Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, karunia dan hidayah Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil dari berbagai sumber yang kami dapatkan
baik itu dari buku, literatur maupun berasal dari internet. Makalah ini membahas tentang
Unsur Boron.
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan
dalam menyusun makalah ini, karena kami masih dalam tahap belajar. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.
Terima kasih.
Penulis
Kelompok 3
Kimia Anorganik 1 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR1
DAFTAR ISI..2
BAB 1 PENDAHULUAN.3
1.1 Latar Belakang..3
1.2 Rumusan Masalah.3
1.3 Tujuan...3
1.4 Manfaat.....4
BAB 2 ISI5
2.1 Boron.5
2.2 Sifat Boron.6
2.3 Pembuatan Unsur Boron.6
2.4 Senyawa- Senyawa Yang Berikatan Dengan Boron.8
2.5 Sumber Unsur Boron10
2.6 Kegunaan Unsur Boron..10
BAB 3 PENUTUP..12
3.1 Kesimpulan.12
3.2 Saran...13
DAFTAR PUSTAKA
Kimia Anorganik 1 2
BAB 1
PENDAHULUAN
Kimia Anorganik 1 3
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu Boron.
b. Untuk mengetahui bagaimana sifat Boron.
c. Untuk mengetahui bagaimana pembuatan Boron.
d. Untuk mengetahui senyawa apa saja yang berikatan dengan Boron.
e. Untuk mengetahui dari mana sumber Boron.
f. Untuk mengetahui apa saja kegunaan Boron.
1.4. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:
a. Dapat mengetahui apa itu Boron.
b. Dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat dari Boron.
c. Dapat mengetahui bagaimana pembuatan Boron.
d. Dapat mengetahui senyawa apa saja yang berikatan dengan Boron.
e. Dapat mengetahui dari mana sumber Boron.
f. Dapat mengetahui apa saja kegunaan Boron.
Kimia Anorganik 1 4
BAB 2
ISI
2.1 Boron
Boron merupakan unsur kimia dengan simbol B dan nomor atom 5. Boron
merupakan unsur yang jarang terdapat dalam kerak bumi, tetapi banyak dijumpai sebagai
deposit dalam senyawa garamnya, borat atau Boraks atau sodium tetraborat
(Na2B4O7.10H2O), kernite, kolemanit. Deposit terbesar Boron terdapat di California.
Boron adalah satu-satunya unsur non logam dan diklasifikasikan sebagai unsur
semilogam.
Anggota pertama Golongan IIIA adalah boron yaitu metaloid sisanya adalah
logam. Boron tidak membentuk senyawa ionik biner dan tidak reaktif terhadap oksigen
dan air. Boron merupakan padatan semilogam dan senyawanya menujukkan sifat bukan
logam, contohnya B2O3 adalah oksidan membentuk asam. Dalam senyawa unsur
golongan IIIA yang memiliki elektron valensi ns2np1, membentuk bilangan oksidasi +3.
Boron berikatan secara kovalen.
Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan
Louis-Jaques Thnard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir
Humphry Davy pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat
(H3BO3). kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu Buraq dan bahasa Persia yaitu
Burah dan akhirnya disebut dengan Borat.
Pada tahun 1909 William Weintraub mampu memproduksi boron dengan
kemurnian 99% dengan mereduksi boron halida dengan hidrogen. Pada tahun 2004
Jiuhua Chen dan Vladimir L. Solozhenko memproduksi bentuk baru boron, tetapi tidak
yakin dengan strukturnya. Tahun 2009, sebuah tim yang dipimpin oleh Artem Oganov
memperlihatkan bentuk baru boron yang terdiri dari dua struktur, B12 icosohedra dan
pasangan B2, disebut dengan gamma boron, hampir sekeras intan dan lebih tahan panas
daripada intan.
Kimia boran (boron hidrida) dimulai dengan riset oleh A. Stock yang dilaporkan
pada periode 1912-1936. Walaupun boron terletak sebelum karbon dalam sistem
periodik, hidrida boron sangat berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron hidrida
khususnya sangat tidak sesuai dengan harapan dan hanya dapat dijelaskan dengan konsep
baru dalam ikatan kimia. Untuk kontribusinya dalam kimia anorganik boron hidrida, W.
N. Lipscomb mendapatkan hadiah Nobel Kimia tahun 1976. Hadiah Nobel lain (1979)
Kimia Anorganik 1 5
dianugerahkan ke H. C. Brown untuk penemuan dan pengembangan reaksi dalam sintesis
yang disebut hidroborasi. Karena berbagai kesukaran sehubungan dengan titik didih
boran yang rendah, dan juga karena aktivitas, toksisitas, dan kesensitifannya pada udara,
Stock mengembangkan metoda eksperimen baru untuk menangani senyawa ini dalam
vakum.
Kimia Anorganik 1 6
sama oleh adanya ikatan hydrogen yang membentuk lapisan-lapisan tak terhingga
sehingga kristalnya sangat rapuh dan mudah pecah. Asam boraks cukup larut dalam air
dan merupakan asam lemah dalam artikonsep asam basa Lewis.(Nofrijal Jhon:2011).
Pada dasarnya ada dua proses untuk memproduksi asam borat secara industri, yaitu :
Proses Asidifikasi
Pada proses ini asam borat dibuat dengan cara mereaksikan granular borak
dengan larutan H2SO4 di dalam reaktor, dengan ketentuan 3 bagian granular borak
(Na2B4O7 .10H2O), 1 bagian asam sulfat (H2SO4) dan 12 bagian air (H2O). Untuk lebih
jelasnya, proses pembuatannya akan diuraikan sebagai berikut: Pertama-tama
memasukkan semua bahan yang diperlukan ke dalam reactor dan ditambahkan 1 bagian
asam sulfat (H2SO4) dengan perbandingan 3 bagian granular borak (Na2B4O7 .10H2O)
dan 12 bagian air (H2O). Temperatur yang digunakan adalah 800C dengan tekanan 1 atm
dan berlangsung selama 1 jam. Kemudian larutan yang keluar dari reaktor dimasukkan ke
dalam evaporator untuk mengurangi kandungan air, sehingga didapatkan sebuah larutan
jenuh. Setelah itu dimasukkan ke dalam kristaliser untuk didinginkan. Kristal asam borat
kemudian disaring untuk memisahkan kristal asam borat dengan larutan sodium sulfat di
dalam centrifuge. Kristal Asam Borat diumpankan ke dalam rotary dryer untuk
mengalami proses pengeringan sehingga didapatkan kristal asam borat. Adapun reaksi
yang terjadi di dalam reaktor adalah sebagai berikut:
Na2B4O7.10H2O + H2SO4 4H3BO3 + Na2SO4 + 5H2O
Proses Ekstraksi Liquid-liquid
Pada proses ini digunakan bahan baku berupa brine yang mengandung sodium
dan potassium borak. Untuk mendapatkan asam borat digunakan proses ekstraksi liquid-
liquid dengan menggunakan pelarut kerosene yang merupakan ekstraktant organic pada
ekstraksi fase ringan yang kaya akan garam-garam alkali dari komplek anionic diol borak.
Sedangkan fase berat banyak mengandung sludge yang merupakan limbah. Kemudian
fase ringan tersebut dimasukkan ke dalam striper dan dikontakkan dengan steam untuk
merecovery,6 pelarut, dalam striper juga ditambahkan larutan asam sulfat.
Hasil atas pada striper adalah pelarut kerosene sedangkan pada bagian bawah adalah
asam borat yang masih mengandung sodium dan potassium sulfat. Sodium dan potassium
sulfat yang masih terlarut dihilangkan dari larutan dengan cara melewatkan kedalam
kolom karbon aktif untuk mendapatkan larutan asam borat, setelah itu larutan asam borat
dimasukkan ke dalam evaporator dan dilanjutkan kristaliser untuk mendapatkan kristal
asam borat.
Kimia Anorganik 1 7
Reaksi Reaksi dari Boron
1.Reaksi dengan O2
4B + 3O2(g) 2B2O3(S)
2.Reaksi dengan Halogen
a. 2B(s) + 3F2(g) 2BF3(g)
b. 2B(s) + 3Cl2(g) 2BCl3(g)
c. 2B(s) + 3Br2(g) 2BBr3(l)
Kimia Anorganik 1 8
6.Bromida
Boron tribromida: BBr3
7.Iodida
Boron triiodida: BI3
8.Oksida
Diboron trioxide: B2O3
9.Sulfida
Diborontrisulphida: B2S3
10.Nitrida
Boron nitrida: BN
Boron nitrida memiliki sifat- sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat
digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa
ini juga memiliki sifat lubrikasi sepertigrafit.
