Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
CARA-CARA PENELITIAN
A. Definisi penelitian
Ada beberapa definisi penelitian yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :
1. Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu
proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena (Kerlinger, 1989:
17-18).
2. Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa
fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau
fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu
pertanyaan atau masalah (Indriantoro dan Supomo, 1999: 16).
3. Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan yang bermanfaat untuk menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Indriantoro dan Supomo, 1999:
16).
B. Persyaratan Penelitian
1. Penelitian diharapkan pada suatu kebutuhan atau tantangan. Ingat John Dewey
dalam reflective thinking menyebutkan the felt need.
2. Merumuskan masalah, sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan
dan alternatif cara untuk pemecahan masalah.
3. Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak mengadakan tindakan menentukan
alternatif pemecahan yang dipilih.
4. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis (collection of data as evidence).
5. Mengambil kesimpulan berdasarkan pengolahan data dan kembalikan kepada
hipotesis yang sudah dirumuskan.
6. Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari kesimpulan tersebut
serta implikasinya di masa yang akan datang. Menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA,
ini disebut refleks dan bertujuan untuk menilai pemecahan-pemecahan baru dari segi
kebutuhankebutuhan mendatang.
C. Prosedur Penelitian
Sejak mahasiswa berada di tingkat 1 sebenarnya baik saja dilatih untuk mengadakan
penelitian, mulai dengan tingkat penelitian yang paling sederhana. Dengan bimbingan Dosen,
beberapa mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan penelitian. Misalnya saja mulai dari tugas
mengumpulkan data (membagi dan mengumpulkan kuesioner) atau mengolah data (tabulasi
dan menghitung). Pada tahap berikutnya, para mahasiswa dapat dibimbing menyusun rencana
penelitian sampai dengan penyusunan laporan.
Dilihat dari kedalaman maupun luasnya penelitian, maka terdapatlah berturut-turut bentuk-
bentuk laporan penelitian berupa makalah atau papper hasil pembahasan buku-buku, skripsi,
thesis dan disertasi.
Setelah dibicarakan tentang persyaratan penelitian, maka berikut ini akan disampaikan
prosedur atau langkah-langkah penelitian.
Sebenarnya masih dapat disebutkan langkah-langkah penelitian yang lain yang
menitikberatkan pada kegiatan administrative, yaitu ;
1. Pembuatan rancangan penelitian.
Berbagai pengertian rancangan penelitian dikemukan oleh beberapa ahli tetapi jarang
yang bisa menjelaskan secara luas aspek-aspek penting di dalamnya. Dua dari
berbagai pengetian tersebut adalah sebagai berikut:
Rancangan penelitian merupakan rencana atau cetak biru (blue print) untuk
pengumpulan, pengukuran, dan analisis data.
Rancangan tersebut pilihan-pilihan: Apakah rancangan meliputi eksperimen,
wawancara, observasi, analisis berkas, simulasi, atau kombinasinya; Apakah metode
pengumpulan data dan situasi penelitian sangat terstruktur ?; Apakah pengkajian
intensif terhadap contoh (sample) penelitian kecil relatif lebih efektif dibandingkan
pengkajian yang kurang intensif tetapi untuk contoh yang besar?; Apakah analisis
utamanya bersifat kuantitaif atau kualitatif Bernard S. Philip (Enory dan Cooper,
1992)
Rancangan penelitian adalah rencana (plan) dan struktur (structure) investigasi untuk
mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian.
Rencana tersebut merupakan skema atau program penelitian menyeluruh yang
mencakup rencana apa saja yang akan dikerjakan seorang peneliti mulai dari
penyusunan hipotesis dan implikasi operasional sampai analisis data akhir. Struktur
adalah kerangka kerja, organisasi, konfigurasi, dari hubungan berbagai variabel
kajian. Rancangan penelitian mencerminkan struktur masalah penelitian dan rencana
investigasi yang digunakan untuk memperoleh fakta empiris yang berkaitan dengan
masalah tersebut Kerlinger (Emory dan Cooper, 1992).
Kedua definisis tersebut berbeda dalam perinciannya tetapi keduanya memberikan esensi
yang sama mengenai rancangan penelitian yang baik, yaitu
a). Rancangan adalah rencana untuk memilih sumber dan tipe informasi yang relevan dengan
pertanyan penelitian.
b). Rancangan merupakan kerangka kerja yang memperinci hubungan diantara
variabelvariabel kajian.
c). Rancangan merupakan cetak biru yang menjelaskan semua prosedur mulai hipotesis
sampai analisis data.
Rancangan penelitian tersebut dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyan seperti teknik
apa yang digunakan untuk mengumpulkan data? Teknik pengambilan sampel apa yang
digunakan ? Bagaimana waktu dan biaya menjadi pertimbangan pemilihan teknik tersebut?
2. Pelaksanaan penelitian.
Melakukan kegiatan penelitian itu sendiri. Jika penelitian lapangan, maka aktivitas yang
dilakukan ialah mengumpulkan data lapangan. Di dalam proses pengumpulan data lapangan
itu, sejumlah hal harus dijalani, seperti masalah apa saja yang harus ditanyakan kepada siapa
saja (informan), dimana dan kapan serta bagaimana melakukan wawancara. Ketika
wawancara itu berlangsung, dalam suasana seperti apa sehingga informasi yang diberikan
dapat terandalkan kebenarannya. Bagaimana pula mencatatatnya, dan sebagainya.
