Kesehatan Reproduksi
Kesehatan Reproduksi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahkan di dunia, penemuan yang setiap waktu terjadi dan para peneliti terus
beraktivitas.
pengguna serta spesialis tidak mau ketinggalan untuk bisa memiliki dan
Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi banyak
sekali teori-teori serta keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar atau
dimiliki demi mengemban tugas untuk bisa menolong para pasien yang mana
para bidan atau spesialais tetapi sangat begitu penting pula dimiliki
khususnya oleh para istri-istri atau perempuan sebagai ibu atau bakal ibu dari
1
Untuk itu, penulis dalam makalah ini bermaksud ingin memberikan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesehatan Reproduksi
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU
dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan sosial, ditambahkan
lagi (sejak deklarasi Alma Ata-WHO dan UNICEF) dengan syarat baru, yaitu:
sehingga setiap orang akan mampu hidup produktif, baik secara ekonomis
maupun sosial.
sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan
dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-
seks yang memuaskan dan aman, dan mereka memiliki kemampuan untuk
frekuensinya.
reproduksi, kesehatan seksual dan hak seksual. Hak reproduksi adalah bagian
3
dari hak asasi yang meliputi hak setiap pasangan dan individual untuk
memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah, jarak, dan waktu
kelahiran anak, serta untuk memiliki informasi dan cara untuk melakukannya.
1. Kesehatan Seksual
dilakaukan secara memuaskan dan sehat dalam arti terbebas dari penyakit
dan gangguan lainnya. Terkait dengan ini adalah hak seksual, yakni bagian
Bodily integrity, hak atas tubuh sendiri, tidak hanya terbebas dari
4
keadilan sosial dan kondisi yang menguntungkan bagi perempuan,
yang dimiliki oleh para wanita dan yang didefinisikan sendiri oleh
masyarakat tertentu.
bukan hanya bersifat klinis, akan tetapi non klinis dan memasuki
transdisiplin.
harus dilaksanakan atas dasar suka sama suka (Pasal 16). Hak
5
Jaminan persaman hak ats jaminan kesehatan dan keselamatan kerja,
Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan
(Pasal 30).
Hak wanita dalam UU HAM sebagai hak asasi manusia (Pasal 45).
6
Tap No. XVII/MPR/1998 tentang HAM
Hak dan tanggungjawab yang sama antara isteri dan suaminya dalam
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bakal calon ibu ataupun laki-laki calon bapak. Oleh karena itu bverdasarkan
syart baru, yaitu: sehingga setiap orang akan mampu hidup produktif, baik
sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan
dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-
Hak reproduksi adalah bagian dari hak asasi yang meliputi hak setiap
jawab jumlah, jarak, dan waktu kelahiran anak, serta untuk memiliki
B. Saran
untuk bisa dikuasai dan dimiliki oleh para perempuan dan laki-laki yang
8
sempurna. Oleh kerana itu penulis memberi saran kepada para pihak yang
kesehatannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10