11. Boron Karbida
Boron karbida mempunyai rumus kimia B4C. Pada awalnya boron karbida
ditemukan pada pertengahan abad ke-19 sebagai produk sampingan dari produksi logam
borit. Boron karbida dipelajari secara teliti sejak tahun 1930. Boron karbida merupakan
material yang sulit terbentuk yang memiliki struktur dan aplikasi elektronik yang
menarik.
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh boron karbida antara lain stabil pada
temperatur tinggi, memiliki tingkat kekerasan yang tinggi, berkemampuan tinggi dalam
menyerap neutron pada pusat reaktor nuklir, dan memiliki sifat-sifat termoelektrik yang
sangat baik. Kombinasi dari sifat-sifat tersebut memungkinkan boron karbida digunakan
dalam berbagai aplikasi, termasuk material yang tahan abrasi, persenjataan militer,
moderator neutron pada reaktor nuklir, dan berpotensial diaplikasikan pada pembangkit
daya penerbangan angkasa luar.
Boron karbida memiliki struktur kristal rhombohedral dengan 12 atom icosahedra
yang terikat dengan ikatan-ikatan kovalen dan rantai-rantai yang terdiri dari tiga atom
intericosahedral di sepanjang diagonal utama rhombohedron. Kristal boron karbida
memiliki rentang homogenitas yang lebar mulai dari B10.4C hingga B4.3C. Rentang yang
lebar dari rasio B/C pada boron karbida ini disebabkan oleh replacement atom-atom
boron dengan atom-atom karbon di sepanjang rantai-rantai intericosahedral dan
icosahedral.
Kimia Anorganik 1 9
2.5 Sumber Unsur Boron
Boron banyak terdapat di batu burax. Boron merupakan unsur metaloid dan
banyak ditemukan dalam bijih borax. Boron walaupun tidak berlimpah dialam dalam
keadaan bebas, tetapi cukup dikenal terdapat didalam berbagai mineral seperti boraks
(Na2B4O7.10H2O), kernit (Na2B4O7.4H2O) dan kolemanit (Ca2B6O11.5H2O). mineral-
mineral tersebut dialam terbentuk melalui penguapan sumber mata air panas (geiser) atau
danau panas. Sheng (2000) yang mengatakan ketersediaan Boron dalam tanah
dipengaruhi oleh bahan organik dan ketersedian unsur hara lain. Kadar bahan organik
yang tinggi menyebabkan ketersediaan B rendah dan begitu pula sebaliknya. Unsur
Boron sangat terpengaruh oleh kadar Kalsium yang ada di dalam tanah, jika kadar
Kalsium dalam tanah rendah maka kadar Boron juga rendah, begitu pula sebaliknya.
Jika kadar Posfat tinggi maka kadar Boron menjadi tinggi. Unsur hara Boron
diserap dalam bentuk BO33- Boron dalam tanah berbeda dengan fosfat, jumlah fosfat akan
meningkat seiring dengan peningkatan pH dan sebaliknya Boron akan berkurang
jumlahnya di dalam tanah. Dari analisis posfat pada penelitian sebelumnya, jumlah fosfat
dalam tanah tergolong sedang sedangkan data analisis Boron menunjukan jumlah yang
rendah.
Kimia Anorganik 1 10
Asam borat bersifat racun bagi bakteri dan jamur, sehingga serng digunakan
sebagai antiseptik dan sebagai pengawet kayu dan kulit. Asam borat juga digunakan
sebagai inhibitor jika bahan-bahan yang terbuat dariselulosa terbakar, seperti kertas dan
pakaian. Hampir semua asam borat diproduksi diuah menjadi oksida borat melalui
pemanasan:
Kimia Anorganik 1 11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Boron merupakan unsur kimia dengan simbol B dan nomor atom 5. Boron
merupakan unsur yang jarang terdapat dalam kerak bumi, tetapi banyak dijumpai
sebagai deposit dalam senyawa garamnya, borat atau Boraks atau sodium
tetraborat (Na2B4O7.10H2O), kernite, kolemanit.
Sifat-sifat Boron
A. Sifat umum boron termasuk unsur semi logam, tidak terdapat dalam keadaan
bebas di alam dan bisa membentuk ikatan kovalen.
B. Sifat fisika Boron, yaitu Simbol: B, Phasa: Padat, BeratJenis : 2,34 g/cm3, volume
atom : 4.6 cm3/mol, TitikLeleh : 2349 K (2076C, 3769F), TitikDidih : 4200 K
(3927C, 7101F) KalorPeleburan : 50,2 kJ/mol, kalor Penguapan : 480 kJ/mol,
KapasitasPanas : (25C) 11.087 J/(mol-K), Struktur Kristal : Rombohedral.
C. Sifat kimia Boron, yaitu Elektronegativitas: 2,04 (skalapauling), Radius Kovalen :
82 pm, Avinitaselektron : 26.7 kJ mol-1, Struktur :rhombohedral; B12 icosahedral.
Pembuatan / sintesis dari boron dan reaksi nya:
1. Mereaksikan antara boron trihalida dengan Zn (~900 C) atau hidrogen.
Pada dasarnya ada dua proses untuk memproduksi asam borat secara industri, yaitu :
Proses Asidifikasi dan Proses Ekstraksi Liquid-liquid
Senyawa- Senyawa Yang Berikatan Dengan Boron, yaitu Asam Borat H3BO3, Asam
tetrafluoroborat, HBF4, Halida dari boron, Florida Klorida, Bromida, Iodida, Oksida,
Sulfida, Nitrida, Boron Karbida.
Boron banyak terdapat di batu burax dan bijih borax. Boron walaupun tidak
berlimpah dialam dalam keadaan bebas, tetapi cukup dikenal terdapat didalam
berbagai mineral seperti boraks (Na2B4O7.10H2O), kernit (Na2B4O7.4H2O) dan
kolemanit (Ca2B6O11.5H2O). Sheng (2000) yang mengatakan ketersediaan Boron
dalam tanah dipengaruhi oleh bahan organik dan ketersedian unsur hara lain. Kadar
bahan organik yang tinggi menyebabkan ketersediaan B rendah dan begitu pula
sebaliknya. Unsur Boron sangat terpengaruh oleh kadar Kalsium yang ada di dalam
tanah, jika kadar Kalsium dalam tanah rendah maka kadar Boron juga rendah, begitu
pula sebaliknya. Jika kadar Posfat tinggi maka kadar Boron menjadi tinggi. Unsur
hara Boron diserap dalam bentuk BO33- Boron dalam tanah berbeda dengan fosfat,
jumlah fosfat akan meningkat seiring dengan peningkatan pH dan sebaliknya Boron
Kimia Anorganik 1 12
akan berkurang jumlahnya di dalam tanah. Dari analisis posfat pada penelitian
sebelumnya, jumlah fosfat dalam tanah tergolong sedang sedangkan data analisis
Boron menunjukan jumlah yang rendah.
Kegunaan Unsur Boron
Dalam unsur, Boron digunakan untuk pembuatan filamen penguat plastik. Senyawa
boron digunakan dalam jumlah besar untuk bahan polimer, Boraks banyak
digunakan untuk sabun dan detergen, tetapi banyak produk boraks yang diubah
menjadi asam borat, selanjutnya diubah menjadi oksida borat. Asam borat bersifat
racun bagi bakteri dan jamur, sehingga sering digunakan sebagai antiseptik dan
sebagai pengawet kayu dan kulit. Asam borat juga digunakan sebagai inhibitor jika
bahan-bahan yang terbuat dariselulosa terbakar, seperti kertas dan pakaian. Sejumlah
besar oksida borat digunakan untuk membuat fiberglas dan gelas borat silika. Oksida
borat juga digunakan untuk mengglasir porselen dan keramik, Selain itu kegunaan
senyawa dari boron yaitu: Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai
alat penyala, Borat atau asam borat digunakan sebagai anti septic ringan, Senyawa
boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci, Hidrida dari
boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket, Sebagian besar boron
digunakan untuk membuat kaca dan keramik, Boron karbida digunakan untuk rompi
anti peluru dan tangki baja, Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap
semut, serangga dan kecoa, Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan
digunakan dalam produk tekstil, Isotop boron digunakan sebagai kontrol pada
reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen- instrumen
yang digunakan untuk mendeteksi netron dan Boron hidrida dapat dengan mudah
dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar
roket.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan para pembaca mendapatkan motivasi
untuk dapat memanfaatkan Boron dalam kehidupan sehari-hari ataupun untuk membuka
peluang usaha dan mengkaji lebih lanjut lagi tentang Boron berdasarkan literatur lain
selain dari makalah ini, sehingga apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam makalah
ini dapat didiskusikan bersama karena kami menyadari masih banyak kesalahan yang
dapat kami lakukan.
Kimia Anorganik 1 13