Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMIAH

Potensi Pariwisata di Nusa Tenggara Untuk Peningkatan


Perekonomian Masyarakat Lokal
Ditujukan Sebagai Tugas Akhir Ujian Akhir Semester (UAS)
Mata Kuliah
Pengantar Penulisan dan Presentasi Ilmiah

Disusun Oleh:

Adrian Wail Akhlas


(1406619880)

PROGRAM SARJANA PARALEL


FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
Abstraksi
Peluang Indonesia untuk meningkatkan penerimaan devisa salah satunya berasal dari
bidang pariwisata, bidang ini merupakan salah satu dari sekian banyak sektor yang dapat
diandalkan. Pariwisata yang sangat potensial untuk dijadikan unggulan serta memelopori
pembangunan dan pengembangan pariwisata di Indonesia ialah Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur. Kepulauan Nusa Tenggara memiliki keindahan alam yang mampu
menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Pembangunan dan
pengembangan pariwisata yang terstruktur perlu dilakukan dalam rangka mendongkrak
kondisi perekonomian masyarakat lokal. Pembangunan dan pengembangan pariwisata itu
sendiri tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan pemerintah serta masyarakat lokal. Maka
dari itu, pemerintah dan masyarakat lokal memiliki perannya masing-masing untuk
dijalankan dalam upaya melaksanakan pembangunan dan pengembangan daerah pariwisata.

Kata kunci: Pariwisata; Nusa Tenggara; Pembangunan; Pengembangan; Masyarakat Lokal.


PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam geografis yang berlimpah. Hal itu
membuat Indonesia memiliki pesona alam yang eksotis, seperti yang ada di Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur. Pariwisata, masyarakat, dan budaya di Nusa Tenggara Barat
dan Nusa Tenggara Timur mempunyai potensi sangat besar untuk menyaingi pulau Bali di
dunia pariwisata Indonesia. Mulai dari berkembangnya wisata alam, wisata kuliner hingga
kota wisata kreatif. Hal itu ditunjang dengan terdapatnya pantai, gunung dan laut yang dapat
dikatakan sebagai salah satu yang dapat diunggulkan. Hal itu membuat objek pariwista
wilayah Nusa Tenggara memiliki suatu nilai eksotis serta potensi wisata yang sangat
menantang turis seperti gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, yang bernama Gunung
Rinjani.
Namun sayangnya, belum semua tempat wisata di Indonesia telah dikelola secara
maksimal1. Padahal, apabila dapat dikelola secara maksimal, pariwisata dapat membantu
aspek perekonomian dan upaya-upaya penyejahteraan rakyat Nusa Tenggara yang memiliki
potensi alam yang begitu besar dalam bidang pariwisata. Dapat dibayangkan juga tentunya,
hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi pemerintah dalam rangka menghasilkan
devisa dari turis luar negeri. Selain itu, dampak positif yang dapat dirasakan oleh rakyat
setempat ialah mendapatkan pekerjaan yang mengakibatkan jumlah pengangguran dan
kemiskinan yang ada di Nusa Tenggara menjadi berkurang.
Potensi wisata alam di Nusa Tenggara sangatlah kaya dan bermanfaat bila mampu
dimanfaatkan secara maksimal. Pemerintah seharusnya tidak serta merta menyerahkan
pengelolaan kekayaan alam kepada penduduk sekitar, melainkan sudah menjadi tanggung
jawab pemerintah untuk ikut serta membantu masyarakat lokal dalam pengelolaan daerah
wisata tersebut. Pemerintah juga harus beriringan dengan penduduk sekitar dalam
pemanfaatan kekayaan alam. Bila penduduk sekitar tidak memiliki kapabilltas dalam
pemanfaatan kekayaan alam, pemerintah akan kesulitan dalam pemaksimalan pemanfaatan
kekayaan alam. Kurangnya pendidikan dalam bidang pariwisata dan usaha kecil menengah
yang diberikan oleh pemerintah kepada penduduk sekitar menjadi salah satu faktor kegagalan
kerjasama pemanfaatan kekayaan alam antara pemerintah dan masyarakat lokal.

1
Lihat Lifestyle Okezone (Diakses pada 14 November 2014 di
http://lifestyle.okezone.com/read/2014/11/10/406/1063398/wisata-indonesia-belum-dikelola-secara-maksimal)
Makalah ini ditujukan untuk memberikan sebuah gambaran tentang bagaimana
besarnya potensi wisata yang ada di Nusa Tenggara. Isi dari makalah ini membahas
permasalahan-permasalahan yang ada serta solusi yang dapat diberikan agar kelak dapat
dilakukan pembangunan serta pengembangan sehingga masyarakat lokal dan pemerintah
mendapatkan manfaat sepenuhnya dari daerah pariwisata tersebut. Gambaran tersebut
diharapkan dapat menginspirasi pembaca, mengenai peluang yang terlewatkan bila kekayaan
tersebut tidak dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah maupun masyarakat setempat dalam
rangka menciptakan suatu upaya eksplorasi secara lebih mendalam terhadap potensi
pariwisata yang ada.
Berdasarkan studi akan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat suatu makalah
ilmiah dengan judul Potensi Pariwisata di Nusa Tenggara Untuk Peningkatan Perekonomian
Masyarakat Lokal. Lalu penulisan ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran
tentang bagaimana cara pemanfaatan kekayaan alam tersebut agar dapat bermanfaat bagi
pemerintah dan seluruh masyarakat sekitar terutama di bidang ekonomi yang tentunya juga
agar lebih meningkatkan kesadaran pemerintah dan masyarakat setempat untuk lebih
melakukan eksplorasi secara mendalam kepada potensi pariwisata yang ada agar mampu
menunjang aspek perekonomian dalam kehidupan masyarakat setempat.
PEMBAHASAN
Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi yang terletak di sebelah tenggara
kepulauan Indonesia. Provinsi ini memiliki dua pulau besar yaitu pulau Lombok dan pulau
Sumbawa. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok.
Sebagian besar penduduk Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima dan
Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Mengacu ke situs resmi
Nusa Tenggara Barat, dengan luas sebesar 20.153,20 km dan dengan jumlah penduduk
sebanyak 4.630.302 jiwa ini, mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam.
Pariwisata di Nusa Tenggara sangat berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dikarenakan keindahan alam serta budaya yang ada disana. Teori pariwisata
sendiri menurut H.Kodhyat (1983:4) adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain,
bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi
sosial, budaya, alam dan ilmu. Pariwisata erat kaitannya dengan masyarakat setempat, yang
secara otomatis memberikan pengaruh kepada perekonomian masyarakat lokal.
Alfred Russell Wallace membelah wilayah flora dan fauna Indonesia menjadi barat
dan timur dengan nama Garis Wallace. Garis ini berperan sebagai batas Nusa Tenggara Barat
yang meliputi Pulau Lombok dan Sumbawa. Di bagian Utara Nusa Tenggara Barat
wilayahnya bergunung-gunung dan banyak dipenuhi oleh pepohonan tinggi yang lebat dan
semak-semak. Sedangkan di bagian selatan, wilayahnya gersang dan dipenuhi oleh padang
rumput. Di bagian Timur musim kemaraunya sangat panjang, maka dianjurkan untuk tidak
merokok di padang rumput tersebut, karena akan beresiko menimbulkan kebakaran.2
Makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat Nusa Tenggara ialah sagu dan
jagung. Sagu dan jagung tersebut didapat dari hasil tani masyarakat setempat. Mata
pencaharian masyarakat lokal di Nusa Tenggara yang paling banyak ialah sebagai petani dan
nelayan. Kondisi geografis Nusa Tenggara yang sangat strategis, dekat dengan laut, serta di
bagian Utara Nusa Tenggara yang sangat subur lahannya, memungkinkan masyarakat untuk
berprofesi sebagai nelayan dan petani.

