Anda di halaman 1dari 4

A.

Keadaan dan Periodisasi Keagamaan Orang Usia Tengah Umur


Dengan memperhatikan karakteristik orang usia tengah umur, dan
berbagai hasil-hasil penelitian di Barat yang berkaitan dengan aspek
agamanya. Keadaan keagamaan pada usia ini, baik laki-laki maupun
perempuan dapat dikategorikan menjadi dua periode, yaitu:1
1. Periode peningkatan
Periode ini berlangsung antara usia 40 tahun sampai 50 tahun.
Berdasarkan hasil pengutipan Michael Argyle dan Benjamin B.
Hallahmi, peningkatan keadaan keagamaan ini terjadi pada
pelaksanaan ibadah, pandangan mereka terhadap nilai-nilai agama,
serta perhatian terhadap pentingnya agama bagi kehidupan. Bahkan
menurut Elizabeth Hurlock, pada usia tengah umur ini terjadi
peningkatan perhatian mereka terhadap tempat-tempat ibadah dan
kegiatan keagamaan dibandingkan ketika mereka berusia masih muda
meskipun hal tersebut dilakukan karena alasan-alasan tertentu dari
pada karena kesadaran keagamaan. Pada usia ini, peningkatan
keagamaan dapat terjadi karena:
a. Pada wanita, ia mempunyai waktu luang dan tanggung
jawab terhadap keluarga yang lebih terbatas.
b. Adanya salah satu kerabat atau kawan dekat yang
meninggal dunia.
c. Adanya anggapan bahwa agama mempunyai peranan yang
sangat penting, bahkan dapat menjadi sumber ketenangan dan
kebahagiaan hidupnya.
2. Periode penurunan
Periode ini berlangsung antara usia 50 tahun sampai 60 tahun.
Tendensi penurunan ini ditandai oleh 3 hal, yaitu:
a. Tidak begitu khawatir atau cemas terhadap masalah-
masalah agama.
b. Keyakinan agamanya tidak begitu dogmatis sehingga
penurunan keyakinan bahwa agama yang benar hanya satu.
c. Lebih skeptis terhadap masalah syetan, iblis, dan makhluk
ghaib yang dapat memberikan gambaran kengerian.

1 Wildan Baihaqi, Psikologi Agama, (Bandung: CV Insan Mandiri, 2013), hal. 145.
Dalam studi longitudinal terhadap individu yang berusia 30 tahun hingga
60 tahun akhir yang dilakukan oleh John Clausen, didapatkan hasil bahwa
terdapat sebagian individu yang mempunyai kehidupan religius yang kuat
pada usia dewasa awal, dan sebagian yang lain mempunyai kehidupan
religius yang kuat pada masa dewasa tengah.2
Pada masa dewasa tengah menunjukkan tanda positif pada aspek
keagamaan. Pada masa ini, orang akan lebih meningkatkan diri dalam
melakukan ibadah kepada Allah swt. Orang pada masa dewasa tengah ini
menyadari bahwa ketengan dan kedamaian hanya didapat dengan lebih dekat
dengan Allah swt.3
B. Perubahan Perhatian Orang Tua
Menurunnya keadaan fisik karena usia sejalan dengan menurunnya aspek
mental seseorang. Perubahan mental seseorang cenderung lebih lambat dari
perubahan fisik. Sebenarnya perubahan mental seseorang itu bervariasi,
artinya tidak ada ukuran tertentu pada usia berapa seseorang akan mengalami
perubahan mental. Namun, pada umumnya orang yang mempunyai tingkat
pengalaman intelektual yang tinggi cenderung akan lebih lambat dalam
perubahan mentalnya dibandingkan dengan orang yang mempunyai tingkat
pengalaman intelektual yang rendah.
Adapun kondisi-kondisi umum yang dapat mempengaruhi perubahan
perhatian orang usia lanjut diantaranya adalah kesehatan, keadaan ekonomi,
status sosial, tempat tinggal, jenis kelamin, status perkawinan, dan nilai-nilai
yang menjadi pegangan. Tipe-tipe perhatian orang tua, diantaranya:
1. Perhatian individual
Perhatian individual orang tua meliputi perhatian terhadap diri sendiri
menuju proses ketuaan. Orang tua cenderung lebih egois, segala yang
dipikirkan hanya berorientasi pada diri sendiri bukan orang lain.

2 Nanda Amelia Sastra, Perkembangan Masa Dewasa Tengah, Belajar Psikologi, 05 Desember
2014: nandaamelias.blogspot.co.id/2014/12/perkembangan-dewasa-tengah-psikologi.html,
(Diakses tanggal 18 April 2017).
3 Vivi Sophie Elfada, Periode Perkembangan Masa Dewasa, Blogger, 14 September 2014:
vivisophieelfada.blogspot.co.id/2014/09/periode-perkembangan-masa-dewasa.html, (Diakses
tanggal 18 April 2017).
Perhatian individual juga meliputi perhatian terhadap penampilan,
meskipun ada orang tua yang memperhatikan penampilannya, tetapi
pada masa ini orang tua cenderung tidak memperhatikan
penampilannya, karena kurang adanya gairah untuk mengurus dirinya,
sehingga banyak penampilan orang tua yang terkenan kotor dan jorok.
Perhatian terhadap pakaian bergantung pada aktivitas sosial, status
ekonomi, serta kesadaran akan keadaan diri yang semakin tua.
Perhatian terhadap uang tumbuh kembali, perhatiannya kembali
mengarah bagaimana cara mendapatkan uang, dan bagaimana
menghabiskan uang dalam keadaan beruang. Selain itu perhatiannya
bagaimana mereka dapat memelihara sifat berdikarinya, mampu
bertahan hidup tanpa meminta-minta kepada orang lain.
2. Perhatian terhadap rekreasi
Perhatian terhadap rekreasi merupakan tipe orang tua. Pada usia muda
kesenangan mereka cenderung terhalang oleh kesibukan pekerjaan
ataupun alasan-alasan lain. Bentuk-bentuk rekreasi orang tua
diantaranya adalah membaca, menonton tv, mendengarkan radio,
mengunjungi sanak saudara, menjahit, dan yang paling penting adalah
mengambil bagian dalam kegiatan keagamaan.
3. Perhatian terhadap sosial
Dalam hubungan kehidupan sosial, orang-orang lanjut usia menderita
karena kurangnya keterlibatan mereka dalam hidup bermasyarakat.
Menurut Birren, menurunnya kegiatan dalam kehidupan sosial
melibatkan empat aspek yaitu kurangnya keterlibatan dengan orang
lain, menurunnya keterlibatan dalam peranan, semakin besarnya
tuntutan kemampuan mental, dan berkurangnya partisipasi kegiatan
fisik.
4. Perhatian terhadap agama
5. Perhatian terhadap mati.

DAFTAR PUSTAKA
Baihaqi, Wildan. (2013). Psikologi Agama. Bandung: CV Insan Mandiri.
Jalaluddin. (2012). Psikologi Agama. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Subandi. (2013). Psikologi Agama dan Kesehatan Mental. Yogyakarta:
PUSTAKA PELAJAR.
nandaamelias.blogspot.co.id/2014/12/perkembangan-dewasa-tengah-
psikologi.html.
vivisophieelfada.blogspot.co.id/2014/09/periode-perkembangan-masa-
dewasa.html.

Anda mungkin juga menyukai