Anda di halaman 1dari 6

Lampiran : Peraturan Direktur

Nomor : /PERDIR/ANNISA//2017
Tanggal :
Tentang : Panduan Pelayanan
Kerohanian di RSKIA Annisa
Payakumbuh.

BAB I
DEFINISI

A. Pengertian
Pelayanan kerohanian merupakan bagian internal dari bentuk pelayanan kesehatan dalam
upaya pemenuhan kebutuhan biologi, psikologi, sosiologi, dan spiritual yang komprehensif
karena pada dasaranya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual.
1. Pelayanan kerohanian di RSKIA Annisa Payakumbuh merupakan kegiatan bimbingan
dan pemulihan rohani kepada pasien dirumah sakit sebagai bentuk upaya kepedulian
kepada mereka yang sedang mendapat ujian dari tuhan.
2. Fungsi pelayanan kerohanian :
a. Fungsi prefentif, berarti bahwa pelayanan kerohanian ini dapat membantu mencegah
timbulnya masalah kesehatan psikis pasien/ keluarga. Misalnya rasa cemas yang
berlebihan.
b. Fungsi pemahanan, berarti bahwa pelayanan kerohanian ini akan meningkatkan
pemahanan pasien/ keluarga agar bisa menerima permasalahan kesehatan yang
dialami dengan lebih ikhlas
c. Fungsi perbaikan, berarti bahwa pelayanan kerohanian ini akan mengatasi berbagai
permasalahan kesehatan yang dihadapi pasien/ keluarga
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, fungsi ini berarti bahwa pelayanan
kerohanian ini dapat membantu pasien dalam memelihara dan mengembangkan
keseluruhan pendapat secara mantap dan terarah dan berkelanjutan sehingga dapat
menerima kondisi sakitnya dengan baik.
Adalah Suatu usaha bimbingan untuk mendampingi dan menemui pasien berobat rawat
jalan maupun rawat inap, agar mampu memahami arti dan makna hidup sesuai dengan
keyakinan dan agama yang dianut masing-masing.
Pelayanan ini sangat berarti sebagai upaya meningkatkan rasa percaya diri kepada Tuhan
sebagai kekuatan yang menentukan kehidupan manusia, sehingga motivasi ini dapat menjadi
pendorong dalam proses penyembuhan.
Pelayanan bimbingan rohani dapat diselenggarakan atas permintaan pasien/ keluarga
pasien dengan menghubungi Bagian Pelayanan Bimbingan Rohani.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Sebagai bentuk kepedulian yang sehat kepada yang sakit.
b. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga agar tetap bersabar dan
berdoa
c. Memberikan bimbingan kepada pasien dalam menghadapi musibah dan ujian
d. Membimbing perasaan pasien agar tetap tenang
e. Mengingatkan pasien agar tetap berbaik sangka kepada Tuhan yang Maha Esa.
f. Memberikan pelayanan rohani kepada pasien
g. Menguatkan psikologi pasien dengan pemberdayaan mental dengan rawatan
rohani.
h. Memberikan image posiitif terhadap RSKIA Annisa Payakumbuh
2. Tujuan khusus
a. Manfaat bagi pasien
Memberikan ketenangan batin dan keteduhan hati kepada pasien dalam menghadapi
penyakitnya
Memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap bersabar dan bertawakal dalam
menghadapi ujian dari tuhan
Menumbuhkan suasana keakraban kepada pasien untuk saling berbagi rasa dan
cerita
BAB II

RUANG LINGKUP
Bimbingan rohani pasien dilakukan oleh manusia dan kepada manusia. Oleh karena dalam
ajaran agama dan kepercayaan dianjurkan pada manusia agar memberikan bimbingan dan
nasehat dengan wajar, dan itu dapat kita lakukan melalui bimbingan rohani (sesuai dengan
agama pasien dan keluarganya) atau bimbingan penyuluhan agama, meliputi 5 agama yaitu :
1. Agama Islam
2. Agama Kristen
3. Agama Katolik
4. Agama Hindu
5. Agama Budha
Karena dengan agama dapat menuntun kita kearah jalan kebenaran sehigga kita akan meraih
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Adapun ruang lingkup bimbingan pelayanan kerohanian adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan spiritual
Bimbingan spiritual adalah bimbingan dengan mengedepankan spiritualitas agama (Islam,
Kristen, katolik, hindu, dan budha) seperti dzikir, doa dan sebagainya. Bimbingan ini
dimaksudkan agar pasien lebih mendekatkan diri kepada tuhan (Allah). Termasuk
didalamnya mengarahkan kepada pasien yang dalam keadaan sakaratul maut untuk
senantiasa mengingat kepada tuhan (Allah) sehingga seandainya meninggal dalam keadaan
(khusnul khotimah) menurut agama islam
2. Bimbingan psikologis
Adalah bimbingan yang ditujukan kepada masalah psikologis pasien seperti untuk
menghilangkan kecemasan, keputusasaan, ketakutan dan masalah psikologis lainnya.
Bimbingan ini tentunya menggunakan pendekatan-pendekatan psikologis
3. Bimbingan ibadah sakit
Adalah bimbingan yang menjelaskan kepada pasien tentang tatacara ibadah orang sakit
sesuai agama dan kepercayaan, mulai dari bersuci sampai ibadahnya.
4. Waktu layanan bimbingan rohani pasien
Pada dasarnya bimbingan rohani pasien bisa dilakukan kapan saja, disaat pasien
memerlukan.
Untuk pelayanan bimbingan rohani selain agama islam, Kristen, dan hindu maka perawat
ruangan akan berkoordinasi dengan pasien/ keluarga untuk mendapat informasi kemana
rohaniawan yng bisa dihubungi. Ruang lingkup operasional kegiatan ini adalah rumah sakit
dan masyarakat
Rohaniawan sebagai orang yang diminta dalam kegiatan pembimbingan dan
pendampingan mental spiritual pasien dalam pemenuhan haknya sebagai pasien
Mengingatkan kepada semua pelaku upaya kesehatan khususnya di rumah sakit (semua
karyawan rumah sakit) bahwa kehadiran kita di RS juga untuk memberikan kekuatan
spiritual kepada pasien
Berlaku untuk seluruh pasien yang menggunakan pelayanan di RSKIA Annisa
Payakumbuh agar pasien merasa lebih kuat, ikhlas dan yakit akan pertolongan dari tuhan.
BAB III
TATALAKSANA
Tatalaksana pelayanan kerohanian bagi pasien di RSKIA Annisa Payakumbuh sama seperti
yang tertulis dalam Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang pelayanan kerohanian sebagai
berikut :
1. Pasien/ keluarga melapor ke perawat ruangan jika ingin mendapatkan pelayanan kerohanian
dengan mengisi form permintaan pelayanan kerohanian.
2. Perawat ruangan menyerahkan form tersebut ke bagian GA
3. Bagian GA menghubungi rohaniawan yang dimaksud
4. Rohaniawan menemui pasien dengan diantar oleh perawat ruangan
5. Pelayanan kerohanian ini tidak dipungut biaya. Akan tetapi jika pasien ingin memberikan
biaya secara sukarela dipersilahkan kepada rohaniawan tersebut.
6. Setelah selesai melakukan pelayanan kerohanian, rohaniawan mendapatkan biaya pengganti
transport dari manajemen RSKIA Annisa Payakumbuh.

BAB IV
DOKUMENTASI
1. Permintaan pelayanan kerohanian dari pasien/ keluarga di dokumentasikan dalam form
permintaan pelayanan rohani. Form terintegrasi kemudian diserahkan ke perawat ruangan
2. Bukti bahwa permintaan pelayanan kerohanian sudah dilaksanakan ditulis di form
pelaksanaan pelayanan kerohanian dan form terintegrasi
3. Semua form tersebut disimpan di rekam medis pasien
4. Adanya pamphlet doa-doa saat sakit untuk berbagai agama yang dibagikan ke pasien/
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai