kemurnian gula yang tinggi dan kadar abu & SO2 yang sangat rendah serta memenuhi
syarat keamanan pangan sehingga sesuai/cocok untuk kebutuhan gula konsumsi industri
makanan dan minuman serta konsumsi langsung. Dilihat dari penggunaan gula rafinasi,
proses produksi yang dilakukan harus sangat memperhatikan pengendalian kualitasnya.
Karena akan berkaitan dengan kepuasan konsumen baik untuk industri hingga sampai
kepada konsumen tingkat akhir.
Pengemasan merupakan salah satu cara memberikan kondisi yang tepat bagi
produk untuk mempertahankan mutunya dalam jangka waktu yang diinginkan. Fungsi
utama pengemasan, antara lain menjaga produk akibat kontaminasi, melindungi terhadap
kerusakan fisik, dan menghambat kerusakan mutu.
Dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian pada mesin pengemasan. Mesin
pengemasan tersebut merupakan salah satu bagian dari proses produksi gula rafinasi tahap
akhir. Mesin pengemasan ini diharuskan beroperasi dengan baik sehingga mutu produk
tetap terjaga dan dapat mengurangi terjadinya produk reject.
Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap bahan
pangan yang belum maupun yang telah mengalami pengolahan dapat sampai ketangan
konsumen dengan baik ( Mushollaeni, 2009 )
Mushollaeni, W. 2009. Materi makanan ringan dan gula. Diktat kuliah fakultas
pertanian. Universitas tribhuwana tunggadewi. Malang.
Otomatisasi pengisi gula pada kantong plastic berbasis mikrokontroler merupakan sebuah alat pengisian gula
yang memanfaatkan Motor DC dan loadcell sebagai komponen inti untuk proses kerjanya, namun demikian,
komponen-komponen semacam relay dan limit switch ikut berperan dalam kelancaran sistem.
2.1 Motor DC
Dalam sistem pergerakan sebuah mekanik tentu dibutuhkan alat penggerak yang efisien dan efektif sehingga
mempermudah alat dalam bekerja. Alat penggerak yang sering digunakan salah satunya adalah motor dc, dari
bentuknya yang sederhana namun mampu mengangkat beban dengan spesifikasi tertentu, motor DC juga
komponen aktif yang sangat mudah diaplikasikan. pemanfaatan motor DC pernah dilakukan oleh Ferdino Fanny
Dwi Putera, dalam proyek akhir di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS pada tahun 2009 dengan alatnya
yang berjudul Rancang Bangun Penimbangan dan Pengepaan pada Produksi Gula Menggunakan PLC, proyek
akhir ini menggunakan motor dc sebagai penggerak katup pengisian atau valve, motor dc ini bisa disebut sebagai
motor dc valve yang cara kerjanya adalah ketika tombol pengisian gula telah ditekan maka motor dc ini akan
bergerak searah jarum jam, dan membuka valve, kemudian meneruskan berputar untuk menutup valve jika
pengisian gula telah memenuhi berat yang diharapkan. Pemanfaatan motor dc yang lain adalah rancang bangun
mesin pengering cabe skala industry pedesaan, motor dc di sini berperan sebagai penggerak konveyor, dengan
cara kerjanya adalah ketika cabe-cabe siap berada di atas konveyor, maka
motor dc berputar untuk menggerakkan konveyor dengan tujuan untuk penyortiran cabe dalam proses
pengeringan.
Dari tinjuan pustaka tentang penggunaan motor dc dalam berbagai peralatan dan penelitian maka untuk
Otomatisasi pengisi gula pada kantong plastik berbasis mikrokontroler, motor dc digunakan untuk
menggerakkan valve dan konveyor, pergerakan valve oleh motor dc dikontrol oleh nilai sensitivitas
dari Loadcell, sedangkan pergerakan konveyor oleh motor dc dikontrol oleh nilai on-off dari limit switch.
2.2 Loadcell
Pada sebuah alat pengukur berat secara digital banyak dari mereka menggunakan Loadcell dalam mendeteksi
berat dari beban. Loadcell memiliki permukaan lentur yang bersifat elastis sehingga sangat sensitif dengan
tekanan, bagian ini pula yang sangat penting sehingga ketika ada beban yang diletakkan di atasnya maka
keluaran Loadcell yang berupa tegangan akan makin naik.
penelitian-penelitian yang pernah ada pun menggunakan loadcell sebagai alat bantu pendeteksi tekanan, seperti
pada penelitian yang dilakukan oleh Ferdino Fanny Dwi Putera dalam proyek akhirnya yang berjudul Rancang
Bangun Penimbangan dan Pengepaan pada Produksi Gula Menggunakan PLC, Loadcell digunakan untuk
mendeteksi berat gula yang telah terisi dalam kantong plastik, sehingga Loadcell inilah yang ikut andil dalam
menentukan membuka dan menutupnya valve.
2.3 RELAY
Relay dikenal sebagai pemutus daya, penggunaannya sangat marak ditemukan di berbagai industry
Dari tinjauan pustaka tersebut mengadopsi kegunaan relay sebagai pemutus daya, maka dari itu relay 12 volt
memainkan perannya dalam memutus daya yang digabungkan dengan rangkaian driver motor, sehingga dengan
Relay adalah suatu rangkaian switch magnetik yang bekerja bila mendapat catu dan suatu
rangkaian trigger. Relay memiliki tegangan dan arus nominal yang harus dipenuhi output
rangkaian pendriver atau pengemudinya. Arus yang digunakan pada rangkaian adalah arus DC.
Konstruksi dalam suatu relay terdiri dari lilitan kawat (coil) yang dililitkan pada inti besi lunak.
Jika lilitan kawat mendapatkan aliran arus, inti besi lunak kontak menghasilkan medan magnet
dan menarik switch kontak. Switch kontak mengalami gaya listrik magnet sehingga berpidah
posisi ke kutub lain atau terlepas dari kutub asalnya. Keadaan ini akan bertahan selama arus
mengalir pada kumparan relay. Dan relay akan kembali keposisi semula yaitu normaly ON atau
Normaly OFF, bila tidak ada lagi arus yang mengalir padanya, posisi normal relay tergantung pada
jenis relay yang digunakan
Limit Switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan
tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya menghubung pada saat
katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat
katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensir mekanis yaitu sensor yang akan
memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan
dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak.
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan produk pangan
maupun non pangan. Kemasan adalah suatu wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas
suatu produk yang dilengkapi dengan label atau keterangan keterangan. Pengemasan mempunyai
peranan dan fungsi yang penting dalam menunjang distribusi produk terutama yang mudah
mengalami kerusakan. Fungsi kemasan antara lain sebagai wadah atau tempat, sebagai pelindung,
sebagai penunjang cara penyimpanan dan transport. Kemasan merupakan suatu konsep fungsional
sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa dan masih terkesan
seadanya. Kemasan digunakan untuk melindungi barang terhadap cuaca atau proses alam lainnya
yang dianggap merusak barang. Selain itu, juga sebagai wadah agar barang mudah diawa kemana
saja selama dalam perjalanan ( Wirya, 1999 ). Pengemasan bertujuan mencegah kerusakan fisik
gula rafinasi akibat pengaruh dari luar. Kemasan yang dipakai adalah Plastik jenis polypropilen
memiliki sifat tahan tusukan, kuat, tahan terhadap suhu tinggi, tahan terhadap asam dan basa serta
tidak tembus oleh uap air dan gas. Selain itu, harganya relatif murah. Gula produk dari sugar bin
dibawa hopper melalui screw conveyer dan bucket elevator. Hopper merupakan penampung gula
sementara sebelum proses penimbangan. Penimbangan dilakukan dengan timbangan otomatis
yang telah diatur untuk menimbang 50 kg dalam satu kali timbang. Timbangan vii vii dilengkapi
dengan sensor sentuh yang dapat mendeteksi gerakan tangan operator. Bila sensor tersentuh maka
lengan timbangan akan menjepit bagian atas karung. Kemasan yang telah terisi gula bergerak
menuju mesin jahit melalui belt konveyer. Penjahitan dilakukan dengan mesin jahit otomatis.
Mesin jahit dilengkapi dengan sensor yang bekerja secara otomatis. Bila ada barang yang melewati
timbangan maka mesin akan menjahit. Setiap kemasan yang telah dijahit kemudian ditata pada
palet dan disimpan di dalam gudang produk.