Anda di halaman 1dari 14

KEBUTUHAN ISTIRAHAT

KEBUTUHAN AKTIVITAS
Istirahat adalah :
Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari
kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di
kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat.
Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang dapat beristirahat
Merasa segala sesuatu berjalan normal
Merasa diterima
Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung
Bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan
Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna
Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
MENGAPA
HARUS
BERISTIRAHAT

Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.


Memperlancar produksi hormon pertumbuhan
tubuh.
Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas
seharian.
Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan
penyakit.
Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
STRES

DAMPAK KURANG
BERISTIRAHAT
GANGGUAN MEMORI

MEMPERCEPAT PENUAAN

MENURUNKAN IMUNITAS
Aktivitas Adalah :
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan
bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda
kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang
melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan
bekerja. Adapun sistem tubuh yang berperan dalam
kebutuhan aktivitas antara lain: tulang, otot dan
tendon, ligamen, sistem saraf dan sendi.
1)Jenis aktivitas antara lain:
Aktivitas penuh, merupakan kemampuan seseorang
untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga
dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan
peran sehari-hari.

Aktivitas sebagian, merupakan kemampuan


seseorang untuk bergerak dengan batasan jelas
dan tidak mam.pu bergerak secara bebas karena
dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan
sesnsorik pada area tubuhnya. Aktivitas sebagian
dibagi menjadi 2 :
- Aktivitas Sebagian Temporer (Hambatan
aktivitas yang bersifat sementara)
- Aktivitas Sebagian Permaner
2)Akibat Dari Kurang Aktivitas
Pengeroposan Tulang

Risiko Obesitas
Kemampuan Jantung Melemah

Gangguan Psikologis
Kategori tingkat kemampuan aktivitas
Tingkat Kategori
Aktivitas/Aktivitas
0 Mampu merawat sendiri secara
penuh
1 Memerlukan penggunaan alat
2 Memerlukan bantuan atau
pengawasan orang lain
3 Memerlukan bantuan,
pengawasan orang lain, dan
peralatan
4 Sangat tergantung dan tidak
dapat melakukan atau
berpartisipasi dalam perawatan
Tanda tanda yang dapat di kaji pada intoleransi
aktifitas antara lain (Gordon, 1976).
1)Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan,
irama tidak teratur
2)Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan
sistol / hipotensi orthostatic.
3)Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi,
pernafasan cepat dangkal.
4)Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan.
5)Kecepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami
kecepatan aktifitas dan ketidak stabilan posisi
tubuh.
6)Status emosi labil.
MOBILISASI DENGAN MEMBERIKAN POSISI MIRING

Tujuan :
1. Mempertahankan bady aligment (Postur tubuh)
2. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
3. Mengurangi Meningkatkan rasa nyaman
4. kemungkinan terjadinya cedera pada perawat maupun klien
5. Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang menetap
Indikasi :
1. Penderita yang mengalami kelumpuhan
2. Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi
3. Penderita yang mengalami pengobatan (immobilisasi)
4. Penderita yang mengalami penurunan kesadaran
Persiapan :
1. Berikan penjelasan kepada klien maksud dan tujuan di lakukan tindakan mpobilisasi
ke posisi lateral.
2. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan untuk membatasi penyebaran kuman ?
micro organisme.
3. Pindahkan segala rintangan sehingga perawat leluasa bergerak.
4. Siapkan peralatan yang di perlukan.
5. Yakinkan bahwa klien cukup hangat dan privasy terlindungi.
Saran saran atau hal hal yang harus di perhatikan :
1. Perawat harus mengetahui teknik mobilisasi yang benar
2. Bila klien terlalu berat pastikan mencari pertolongan
3. Tanyakan kepada dokter tentang indikasi dan kebiasaan dilakukannya mobilisasi
Persiapan alat :
1. Satu bantal penopang lengan
2. Satu bantal penopang tungkai
3. Bantal penopang tubuh bagian belakang
Cara kerja :
1. Angkat / singkirkan rail pembatas tempat tidur pada sisi di mana perawat akan
melakukan mobilisasi
2. Pastikan posisi pasien pada bagian tengah tempat tidur, posisi supinasi lebih mudah bila
di lakukan mobilisasi lateral
3. Perawat mengambil posisi sebagai berikut :
1) Perawat mengambil posisi sedekat mungkin menghadap klien di samping tempat
tidur lurus pada bagian abdomen klien sesuai arah posisi lateral (misalnya; mau
memiringkan kekana, maka perawat ada di samping kanan klien
2) Kepala tegak dagu di tarik ke belakang untuk mempertahankan punggung pada
posisi tegak.
3) Posisi pinggang tegak untuk melindungi sendi dan ligamen.
4) Lebarkan jarak kedua kaki untuk menjaga kestabilan saat menarik tubuh klien
5) Lutut dan pinggul tertekuk / fleksi
4. Kemudian letakan tangan kanan lurus di samping tubuh klien untuk mencegah klien
terguling saat di tarik ke posisi lateral (sebagai penyangga).
5. Kemudian letakan tangan kiri klien menyilang pada dadanya dan tungkai kiri menyilang
diatas tungkai kanan dengan tujuan agar memberikan kekuatan sat di dorong.
6. Kemudian kencangkan otot gluteus dan abdomen serta kaki fleksi bersiap untuk
melakukan tarikan terhadap tubuh klien yakinkan menggunakan otot terpanjang dan
terkuat pada tungkai dengan tujuan mencegah trauma dan menjaga kestabilan.
7. Letakan tangan kanan perawat pada pangkal paha klien dan tangan kiri di letakan pada
bahu klien.
8. Kemudian tarik tubuh klien ke arah perawat dengan cara :
1). Kuatkan otot tulang belakang dan geser berat badan perawat ke bagian pantat dan
kaki.
2). Tambahkan fleksi kaki dan pelfis perawat lebih di rendahkan lagi untuk menjaga
keseimbangan dan ke takstabil
3). Yakinkan posisi klien tetap nyaman dan tetap dapat bernafas lega
9. Kemudian atur posisi klien dengan memberikan ganjaran bantal pada bagian yang
penting sebagai berikut :
10. Tubuh klien berada di sampingdan kedua lengan berada di bagian depan tubuh dengan
posisi fleksi, berat badan klien tertumpu pada bagian skakula dan illeum. Berikan bantal
pada bagian kepala agar tidak terjadi abduksi dan adduksi ada sendi leher.
11. Kemudian berikan bantal sebagai ganjalan antara kedua lengan dan dada untuk
mencegah keletihan otot dada dan terjadinya lateral fleksi serta untuk mencegah /
membatasi fungsi internal rotasi dan abduksi pada bahu dan lengan atas.
12. Berikan ganjalan bantal pada bagian belakang tubuh klien bila di perlukan untuk
memberikan posisi yang tepat
13. Rapikan pakayan dan linen klien serta bereskan alat yang tidak di gunakan.
14. Dokumentasikan tindakan yang telah di kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai