IATMI 08-027
STUDI LABORATORIUM
UNTUK REAKTIVASI LAPANGAN-X DENGAN INJEKSI KIMIA
Oleh :
Hestuti Eni, Suwartiningsih, Sugihardjo
PPPTMGB LEMIGAS
Jl. Ciledug Raya , Kav. 109, Cipulir - Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230
Telp. (021)7394422-Ext.1431 , Fax. (021)7222978
e-mail : hestuti@lemigas.esdm.go.id
IATMI 08-027 2
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
menjadi faktor pendorong diaplikasinya EOR di apabila ditambahkan ke suatu cairan pada
Indonesia. konsentrasi rendah, dapat merubah karakteristik
Ada beberapa teknologi pengurasan tahap tegangan permukaan dan antarmuka cairan
lanjut (EOR) yang sudah dikembangkan para tersebut.
peneliti, disamping penemuan-penemuan baru Untuk meningkatkan recovery minyak secara
yang terus berlanjut seperti injeksi mikroba dan optimum, sejumlah uji terhadap surfaktan
fibro-seismik yang masih terus dikembangkan. dilakukan di laboratorium seperti uji
Beberapa teknologi pengurasan tahap lanjut kompatibilitas, uji pengukuran IFT, uji kestabilan
yang sudah dikembangkan meliputi beberapa terhadap panas, uji filtrasi dan uji adsorpsi
jenis, yaitu: injeksi gas, injeksi panas, injeksi sebelum implementasi injeksi surfaktan di
kimia, dan beberapa kombinasi darinya seperti lapangan. Screening dilakukan pada empat
WAG (water alternating gas), foam dan jenis surfaktan, yaitu : S-F1, S-F2, S-A1 dan S-
sebagainya. A2.
Injeksi kimia merupakan teknologi EOR yang
sangat menjanjikan, terutama pada lapangan- Uji Kompatibilitas
lapangan dangkal yang tidak mungkin dilakukan
injeksi gas CO2 atau N2 karena tekanan Uji kompatibilitas merupakan uji screening
rekahnya yang rendah. Data-data lapangan paling awal untuk mengetahui apakah suatu
membuktikan injeksi kimia sebagai cara efektif jenis surfaktan compatible dengan air formasi
untuk me-recover minyak yang masih tersisa. dari reservoar tertentu.
Hasil evaluasi penelitian laboratorium secara Keempat jenis surfaktan tersebut dilarutkan
mendetail juga mendukung kelayakan injeksi dalam air formasi dengan konsentrasi 0,1%,
kimia. Apalagi, chemical yang digunakan 0,2% dan 0,3%. Kemudian masing-masing
sekarang ini terbukti mampu bekerja lebih efektif larutan dimasukkan dalam tabung, dan
pada konsentrasi 10 kali lipat lebih rendah dilakukan pengamatan tiap waktu tertentu. Hasil
dibanding chemical hasil penemuan terdahulu. lengkap tertera pada Tabel 1.
Tentu saja ini menjadi hal yang penting karena Pada larutan surfaktan S-F1 sudah terlihat
berarti chemical cost menjadi lebih rendah. warna putih susu (milky color) dan keruh sejak
Injeksi kimia dilakukan dengan menginjeksikan hari pertama dibuat. Ini mengindikasikan adanya
chemical seperti surfaktan, polimer dan alkali presipitasi yang berarti tidak kompatibel dengan
baik secara sendiri, gabungan atau air formasi Pengamatan yang hampir sama juga
berkelanjutan pada sumur-sumur tua yang terlihat pada surfaktan S-A1. Sedangkan larutan
diyakini masih mengandung minyak potensial. surfaktan S-F2 dan S-A2 terlihat jernih dari awal
Material tersebut menyebabkan perubahan sampai akhir pengamatan. Gambar 1
pada interaksi batuan dengan fluida dan menunjukkan hasil uji kompatibilitas surfaktan
meningkatkan recovery factor meningkat pada S-F1 dan S-F2 hari ke-1.
