Anda di halaman 1dari 21

Home

Artikel Kesehatan

Penyakit

Kesehatan

Kuliah

Lowongan Kerja

Home Kuliah Keperawatan Asuhan Keperawatan Febris

Asuhan Keperawatan Febris


Asuhan Keperawatan Febris, Contoh Asuhan Keperawatan Febris, Makalah Asuhan
Keperawatan Febris, Febris atau Demam adalah Suhu badan berangsur naik ketingkat yang
tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari.

Asuhan Keperawatan Febris

A. PENGERTIAN

Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara
abnormal.

Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :


Demam septic

Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali
ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat.
Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.

Demam remiten

Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.
Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar
perbedaan suhu yang dicatat demam septik.

Demam intermiten

Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam
seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas
demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

Demam kontinyu

Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang
terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

Demam siklik

Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode bebas
demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Suatu
tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam
intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat
dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jela seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran
kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu
sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami,
pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influensa atau penyakit
virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap
inveksi bakterial.

B. ETIOLOGI

Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan
atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral
(misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis
penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien,
pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan
laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik. Beberapa hal khusus perlu
diperhatikan pada demam adala cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta
keluhan dan gejala lian yang menyertai demam. Demam belum terdiagnosa adalah suatu
keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu
badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti
selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang
medis lainnya.
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Sebelum meningkat ke pemeriksaan yang lebih mutakhir yang siap untuk digunakan seperti
ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa uji coba darah, pembiakan
kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap melalui biopsi
pada tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti anginografi,
aortografi atau limfangiografi.

D. TANDA DAN GEJALA

1. Suhu badan lebih 37,2 C

2. Banyak berkeringat

3. Pernafasan meninggil

4. Menggigil

E.PATOFISIOLOGI

Tubuh telah mengembangkan suatu sistem pertahanan yang cukup ampuh terhadap infeksi
dan peningkatan suhu tubuh memberikan suatu peluang kerja yang optimal untuk sistem
pertahanan tubuh. Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang
sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme
atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Pirogen
adalah suatu protein yang identik dengan interkulin-1. di dalhipotalamus zat ini merangsang
pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis prostaglandin E2 yang
langsung dapat menyebabkan suatu pireksia. Pengaruh pengaturan autonom akan
mengakibatkan terjadinya vasokontriksi perifer sehingga pengeluaran panas menurun dan
pasien merasa demam. Suhu badan dapat bertambah tinggi karena meningkatnya aktivitas
metabolisme yang juga mengakibatkan penambahan produksi panas dan karena kurang
adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa demam bertambah.

F.PEMERIKSAAN PENUNJANG

Sebelum meningkat ke pemeriksaan yang lebih mutakhir yang siap untuk digunakan seperti
ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa uji coba darah, pembiakan
kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap melalui biopsi
pada tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti anginografi,
aortografi atau limfangiografi.

G. PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK

1. Antipiretik

2. Anti biotik sesuai program

3. Hindari kompres alkohol atau es

H.KOMPLIKASI
1. Takikardi

2. Insufisiensi jantung

3. Insufisiensi pulmonal

4. Kejang demam

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT FEBRIS

1. Data Demografi

a) Biodata

Nama :

Usia / tanggal lahir :

Jenis kelamin :

Alamat :

Suku / bangsa :

Status pernikahan :

Agama / keyakinan :

Pekerjaan / sumber penghasilan :

Diagnosa medik : Febris

No. Medical record :

Tanggal masuk :

Tanggal pengkajian :

Terapi medik :

Cairan infus NS

Antibiotik

b) Penanggung Jawab

Nama :

Usia :
Jenis kelamin :

Pekerjaan / sumber penghasilan :

Hubungan dengan klien :

2. Keluhan Utama

Orang tua klien mengatakan, klien mengalami panas tinggi, dan tidak turun turun.

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Orang tua klien mengatakan klien sudah 3 hari yang lalu mengalami panas.

Panas muncul secara tiba tiba dan semakin hari panasnya semakin naik.

Setelah dilakukan tindakan baik keperawatan maupun tindakan medis selama 3 kali 24
jam panas klien turun secara berangsur angsur.

Memberikan kompres air hangat kepada klien

Memberikan obat antipiretik kepada klien

Memberikan obat antibiotik kepada klien

Kondisi klien saat dikaji orang tua klien mengatakan panasnya sudah agak menurun
dari pada yang sebelumnya, temperatur klien saat dikaji 38,5 derajat.

b. Riwayat kesehatan lalu

Orang tua klien mengatakan bahwa klien tidak pernah mengalami atau menderita
penyakit berat sebelumnya.

Orang tua klien mengatakan klien pernah mendapatkan program imunisasi BCG, DPT,
MMR.

Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya.

Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mendapatkan tindakan medis maupun
keperawatan sebelumnya.

Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mempunyai riwayat alergi sebelumnya,
baik alergi makanan, obat obatan, zat/ substansi dll.

Orang tua klien mengatakan sebelum dibawah kerumah sakit klien mendapatkan
pengobatan bebas ( parasetamol) dirumah.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga.


Orang tua klien mengatakan tidak mempunyai penyakit berat sebelumnya akan tetapi
nenek klien pernah menderita penyakit asma.

Nenek klien pernah menderita penyakit asma.

Genogram keluarga klien. :

Keterangan

: Pernah Menderita Asma

: Anak atau Ayah klien

: Penderita/Klien

: Tinggal Serumah

4. Riwayat Psikososial

Orang tua klien mengatakan apabila dirumah klien aktif dalam melakukan tindakan.

Orang tua klien mengatakan jika dirumah klien bermain dengan teman sejawatnya.

Orang tua klien mengatakan apabilah dirumah klien tidak rewel, akan tetapi saat
dirumah sakit klien cenderung rewel.

Orang tua klien mengatakan tidak terlalu memfikirkan beban biaya rumah sakit karena
orang tua klien memiliki asuransi kesehatan keluarga.

Klien cenderung pendiam dan tidak aktif dalam bermain.

5. Riwayat Spiritual.

Ritual yang biasa dijalankan :

6. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaaan umum klien

Tanda tanda dari distress : klien sering rewel

Penampilan dihubungkan dengan usia :

Ekspresi wajah,bicara, mood : wajah klien nampak pucat, bicaranya lemah, kliean
tidak terlalu mood dalam melakukan aktivitas.

Berpakaian dan kebersihan umum : kliean mandi 2 hari sekali dan selalu mengati
pakaiannya.
Tinggi badan, BB, gaya berjalan : 100 cm, 20 Kg, Gaya berjalan normal seperti anak
anak pada umumnya.

B. Tanda tandaVital :

Suhu : 38,5 derajat

Nadi : 77 kali/menit

Pernafasan : 29 kali/ menit

Takanan darah :

C. Sistem Pernafasan

Hidung : Inspeksi :kesimetrisan (+), pernafasan cuping hidung (-) adanya secret atau
polip (-), passase udara (-).

Leher : Inspeksi dan palpasi : pembesaran kelenjar (-), tumor (-).

Dada : Inspeksi ;bentuk dada ( normal), ukuran ( sama ), gerakan dada ( kiri dan kanan
seimbang, retraksi (-), keadaan PX ( normal)

Auskultasi :suara nafas ( normal), suara nafas tambahan (-).

Palpasi : Clubbing finger (-).

D. Sistem Kardiovaskuler.

Inspeksi : Conjungtiva (anemia), bibir (pucat), pembesaran jantung (-)

Palpasi :Arteri carotis (normal), Tekanan vena jugularis (normal), Ictus cordis/apex
(teraba diantara costa 4)

Auskultasi : suara jantung tambahan (-), bising aorta (-), murmur (-), gallop (-),
tricuspidalis dan mitral (-).

E. Sistem Pencernaan.

Inspeksi : seklera (-), bibir (kering), Mulut (stomatitis (-), jumlah gigi (22 buah),
kemampuan menelan (-), gerakan lidah (-).

Gaster : kembung (-), gerakan peristaltik (-)

Abdomen

Inspeksi ; tidak ditemukan luka, bentuk simetris.

Palpasi :
Tidak ditemukan pembesaran di kuadran I IV

Tidak ditemukan nyeri tekan

Perkusi : suara timpani

Auskultasi : bising usus (+)

Anus : kondisi (normal).

F. Sistem Indra

1) Mata

Kelopak mata (+), bulu mata (+), alis (+), lipatan epikantus dengan ujung atas telinga
(+).

Visus (+)

Lapang pandang (+)

2) Hidung

Penciuman (+), perih dihidung (-), trauma (-), mimisan (-).

Secret yang menghalangi penciuman (-).

3) Telinga

Keadaan daun telinga (+), operasi telinga (-)

Kanal auditoris (+)

Membran tympani (+)

Fungsi pendengaran (+).

G. Sistem Saraf.

1. Fungsi celebral

Status mental : daya ingat (+), perhatian dan perhitungan (+), bahasa (+).

