Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

RSUD ALIMUDDIN UMAR


Jalan Teuku Umar No.003 Telp (0728) 21651, 21652 Fax. (0728) 21131 Liwa, 34813
Email. rsuliwa@yahoo.co.id

KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ALIMUDDIN UMAR


KABUPATEN LAMPUNG BARAT
NOMOR: 445/030/III.07/2016

TENTANG
KEBIJAKAN KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
RUMAH SAKIT DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH ALIMUDDIN UMAR
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

DIREKTUR RSUD ALIMUDDIN UMAR KABUPATEN LAMPUNG BARAT,

Menimbang : a. bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan Upaya untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian
bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehaabilitasi;
b. bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan bagi terciptanya cara
kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan karyawan;
c. bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan sebuah kebijakan tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin
Umar Kabupaten Lampung Barat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
4. Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/VIII/2010 tentang Standar K3 Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit;
6. Keputusan Bupati Lampung Barat Nomor B/286/KPTS/III.07/2013 tentang Izin
Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Liwa Kabupaten Lampung Barat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Memberlakukan Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja RSUD Alimuddin Umar
sebagai berikut :
1) Kebijakan K3 dan Keamanan RS
RSUD Alimuddin Umar berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan
kesehatan setiap pasien, karyawan dan pengunjung serta lingkungan Rumah Sakit,
memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang relevan dengan Rumah
Sakit, menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, serta mencegah dan mengantisipasi terjadinya potensi kecelakaan
kerja, kebakaran dan kegawatdaruratan dengan tujuan peningkatan efisiensi dan
produktivitas kerja secara berkesinambungan.
Komitmen tersebut difasilitasi dengan dibentuknya Komite K3RS yang
bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinir, memonitor, dan
mengevaluasi program-program terkait K3 di RSUD Alimuddin Umar serta
mengimplementasikannya melalui pelatihan K3 kepada karyawan.
Komite K3RS berwenang untuk melakukan identifikasi bahaya dan analisa
resiko K3 yang ada di lingkungan RSUD Alimuddin Umar serta memberikan
rekomendasi perbaikan dan/atau improvement agar kondisi kerja dan lingkungan
kerja yang aman dan sehat tercapai.
Setiap karyawan bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan dirinya
sendiri, orang-orang di sekitarnya serta keselamatan lingkungan kerjanya.

2) Kebijakan Pengelolaan Material B3 dan Limbah/Sampah


RSUD Alimuddin Umar berupaya seoptimal mungkin untuk melaksanakan
pengelolaan terhadap material B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) serta
Limbah/Sampah yang berada di lingkungan RS melalui:
a. Melakukan identifikasi dan pendataan terhadap seluruh bahan kimia terutama
yang tergolong B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang dipergunakan di
RSUD Alimuddin Umar serta lokasi penggunaannya;
b. Melakukan review terhadap hasil identifikasi dan pendataan bahan kimia secara
berkala;
c. Memastikan bahwa setiap bahan kimia terutama yang tergolong B3 dilengkapi
dengan simbol dan label sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
d. Memastikan bahwa setiap bahan kimia terutama yang tergolong B3 dilengkapi
dengan MSDS (Material Safety Data Sheet), termasuk jika terdapat
pengadaan/pembelian bahan kimia yang baru;
e. Memastikan pelaksanaan pemantauan/inspeksi terhadap kondisi kemasan pada
saat penerimaan dan penyimpanan untuk setiap bahan kimia terutama yang
tergolong B3;
f. Memastikan bahwa penyimpanan bahan kimia terutama yang tergolong B3
sesuai dengan sifat bahayanya;

g. Memastikan bahwa MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk setiap bahan
kimia terutama yang tergolong B3 tersedia di setiap area yang menggunakan
dan/atau menyimpan bahan tersebut;
h. Memastikan bahwa masing-masing pengguna termasuk penanggung jawab di
area penyimpanan bahan kimia, memahami isi, maksud, tujuan dan kegunaan
dari MSDS untuk setiap bahan;
i. Memastikan bahwa jika terdapat tumpahan bahan kimia terutama yang
tergolong B3 ditangani sesuai standar yang berlaku;
j. Melakukan pemilahan terhadap limbah/sampah yang ada di area RSUD
Alimuddin Umar menjadi: limbah B3, sampah umum non infeksius (organik &
non organik), sampah klinis/infeksius, sampah benda tajam, limbah/sampah
sitotoksik, Limbah Cair;
k. Melakukan pengolahan untuk limbah medis dengan proses insenerasi dan
penyimpanan sementara untuk limbah B3 di TPS Limbah B3;
l. Melakukan pengolahan untuk limbah cair dengan menggunakan IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah);
m. Melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap proses pengolahan limbah
yang dilakukan di RSUD Alimuddin Umar serta melaksanakan evaluasinya.
3) Kebijakan Manajemen Kegawatdaruratan/Kewaspadaan Bencana &
Kebakaran
RSUD Alimuddin Umar berupaya seoptimal mungkin untuk mengelola kondisi
gawat darurat/bencana/kejadian luar biasa serta kebakaran melalui:
a. Melaksanakan identifikasi potensi kedaruratan dan kebakaran;
b. Menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk penanganan kedaruratan dan
kebakaran;
c. Menetapkan tim tanggap darurat termasuk tugas dan tanggung jawabnya serta
kompetensi yang dibutuhkan;
d. Menetapkan rencana/prosedur penanggulangan kedaruratan dan kebakaran yang
meliputi pencegahan, deteksi dini/early warning, penghentian (supresi),
pemadaman, evakuasi, mitigasi, sampai dengan penanganan pasca
bencana/kedaruratan dan kebakaran;
e. Melakukan uji coba/simulasi secara berkala untuk setiap potensi
kedaruratan/bencana dan kebakaran termasuk menguji setiap infrastruktur yang
terkait dengan deteksi dini/early warning dan penghentian (supresi) serta
mendokumentasikan pelaksanaan uji coba/simulasi tersebut;
f. Melaksanakan pelatihan ataupun edukasi secara berkala kepada seluruh staf
RSUD Alimuddin Umar dan penghuninya mengenai kesiapan menghadapi
kedaruratan/bencana dan kebakaran.