daerah kontak reservoir. Uji Tegangan Antarmuka
Sebelum implementasi injeksi kimia Tegangan antar muka antara minyak/air dengan
dilaksanakan di lapangan, perlu dilakukan mikroemulsi merupakan salah satu parameter
beberapa tahap studi laboratorium. Pada utama dalam EOR. Pengukuran nilai tegangan
penelitian ini, chemical yang digunakan adalah antarmuka menggunakan alat Spinning Drop
gabungan surfaktan dan polimer. Oleh karena Tensiometer pada suhu sekitar 60oC. Indikasi
itu, tahapan studi yang dilakukan adalah dari kinerja surfaktan adalah menurunnya
screening surfaktan, screening polimer, tegangan antarmuka minyak-air, semakin
pencampuran surfaktan dan polimer, dan yang rendah semakin baik. Nilai IFT yang sekarang
terakhir dilakukan untuk mengetahui seberapa ini diyakini bagus agar surfaktan disebut layak
besar kinerja chemical yang digunakan adalah untuk diinjeksikan adalah sekitar 10-3 Dyne/cm.
core flooding. Hasil pengukuran tegangan antarmuka untuk
Sampel fluida dan batuan berasal dari ketiga jenis surfaktan tertera pada Tabel 2.
Lapangan-X dengan viskositas minyak 4,20 cP Berdasarkan seluruh hasil pengukuran
dan temperature reservoir 85 oC. tegangan antar muka menunjukkan surfaktan S-
A2 dengan konsentrasi 0.3% mempunyai harga
SCREENING SURFAKTAN IFT yang paling kecil yaitu sebesar 3,46.10-3
Dyne/cm.
Surfaktan adalah senyawa organik yang dalam
molekulnya memiliki sedikitnya satu gugus
hidrofilik dan satu gugus hidrofobik dimana
IATMI 08-027 3
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
IATMI 08-027 4
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
IATMI 08-027 5
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
IATMI 08-027 6
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
IATMI 08-027 7
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
-1
Tabel 6. Viskositas polimer pada suhu reservoir dan shear rate 7 s
Viskositas @
Konsentrasi
Polimer Tres, 7 s-1
ppm cP
800 2.89
1000 4.25
P-MA
1500 7.63
2500 21.39
800 4.3
1000 5.72
P-MB
1500 9.27
2500 45.80
800 5.79
1000 6.88
P-MC
1500 9.61
2500 29.92
IATMI 08-027 8
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
P-MC
P-MA 5.72E-02
S-F1 P-MB 7.21E-03
P-MC 4.58E-03
P-MA 7.13E-03
S-A2 P-MB 8.20E-03
P-MC 4.29E-03
IATMI 08-027 9
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
cP
P-MA 3.97
S-F1 P-MB 4.44
P-MC 5.31
P-MA 4.02
S-A2 P-MB 5.25
P-MC 5.45
P-MC
Tabel 13. Hasil Pengukuran IFT pada Uji Thermal Stability Surfaktan Polimer ( SP )
Pangukuran IFT ( Dyne/cm ) hari ke-
Surfaktan Polimer
0 7 30 60
P-MA 5.72E-02 5.09E-02 3.00E-02 5.94E-02
S-F1 P-MB 7.21E-03 6.04E-02 3.19E-02 2.52E-02
P-MC 4.58E-03 1.98E-03 2.98E-03 4.50E-03
P-MA 7.13E-03 1.76E-03 5.34E-03 1.35E-03
S-A2 P-MB 8.20E-03 2.54E-02 2.11E-03 2.53E-03
P-MC 4.29E-03 2.57E-03 1.20E-03 1.62E-03
IATMI 08-027 10
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
Gambar 1. Hasil Uji Kompatibilitas Surfaktan S-F1 dan S-F2 Hari Ke-1
100
volume ( ml )
80
60 S-F1
S-F2
40
S-A1
20 S-A2
0
0 500 1000 1500 2000
waktu ( detik )
IATMI 08-027 11
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
IATMI 08-027 12
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
IATMI 08-027 13