Kesadaran : GCS 7

Bicara : expresive dan reseptive (-).

2. Fungsi cranial

Saraf cranial I s/d XII (+)


3. Fungsi motorik

Massa (-)

Tonus dan kekuatan otot (+4)

4. Fungsi sensorik

Suhu : 38,5 derajat

Nyeri : (+)

Getaran posisi dan diskriminasi : (-)

5. Fungsi cerebellum

Koordinasi dan keseimbangan (+)

6. Refleks

Ekstermitas atas : (+4)

Ekstermitas bawah : (+4)

Superficial : (+4)

H. Sistem Muskuloskeletal

Kepala : bentuk kepala bundar

Vertebrae : Normal

Pelvis : Normal

Lutut : Normal

Kaki : Normal

Bahu : Simetrsis, normal

Tangan : Normal

I. Sistem Integumen

Rambut : tebal, warna hitam dan halus.

Kulit : warna pucat, temperatur ( 38,5 derajat), kelembaban (-), bulu kulit (halus), tahi
lalat ( di bawah bibir sebelah kiri ), ruam (-).

Kuku : warna (putih bening), mudah patah (-), kebersihan (+).


J. Sistem Endokrin

Kelenjar tiroid : pembesaran (-)

Percepatan pertumbuhan : Normal

Gejala keratinisme atau gigantisme : (-)

Ekskresi urin berlebihan (-), polidipsi (-), poliphagi (-)

Suhu tubuh yang tidak seimbang (+), keringat berlebihan (+), leher kaku (-).

Riwayat bekas air seni dikelilingi semut : (-).

K. Sistem Perkemihan

Edema Palpebra (-)

Moon face (-)

Edema Anasarka (-)

Keadaan kandung kemih (+)

Nocturia (-), dysuria (-), kencing batu (-).

Penyakit hubungan seksual (-).

L. Sistem Reproduksi

Keadaan glendpenis : tidak dikaji

Testis : tidak dikaji

Pertumbuhan rambut : tidak dikaji

Pertumbuhan jakun : tidak dikaji

Perubahan suara : tidak dikaji

M. Sistem Imun

Alergi (-)

Imunisasi : BCG, DPT, MMR

Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : Flu (+)

Riwayat transfusi dan reaksinya : (-)


7. Aktivitas Sehari hari

Nutrisi

Selera makan : menurun

Menu makan dalam 24 jam : BSTIK

Frekuensi makanan dalam 24 jam : 2 kali sehari

Makanan yang disukai : telur mata sapi

Makanan pantangan : sayur wortel

Pembatasan pola makan : (-)

Cara makan : menggunakan sendok dan piring

Ritual sebelum makan : membaca doa sebelum makan

Cairan

Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : air putih dan susu

Frekuensi minum : tidak menentu

Kebutuhan cairan dalam 24 jam : tidak diketahui

Eliminasi ( BAB & BAK )

Tempat pembuangan : toilet

Frekuensi : tidak diketahui

Kapan :

Teratur :

Konsistensi : padat

Kesulitan dan cara menanganinya : tidak

Obat obat untuk memperlancar BAK/BAB :

Istirahat Tidur

Apakah cepat tertidur : (+)

Jam tidur : siang 3 jam dan malam hari 9 jam (dirumah), siang 2 jam dan malam 5 jam
( di RS )
Bila tidak dapat tidur apa yang di lakukan : orang tua klien mengendong dan mengajak
jalan jalan

Apakah tidur secara rutin : iya.

Personal Hygiene

Mandi : frekuensi ( 2 kali sehari ), alat mandi : gayun, kesulitan (-), mandiri/dibantu :
dibantu, cara : seperti biasanya.

Cuci rambut : 3 kali dalam seminggu

Gunting kuku : 1 kali dalam 2 minggu.

Gosok gigi : 2 kali sehari.

Aktivitas / mobilitas fisik

Kegiatan sehari hari : bermain dan belajar

Pengaturan jadwal harian :

Penggunaan alat bantu untuk aktivitas : (-)

Kesulitan pergerakan tubuh : (-)

Rekreasi

Bagaimana perasaan anda saat bekerja : tidak dikaji

Berapa banyak waktu luang : tidak dikaji

Apakah puas setelah rekreasi : tidak dikaji

Apakah anda dan keluarga menghabiskan waktu senggang : tidak dikaji

Bagaimana perbedaan hari libur dan hari kerja : tidak dikaji

8. Test Diagnostik

Laboratorium

Hemoglobin : 14, 8

Normal L: 13,5 18,09 /dl

P: 11,5 16,09 /dl

Leukosit : 2.800
Normal : 3.300 / 10.300 / cmm

LED : 15 22

Normal L: 6 15 mm

P: 0 20 mm

Hitung jenis : 0/0/1/73/26/0

Normal : 1-2/0-1/3-5/54-62

25 33/3-7

Hematokrit : 47,0

Normal L : 40 54 %

P : 35 47 %

Trombosit : 262.000

Normal : 130.000 450.000

Eritrosit : 4.980.000

Normal L : 4,5 6,5 juta / cmm

P : 3,0 6,0 juta / cmm

Widal :

O : Post 1/400 ( N. Negative )

H : Post 1/200 ( N. Negative )

PA : Negt / ( N. Negative )

PB : Post 1/400 ( N. Negative)

Ro foto :

CT Scan :

MRI, USG, EEG, ECG, dll :

9. Terapi Saat Ini.

Antipiretik : Parasetamol
Antibiotik

NS

DATA FOKUS

NAMA PASIEN :

NO REKAM MEDIK :

RUANG RAWAT :

Bibir kering

Suhu badan 38,5 derajat

Banyak berkeringat

Pernafasan meninggi

Mengigil

Kulit kering

Sering menangis

Sulit tidurOrang tua klien mengatakan klien selama 3 hari mengalami panas tinggi.

Orang tua klien mengatakan klien sering rewel.

ANALISA DATA

NAMA PASIEN :

NO. REKAM MEDIK :

RUANG RAWAT :

DO :

Bibir kering

Suhu badan 38,5 derajat

Mengigil

Kulit keringHypertermiProses infeksi

DS : Orang tua klien mengatakan klien selama 3 hari mengalami panas tinggi
DO :

Suhu badan : 38,5 derajat

Mengigil

Banyak berkeringatResiko kekurangan volume cairanIntake yang kurang dan


deperosis

DS : Orang tua klien mengatakan klien sering rewel.

DO :

Klien sering menangis

Sulit tidurCemasHipertermi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN :

NO. REKAM MEDIK :

RUANG RAWAT :

NO MASALAH / DIAGNOSA TGL DITEMUKAN TGL TERATASI


1. Hipertermi berhubungan dengan proses 28 November 2011 1 Desember 2011
infeksi
2. Resiko kekurangan volume cairan 28 November 2011 1 Desember 2011
berhungan dengan intake yang kurang
dan deperosis
3. Cemas berhubungan dengan hipertermi 28 November 2011 1 Desember 2011

RENCANA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN :

NO. REKAM MEDIK :

RUANG RAWAT :

DS : Orang tua klien mengatakan klien selama 3 hari mengalami panas tinggi

DO :

Bibir kering

Suhu badan 38,5 derajat


Mengigil

Kulit keringSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien


menujukan temperatur dalan batas normal dengan kriteria:

Bebas dari kedinginan

Suhu tubuh stabil 36-37 C

Pantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan menggigil/diafor

Pantau suhu lingkungan

Berikan kompres hangat hindri penggunaan akohol

Berikan miman sesuai kebutuhan

Kolaborasi untuk pemberian antipiretik dan antibiotik

28/11/20112

DS : Orang tua klien mengatakan klien selama 3 hari mengalami panas tinggi

DO :

Suhu badan : 38,5 derajat

Mengigil

Banyak berkeringatSetelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 x 24 jam volume


cairn adekuat dengan kriteria:

tanda vital dalam batas normal

nadi perifer teraba kuat

haluran urine adekuat

tidak ada tanda-tanda dehidrasi- Ukur/catat haluaran urine dan berat jenis. Catat
ketidak seimbangan masukan dan haluran kumulatif

Pantau tekanan darah dan denyut jantung ukur CVP

Palpasi denyut perifer

Kaji membran mukosa kering, tugor kulit yang kurang baik dan rasa haus

Kolaborasi untuk pemberian cairan IV sesuai indikasi

Pantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS
28/11/20113

DS : Orang tua klien mengatakan klien sering rewel.

DO :

Klien sering menangis

Sulit tidurSetelah dilakukan tindakan perawatan selama 2 x 24 jam cemas hilang


dengan kriteria:

klien dapat mengidentifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan dan menurunkan suhu
tubuh

klien mau berpartisipasi dalam setiap tidakan yang dilakukan

klien mengungkapkan penurunan cemas yang berhubungan dengan hipertermi, proses


penyakit

Kaji dan identifikasi serta luruskan informasi yang dimiliki klien mengenai hipertermi

Berikan informasi yang akurat tentang penyebab hipertermi

Validasi perasaan klien dan yakinkan klien bahwa kecemasam merupakan respon yang
normal

Diskusikan rencana tindakan yang dilakukan berhubungan dengan hipertermi dan


keadaan penyakit

TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN :

NO. REKAM MEDIK :

RUANG RAWAT :

Memantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan menggigil/diaforsis

Memantau suhu lingkungan

Memberikan kompres hangat hindri

Memberikan minum sesuai kebutuhan

Kolaborasi dengan tenaga medis dalam pemberian antipiretik dan antibiotic

Mengukur/mencatat haluaran urine dan berat jenis.

Mencatat ketidak seimbangan masukan dan haluran kumulatif


Memantau tekanan darah dan denyut jantung ukur CVP

Meraba denyut perifer

Mengkaaji membran mukosa kering, tugor kulit yang kurang baik dan rasa haus

Kolaborasi untuk pemberian cairan IV sesuai indikasi

Memantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS

Mengkaji dan mengidentifikasi serta meluruskan informasi yang dimiliki orang tua
klien mengenai hipertermi

Memberikan informasi yang akurat tentang penyebab hipertermi

Memvalidasi perasaan klien dan meyakinkan klien bahwa kecemasam merupakan


respon yang normal

Mendiskusikan rencana tindakan yang dilakukan berhubungan dengan hipertermi dan


keadaan penyakit

Memantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan menggigil/diaforsis

Memantau suhu lingkungan

Memberikan kompres hangat hindri

Memberikan minum sesuai kebutuhan

Kolaborasi dengan tenaga medis dalam pemberian antipiretik dan antibiotic

Mengukur/mencatat haluaran urine dan berat jenis.

Mencatat ketidak seimbangan masukan dan haluran kumulatif

Memantau tekanan darah dan denyut jantung ukur CVP

Meraba denyut perifer

Mengkaaji membran mukosa kering, tugor kulit yang kurang baik dan rasa haus

Kolaborasi untuk pemberian cairan IV sesuai indikasi

Memantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS

Mengkaji dan mengidentifikasi serta meluruskan informasi yang dimiliki orang tua
klien mengenai hipertermi

Memberikan informasi yang akurat tentang penyebab hipertermi


Memvalidasi perasaan klien dan meyakinkan klien bahwa kecemasam merupakan
respon yang normal

Mendiskusikan rencana tindakan yang dilakukan berhubungan dengan hipertermi dan


keadaan penyakit

Memantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan menggigil/diaforsis

Memantau suhu lingkungan

Memberikan kompres hangat hindri

Memberikan minum sesuai kebutuhan

Kolaborasi dengan tenaga medis dalam pemberian antipiretik dan antibiotic

Mengukur/mencatat haluaran urine dan berat jenis.

Mencatat ketidak seimbangan masukan dan haluran kumulatif

Memantau tekanan darah dan denyut jantung ukur CVP

Meraba denyut perifer

Mengkaaji membran mukosa kering, tugor kulit yang kurang baik dan rasa haus

Kolaborasi untuk pemberian cairan IV sesuai indikasi

Memantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS

Mengkaji dan mengidentifikasi serta meluruskan informasi yang dimiliki orang tua
klien mengenai hipertermi

Memberikan informasi yang akurat tentang penyebab hipertermi

Memvalidasi perasaan klien dan meyakinkan klien bahwa kecemasam merupakan


respon yang normal

Mendiskusikan rencana tindakan yang dilakukan berhubungan dengan hipertermi dan


keadaan penyakit

CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA PASIEN :

NO. REKAM MEDIK :

RUANG RAWAT :
S : orang tua klien mengatakan bahwa klien panasnya sudah berkurang

O : bibir agak kering

T : 38

Sedikit menggil

Kulit tidak kering

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

S : orang tua klien mengatakan bahwa klien panasnya sudah berkurang

O : Suhu badan 38

Masih berkeringat

Menggil berkurang

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

S : orang tua klien mengatakan bahwa rewel klien sudah berkurang

O : klien menangis tetapi sudah jarang

Klien masih sering terbangun pada waktu tidur

A : Masalah Teratasi Sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

S : orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas lagi

O : bibir kering ()

Suhu 37

Tidak mengigil

Kulit normal

A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

S : orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas lagi

O : Suhu 37

Tidak mengigil

Tidak berkeringat

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi

S : orang tua klien mengataka bahwa klien sudah tidak rewel

O : klien tidak pernah menangis

Tidurnya nyenyak

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai