Umum.
Pengukuran ( measurement )
Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu
besaran dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu proses mengaitkan
angka secara empirik dan obyektif pada sifatsifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka
yang diperoleh
tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyekatau kejadian yang diukur.
Instrumentasi (Instrumentation)
Bidang ilmu dan teknologi yang mencakup perencanaan, pembuatan dan penggunaan
instrument atau alat ukur besaran fisika atau sistem instrument untuk keperluan diteksi,
penelitian, pengukuran, pengaturan serta pengolahan data.
Metrologi (Metrology)
Penetapan definisi satuansatuan ukuran yang diterima secara internasional; misal: meter,
kilogram dsb.
Penetapan rantai ketertelusuran dengan menentukan dan merekam nilai dan akurasi suatu
pengukuran dan menyebarluaskan pengetahuan tersebut, misalnya hubungan
(perbandingan) antara nilai ukur sebuah mikrometer ulir terhadap balok ukur sebagai
standar panjang dilaboratorium.
Satuan Dasar adalah satuan pengukuran sebuah besaran dasar pada sebuah sistem besaran
phisik. Definisi dan realisasi dari setiap satuan dasar dapat berubah dengan adanya
penelitian kemetrologian yang dapat menemukan kemungkinan dicapainya definisi dan
realisasi yang lebih akurat dari besaran phisik tersebut.
Th. 1889 didasarkan pada prototipe internasional X meter dari bahan Platinum Iredium
yang sekarang disimpan di Perancis.
Th. 1960, meter berubah menjadi standar cahaya yang difinisinya sebagai panjang
gelombang dari spektral Krypton 86
1
1/ 299 792 458 second, yang direliarisasikan dalam panjang gelombang laser yang
distabilkan dengan iodine.
1.2.Satuan Dasar SI
Besaran
Satuan Turunan
Simbol
Panjang
Meter
M
Massa
Kilogram
Kg
Waktu
Sekon
S
Arus listrik
Amper
A
Suhu termodinamika
Kelvin
K
Jumlah zat
mole
Mol
Intensitas cahaya
candela
Cd
Meter : panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya dalam tabung vakum dalam waktu
Sekon: durasi dari 9 192 631 770 periode radiasi yang sesuai dengan transisi antara dua
tingkat sangat halus dari ground state sebuah atom cecium 133.
Ampere: arus tetap yang jika tidak dijaga dalam dua kawat konduktor yang lurus dan paralel
dengan panjang tak terhingga dan luas penampang dapat diabaikan serta berjarak 1 meter
satu sama lain , dalam ruang hampa akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 107 newton per
meter panjang kawat.
Mole : jumlah zat dari sebuah sistem yang mengandung intensitas sebanyak intensitas yang
ada dalam 0,012 kg atom karbon 12.
Candela: intensitas luminasi pada arah tertentu dari sejumlah sumber yang memancarkan
radiasi monocromatik dengan frequensi 540 x 1012 herz dan mempunya intensitas radian
pada arah tersebut sebesar 1/638 watt per steradian.
1.2.2.Satuan Turunan SI
Satuan Turunan adalah sebuah satuan pengukuran dari sebuah besaran turunan dalam
sebuah sistem besaran.
2
Yefri Chan
Universitas Darma Persada
Satuan turunan SI yang dinyatakan dengan satuan SI
Besaran Turunan
Satuan Turunan
Simbol
Luas
Meter persegi
2
m
Isi
Meter kubik
3
m
Kecepatan
Meter per sekon
1
ms
Percepatan
Meter per sekon kuadrat
2
ms
Kecepatan sudut
Radian per sekon
1
rad s
Percepatan sudut
Radian per sekon kuadrat
2
rad s
Densitas
Kilogram per meter kubik
3
kg m
Intensitas medan listrik
Amper per meter
1
Am
Densitas arus listrik
Amper per meter persegi
2
Am
Momen gaya
Newton meter
Nm
Kekuatan medan listrik
Volt per meter
1
Vm
Permeabilitas
Henry per meter
1
Hm
Permisivitas
Farad per meter
1
Fm
Kapasitas panas spesifik
Joule per kilogram kelvin
J kg1K1
Konsentrasi jumlah zat
Mol per meter kubik
3
mol m
luminasi
Candela per meter persegi
3
cd m
Contoh: Dari hubungan fisik antara besaran panjang yang diukur dalam satuan m, dan besaran
waktu yang diukur dalam satuan s, maka besaran kecepatan yang diukur dalam satuan m/s
dapat diturunkan.
Satuan turunan dinyatakan dalam satuan dasar dengan simbol matematis perkalian dan
pembagian.
1.2.3.Satuan Turunan SI yang nama dan simbolnya terdapat satuan turunan SI dengan nama
simbol khusus.
Besaran Turunan
Satuan
Simbol
Dalam satuan
Dalam Satuan
turunan SI
khusus
SI
Dasar SI
nama khusus
Frequensi
Herz
Hz
s1
Gaya
Newton
N
2
m.kg.s
Tekanan
Pascal
Pa
2
N/m
1 2
m kg s
Muatan listrik
Coulmb
C
s.A
Kapasitasi listrik
Farad
F
C/V
m2 kg1 s4A2
Tahanan listrik
Ohm
V/A
2 3 2
m kg s A
Fluks magnet
Webere
Wb
V.s
2 2 1
m kg s A
Induktansi
Henry
T
2
Wb/m
2 1
kg s A
Yefri Chan
lumen
Wb/A
2 2 2
m kg s A
Iluminasi
lux
lm
Cd.sr
2 2
m s Cd = Cd
becquerel
Bq
s1
gray
Gy
J/kg
m2 s2
Setara dosis
sievert
Sv
J/kg
m2 s2
Sudut bidang
radian
Rad
1
m.m = 1
Sudut ruang
Steradian
Sr
1
m.m = 1
1.2.4.Satuan dasar yang digunakan dalam besaran yang berbedabeda seperti pada
Tabel berikut:
Besaran Turunan
Satuan Turunan
Simbol
Dalam Satuan
Dasar SI
Viskositas dinamik
pascal newton
Pa.s
1 1
m kg.s
Momen gaya
newton meter
N.m
2 2
m kg.s
Tegangan permukaan
newton per meter
N/m
2
kg.s
Kecpatan sudut
radian per sekon
Rad/s
1 1 1
m.m s = s
Percepatan sudut
radian per sekon
2
Rad/s
1 2 2
m.m s = s
kuadrat
persegi
Energi spesifik
joule per kilogram
J/kg
m2 . s2
Konduktivitas termal
watt per meter kelvin
W(m.K)
3 1
m.kg.s .K
Densitas energi
joule per meter kubik
3
J/m
1 2
m .kg.s
Kekuatan medan listrik
volt per meter
V/m
3 1
m.kg.s .A
Densitas muatan listrik
colomb per meter
3
C/m
3
m .s.A
kubik
persegi
Permitivitas
farad per meter
F/m
3 1 4 2
m .kg s A
Permeabilitas
henry per meter
H/m
2 2
m.kg.s .A
Energi molar
joule per mole
J/mol
2 2 1
m .kg.s .mol
Entropy molar, kapasitas
joule per mole kelvin
J/(mol/K)
2 2 1 1
m .kg.s .K mol
panas
Paparan sinar X dan Y
coulomb per
C/kg
1
kg .s.A
kilogram
2 3
m kg.s
radiansi
watt perian meter
2
W/(m sr)
2 2 3
m .m .kg.s =
pesegi sterad
3
kg s
Konsentrasi katalik
katal per meter
3
Kat/m
3 1
m .s .mol
1.2.5.Satuansatuan SI yang diterima untuk digunakan bersama dengan satuan SI, karena
banyak digunakan (Satuan Selain SI yang diterima)
Besaran
Satuan
Simbol
Nilai dalam satuan SI
Waktu
Menit
min
1 min = 60 s
Jam
h
1 h = 60 min = 3600 s
hari
d
1 d = 24 h
Sudut permukaan
derajat
1 = ( /180) rad
menit
1= (1/60)= (/10800)
sekon
rad
nygrad
gon
1= (1/60)=
(/648000)rad
1 gon = (/2000) rad
Volume
liter
L, l
3 3 3
1 l = 1 dm = 10 m
Massa
ton metrik
T
3
1 t = 10 kg
1.2.6. Satuansatuan selain SI yang digunakan pada bidangbidang tertentu
Besaran
Satuan
Simbol
Mil laut
Knot
3600 m/s
Massa
Karat
4
1 karat = 2 x 10 kg =
200 mg
Densitas linier
Tex
tek
6
1 tek = 10 kg/m = 1
mg/m
Kekuatan sistem optik
Dioptri
1
1 dioptri = 1 m
Tekanan pada fluida
Milimeter
mmHg
merkuri
Luas
Are
2
1 a = 100 m
Luas
Hektar
ha
4
1 ha = 10 m2
Tekanan
Bar
bar
5
1 bar = 100 k Pa = 10 Pa
jarak
Angtrom
10
1 A = 0,1 nm = 10 m
penampang
barn
28 2
1 b = 10 m
Faktor
Nama
Simbol
Faktor
Nama
Simbol
Perfiks
Perfiks
1
10
deka
da
101
desi
d
2
10
hekto
h
102
centi
c
3
10
kilo
k
103
milli
m
Yefri Chan
6
10
mega
6
10
micro
9
10
giga
9
10
nano
12
10
tera
1012
pico
15
10
peta
1015
femto
1018
exa
1018
atto
21
10
zetta
1021
zepto
1024
yolta
1024
yocto
Ukuran suatu benda kerja baru dapat diketahui setelah benda tersebut diukur. Ilmu
pengetahuan teknik tentang ukur mengukur secara luas dinamakan metrologi (metrology),
sebagaimana ditulis dalam bahasa inggris Metrology is science of measurement .
Metrologi Ilmiah dan Metrologi Industri merupakan bagian dari Metrologi Teknis.
Berdasarkan sifat besaran fisiknya , metrologi dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
kerja, yaitu :
metrologi dimensi yang berkaitan dengan pengukuran panjang, sudut, profil permukaan,
geometrik dsb.
metrologi fisik yang berhubungan dengan msalah volemetri, viskositas, densitas, aliran dst
metrologi listrik dengan besaran dasar arus listrik dan waktu dan turunannya sebagai
komponen utamanya.
0 0
metrologi suhu melibatkan pengukuran suhu dibawah suhu 0 C sd ribuan C.
radiometri
dan lainlain
Jadi perlu diketahui bahwa kegiatan pengukuran tersebut tergantung pada tujuan
pemakaian, suatu jenis alat ukur yang sama dapat dikelola berdasarkan metrologi legal atau
metrologi teknis.
Kegiatan mengukur dapat diartikan sebagai proses perbandingan suatu obyek terhadap
standar yang relevan dengan mengikuti peraturan peraturan terkait dengan tujuan untuk
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang obyek ukurnya.
melakukan pengendalian agar sesuatu yang akan terjadi dapat sesuai dengan harapan
perancang.
Bidangbidang dan subbidang dengan contoh standar pengukuran yang berkaitan dapat
dijelaskan seperti pada Tabel 1
Tabel 1
Bidang
Subbidang
Standar pengukuran yang penting
Massa dan
Pengukuran Massa
Standar
massa
eimbangan
standar,
besaran yang
mass comparator
terkait
Gaya dan tekanan
Load cell, dead weight tester, force,
moment
and
torque
converter;
viskositas
laboratory
um,
vibration
densitometer,
viscometer
capiler
gelas,
viscometer
rotasi,
skala
viskometri
Kelistrikan DC
Komparator
arus
kriogenis,
efek
acuan
diode
Zener,
metode
Kelistrikan
dan
potensiometris,
jembatan
(bridge)
kemagnitan
komparator
Kelistrikan AC
Pengubah
(converter)
AC/DC,
kapasitor
standar,
kapasitor udara,
induktansi
standar,
kompensator,
watt meter.
Kelistrikan
frekuensi
Pengubah
termal,
calorimeter,
bolo
tinggi
meter
tinggi
tegangan,
sumber
tegangan
tinggi
acuan
interferometri
laser
pengukuran,
komparator
interfrometri
Panjang
Metrologi Dimensi
Balok ukur,skala mistar, step gauge,
setting ring, plug gauge, heih master,
dial indicator,
micrometer,
standar
kerataan
optis,
CMM,
scan
micrometer
Pengukuran sudut
Autocolimator,
rotary
table,
balok
Bentuk
Kelurusan,
kerataan,
kesejajaran,
kesikuan,
kebundaran,
cylinder
square
Kekasaran Permukaan
Step height and groove standard,
ring machine
Waktu
dan
Pengukuran waktu
Standar frekuensi atomic sesium, alat
Frekuensi
Standar frekuensi
atomic
Cecium,
geodetic.
Termometri
kontak
ter
mometer
tahanan
platina,
temokopel
non kontak
krio genis, pyrometer,fotodiode Si
Kelembaban
Miirror dew point meter atau
hygrometer
elektronik,
dobel
pressure,
temperature
humidity
generator
Radiasi
Pengion
Dosis terserap produk
Kalorimeter, kamar ionisasi.
medis
dan Radioaktive
Perlindungan terhadap
Kamar ionisasi, berkas/medan radiasi
radiasi
acuan, pencacah proposional dan lain
nya,
TEPC,
spektroneter
neutron
Bonner
Radioaktivitas
Kamar ionisasi tipe sumur (well), sum
ber
radioaktivitas
bersertifikat,
ditektor 4 Gamma.
Serat optis
Bahan acuan serat Au
Radiometri optis
Radiometer
kriogenis,ditektor,
Fotometi
dan
Radiometri
acuan serat Au
Fotometri
Ditektor cahaya tampak, fotodioda Si,
Kolorimetri
Spektrofotometer
Aliran
critical nozzle
Pada umumnya metode pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukaur terhadap
standarnya. Bagaimana proses membandingkan dilakukan, diantarnaya harus diketahui:
Pengukuran berdasarkan besaranbesaran dasar (panjang, massa, waktu dsb) yang dipakai
untuk mendifinisikan besaran yang diukur. Misal pengukuran gravitasi dengan cara bola
jatuh, diukur massa benda yang jatuh, jarak yang ditempuh dan waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut. Disini nilai percepatan gravitasi langsung ditentukan dengan
mengukur besaran dasar massa, panjang dan waktu.
Metode pengukuran dimana nilai besaran langsung terbaca pada alat ukur tanpa
memerlukan pengukuran besaranbesaran lain yang mempunyai hubungan fungsional
dengan besaran yang diukur. Contoh:
Pengukuran yang diukur ditentukan dengan jalan mengukur besaran lain yang mempunyai
hubungan funsional dengan besaran yang diukur, Contoh:
pengukuran tekanan dengan mengukur tingginya kolom cairan didalam suatu tabung
pengukuran suhu dengan mengukur tahanan listrik kawat platina ( temometer tahanan
platina).
Metode perbandingan
Membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang telah diketahui nilainya.
Contoh:
. mengukur tegangan dengan pontensio meter. Disini tegangan yang akan diukur
dibandingkan dengan tegangan sel standar
e. Metode subtitusi
Metode pengukuran dimana besaran yang diukur diganti oleh besaran yang sejenis yang
nilainya telah diketahui dan dipilih sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek yang sama
terhadap penunjukkan alat ukur.
10
Metode dimana besaran yang diukur dibandingkan dengan besaran yang sejenis yang telah
diketahui yang nilainya hanya berbeda sedikit dengan yang diukur adalah perbedaan itu.
Contoh:
Pengukuran distribusi suhu didalam ruangan yang suhunya hampir seragam dengan
memakai termokopel differinsial.
Metode nol
Proses pengukuran identik dengan proses produksi disuatu industri. Produk proses
pengukuran adalah berupa angkaangka. Karakteristik yang menonjol dari proses pengu
kuran adalah pengukuran yang dilakukan berkalikali terhadap suatu besaran yang konstan
harganya menghasilkan yang tidak sama. Bagaimana sempurnanya persyaratan metodenya
dipenuhi selalu ada perbedaan pada hasil hasil ukurnya. Angka mana yang dianggap benar ?
Analisis statistik menyatakan bahwa nilai yang benar akan didapat bila pengukuran dilakukan
tak terhingga kali pada kondisi yang sama Dan kita tidak akan punya waktu dan biaya untuk
melakukan seperti tersebut diatas. Karena itu harga yang benar tidak akan pernah diketahui,
kemungkinan hanya dapat angka pendekatan saja. yang berdasarkan harga ratarata dari
sejumlah pengamatnya.
Akan tetapi harga ratarata saja tidak cukup, angka tersebut harus disertai dengan
keterangan yang menyatakan:
Rentang yang menyatakan berapa dekatnya nilai pendakatan tersebut terhadap harga yang
sebenarnya.
Jaminan atau tingkat keyakinan (Confidence Level) bahwa angka ratarata akan diperoleh lagi
jika kita melakukan beberapa kali terhadap besaran tersebut.
Instrument atau alat ukur terdiri dari banyak jenis yang dapat juga dikelompokkan melalui
disiplin kerja atau besaran fisiknya. diantaranya:
alat ukur dimensi: mistar, jangka sorong, mikrometer, bilah sudut, balok ukur, profile
proyector, universal measurung machine dst.
Rentang Ukur (Range) besarnya daerah pengukuran mutlak suatu alat ukur. Sebuah jangka
sorong mempunyai range 0 sd 150 mm
Dayabaca (sering disebut resolusi/atau resolution) jarak ukur antara dua garis skala yang
berdampingan pada alat ukur analog, atau perbedaan penunjukkan terbaca dengan jelas
pada alat ukur digital.
Span: besarnya kapasitas ukur suatu alat ukur, misal mikrometer luar mempunyai span ukur
25 mm, artinya rentang ukur 0 25, 25 50, 50 75
.dst.
Kemampuan ulang (repeatibility) kesamaan penunjukkan suatu alat ukur jika digunakan
untuk mengukur obyek yang sama, ditempat yang sama, serta dalam waktu yang hampir
tidak ada berselisih antara pengukuran pengukuran tersebut.
Secara garis besar suatu alat dibagi menjadi 3 komponen utama yaitu :
Sensor atau peraba
Pengubah /pengolah sinyal atau tranduser
12
Yefri Chan
Sensor bagian alat ukur yang merasakan adanya sinyal yang harus diukur atau bagian yang
berhubungan langsung dengan benda ukurnya. Ada dua jenis sensor, yaitu kontak dan non
kontak. Sensor kontak banyak digunakan pada prinsip alat ukur mekanik dan elektrik, sedang
sensor non kontak pada prinsip optik dan pneumatik. Contoh sensor pada mikrometer
adalah kedua permukaan ukur yang menjepit benda ukur, pada dial indikator terletak pada
ujung tangkai batang ukurnya.
sistem mekanik
sistem elektrik
sistem optik
sistem pneumatik
sistem gabungan diantara tersebut diatas, diantaranya:
sistem optomekanik
sistem optoelektronik
sistem mekatronik dst
Contoh tranduser pada mikometer berupa sistem ulir presisi, pada dial indikator berupa
sistem rodagigi yang dapat mengubah dari gerakan linier menjadi gerakan berputar pada
indikatornya.
Penunjuk atau indikator bertugas untuk menayangkan data ukur yang berupa garisgaris
skala pada mikrometer atau jarum yang bergerak melingkar dengan menunjuk skala ukur
yang melingkar juga.
Rekorder dapat mencatat data ukur dalam bentuk numerik atau grafik, sedangkan kontroler
berfungsi untuk mengendalikan besarnya nilai obyek yang diukur sesuai dengan nilai ukur
yang dikehendaki. Tidak semua alat ukur dilengkapi dengan rekorder dan atau kontroler,
namun untuk alatalat ukur yang modern yang dilengkapi dengan pembacaan digital sering
dilengkapi dengan pengolah data secara statistik (SPC statistic process control). Komponen
pengolah data ini sangat membantu khususnya bagi mereka yang bekerja dibagian
pengendalian mutu produk yang dibuat secara massa (mass product). Setiap dimensi
dilakukan pengukuran beberapa kali, langsung datadata tersebut dapat diolah, sehingga
operator dapat memperoleh informasi tentang harga ratarata, simpangan baku dan
parameter statistik lainnya termasuk penayangan histogram, diagram xR dsb.
13
Pengambilan data adalah bagian dari proses pengukuran yang menuntut ketelitian atau
kesaksamaan yang tinggi, karena kegiatan ini selalu dibayangi oleh kemungkinan sulitnya
pengulangan proses pengukuran jika data yang sudah diperoleh mengalami kekeliruan.
Kesulitan pengambilan data ulang antara lain disebabkan oleh sudah berlalunya obyek
pangukuran ke pos pengerjaan berikutnya, sehingga menyulitkan pelacakan, dan berubahnya
karakteristik elemen pengukuran terhadap waktu, misalnya perubahan suhu atau perubahan
karakteristik alat ukur yang akan mengakibatkan berubahnya nilai ukur. Oleh karena itu,
proses pengambilan data sebaiknya dilakukan hanya pada satu kesempatan sampai tuntas
dan tanpa kekeliruan.
Proses pengukuran tidak dapat berlangsung dengan baik bila salah satu dari keempat elemen
yang pertama tidak ada. Faktor lingkungan selalu hadir pada setiap situasi. Kelima elemen
perlu dipahami agar kesalahan yang ditimbulkan oleh setiap elemen dapat dipelajari. Proses
pengukuran dilakukan si operator dengan membandingkan benda ukur (obyek) dengan alat
ukur (standar) yang sudah diketahui nilai ukurnya (kalibrasi) dengan sarana ruang dan alat
bantu ukur yang memenuhi persyaratannya.
1) Obyek ukur
Obyek ukur adalah komponen sistem pengukuran yang harus dicari karakteristik
dimensionalnya, misal panjang, jarak, diameter, sudut, kekasaran permukaan dst, agar hasil
ukurnya memberikan nilai yang aktual, maka sebelum proses pengukuran dilakukan, obyek
ukur harus dibersihkan dahulu dari debu, minyak atau bahan lain yang menutup atau
mengganggu permukaan yang akan diukur.
Standar ukur adalah komponen sistem pengukuran yang dijadikan acuan fisik pada proses
pengukuran. Bagi pengukuran dimensional standar satuan ukuran adalah standar panjang
dan turunannya. Dalam proses pengukuran yang baik menuntut standar ukur yang
mempunyai akurasi yang memadai dan mampu telusur ke standar nasional/ internasional.
3) Alat Ukur
Alat ukur adalah komponen sistem pengukuran yang berfungsi sebagai sarana pembanding
antara obyek ukur dan standar ukur, agar nilai obyek ukur dapat
14
4) Operator pengukur
Operator pengukur adalah orang yang menjalankan tugas pengukuran dimensonal baik
secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Tugas ini terdiri dari pos pekerjaan,
diantaranya:
5).Lingkungan
Proses pengukuran dapat dilakukan dimana saja: diruang terbuka maupun diruang ysng
terkondisi. Pada ruang terkondisi khususnya pengukuran dimensional tentunya akan
menjamin hasil ukur lebih akurat,dengan persyaratan yang dipersyaratkan bagi sebuah ruang
untuk keperluan pengukuran/kalibrasi dimensional adalah sbb:
0
suhu 20 1 C
kelembaban relatif 50 %
2.4.Proses Pengukuran
Uji visual dimaksudkan untuk melihat kelengkapan alat ukur, dan cacat yang dapat dilihat
mata.
Uji fungsional untuk memeriksa tanggapan yang terjadi sebagai akibat input yang diberikan
dengan mengubah posisi setiap tombol.
15
Dilihat dari jumlahnya pengambilan data dapat dilakukan satu sampai beberapa kali
dimaksudkan untuk menjamin nilai kebenaran hasil ukur, datadata harus diambil lebih dari
dua kali pada setiap posisi. Oleh karena itu pengambilan data yang dilakukan secara
berulang, sehingga dapat memiliki peluang yang lebih baik untuk mendekati harga yang
sebenarnya.
Di pihak lain, jumlah obyek pendataannya sendiri dapat hanya satu atau beberapa buah.
Dengan demikian dapat terjadi kombinasi :
Dalam kasus obyek majemuk homogen baik pengambilan data satu kali maupun berulang,
dapat diperoleh proporsi status obyek. Namun untuk hasil yang lebih akurat, lebih baik
dipilih pengambilan data yang berulang. Karena cara ini akan mengurangi kemungkinan
adanya status obyek yang meragukan khususnya bagi obyek yang berada pada nilai batas.
3.KALIBRASI (CALIBRATION)
3.1.Definisi
Kalibrasi bagian dari Metrologi kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur. Atau Kalibrasi adalah memastikan hubungan
antara hargaharga yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur atau sistem pengukuran, atau
hargaharga yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan harga yang sebenarnya dari
besaran yang diukur.
3.2.Kalibrasi di industri
Menjamin ketertelusuran peralatan ukur yang digunakan dalam pengukuran dan pengujian suatu
produk industri. Atau menjamin suatu hasil pengukuran, maka alat ukur dan bahan ukur yang
digunakan dalam proses pengukuran harus dikalibrasi.
Kalibrasi adalah kegiatan untuk mengetahui kebenaran konvensional nilai penunjukkan suatu
alat ukur. Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur yang diperiksa terhadap
standar ukur yang relevan dan diketahui lebih tinggi nilai ukurnya. Selanjutnya untuk
mengetahui nilai ukur standar yang dipakai, standarnya juga harus dikalibrasi terhadap
standar yang lebih tinggi akurasinya. Dengan demikian setiap alat ukur dapat ditelusuri
(traceable) tingkat akurasinya sampai ke tingkat standar nasional dan atau standar
internasional.
16
Yefri Chan
Universitas Darma Persada
Dari proses kalibrasi dapat menentukan nilainilai yang berkaitan dengan kinerja alat ukur
atau bahan acuan. Hal ini dicapai dengan pembandingkan langsung terhadap suatu standar
ukur atau bahan acuan yang bersertifikat. Output dari kalibrasi adalah sertifikat kalibrasi dan
label atau stiker yang disematkan pada alat yang sudah dikalibrasi.
Memastikan bahwa penunjukan alat tersebut sesuai dengan hasil pengukuran lain
Dengan kalibrasi suatu alat ukur atau standar ukur, nilai ukurnya dapat dipantau, sehingga
tindakan yang tepat dapat segera diambil bila penyimpangan yang terjadi sudah diluar batas
toleransi yang diijinkan terhadap spesifikasi standarnya.
Penggunaan alat ukur yang masih baik berdasarkan hasil kalibrasi berguna:
untuk pengukuran yang baik langsung atau tidak langsung menyangkut keselamatan.
hasil produk yang cacat atau menyimpang dapat dihindari/ditekan sekecil mungkin
Untuk menarik manfaat tersebut diatas, semua jenis alat ukur semua besaran perlu
dikalibrasi.
Alat ukur yang dikelola berdasarkan metrologi legal, interval kalibrasi (tera) ditetapkan secara
periodik berdasarkan oleh peraturan perundangundangan (UUML)yang berlaku di Direktorat
Metrologi (Deperindag).
Untuk alat ukur yang dikelola berdasarkan metrologi teknis, interval kalibrasi tergantung pada
tingkat akurasi, lokasi / penyimpanan dan frekuensi pemakaian.
Kalibrasi harus lebih sering dilakukan untuk alat ukur yang :
Setelah proses kalibrasi selesai dilakukan, Sertifikat atau laporan kalibrsi diterbitkan.
Kemampuan telusur (traceability) sangat erat kaitannya dengan kegiatan kalibrasi, yaitu sifat
dari alat ukur dan bahan ukur yang dapat menghubungkan ke standar yang lebih tinggi
sampai ke standar nasional dan atau internasional yang dapat diterima sebagai system
pengukuran melalui suatu mata rantai tertentu. Secara umum semua bahan ukur, alat ukur
harus tertelusur ke standar yang lebih tinggi akurasinya, standarstandar yang dipakai sebagi
acuan adalah sbb:
Standar Kerja (Working Standard) merupakan pembanding dari alat alat ukur industri
berada di Lab.Kalibrasi industriindustri
Standar Nasional (National Standard) merupakan pembanding dari pusat pusat kalibrasi
(JNK). Standar tersebut berada di Puslit KIMLIPI, Serpong.
Prosedur acuan dapat diartikan sebagai prosedur untuk melakukan pengujian, pengukuran
dan analisis yang ditelaah dengan teliti dan dikontrol dengan ketat. Tujuannya adalah untuk
mengkaji prosedur lain untuk pekerjaan yang serupa atau untuk menentukan sifatsifat
bahan acuan (termasuk obyek acuan) atau untuk menentukan suatu nilai acuan.
Ketidakpastian dalam hasil kerja suatu prosedur acuan harus diperkirakan dengan memadai
dan sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan. Prosedur acuan dapat digunakan:
Memvalidasi pengukuran lain atau prosedur pengujian lain yang digunakan untuk pekerjaan
yang serupa, dan mementukan ketidakpasyiannya.
Menentukan nilai acuan sifatsifat dari suatu bahan yang dapat disusun dalam buku panduan
atau pangkalan data.atau nilai acuan yang terkandung dalam bahan acuan atau obyek acuan.
3.9.Standardisasi (Standardisation)
18
memberikan petunjukpetunjuk praktis pada persoalan khusus dalam bidang teknologi bagi
negara berkembang.
INSTRUMENTASI PROSES
4.1.Fungsi instrument
4.2.Jenis instrument
a. Instrument Ukur
Untuk mengetahui harga (nilai) dari besaran fisik yang diukur dari suatu proses sedang
berjalan. Pengukuran bisa dilakukan secara langsung (panjang, berat) atau melalui fisis lain
seperti pengukuran temperatur dengan thermokopel, air raksa. Alat ukur bisa berupa alat
penunjuk (indicator) transmitter (untuk disalurkan) atau rekorder (alat pencatat).
Untuk mengatur suatu proses sehingga nilai sesuai dengan yang dikehendaki.
Untuk mengatur urutan dengan waktu tertentu suatu pelaksanaan pekerjaan (proses) sesuai
dengan yang diiginkan.
Kontrol Analog
Lokal kontrol
19
Supervisori Kontrol
Komputer sebagai supervisi dan melakukan akuisisi data (mengambil, menyiapan, dan
menampilkan data)
DDC terpusat
PENGUJIAN
Pengujian adalah suatu kegiatan untuk menentukan sifatsifat suatu produk, proses atau
jasa, menurut suatu prosedur, metodologi atau persyaratan tertentu.
Pengujian suatu produk peralatan bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan tersebut
cukup baik dan sesuai dengan spesifikasi peralatan yang diminta oleh konsumen pada saat
dikirim oleh produsen pada saat dikirim oleh produsen/kontraktor. Pengujian biasanya
dilakukan pada awal penggunaan peralatan tersebut
Secara umum pengujian suatu produk dapat dibagi menjadi 3 jenis pengujian, yaitu:
Pengujian keandalan adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja dari
sebuah peralatan dalam waktu yang lama.
Pengujian keamanan adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui bahwa sebuah
peralatan cukup aman digunakan bagi penggunanya dan juga aman bagi peralatan itu sendiri
pada tempat dia digunakan.
Pengujian fungsi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kerja/fungsi dari
sebuah peralatan sesuai dengan spesifikasinya.
Menurut jenis/item uji, pengujian secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian besar:
Efek temperatur
21
Yefri Chan
Pengujian yang dilakukan pada sebuah peralatan dengan mensimulasikan kondisi dinamik
yang akan dirasakan oleh peralatan tersebut pada saat/atau sebelum peralatan tersebut
digunakan. . Bagian dari uji dinamik antara lain:
Pengujian yang dilakukan pada sebuah peralatan dengan mensimulasikan kondisi efek
kelistrikan yang dirasakan oleh peralatan tersebut pada saat digunakan. Bagian dari uji efek
kelistrikan antara lain:
Handal: Alat uji harus dapat dioperasikan dalam waktu yang cukup
lama secara terus menerus tanpa mengalami gangguan dan penurunan kemampuan. Apabila
peralatan uji dikendalikan dengan menggunakan sistem kontrol, maka alat uji tersebut harus
mempunyai karakteristik yang baik walaupun dioperasikan dalam waktu yang cukup lama.
Akurat: penujukkan alat uji harus tepat dan mempunyai kesalahan pembacaan yang relatif kecil.
Akurasi peralatan uji mutlak diperlukan untuk pengukuran point to point ( melakukan peralatan
pada titiktitik ukur tertentu) maupun untuk pengukuran terkontrol dan siklus tertentu dengan
slope yang dipersyaratkan (melakukan pengukuran secara kontinyu yang biasanya berupa grafik
dengan karakteristik tertentu). Pembenaran penunjukkan hasil ukur alat uji dapat diketahui
22
Mampu Telusur: Semua peralatan ukur dan uji yan mempengaruhi ketelitian atau keabsahan
pengujian harus dikalibrasi dan/atau dilakukan verifikasi dan keabsahan peralatan harus
didesain dan dilaksanakan sebagai mana mestinya sehingga menjamin pengukuran yang
dilakukan oleh laboratorium kalibrasi yang dapat ditelusuri ke standar nasional. Atau
mengikuti progran uji banding antara laboratorium atau program uji profesiensi yang sesuai.
Standar pembanding pengukuran yang memiliki laboratorium harus dipakai untuk kalibrasi
saja, kecuali jika dapat dibuktikan bahwa standar pembanding pengukuran wajib dikalibrasi
ulang dan dilakukan oleh instansi yang berwewenang.
23
Yefri Chan