2
Wonderful Indonesia Nusa Tenggara Barat: (14 Desember 2014 diakses dari
http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/36/nusa-tenggara-barat)
Pada kenyataannya, masih banyak rakyat miskin yang ada di Nusa Tenggara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat kemiskinan di Nusa
Tenggara mencapai 820.818 jiwa. Hampir 20% dari keseluruhan masyarakat Nusa Tenggara
Barat. Peran pemerintah yang dianggap belum efektif dalam menjamin kesejahteraan mereka,
menjadikan masyarakat kemudian harus bergantung pada alternatif profesi lainnya. Apabila
dicermati, peran pariwisata di Nusa Tenggara memiliki potensi yang amat besar apabila
dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, selain itu pengembangan
daerah wisata dapat memberikan dorongan bagi pembangunan yang berkelanjutan
(Samanhudi D. 2012). Peluang ini sangat menjanjikan dan tidak boleh disia-siakan oleh
rakyat setempat. Maka dari itu, pemerintah harus turut serta dalam pengembangan daerah
wisata tersebut serta mempromosikan Nusa Tenggara yang memiliki daya tarik, kepada
wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Wisata yang sangat potensial untuk memajukan perekonomian masyarakat lokal ialah
Gunung Rinjani. Tidak ada yang lebih menantang lagi selain mendaki gunung berapi yang
masih aktif ini. Gunung Rinjani sendiri merupakan gunung berapi yang notabene merupakan
gunung tertinggi kedua di Indonesia yang memiliki ketinggian 3.726 meter dpl. Mendaki ke
puncak gunung Rinjani tidaklah mudah, namun sepadan rasanya jika telah sampai di puncak
menikmati pemandangan alam di gunung tertinggi kedua di Indonesia.
Gunung Rinjani merupakan cincin api yang memiliki nilai spiritualitas tinggi dan
memegang peranan penting bagi masyarakat sekitar. Nama Rinjani berasal dari tulisan Jawa
Kuno yang berarti Tuhan. Pada lereng Gunung Rinjani, terdapat hutan lebat yang memiliki
air terjun dengan dikelilingi pemandangan yang luar biasa indahnya, tentu sesuatu yang
sangat spesial bagi para pendaki gunung Rinjani. Di gunung Rinjani terdapat danau yang
sangat menawan bernama danau Segara Anak. Danau sulfur ini berada 600 m di bawah
lereng kawah, air yang yang ada di danau ini ialah gunung api yang baru yaitu Gunung Baru
yang merupakan akibat dari erupsi bertubi-tubi tahun 1990an. Segara Anak merupakan suatu
tempat sangat sakral. Umat Hindu datang kesini setiap tahun dan mengadakan upacara yang
disebut upacara adat pekelan, pekelan adalah suatu ritual dimana sesajen ditempatkan di
sudut danau sebagai persembahan kepada roh gunung. Masyarakat Wetu Telu juga
menganggap danau tersebut sebagai tempat yang spiritual dan mereka datang danau Segara
Anak untuk berdoa setiap malam bulan purnama.3
3
Lihat di Indonesia Travel: Taman Nasional Gunung Rinjani: Penjelajahan Alam Terbaik di Asia Tenggara
(diakses pada 14 Desember 2014 di situs http://indonesia.travel/id/destination/256/taman-nasional-gunung-
rinjani)
Taman Nasional dengan luas 41.330 ha ini di dalamnya terdapat zona transisi Garis
Wallace yang dibuat oleh Russel Wallace. Di tempat inilah flora dan fauna Asia Tenggara
bertemu dengan flora dan fauna Australia. Taman Nasional Gunung Rinjani didirikan tahun
1997 dan merupakan salah satu dari 40 taman nasional yang ada di Indonesia. Rute trek
Rinjani yang berlangsung selama 3 hari meliputi trekking dari Senaru ke lereng kawah,
menuruni kawah danau lalu berlanjut ke Sembalun Lawang yang dianggap sebagai salah satu
tempat penjelajahan terbaik di Asia Tenggara. Para trekker biasanya meneruskan perjalanan
ke puncak gunung berapi. Gunung berapi ini dapat ditempuh dari Sembalun Lawang dan
menghabiskan waktu 4 hari yang berakhir di Senaru, puncak tertinggi gunung Rinjani.
Untuk memastikan bahwa masyarakat setempat mendapatkan keuntungan dari
pemasukan pariwisata maka trek Rinjani dikelola oleh Rinjani Trek Management Board
(Badan Pengelola Perjalanan Rinjani)4 yaitu perwakilan masyarakat dan industri sektor
umum dan pribadi pariwisata Lombok. Pemasukan dari tiket masuk digunakan untuk
konservasi, manajemen, dan membantu Taman Nasional dengan pemeliharaan Trek Rinjani,
dengan demikian Taman Nasional dapat terpelihara dengan baik.
Cara yang paling mudah untuk mendaki Rinjani ialah melalui ekspedisi pendakian
selama 4 atau 5 hari, mulai dari Senaru dan berakhir di Sembalun Lawang. Para trekker mulai
dari Senaru mendaki ke lereng kawah yang menakjubkan, lalu menuruni danau kawah yang
indah dan melanjutkan ke Sembalun Lawang. Mendaki gunung Rinjani merupakan suatu uji
nyali dan mental, namun perjuangan akan dihadiahi dengan pemandangan gunung berapi
yang spektakuler, danau sulfur, air terjun, dan pemandangan menarik lainnya sepanjang
jalan, serta masih banyak keajaiban alam yang ada di Taman Nasional yang siap untuk
dijelajahi. Seperti Gua, taman Edelweiss, dan juga mata air panas. Ketergantungan
masyarakat terhadap sumberdaya dalam kawasan taman nasional sangat tinggi hal ini
ditunjukkan dengan tingginya kontribusi pendapatan dari kawasan taman nasional terhadap
pendapatan total mencapai 54,5%. Interaksi masyarakat dengan kawasan Taman Nasional
Gunung Rinjani yang menonjol adalah pemasukan dari tiket masuk, pengambilan kayu bakar
dan kayu bangunan, pengembalaan ternak dalam kawasan dan perambahan hutan untuk
pertanian.3
3
Lihat di Indonesia Travel: Taman Nasional Gunung Rinjani: Penjelajahan Alam Terbaik di Asia Tenggara
(diakses pada 14 Desember 2014 di situs http://indonesia.travel/id/destination/256/taman-nasional-gunung-
rinjani)
4
Lihat di Tempo: Gunung Rinjani Raih World Legacy Award 2004 (diakses pada 14 Desember 2014 di situs
http://www.tempo.co/read/news/2004/06/09/05543422/Gunung-Rinjani-Raih-World-Legacy-Award-2004
Lalu selain Gunung Rinjani, Nusa Tenggara masih mempunyai suatu tempat wisata
yang sangat berpotensial untuk menjadi sumber pemasukan masyarakat lokal. Yang mana
adalah Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional Komodo
merujuk dari data Kementrian Kehutanan Indonesia dinyatakan sebagai A World Heritage
Site dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO tahun 1986. Taman Nasional Komodo
pertama kali ditemukan dunia ilmiah tahun 1911 oleh JKH Van Steyn. Taman ini mencakup
3 pulau utama yaitu Pulau Komodo, Pulau Padar dan Pulau Rinca. Banyak juga pulau-pulau
kecil lainnya yang jika dijumlahkan memiliki luas tanah 603 km. Total luas Taman Nasional
Komodo saat ini adalah 1.817 km. Diperluas hingga 25 km dan 479 km perairan laut akan
menghasilkan total luas hingga 2.321 km. Kurang lebih 2500 ekor komodo hidup di wilayah
ini.
Di Taman Nasional Komodo terpampang pulau-pulau indah berpasir putih hingga
yang berpasir merah muda yang memiliki keindahannya sendiri ketika bertemu sinar
matahari. Sesuai dengan namanya, Taman Nasional ini adalah tempat Komodo hidup.
Komodo adalah makhluk besar mirip kadal raksasa dengan panjang 2-3 m dan berat
mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong. Komodo bukanlah hewan pemburu yang
aktif, mereka merupakan predator yang sabar. Di alam liar, komodo biasanya memburu
mangsa yang lemah atau sudah terluka. Mereka hanya butuh satu gigitan untuk melumpuhkan
mangsanya. Setelah mengintai mangsanya yang terkadang bisa berhari-hari, komodo akan
memakan mangsanya yang sekarat. (Ron Mullers, 2013) Meski ukurannya besar, bersisik,
berkuku tajam, lidah menjulur bercabang dua, serta bentuknya yang purba tetapi pembaca
tidak perlu takut melihatnya karena setiap pengunjung yang ingin melihat hewan ini akan
ditemani seorang ranger yang sekaligus sebagai pawang. Demi keamanan bersama, pembaca
harus mematuhi semua petunjuk dan saran pemandu berpengalaman tersebut. Taman
Nasional Komodo memiliki biota bawah laut yang menakjubkan. Para penyelam mengatakan
bahwa perairan Komodo adalah salah satu tempat menyelam terbaik di dunia dikarenakan
tempat ini memiliki pemandangan bawah laut yang memukau. Pembaca dapat menemukan
385 spesies karang yang indah, hutan mangrove, dan rumput laut sebagai rumah bagi ribuan
spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau, dan
berbagai jenis hiu dan ikan pari (Reku Valerianus, 2013).
Pembangunan sektor pariwisata menurut Spillane (1994: 14) akan terkait dengan aspek
sosial, budaya, politik dan ekonomi yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Tempat wisata di Nusa Tenggara mempunyai peluang yang amat besar untuk
menjadi sumber penghasilan masyarakat apabila bisa dikembangkan lebih daripada sekarang.
Namun pada kenyataannya, berdasarkan persebaran data PMKS yang diperoleh, di Provinsi
NTT terdapat 657.726 Keluarga Fakir Miskin.5 Sumber daya manusia yang ada di Nusa
Tenggara Timur masih belum mumpuni dari sisi etos kerja dan dedikasi yang terlihat dari
sebagian masyarakat. Motivasi masyarakat untuk meningkatkan daya diri mereka untuk
membangun Nusa Tenggara Timur sangat diperlukan, untuk itu penguatan kapasitas potensi
sumber kesejahteraan sosial harus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk
menghasilkan masyarakat yang berdaya dan berhasil guna.
Masih terlalu banyak masyarakat yang belum mengerti peluang yang tersedia akan
potensi wisata ini, hal ini ditunjukkan dengan tingginya tingkat kemiskinan di Nusa
Tenggara. Salah satu faktor yang membuat masyarakat masih acuh terhadap potensi
pariwisata di daerahnya ini adalah rendahnya kualitas pengetahuan mereka mengenai usaha
kecil menengah serta pendidikan kepariwisataan. Pendidikan adalah sesuatu yang wajib
disediakan oleh pemerintah apabila pemerintah menginginkan kemajuan dari masyarakat
Nusa Tenggara karena sesungguhnya pendidikan adalah suatu hal yang sangat mendasar
untuk dapat melaksanakan suatu proses pembangunan maupun pengembangan.
Mengacu pada apa yang dikatakan oleh Spillane tentang pembangunan sektor
pariwisata, masyarakat Nusa Tenggara perlu menggalakkan pengetahuan mereka secara
mandiri tentang usaha kecil menengah yang secara langsung maupun tidak langsung
mempunyai hubungan sangat erat dengan pengembangan pariwisata. Banyak sekali kegiatan
usaha kecil menengah yang dapat dilakukan masyarakat Nusa Tenggara apabila mereka jeli
melihat situasi dan kondisi daerahnya. Hal yang dapat dilakukan menyangkut usaha kecil
menengah ialah seperti membuat restoran, cafe, perusahaan travel, pedagang kaki lima, toko
barang cinderamata, dan lain sebagainya.
Selain usaha kecil menengah, pendidikan kepariwisataan juga sangat penting dalam
pembangunan sektor pariwisata karena bidang pariwisata sendiri memang sangat
membutuhkan tenaga kerja terampil yang secara terus menerus harus dikembangkan.
Menurut Spillane James (1994) bahwa salah satu masalah dalam pengembangan pariwisata
ialah ketidaktersediaan fasilitas yang cukup untuk menunjang pendidikan pariwisata.

5
Lihat website Kemsos: NTT Perlu Dukungan Pelayanan dan Bantuan Sosial (diakses pada 14 Desember 2014
di http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=17779)
Tenaga kerja yang terampil dengan skill yang tinggi dan pengabdian pada bidangnya,
menjadi kebutuhan mutlak untuk bersaing di pasaran global. Maka dari itu, segi pelayanan
harus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Hal yang harus dilakukan
pemerintah dalam peranannya untuk memajukan perekonomian nusa dan bangsa ialah
memberikan pendidikan pengembangan sumber daya manusia yang berkaitan dengan
pengembangan sikap, prilaku, sopan, serta santun. Selain itu, masyarakat juga perlu diberikan
pengetahuan mendasar tentang peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan menyangkut
bidang pelayanan wisatawan. Kedua hal tersebut harus selalu mengarah kepada kemajuan,
sehingga harus selalu ditingkatkan khususnya melalui pendidikan.
Namun, dengan segala usaha menjadikan sumber daya manusia yang mumpuni,
pengembangan pariwisata belum mampu mencapai tingkat yang optimal dikarenakan negara
Indonesia yang masih terkendala persoalan minimnya infrastruktur kebersihan dan
kenyamanan. Indonesia tidak mempunyai standar untuk toilet umum, ketiadaan standar ini
menjadi keluhan terbesar wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia (Mari Elka
Pangestu, 2013). Selain toilet umum, masih banyaknya sampah yang berserakan bukan hanya
menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, melainkan seluruh rakyat di Indonesia untuk
menyelesaikannya. Kenyamanan dan kebersihan merupakan faktor yang amat vital pada
destinasi pariwisata Nusa Tenggara dengan potensi wisata yang besar. Akan tetapi, potensi
tersebut tidak akan diminati jika kondisi kenyamanan dan kebersihan belum dilakukan.
Pembangunan dan pengembangan pariwisata juga tidak akan berjalan lancar tanpa
adanya kebijakan ekonomi pemerintah terhadap pariwisata yang tujuannya untuk
memaksimalkan kontribusi pariwisata terhadap ekonomi nasional. Pemerintah memiliki
kekuasaan serta fungsi untuk mengoptimalisasi kontribusi dalam anggaran atau budgeting.
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah ialah menyiapkan tenaga kerja yang handal
dan mumpuni, meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan agar tercapainya pemerataan
kesejahteraan penduduk, membangun dan mengembangkan infrastruktur, serta
mempromosikan wisata dan budaya Nusa Tenggara di dalam maupun di luar negeri.
Berdasarkan potensi yang telah diketahui, maka pengembangan pariwisata perlu
dikembangkan dan dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pemberdayaan ekonomi rakyat. Pengelola pariwisata harus merangkul
masyarakat setempat, hal tersebut sangatlah penting mengingat masyarakat merupakan suatu
bagian dari daerah pariwisata tersebut agar meningkatkan peluang adanya suatu sumbangsih
ekonomi dan keuntungan yang diperoleh masyarakat sekitar.
Sebelum melakukan pengembangan, perlu ditetapkan beberapa peraturan yang
berpihak pada peningkatan kredibilitas lingkungan dan pariwisata untuk meminimalisasi
pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu. Setelah itu dibutuhkan banyak stake holder
seperti pengusaha, pengembang, serta investor untuk melakukan pengelolaan, pengembangan
serta pembiayaan kawasan wisata sehingga prosesnya dapat berjalan dengan lancar. Para
stake holder harus menyatu dengan masyarakat agar masyarakat tidak apatis terhadap
perkembangan daerahnya.
Selain mengundang stake holder, pemerintah perlu mengadakan kegiatan promosi
besar-besaran seperti Visit Indonesia, selain itu dapat pula mengadakan suatu pameran
kebudayaan dan wisata Nusa Tenggara diluar negeri, terutama negara-negara yang berpotensi
mendatangkan banyak turis seperti Australia atau Malaysia. Untuk mendukung kegiatan
promosi, pemerintah serta masyarakat perlu bahu-membahu membentuk sistem informasi
yang handal seperti misalnya; memperbanyak papan informasi di lokasi-lokasi strategis,
pemberdayaan pengetahuan masyarakat tentang daearah pariwisata di sekitarnya, atau dengan
cara yang lebih modern seperti membuat aplikasi di smartphone tentang informasi daerah
wisata tersebut, lalu kemudian barulah membangun kerjasama yang baik dengan pusat-pusat
informasi pariwisata di negara lain.
Selain membentuk suatu sistem informasi yang kuat, pemerintah harus melakukan kerja
sama dengan perusahaan swasta demi kelancaran pengelolaan secara profesional dengan
pelayanan yang memadai. Kemudian untuk menciptakan suatu kawasan wisata yang ideal,
sarana dan prasarana harus dipersiapkan sebaik mungkin demi menunjang kenyamanan
wisatawan. Pengadaan akses seperti memperbaiki jalan-jalan yang rusak, akses telepon
diperluas dikarenakan keterbatasan jaringan provider, angkutan umum agar memudahkan
turis dalam mengakses tempat wisata tanpa harus menyewa kendaraan, akomodasi yang
terkoordinir, serta berbagai sarana dan prasarana lainnya yang harus dikembangkan.
Pada akhirnya, masyarakat sekitar daerah wisata sendiri harus menyadari peran, fungsi
serta manfaat pariwisata bagi kehidupan mereka. Masyarakat lokal harus melakukan suatu
inovasi untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada yang dapat menguntungkan rakyat
setempat di bidang ekonomi. Selain itu, penduduk lokal harus diberikan kesempatan untuk
berkembang memasarkan produk lokal seperti pernak-pernik, merchandise, dan usaha lainnya
yang dapat mendatangkan keuntungan bagi perekonomian masyarakat lokal.
PENUTUP
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa dengan kondisi alam yang bervariasi,
Indonesia memiliki potensi wisata yang luar biasa, yang apabila dimanfaatkan secara
maksimal akan membawakan keuntungan yang sangat besar dalam bidang perekonomian
bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat lokal. Tetapi pengelolaan
yang baik tidak akan berjalan dengan lancer tanpa adanya dukungan yang melatarbelakangi
pengelolaan tersebut. Dengan adanya sistem informasi, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan
akan informasi pariwisata Nusa Tenggara Barat maupun Nusa Tenggara Timur sekaligus
menarik minat pembaca untuk mengunjungi daerah wisata yang ada di Nusa Tenggara. Selain
itu, sistem informasi juga dapat digunakan sebagai media promosi daerah tersebut dalam
mempromosikan pariwisata-nya.Upaya promosi pariwisata ke luar negeri tanpa didukung
pembangunan dan pengembangan infrastruktur di tempat wisata terkait tidak akan
memberikan hasil yang optimal.
Berdasarkan potensi, peluang dan tantangan, hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pengembangan pariwisata ialah bahwa kemungkinan terciptanya pembangunan daerah tempat
wisata yang masih tradisional dan alami perlu dilestarikan dengan sebaik-baiknya karena
budaya tradisional adalah suatu keistimewaan yang negeri kita miliki yang merupakan faktor
terpenting dalam dunia pariwisata Indonesia. Tanpa adanya kebudayaan, pariwisata Indonesia
akan menjadi hambar yang lalu kemudian kehilangan suatu cita rasa berupa identitas dari
bangsa yang besar, yaitu bangsa Indonesia.
Berbagai kendala yang ada terutama masalah masih rendahnya pendidikan dan kualitas
sumber daya manusia, terbatasnya sarana dan prasarana, serta masalah kebersihan yang
sangat sering muncul di Indonesia, harus segera disiasati secepat dan seefektif mungkin
dengan berbagai strategi agar kendala tersebut tidak menghambat pembangunan dan
pengembangan pariwisata Nusa Tenggara yang suatu saat akan berperan besar bagi
meningkatnya kesejahteraan dan perekonomian masyarakat lokal. Pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan berkelanjutan hanya dapat dicapai apabila suatu masyarakat mampu
melakukan investasi dan usaha untuk merevitalisasi sumber-sumber pertumbuhan yang ada,
terutama dalam bidang pariwisata. Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
diperlukan suatu upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat setempat untuk lebih
melakukan suatu penggalian terhadap potensi pariwisata yang ada untuk meningkatkan aspek
perekonomian masyarakat setempat.
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Yusak., dkk. 2013. Jalan-jalan L.O.M.B.O.K Enaknya ke Mana?. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.

H. Kodhyat. 2013. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta:


Gramedia Mediasarana Indonesia.

Kusuma, Bary. 2013. 15 Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia. Jakarta: Valadoo.

Samanhudi, Dedi. Potensi dan Peluang Pengembangan Sektor Pariwisata Terhadap


Ekonomi Lokal. Skripsi. S1 Ekonomi dan Studi Pembangunan. Fakultas Ekonomi.
Universitas Negeri Malang. 2012.

Spillane, James. 1994. Pariwisata Indonesia: Siasat Ekonomi Dan Rekayasa Kebudayaan.
Jakarta: Kanisius.

Valerianus, Reku. 2013. Flores-Komodo, Permata Nusantara & Pesona Keajaiban Alam.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

NTB Online. Kondisi Geografis Nusa Tenggara Barat. Diakses 16 Oktober 2014, dari
http://www.ntbprov.go.id/

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat. Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat .
Diakses 16 Oktober 2014, dari http://ntb.bps.go.id/

Kementrian Kehutanan Republik Indonesia. Pulau Komodo. Diakses 22 Oktober 2014, dari
situs http://www.dephut.go.id/index.php/news/otresults/3936

Wordpress. Peran Pemerintah dalam Pariwisata. Diakses pada 22 Oktober 2014 di


http://emperordeva.wordpress.com/about/peranan-pemerintah-dalam-pariwisata/

Wonderful Indonesia. (Tanpa Tanggal). Taman Nasional Gunung Rinjani: Penjelajahan Alam
Terbaik di Asia Tenggara. Diakses 17 Oktober 2014, dari
http://indonesia.travel/id/destination/256/taman-nasional-gunung-rinjani/
Gunung Rinjani. (Tanpa Tanggal). Gunung Rinjani Trekking. Diakses 17 Oktober 2014, dari
http://gunungrinjani.com/rinjani-national-park-trekking-maps.html/
Wonderful Indonesia. (Tanpa Tanggal). Taman Nasional Komodo: Menelusuri Lebih Dalam
Kehidupan Komodo. Diakses pada 19 Oktober 2014, dari
http://indonesia.travel/id/destination/106/taman-nasional-komodo

Anda mungkin juga menyukai