a) Istirahat
Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan.
Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau
berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding,
klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan
mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu
perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman
untuk beristirahat bagi klien/pasien. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi
seseorang dapat beristirahat
1. Pengertian
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya
kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Adapun
sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktivitas antara lain: tulang, otot dan tendon,
ligamen, sistem saraf dan sendi.
Jenis Aktivitas
Jenis aktivitas antara lain:
1) Aktivitas penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas
sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. Aktivitas
penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunteer dan sensorik untuk dapat mengontrol
seluruh area tubuh seseorang.
2) Aktivitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan jelas
dan tidak mam.pu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan
sesnsorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cedera atau patah tulang
dengan pemasangan traksi. Pada pasien paraplegi dapat mengalami aktivitas sebagian pada
ekstremitas bawah karena kehilangan kontrol motorik dan sensorik.
Jenis latihan :
1) Latihan fleksibilitas seperti regang memperbaiki kisaran gerakan otot dan sendi.
2) Latihan aerobik seperti berjalan dan berlari berpusat pada penambahan daya tahan
kardiovaskular.
3) Latihan anaerobik seperti angkat besi menambah kekuatan otot jangka pendek.
Latihan bisa menjadi bagian penting terapi fisik, kehilangan berat badan atau kemampuan
olahraga. Latihan fisik yang sering dan teratur memperbaiki kinerja sistem kekebalan tubuh,
dan membantu mencegah penyakit kekayaan seperti jantung, penyakit
kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan obesitas.
Pengeroposan Tulang
Akibat frekuensi gerak tubuh yang sangat rendah,
kemungkinan pengeroposan tulang akan semakin
meningkat.
4# Gangguan Psikologis
Stres, emosi, malas adalah salah satu dampak buruk
dari kurang gerak. Tubuh kita akan merasa mudah letih
dan juga malas untuk bergerak jika sudah terbiasa
kurang gerak, sensitifitas psikologis seperti mudah
marah juga umum menjangkit orang yang yang kurang
gerak.
D. Nilai Aktivitas dan Latihan
1) Kategori tingkat kemampuan aktivitas
Tingkat Kategori
Aktivitas/Aktivitas
0 Mampu merawat sendiri secara penuh
1 Memerlukan penggunaan alat
2 Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain
3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain, dan
peralatan
4 Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan
atau berpartisipasi dalam perawatan
Tanda tanda yang dapat di kaji pada intoleransi aktifitas antara lain (Gordon, 1976).
5. Kecepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami kecepatan aktifitas dan ketidak
stabilan posisi tubuh.
Tujuan :
1. Mempertahankan bady aligment
2. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
3. Mengurangi Meningkatkan rasa nyaman
4. kemungkinan terjadinya cedera pada perawat maupun klien
5. Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang menetap
Indikasi :
1. Penderita yang mengalami kelumpuhan
2. Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi
3. Penderita yang mengalami pengobatan (immobilisasi)
4. Penderita yang mengalami penurunan kesadaran
Persiapan :
1. Berikan penjelasan kepada klien maksud dan tujuan di lakukan tindakan mpobilisasi ke
posisi lateral.
2. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan untuk membatasi penyebaran kuman ? micro
organisme.
3. Pindahkan segala rintangan sehingga perawat leluasa bergerak.
4. Siapkan peralatan yang di perlukan.
5. Yakinkan bahwa klien cukup hangat dan privasy terlindungi.
Saran saran atau hal hal yang harus di perhatikan :
1. Perawat harus mengetahui teknik mobilisasi yang benar
2. Bila klien terlalu berat pastikan mencari pertolongan
3. Tanyakan kepada dokter tentang indikasi dan kebiasaan dilakukannya mobilisasi
Persiapan alat :
1. Satu bantal penopang lengan
2. Satu bantal penopang tungkai
3. Bantal penopang tubuh bagian belakang
Cara kerja :
1. Angkat / singkirkan rail pembatas tempat tidur pada sisi di mana perawat akan melakukan
mobilisasi
2. Pastikan posisi pasien pada bagian tengah tempat tidur, posisi supinasi lebih mudah bila di
lakukan mobilisasi lateral
3. Perawat mengambil posisi sebagai berikut :
1) Perawat mengambil posisi sedekat mungkin menghadap klien di samping tempat tidur lurus
pada bagian abdomen klien sesuai arah posisi lateral (misalnya; mau memiringkan kekana,
maka perawat ada di samping kanan klien
2) Kepala tegak dagu di tarik ke belakang untuk mempertahankan punggung pada posisi tegak.
3) Posisi pinggang tegak untuk melindungi sendi dan ligamen.
4) Lebarkan jarak kedua kaki untuk menjaga kestabilan saat menarik tubuh klien
5) Lutut dan pinggul tertekuk / fleksi
4. Kemudian letakan tangan kanan lurus di samping tubuh klien untuk mencegah klien
terguling saat di tarik ke posisi lateral (sebagai penyangga).
5. Kemudian letakan tangan kiri klien menyilang pada dadanya dan tungkai kiri menyilang
diatas tungkai kanan dengan tujuan agar memberikan kekuatan sat di dorong.
6. Kemudian kencangkan otot gluteus dan abdomen serta kaki fleksi bersiap untuk melakukan
tarikan terhadap tubuh klien yakinkan menggunakan otot terpanjang dan terkuat pada tungkai
dengan tujuan mencegah trauma dan menjaga kestabilan.
7. Letakan tangan kanan perawat pada pangkal paha klien dan tangan kiri di letakan pada bahu
klien.
8. Kemudian tarik tubuh klien ke arah perawat dengan cara :
1). Kuatkan otot tulang belakang dan geser berat badan perawat ke bagian pantat dan kaki.
2). Tambahkan fleksi kaki dan pelfis perawat lebih di rendahkan lagi untuk menjaga
keseimbangan dan ke takstabil
3). Yakinkan posisi klien tetap nyaman dan tetap dapat bernafas lega
9. Kemudian atur posisi klien dengan memberikan ganjaran bantal pada bagian yang penting
sebagai berikut :
10. Tubuh klien berada di sampingdan kedua lengan berada di bagian depan tubuh dengan posisi
fleksi, berat badan klien tertumpu pada bagian skakula dan illeum. Berikan bantal pada
bagian kepala agar tidak terjadi abduksi dan adduksi ada sendi leher.
11. Kemudian berikan bantal sebagai ganjalan antara kedua lengan dan dada untuk mencegah
keletihan otot dada dan terjadinya lateral fleksi serta untuk mencegah / membatasi fungsi
internal rotasi dan abduksi pada bahu dan lengan atas.
12. Berikan ganjalan bantal pada bagian belakang tubuh klien bila di perlukan untuk
memberikan posisi yang tepat
13. Rapikan pakayan dan linen klien serta bereskan alat yang tidak di gunakan.
14. Dokumentasikan tindakan yang telah di kerjakan.