4) Kebijakan Manajemen Fasilitas Fisik RS & Peralatan Medis


RSUD Alimuddin Umar berupaya seoptimal mungkin untuk melakukan
pengelolaan terhadap fasilitas fisik rumah sakit dan peralatan medis melalui:
a. Pelaksanaan identifikasi dan pendataan terhadap seluruh fasilitas fisik dan
peralatan medis yang dimiliki oleh RSUD Alimuddin Umar;
b. Pelaksanaan upaya pemeliharaan, pemantauan/inspeksi dan pengukuran
terhadap kondisi setiap fasilitas fisik dan peralatan medis yang dimiliki oleh
RSUD Alimuddin Umar termasuk memastikan status kalibrasi dari setiap
peralatan medis;
c. Pelaksanaan tindakan perbaikan untuk setiap fasilitas fisik dan peralatan medis
yang mengalami kerusakan.
d. Jika terdapat upaya perbaikan maupun proses konstruksi untuk fasilitas fisik RS
yang melibatkan pihak ke-3 (seperti kontraktor), maka harus dipastikan bahwa
setiap pihak ke-3 (kontraktor) yang bekerja di area RSUD Alimuddin Umar
mengetahui dan mengikuti peraturan RS terkait Standart Infektion Control dan
juga K3, menggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan,
menginformasikan kepada penanggung jawab K3 RS jika terdapat material B3
yang digunakan saat bekerja, serta memastikan penyediaan shield (pelindung)
selama proses pekerjaan konstruksi.
5) Kebijakan Manajemen Sistem Utiliti & Sistem Kunci RS
RSUD Alimuddin Umar berkomitmen untuk melakukan pengelolaan
terhadap sistem utiliti dan sistem kunci rumah sakit melalui:
a. Memastikan ketersediaan air minum dan listrik selama 24 jam sehari, 7 hari
seminggu baik melalui sumber reguler maupun sumber alternatif;
b. Melakukan identifikasi area dan pelayanan yang berisiko paling tinggi jika
terjadi kegagalan listrik ataupun kontaminasi air minum;
c. Melakukan uji coba sumber air minum dan listrik alternatif sekurang-kurangnya
setahun sekali atau lebih sering jika dipersyaratkan oleh peraturan perundangan
yang berlaku atau oleh kondisi sumber air dan sumber listrik itu sendiri;
d. Melakukan upaya pemeliharan, pemantauan, pemeriksaan / pengukuran, dan
improvement untuk seluruh sistem kunci di RS, seperti: sistem listrik, sistem
pengolahan limbah, ventilasi, air minum, gas medis, sistem RO, dan sistem
pendukung utiliti lainnya;
e. Melakukan upaya perbaikan dengan segera terhadap sistem kunci jika terjadi
kerusakan.

6) Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok


Sesuai PP nomor 19 tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yang
mencakup Kawasan Tanpa Rokok, RSUD Alimuddin Umar menetapkan kebijakan
bahwa seluruh area RSUD Alimuddin Umar adalah kawasan tanpa rokok.
Pemberlakuan ketentuan ini berlaku untuk di dalam area RSUD Alimuddin Umar,
meliputi halaman parkir, ruang terbuka hijau, fasilitas umum, gedung/instalasi.
Penerapan kebijakan ini dilakukan dengan cara:
a. Penetapan gugus tugas pengawas kawasan tanpa rokok.
b. Pembuatan & pemasangan tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok.
c. Monitoring/inspeksi untuk melihat kesesuaian dari kebijakan ini di lapangan.
7) Kebijakan Recall/Penarikan
Alat RSUD Alimuddin Umar menetapkan bahwa proses Recall/Penarikan Alat
dilakukan jika:
a. terdapat regulasi yang mengatur terhadap ketentuan recall alat;
b. kompetensi pengguna/user dari alat tersebut tidak sesuai;
c. terdapat alat rusak tidak dapat dipergunakan kembali;
d. terdapat penarikan alat dari vendor/suku cadang tidak lagi diproduksi oleh
produsen.
Proses recall/penarikan alat dilakukan dengan cara bagian umum mengajukan
surat permohonan recall kepada Direktur yang selanjutnya ditindaklunjuti oleh
Bagian Umum untuk memberikan instruksi kepada Unit Sarana Prasarana untuk
segera melakukan penarikan alat.
Apabila alat tersebut critical untuk unit yang bersangkutan, maka sebelum
dilakukan penarikan harus diberikan alat penggantinya terlebih dahulu.
KEDUA : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal diterbitkan dan dilakukan evaluasi
setiap tahunnya
KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan, maka akan
dilakukan perubahan dan perbaikan sebaimana mestinya
Ditetapkan di : Liwa
Pada tanggal : 10 Maret 2016

Direktur RSUD Alimuddin Umar


Kabupaten Lampung Barat

dr. WIDYATMOKO KURNIAWAN, Sp.B


NIP. : 19700626 200501 1 007

Anda mungkin juga menyukai