Adhyaksa M - LBM 1 - Cardiovaskuler ( - !!)
Adhyaksa M - LBM 1 - Cardiovaskuler ( - !!)
STEP 1
STEP 2
3. Apa hubungan kebiasan merokok dan alkohol dengan tekanan darah yang tinggi?
Hubungan antara tekanan darrah tinggi dengan nyeri kepala dan tengkuk?
STEP 3
A. TEKANAN DARAH
1. Klasifikasi
Menurut JNC VII
a. Normal s <= 120 mmHg dan d <=80 mmHg
b. Prehipertensi s 120-139 mmHg atau d 80-89 mmHg
c. Hipertensi
- Stadium 1 s=140-159 mmHg atau d=90-99 mmHg
- Stadium 2 s >=160 mmHg atau d >=100 mmHg
Alkohol
Menyebabkan ekskresi Na dan air volume cairan tubuh konsentrasi
darah meningkat peningkatan denyut jantung curah jantung
meningkat vasokonstriksi (juga dipengaruhi oleh angiotensin II)
Merokok
Nikotin???
h. Faktor genetik
i. Ras kulit hitam lebih tinggi tekanan darahnnya
j. Psikologis, e.g. stress memenngaruhi hipothalamus anterior CRH
ACTH kortisol ?????
B. HIPERTENSI
1. Komplikasi hipertensi
a. Stroke
b. Infark myocard
c. Penyakit gagal ginjal
(Patofisiologinya aja ya. . . .!!!)
2. Klasifikasi
a. Hipertensi esensial
idiopatik
b. Hipertensi sekunder
disebabkan faktor pencetus atau didahului penyakit lain (e.g. diabetes
melitus)
3. Patogenesis
(disempurnakan!!okE)
4. Gambaran klinis
a. Peningkatan denyut nadi
b. Sakit kepala
c. Nyeri tengkuk
d. Palpitasi
5. Diagnosis
6. Penatalaksanaan
STEP 4
STEP 5
STEP 6
STEP 7
3. Apa hubungan kebiasan merokok dan alkohol dengan tekanan darah yang tinggi?
Hubungan antara tekanan darrah tinggi dengan nyeri kepala dan tengkuk?
A. TEKANAN DARAH
1. Klasifikasi
Berdasarkan patologis :
Benigna : hipertensi stadium 2, dimana tekanan sistolik >= 160 mmHg dan
tekanan diatolik >= 100 mmHg, funduskopi KW 1-2 retinum hipertensi.
bersifat progresif lambat selama 20-30 tahun sehingga dapat menyebabkan
perubahan arteriol-arteriol diseluruh tubuh ditandai dengan fibrosis dan
hialinisasi (sklerosis) dinding pembuluh darah.
Maligna : hipertensi stadium 2, dimana tekanan sistolik >= 160 mmHg dan
tekanan diatolik >= 100 mmHg, funduskopi KW 3-4 retinum hipertensi
suatu keadaan klinis dalam penyakit hipertensi yang bertambah berat dengan
cepat sehingga dapat menimbulkan kerusakan berat pada berbagai organ.
Ditandai dengan diastol yang lebih tinggi dari 120-130 mmHg, retinopati stadium
IV (dengan oftalmoskop terdiri atas sklerosis vaskuler, eksudat, perdarahan dan
papiledema), dan disfungsi ekskresi ginjal yang berkisar dari proteinuria,
hematuria, dan azotemia.
(Patologi umum)
Alkohol
Menyebabkan ekskresi Na dan air volume cairan tubuh konsentrasi
darah meningkat peningkatan denyut jantung curah jantung
meningkat vasokonstriksi (juga dipengaruhi oleh angiotensin II)
Merokok
Rokok mengandung nikotin yang menyebabkan meningkatnya frekuensi
denyut jantung dan vasokonstriksi pembuluh darah. Nikotin merusak
endotel pembuluh darah.
karena dapat menyebakan aterosklerosis koroner sehingga
menyebabkan kebutuhan oksigen miokard bertambah sebagai akibat
masa miokard yang bertambah. Akibatnya kerja pompa jantung pun
akan semakin meningkat sehingga menyebakan tekanan darah dalam
pembuluh darah pun akan semakin meningkat (hipertensi)
h. Faktor genetik
i. Ras kulit hitam lebih tinggi tekanan darahnnya
j. Psikologis, e.g. stress memenngaruhi hipothalamus anterior CRH
ACTH kortisol ?????
B. HIPERTENSI
1. Komplikasi hipertensi
a. Stroke
Tekanan darah yang terus-menerus tinggi menyebabkan kerusakan pada
dinding pembuluh darah yang disebut disfungsi endotel. Hal ini memicu
pembentukan plak aterosklerosis dan trombosis (pembekuan darah yang
berlebihan). Akibatnya, pembuluh darah tersumbat dan jika penyumbatan
terjadi pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke.
