjuna Utara no. 6 Jakarta 11510
Alamat korespondensi email : kristyoriza@gmail.com

Abstrak
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1665) yang kemudian oleh penemu-penemu
lainnya mulai dikembangkan semua tentang sel. Sel adalah unit terkecil dari organisme
hidup. Kehidupan dimulai di dalam sel. sel mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi
tergantung dengan fungsinya. Strukutur sel yaitu memiliki membran sel, nukleus, dan
sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai macam organel yang memiliki fungsi
yang berbeda-beda. Kemudian, di dalam sel terjadi suatu bentuk pembelahan dan
transportasi sel yang berfungsi dalam perkembangan suatu organisme. Pada pembelahan
sel terdiri atas dua, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis. Kemudian pada transportasi sel
terdiri juga atas dua yaitu trasportasi aktif (membutuhkan energi ATP) dan transportasi
pasif (tidak membutuhkan energi ATP).

Kata kunci: sel, membran sel, mitosis, meiosis, transpor aktif, transpor pasif

Abstract
Cells were first discovered by Robert Hooke (1665) and then by other inventors began to
develop all of the cells. Cells are the smallest unit of a living organism. Life begins in the cells.
cell has the shape and size of which varies depending on the function. Strukutur cell that has
a cell membrane, nucleus and cytoplasm. In the cytoplasm there are various organelles that
have different functions. Then, in the event of a form of cell division and cell transport
function in the development of an organism. In cell division consists of two, namely mitotic
and meiotic division. Then the transport cell is composed also of two active transportation
(requires ATP energy) and passive transport (not require ATP energy).

Keywords: cell, cell membrane, mitosis, meiosis, active transport, passive transport

Pendahuluan
Sel merupakan unit dasar kehidupan untuk semua organisme. Semua organisme
disusun oleh sel atau hasil sel, dan sel berasal dari sel-sel lainnya. Sel adalah suatu pabrik
yang didalamnya dapat disintesis ribuan molekul yang sangat dibutuhkan oleh organisme.
Sel melakukan pembelahan dan transportasi sel. Pembelahan dan transportasi sel ini
berguna bagi sebuah organisme dalam melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Di
dalam sel terdapat berbagai jenis organel yang terdeferensiasi dan mempunyai fungsi
berbeda dan spesifik agar sel dapat terus berkembang melakukan pembelahan dan
transportasi sel.
Namun dalam pembelahan dan trasnportasi yang dilakukan oleh sel tentu tidak
selamanya berjalan mulus. Ada saja gangguan-gangguan yang menyebabkan proses yang
dilakukan oleh sel terhambat. Terhambatnya suatu pembelahan dan transportasi sel pasti
berefek dalam suatu perkembangan suatu organisme, misalnya saja menyebabkan penyakit
tertentu.
Berdasarkan kasus skenario F mengenai seorang laki-laki yang mengeluh batuk
selama satu bulan hingga sesak napas itu menandakan bahwa terjadi suatu gangguan pada
saat pembelahan atau transportasi sel sehingga laki-laki tersebut mengalami sesak napas
dan batuk yang tak kunjung sembuh. Tetapi untuk mengetahui bentuk gangguannya terntu
kita harus terlebih dahulu memahami sel itu sebenarnya, dan bagaimana cara pembelahan
dan transportasi sel.

Pembahasan
Sel
Istilah sel (kata kytos berarti sel; kata cella berarti rongga kosong) pertama kali
digunakan oleh robert Hooke (1665). Hooke memberikan istilah ini untuk ruang kecil yang
dibatasi oleh dinding, yang dilihatnya pada sel gabus. Pada tahun 1831, Robert Brown
menemukan inti di dalam sel epidermis tumbuhan anggrek. Pada tahun 1846, Hugo von
Mohl membedakan antara protoplasma dan cairan sel. Pada tahun 1862, Koliker
memperkenalkan istilah cytoplasma. Hingga akhir abad 19 dan selama abad 20, penelitian
tentang sel berkembang dengan cepat, ini semua adalah yang diketahui tentang sel.1,2
Sel adalah unit pembentuk semua mahkluk hidup. Setiap sel adalah suatu sistem
lengkap (self contained) yang melaksanakan berbagai fungsi yaitu membentuk dan
menggunakan energi, melakukan respirasi reproduksi, dan ekskresi. Sel-sel bergabung untuk
membentuk jaringan, jaringan-jaringan bersatu untuk membentuk organ, organ-organ
membentuk sistem tubuh.3

Struktur Sel
Berdasarkan organisasi internalnya, sel dapat dibedakan menjadi sel prokariot dan
sel eukariot. Disebut prokariot jika inti selnya tidak dibatasi selaput ( tidak mempunyai
membran inti), misalnya ganggang biru (Cyanophyta) dan bakteri. Disebut eukariot jika
sudah mempunyai membran inti (selaput inti), misalnya sel-sel hewan dan tumbuhan.2
Struktur sel mempunyai suatu membran plasma luar, suatu nukleus yang mengandung satu
atau lebih nukleoulus, dan berbagai organel di dalam sitoplasma.4
Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah urutan lengkap proses yang terjadi di dalam sel sehingga
sebuah sel akan memproduksi dirinya sendiri. Pada organisme uniseluler, reproduksi sel
akan membentuk keturunan yang serupa dengan sel induknya. Pada organisme multiseluler,
reproduksi sel akan menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembangan dan
perbaikan. Menurut sifat dan letaknya terjadinya pembelahan dibagi atas dua macam yaitu
mitosis dan meiosis.
Mitosis dari kata mitos yang artinya benang. Yaitu terbentuknya benang-benang
kromosom dalam inti. Pembelahan macam ini terjadi pada seluruh jaringan tubuh, baik
jaringan somatif (vegetatif) maupun jaringan germinatif (generatif). Kariotipe yang 2n
(diploid) pada sel induk akan tetap 2n pada sel anak.
Meiosis, dari kata meion yang artinya lebih kecil, disebut juga pembelahan reduksi.
Terjadi hanya pada jaringan generatif, yaitu sel induk benih. Meiosis didahului oleh mitosis
untuk melipatgandakan (proliferasi) jumlah sel induk benih lebih dulu. Kariotipe sel induk
yang 2n, pada sel anak yang di sebut gamet, akan direduksi menjadi n (haploid), berarti
kromosom sel induk di reduksi menjadi setengah pada anak sel.
Kedua macam pembelahan memiliki fase-fase pembelahan sebagai berikut: profase,
metafase, anafase, dan telofase.1

Pembelahan Mitosis
Interfase
Fase ini adalah periode pertumbuhan, ketika sintesis protein terjadi. Pada akhir
interfase, kromosom tereplikasi dalam persiapan untuk mitosis. Pada keadaan ini,
kromosom dalam bentuk kromatin, tersebar di dalam inti sel (nukleus), seperti bentuk
spageti di atas piring.1
Profase
Pada umumnya tahap ini berlangsung selama 2 jam, sehingga merupakan waktu yang
terpanjang di antara waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tahap-tahap lain
dalam mitosis. Kemudian nukleoulus mula-mula membesar dan kemudian menghilang.
Sentrosom membelah menjadi dua dan pergi ke kutub besebrangan inti. Tiap
sentrosom terdiri dari sepasang sentriol, sentriol tersebut membentuk serat gelendong
dari kutub ke kutub. Serat gelendong ini terdiri dari mikrotobul dan diantaranya
terdapat mikrofilamen. Lalu selaput inti menipis dan kemudian menghilang. Pada akhir
profase selubung inti dan anak inti (nukleoulus) telah menghilang.1
Metafase
Kadang-kadang orang membedakan adanya tahap prometafase, yaitu tahap antara
profase dan metafase. Tahap prometafase berlangsung sangat cepat, yaitu saat
hilangnya selubung inti sama sekali dan tersebarnya kromosom di seluruh bagian sel.
Metafase dimulai setelah profase berakhir. Dengan hilangnya selubung inti, maka
sitoplasma beserta kandungannya tercampur dengan bahan-bahan ini. Serat gelendong
terbentuk sempurna antara kutub, kromosom menggantung pada serat gelendong
melalui sentromernya dan semua bergerak ke bidang ekuator. Kromatid di tarik di
sepanjang jalur mikrotubul yang disebut serat gelendong. Gerakan akan berhenti bila
semua pasangan kromatid mencapai bidang ekuator.1
Anafase
Selama anafase semua sentromer terpotong atau terbagi sehingga memisahkan
kromatid yang semula berpasangan. Sekarang masing-masing kromatid di sebut
kromosom. Sementara itu, sel sendiri jadi memanjang menurut poros serat gelendong.1
Telofase
Fase ini menandai berakhirnya mitosis. Selama awal telofase kromosom mulai
merenggang menjadi massa kromatin sekali lagi. Fragmen selubung inti terpasang
kembali di sekitar masing-masing kromatin yang ada. Sebuah anak inti (nukleolus)
muncul kembali di dalam setiap inti. Diluar inti sel serat-serat gelendong mulai terpisah.
Sepanjang seluruh proses mitosis, sentriol anakan telah tumbuh hingga pada akhir
telofase, dan sentriol dewasa muncul pada setiap kutub.1

Pembelahan Meiosis
Proses meiosis terlibat dalam reproduksi seksual. Hal ini terjadi karena dalam
peristiwa reproduksi seksual ada peristiwa berfusinya dua sel yang berarti dua set
kromosom akan bergabung. Pada meiosis ada dua kali pembelahan berturut-turut.
Pembelahan pertama disebut meiosis I adalah pembeahan reduksi, sedangkan pembelahan
kedua disebut meiosis II adalah pembelahan biasa (mitosis) sebab julah kromosom tidak
tereduksi lagi. Sehingga pada meiosis dikenal ada profase I dan II, metafase I dan II, telofase
I dan II.1

Meiosis I
Meiosis I adalah tahap awal pembelahan meiosis. Hasil akhir pembelahan meiosis I adalah
dua seldengan jumlah kromosom yang telah mereduksi. Meiosis I juga terbagi dalam
beberapa tahap pembelahan, yaitu profase I, metafase I, anafase I dan telofase I.1
Profase I
1. Leptoten
Kromatin mulai mengalami kondensasi sehingga bentuk kromosom mulai terlihat.
Pada kromosom terdapat kromomer, yaitu bagian-bagian atau tempat-tempat yang
mengalami kondensasi , tersusun berangkai seperti untaian manik-manik.1
2. Zigoten
Kromosom memendek dan tampak lebih tebal. kromosom-kromosom yang
homolog mulai proses berpasangan dengan homolognya (sinapsis). Homolog yang
berpasangan itu disebut bivalen.1
3. Pakiten
Kromosom melanjutkan proses kondensasi yang meliputi pemilinan sehingga
tampak menjadi semakin pendek. Kromosom yang homolog semakin dekat,
kromatid semakin jelas sehingga ada empat kromatid homolog yang tersusun sangat
berdekatan, dan arena itu strukturnya disebut tetrad.1
4. Diploten
Kedua homolog semakin menjauh, tetapi pada bagian tertentu masih saling
melekat, titik ini di sebut chiasma. Pada setiap chiasma kromatid tidak seasal
bertukaran segmen-segmen, peristiwa ini disebut pindah silang (crossing over) dan
akibat dari peristiwa ini adalah munculnya individu dengan kombinasi genetik baru
atau rekombinan.1
5. Diakinesis
Kromosom homolog mulai menjauh satu sama lain, tetapi kromatid sesaudara
masih berletakan pada chiasma. Proses pemisahan berlanjut dan chiasma bergerak
ke arah ujung kromosom. Selama profase I nukleolus (anak inti) dan membran inti
melebur, sentromer masing-masing tetrad melekat pada benang sitoplasmatik atau
mikrotubulus yang baru terbentuk. Pada akhir profase I sentromer dari setiap tetrad
telah berada di bidang pembelahan.1
Metafase I
Pembentukan serat gelendong lengkap dan kromosom berpindah ke bidang ekuator.
Sentromer setiap pasangan homolog menempel pada gelendong, satu di atas dan satu
lagi di bawah ekuator. Dalam susunan ini tidak ada kepastian bahwa kromosom
tertentu, misal dari ayah berada di sebelah kiri sedang lainnya berada di sebelah kanan,
semua tersusun secara acak.1
Anafase I
Terjadi pemendekan mikrotobulus, hal ini menyebabkan chiasma terputus, bukan
sentromer yang terputus. Akibatnya adalah kromosom yang masih terdiri atas dua
kromatid bergerak saling menjauh satu sama lain ke arah kutub sel yang terletak
berlawanan.1
Telofase I
Terbentuk dua sel anak dengan kromosom separuh jumlah kromosom sel awal yaitu
pada telofase I.1

Meiosis II
Pada pembelahan meiosis II benar-benar merupakan pembelahan mitosis, hanya saja
sekarang jumlah kromosomnya telah berkurang.1
Profase II
Pada tahap profase, sentriol atau struktur protein yang terdapat di sitoplasma sel
bergerak ke sisi kutub berlawanan sehingga membran inti mengembang. Inti sel
menghilang dan kromosom berada diantara sentiol.3
Metafase II
Kromosom mulai mengganda menjadi sister kromatid dan perlahan lahan sentriol mulai
menarik kromosom dari sentromer dan menarik kromosom ke bagian ekuator sel.3
Anafase II
Disini mikrotubulus dari masing-masing sentriol menarik masing-masing kromosom.
Satu pasang menuju sentriol di satu kutub dan sepasang lain menuju sentriol yang
berada di kutub berlawanan.3
Telofase II
Pada fase ini, kan terbentuk empat buah sel dengan masing-masing intinya yang
mengandung kromosom dengan jumlah separuh jumlah kromosom aslinya (haploid).1,3

Pembelahan Sel Abnormal1


Kadang-kadang atau dalam keadaan tertentu, sel kehilangan kemampuan untuk
menanggapi faktor-faktor yang mengatur pertumbuhan. Seperti sebuah sel yang akan terus
tumbuh dan membelah secara tidak terkendali. Akhirnya massa padat dari sel-sel abnormal
atau tumor dibentuk. Tumor tidak selalu mengancam nyawa. Beberapa tumor yang disebut
tumor jinak, cukup sering terjadi. Salah satu contoh dari tumor jinak adalah kutil. Kutil di
hasilkan ketika jenis tertentu dari virus menyerang sel-sel kulit dan menyebabkannya
bereproduksi dengan cepat.
Sel-sel tumor tumbuh di satu bagian tubuh, dan tidak menyerang jaringan lain.
Tumor jinak dapat dikeluarkan atau dibedah dari tubuh melalui operasi, dan individu yang
terkena dampak biasanya tidak menderita akibat yang buruk. Namun, jika tumor jinak tidak
dihilangkan, maka akan terus tumbuh. Tumor jinak yang besar dapat sangat menyakitkan
atau mengganggu fungsi normal organ.
Bentuk lain dari tumor, yang di sebut tumor ganas, bersifat mengancam jiwa. Tumor
ganas adalah berbahaya oleh karena sel-sel tumor tidak tetap di satu tempat. Sel-sel ini
dapat bermigrasi ke dan menerang jaringan lain. Sel-sel yang ganas dapat memasuki aliran
darah dan menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh. Penyebarannya dapat ditunda atau
dicegah melalui penggunaan obat yang diresepkan atau perawatan radiasi. Tumor ganas
dapat diangkat melalui pembedahan, tetapi kemunculan kembali tidak dapat diprediksi.

Kanker
Sel yang abnormal (sel kanker) muncul sebagai akibat dari suatu mutasi. Kanker
adalah suatu keadaan dimana sel-sel yang ganas menyerang dan menghancurkan jaringan
tubuh. Apabila tidak di obati, kanker biasanya bersifat fatal. Diantara jenis kanker yang
paling umum adalah paru-paru, payudara, prostat, dan kanker usus besar rektal. Masing-
masing dari penyakit ini dirangsang oleh bahan penyebab kanker atau karsinogen tiga
kelompok karsinogen menyerang DNA.
Sel kanker menyerap nutrisi pada laju yang lebih cepat dari daripada sel-sel normal
dimana sel-sel tersebut di turunkan, dan sel-sel ini mengeluarkan zat yang mendorong
pertumbuhan pembuluh darah disekitarnya. Sehingga sel-sel normal mati dan diganti
dengan sel-sel kanker dalam jumlah yang lebih banyak. Pada keadaan ini, seluruh organ
sering berhenti berfungsi dengan benar.1,5
Ada karakteristik lain yang memisahkan sel-sel kanker dari sel normal. Sel-sel kanker
memiliki bentuk dan ukuran yang tidak teratur, jumlah nukleolus tidak biasanya, dan
struktur mitosis yang abnormal.

Transportasi Sel
Membran Sel atau Membran Plasma
Membran plasma adalah struktur membran yang sangat tipis yang membungkus
setiap sel dan sebagian besar terdiri dari molekul lipid (lemak) dan protein ditambah sedikit
karbohidrat. Lapisan ini memisahkan isi sel dari lingkungan sekitarnya. Membran plasma
menjaga cairan intrasel (CIS) tetap berada dalam di dalam sel dan tidak bercampur dengan
cairan ekstrasel (CES) di luar sel. Selain itu membran sel juga berperan aktif menentukan
komposisi sel dengan secara selektif mengizinkan bahan-bahan tertentu berpindah antara
sel dan lingkungan, mempertahankan perbedaan konsentrasi ion antara interior dan
eksterior sel, berperan dalam menyatukan sel-sel untuk membentuk jaringan dan organ.
Membran plasma terdiri dari lapisan ganda lemak dengan protein yang menempel
pada permukaan luar lipid yang disebut protein perifer, ada yang terbenam di dalam lapisan
lipid disebut protein integral. Protein integral terbagi atas dua kelompok yaitu protein yang
terentang disebut mulai dari permukaan dalam sampai ke permukaan luar lapisan ganda
lipid, protein ini disebut protein transmembran.6 Kemudian, karbohidrat pada membran sel
menempel pada protein integral, protein perifer, dan pada molekul lipid. Jenis karbohidrat
yang menempel tergantung pada fungsi membran plasma tersebut.

Transport Pasif1
Transport pasif adalah jenis transport yang melewati mebran yang tidak dibutuhkan energi
untuk sel melakukan transportasi ini. Pada transport pasif, substansi atau bahan-bahan
bergerak melewat membran dari bagian yang konsentrasinya lebih tinggi ke bagian dengan
konsentrasi yang lebih rendah.
Difusi sederhana
Hanya molekul yang bersifat nonpolar yang dapat melewati sepanjang bilayer atau
membran ganda fospolipid. Molekul bergerak secara random dan cenderung
berdifusi melewati membran dari bagian yang berkonstentrasi tinggi ke bagian yang
konsentrasi tinggi ke bagian yang konstentrasinya rendah.
Osmosis
Pada osmosis bahan-bahan bergerak dari bagian yang konsentrasinya molekul air
lebih tinggi (hipertonik) ke konstentrasi molekul air yang lebih rendah (hipotonik).
Difusi terfertilisasi saluran Protein
Saluran menyebabkan ion-ion yang khusus lewat. Saluran ini menjebatani (gated),
dan membuka serta menutup melalui berbagai macam mekanisme. Disini mlekul
rangsangan menyebabkan saluran terbuka.
Difusi terfasilitasi Protein pembawa
Beberapa protein membran berfungsi sebagai pembawa (carrier) yang mengikat
molekul pada satu sisi dari membran, berubah bentuk, dan kemudian menyimpan
molekul pada sisi yang lain dari membran. Ketika molekul glukosa terikat pada
permukaan protein pembawanya, protein mulai berubah bentuknya. Lubang ini
nantinya akan menjadi suatu saluran yang dapat melewati molekul glukosa.