Tahap-tahap dalam proses penelitian itu teratur secara sistematis. Kita tidak boleh langsung
melakukan tahap tertentu sebelum melewati tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat
bagi tahap tersebut. Penelitian selalu dikendalikan oleh hipotesis-hipotesis sebagai jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian. Langkah-langkah penelitian yang diajukan dalam buku
menurut Suharsimi Arikunto (2006: 21-26) yaitu :
1. Memilih masalah
Masalah penelitian adalah segala sesuatu yang bertentangan atau berbeda antara keinginan
dengan kenyataan yang dihadapai (problem is any discrepancy between an actual state of
affairs and some ideal state). Dalam batasan yang sederhana, masalah bisa diartikan sebagai
berikut :
a) Sesuatu yang belum diketahui (karena sifat kebaruannya) dan menimbulkan rasa ingin
tahu.
b) Segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya.
c) Segala sesuatu yang dipertanyakan.
d) Segala bentuk hambatan, rintangan, atau kesulitan yang muncul pada sesuatu bidang
yang perlu dihindari atau disingkirkan.
Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki masalah. Hanya
bedanya, ada masalah yang seketika diatasi, tetapi ada pula yang memerlukan penelitian. Aka
tetapi ada masalah penelitian yang juga tidak dapat dipecahkan melalui penelitian karena
berbagai sebab, antara lain karena tidak tersedia datanya.
Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama bagi orang-orang yang
belum banyak berpengalaman meneliti. Untuk ini diperlukan kepekaan dari calon peneliti.
Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah-masalah ini akan timbul dalam bentuk
keinginan untuk segera dilaksanakan pemenuhannya.
2. Studi Pendahuluan
Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum mengadakan
penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahuluan, yaitu menjajaki
kemungkinan diteruskannya pekerjaan penelitian. Prof.Dr.Winarno Surachmad[2],
menyeutkan sebagai studi eksploratori. Studi pendahuluan dimaksudkan untuk mencari
informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalah menjadi lebih jelas kedudukannya.
3. Merumuskan Masalah
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan atau studi
eksploritas, maka masalahnya yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat
dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalah sehingga jelas dari
mana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan menggunakan apa.
Rumusan masalah yang merupakan pertanyaan-pertanyaan mengenai obyek empiris yang
jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
4. Merumuskan Anggapan Dasar
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan
berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam
pelaksanaan penelitian.
Jika anggapan dasar merupakan pikiran yang memungkinkan kita mengadakan penelitian
tentang permasalahan, maka hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh
peneliti tetapi harus dibuktikan atau dites atau diuji kebenarannya.
5. Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi harus
dibuktikan atau dites atau diuji kebenarannya.
Hipotesis bisa disusun bertolak pada pengalaman, pengamatan, dan dugaan atau dari hasil
penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, maupun dari teori-teori yang sudah
terbentuk. Penyusunan hipotesis, diharapkan bisa memberikan arah tujuan yang tegas bagi
penelitian yaitu berupa arah pemilihan informasi atau fakta-fakta yang relevan yang perlu
dikumpulkan. Dengan kata lain, bisa menghindarkan dari pengumpulan data yang tak ada
hubungannya dengan masalah penelitian.
6. Memilih Pendekatan
Yang dimaksud dengan pendekatan disini adalah metode atau cara mengadakan penelitian
seperti halnya eksperimen atau non eksperimen. Tetapi disamping itu juga menunjukan jenis
atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif, deskriptif
atau histories. Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya, misalnya populasi atau
kasus.
7. Menentukan Variabel dan Sumber Data
Langkah ini menjawab pertanyaan yaitu apa yang akan diteliti dan darimana data diperoleh.
Kedua langkah ini dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Begitu peneliti menyebutkan
satu macam apa yang akan diteliti, seyogianya langsung menentukan dari mana data untuk
variabel tersebut akan diperoleh.
8. Menentukan data menyusun instrumen
Setelah peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti dan dari mana data bisa
diperoleh, maka langkah yang segera diambil adalah menentukan dengan apa data akan
dikumpulkan. Instrumen ini sangat tergantung dari jenis data dan dari mana diperoleh.
9. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah pekerjaan yang sukar, karena apabila diperoleh data yang salah,
tentu saja kesimpulannya pun salah pula, dan hasil penelitiannya menjadi palsu.
10. Analisis Data
Tugas menganalisis data tidak seberat mengumpulkan data, baik tenaga baik tenaga maupun
pertanggungjawaban. Akan tetapi menganalisis data pertumbuhan ketekunan dan pengertian
terhadap jenis data, jenis data akan menuntut teknik analisis data.
11. Menarik Kesimpulan
Langkah ini sebenarnya sudah merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian.
Pekerjaan meneliti telah selesai, dan peneliti tinggal mengambil konklusi dari hasil
pengolahan data dicocokan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sesuaikan data yang
dikumpulkan dengan hipotesis atau dugaan peneliti sebelumnya.
12. Menyusun Laporan
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis serta prosedurnya pun diketahui
orang lain pula sehingga dapat mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.
Tahap-tahap dalam Proses Penelitian
D. Jenis-jenis penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Dari beberapa pengertian penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya maka
dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tersebut mempunyai beberapa tujuan di
antaranya:
a) Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan.
b) Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
c) Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah ada.
d) Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk menemukan suatu teori yang baru.