Hipertensi meningkatnya tekanan darah, termasuk di otak pecahnya
pembuluh darah di otak stroke
Kerusakan otak sebelah kiri paralisis sisi kanan, defisit bicara, defisit
ingatan (bahasa)
Kerusakan otak sebelah kanan paralisis sisi kiri, defisit ingatan
(tampilan)
b. Infark myocard
c. Penyakit gagal ginjal
jika sudah memasuki stadium maligna sehingga terjadi uremia yang
mengakibatkan kematian.
Arteriosklerosis ginjal iskemia karenan penyempitan lumen pembuluh
darah intrarenal nefrosklerosis benigna
Ditandai dengan: ginjal dpat mengecil, biasanya simetris, dan mempunyai
permukaan yang berlubang-lubang dan bergranula.
Proteinuria, mikroelbuminuria
2. Klasifikasi
a. Hipertensi esensial
idiopatik
b. Hipertensi sekunder
disebabkan faktor pencetus atau didahului penyakit lain (e.g. diabetes
melitus)
3. Patogenesis
(disempurnakan!!okE)
4. Gambaran klinis
a. Peningkatan denyut nadi
b. Sakit kepala
c. Nyeri tengkuk
d. Palpitasi
5. Diagnosis
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan non farmakologis atau perubahan gaya hidup
a. menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan (indeks massa tubuh
27) mengurangi asupan garam
b. membatasi alkohol
c. meningkatkan aktivitas fisik aerobik (30-45 menit/hari)
d. mengurangi asupan natrium (<100 mmol Na/2,4 g Na/6 g NaCl/hari)
e. mempertahankan asupan kalium yang adekuat (90 mmol/hari)
f. mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat
g. berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak jenuh dan koleterol
dalam makanan.
Penatalaksanaan farmakologis atau perubahan gaya hidup
Anatomi Jantung
letak
Jantung terletak dalam ruang mediastinum rongga dada yaitu paru, disebelah ventral
ditutupi oleh sternum dan cartilago costa III-VI, dan dibungkus oleh membran khusus
yang disebut Pericardium
Pericardium ini terletak pada mediastinum, disebelah posterior corpus sterni dan
cartilago costae II-VI, disebelah depan dari vetebrata thoracalis V-VIII.
bagian2 jantung
Apex cordis
Basic cordis
Katup Semilunaris
Mencegah aliran balik darah ke ventrikel selama diastolik,terdiri dari:
Katup Aorta (valvula aorticus),terdiri dari 3 cuspis yang serupa dengan valvula
pulmonalis,tapi mempunyai ukuran lebih besar,lebih tebal&kuat.Lunulanya lebih
tegas serta nodulus lebih tebal dan menonjol.
Katup Pulmonalis,terdiri dari 3cuspis semilunaris yang dibentuk oleh duplicatut
endocardium dan diperkuat oleh jaringan ikat fibrosa
persyarafan pada jantung
Jantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom
melalui plexus cardiacus.saraf simpatis berasal dari trunkus simpatikus bagian
servicalee dan thoracica bagian atas , dan saraf parasimpatis berasal dari n.vagus.
serabut eferen postganglioner berjalan ke nodus sinuatrialis(SA) dan nodus
atriventricularis(AV) dan juga tersebar ke bagian jantung lainnya sebagai pleksus
saraf sekitar a.coronaria. Prosesnya : Dalam myocardium ada jalur-jalur
penghantaran khusus yang berfungsi menjamin irama dan rangsangan yang sinkron
dan juga kontraksi otot jantung. Jaringan penghantar ini memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
Otomatisasi, kemamuan untuk menghasilkan impuls secara spontan
Irama (ritmisitas),pembentukan impuls yang teratur.
Daya konduksi, kemampuan untuk menyalurkan impuls
Daya rangsang, kemampuan untuk menanggapi stimulasi.
Karena memiliki sifat-sifat ini maka secara spontan dan ritmis jantung akan
menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan melalui sistem penghantar untuk
merangsang myokardium dan menstimulir kontraksi otot. Impuls jantung biasanya
dimulai dan berasal dari nodus SA. Karena itu nodus SA ini disebutkan sebagai
pemacu alami dari jantung.
Serabut eferen yang berjalan bersama n vagus berperanan sebagian pada refleks
kardiovaskuler. Serabut eferen berjalan bersama saraf simpatis membawa implus
saraf yang normal tidak mencapai kesadaran.akan tetapi bila suplai darah ke
myocardium terganggu , implus rasa nyeri mencapai kesadaran melalui lintasa
tersebut.
Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran bagian 1.EGC. Jakarta
sistem peredaran darah