Transport Aktif
Energi dibutuhkan dalam tramspor aktif, suatu proses yang mana sel menggerakkan bahan
melewati membran dari area yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih
tinggi. Dengan kata lain menggerakkan bahan-bahan elewati gradien konsentrasinya.
1. Transpor Aktif Primer1
Konsentrasi kalium yang tinggi tetapi konsentrasi natrium yang rendah berbeda
dengan konsentrasi di luar sel, konsentrasinya sebaliknya. Protein membran, pompa
Na-K menjaga agar gradien ini tetap berhubungan. Pertama tiga ion Na dan satu
molekul ATP terikat pada pompa. ATP berubah menjadi ADP dan Pi. Kemudian ADP
melepaskan diri sehingga pompa berubah bentuk dan mengantarkan ion Na ke sisi
lain membran kemudian dua ion K terikat pada pompa melepaskan Fosfat inorganik
(Pi)nya menyebabkan pompa kembali berubah bentuk dan mengantarkan ion masuk
ke dalam sel.
2. Transpor Aktif Sekunder1
Bahan seperti glukosa dipompa dari area yang berkonsentrasi lebih rendah ke area
yang konsentrasinya lebih tinggi. Membutuhkan energi karena molekul glukosa
bergerak melawan gradien konsentrasinya. Energi ATP yang dibutuhkan berasal dari
energi yang disimpan dalam gradien ion natrium. Untuk mempompa glukosa, pompa
mengambil ion Na dan maupun glukosa dari luar sel dan kemudian merubah
bentuknya, menyimpan kedua bahan di dalam sel. Ion-ion natrium yang masuk ke
dalam sel berikutnya akan kembali keluar sel melalui pompa kerja Na-K yang disebut
Transpor Aktif Primer.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan materi yang sudah dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sel pertama kali di temukan oleh Robert Hooke (1665), Sel adalah unit pembentuk
semua mahkluk hidup. Setiap sel adalah suatu sistem lengkap yang melaksanakan
berbagai fungsi yaitu membentuk dan menggunakan energi, melakukan respirasi
reproduksi, dan ekskresi.
2. Sel terdiri dari tiga bagian penting yaitu membran plasma, nukleus, dan sitoplasma
yang terdiri dari organel-organel
3. Sel melakukan pembelahan secara mitosis maupun meiosis
4. Sel juga melakukan transportasi sel, yaitu transportasi pasif (tidak membutuhkan
energi) dan transportasi aktif (membutuhan energi)
Daftar Pustaka

1. Priastini R, Hartono B. Buku ajar biologi. Ed. 3. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana; 2010.h.30; 54; 124-35.
2. ES Sri Mulyani. Anatomi tumbuhan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2006.h.34.
3. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Ed. 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2007.h.3; 44-5.
4. Sumardjo Damin. Pengantar kimia: Buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran dan
program strata 1 fakultas bioeksakta. Jakarata: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2006.h.5-8.
5. Sudiana I Ketut. Patobiologi molekuler kanker. Jakarta: Penerbit Salemba Rimba;
2008.h.88.
6. Sherwood Lauralee. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2009.h.25; 59-61.

Anda mungkin juga menyukai