Anda di halaman 1dari 6

Ciri-ciri Air Minum Yang Bersih dan Sehat

2 years ago admin

Setiap orang pastinya membutuhkan air minum, karena tubuh kita terdiri dari 70% cairan
yang mana kebutuhan akan cairan pun sangatlah tinggi. Setiap harinya, tubuh manusia itu
membutuhkan 5-8 gelas air.

Manfaat Air minum sehat bagi tubuh sangatlah banyak, air dapat digunakan untuk
mengobati berbagai penyakit dan menghindari tubuh dari dehidrasi.

Dengan manfaatnya yang begitu besar, kebutuhan akan air pun semakin besar. Namun, kita
sebagai manusia yang membutuhkan air tidak boleh sembarangan meminum air karena tidak
semua air bersih dan sehat.

Air yang bersih serta sehat memiliki ciri-ciri khusus, apa saja ciri-cirinya? simak informasi
selengkapnya berikut ini.

1. Syarat Fisik

Untuk melihat apakah air yang akan kita minum bersih dan sehat, pertama-tama lihat bentuk
fisiknya. Bentuk fisik pada air yang sehat dan bersih meliputi beberapa hal, yang pertama
adalah warna.

Untuk air yang bersih dan siap diminum harus bening, tidak keruh dan tidak memiliki warna
apapun kecuali putih bersih layaknya air pada umumnya.

Selain dari warna, bau atau aroma juga menjadi faktor penentu apakah air yang akan kita
minum bersih dan sehat. Air yang layak minum seharusnya tidak berbau, karena bau bisa
ditimbulkan oleh adanya pembusukan zat organik seperti bakteri dan kemungkinan
merupakan akibat tak langsung dari pencemaran lingkungan.
Disamping itu, rasa air minum yang bersih dan sehat memiliki rasa tawar khas air dan tidak
berasa. Adanya rasa lain pada air, menandakan adanya kandungan lain dalam air, jika getir di
lidah kemungkinan mengandung zat yang tidak baik bagi kesehatan.

2. Syarat Kimia

Ciri air bersih dan sehat selanjutnya adalah syarat kimia dimana hal ini mencakup air tidak
mengandung racun misalnya tidak mengandung zat Pb atau timah. Oleh karena itu, untuk
menghindari air tercemar bahan kimia dan sebagainya yang dapat membahayakan kesehatan,
dianjurkan untuk tidak menggunakan pipa berbahan timah. Air yang layak minum juga harus
memenuhi standar yaitu mengandung 6,5-9,2, serta cukup yodium.

3. Syarat Bakteriologis

Syarat yang terakhir adalah berhubungan dengan kandungan mikroorganisme atau jasa renik
di dalam air minum. Dalam 1cc air minum jumlah kuman harus kurang dari 100 kuman dan
tidak boleh mengandung bakteri E.Coli yaitu bakteri yang menyebabkan gangguan
pencernaan dan juga bakteri pathogen.

Itulah beberapa ciri-ciri dari air minum yang bersih dan sehat. Untuk Anda yang ingin selalu
sehat, minumlah air dari embun alami dalam kemasan botol yang kini sudah tersedia di
manapun seperti Purence yang 100% air embun sehat untuk Anda.
Air adalah salah satu kebutuhan hidup yang tak bisa digantikan. Coba bayangkan hidup Anda
satu hari saja tanpa air. Mustahil, bukan? Maka mungkin tak pernah terpikirkan oleh Anda
bahwa di luar sana, ada orang-orang yang justru menghindari air. Ini karena orang-orang
tersebut menderita alergi air.

Alergi air merupakan sebuah kondisi sangat langka yang bisa terjadi pada siapa saja, terutama
wanita. Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 30 sampai 40 orang di dunia yang mengidap
kondisi ini.

Alergi ini akan kumat kalau kulit pengidapnya berkeringat, kehujanan, bersentuhan dengan
air waktu mandi, atau ketika pengidapnya sedang menangis. Namun, ada juga yang alerginya
akan kumat ketika minum air dalam jumlah yang cukup banyak. Pada kasus-kasus yang
dilaporkan, pengidapnya baru akan mengalami berbagai gejala alergi air setelah melewati
masa puber. Sebelumnya, mereka tak menunjukkan reaksi apa pun terhadap air. Penasaran
seperti apa hidup yang harus dijalani pengidap alergi air? Simak informasi lengkap berikut
ini.

BACA JUGA: 8 Jenis Alergi Aneh Yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Bagaimana bisa seseorang alergi air?

Dalam dunia medis, alergi air dikenal dengan istilah aquagenic urticaria. Para ahli dan
spesialis kulit sendiri masih berusaha mempelajari kondisi ini lebih lanjut. Pasalnya, hingga
saat ini belum ditemukan apa penyebab alergi air. Karena kasus alergi terhadap air sangat
langka di seluruh dunia, dokter dan ilmuwan percaya bahwa kondisi ini tidak diturunkan
melalui gen dalam keluarga.

Alergi sendiri dibagi menjadi banyak jenis. Alergi air masuk dalam kategori dermatitis
kontak. Dermatitis kontak adalah reaksi pada kulit seperti ruam, gatal, dan perih. Reaksi ini
terjadi ketika ada kontak atau sentuhan antara tubuh dengan zat tertentu. Zat yang
menimbulkan reaksi ini disebut sebagai alergen.

Air akan menimbulkan reaksi ketika bersentuhan dengan partikel atau zat yang berbeda-beda
pada kulit pengidapnya. Pada seorang pengidap alergi ini, air akan menimbulkan reaksi
ketika bersentuhan dengan sebum atau minyak alami yang dihasilkan oleh tubuh. Sementara
pada orang lain zat yang menimbulkan reaksi dengan air adalah sel kulit mati.

BACA JUGA: 8 Mitos Tentang Alergi yang Masih Dipertanyakan

Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi ketika air bertemu dengan minyak atau sel kulit mati.
Hal ini disebabkan oleh racun yang dihasilkan alergen tersebut. Sayangnya, belum ada
penjelasan medis mengapa reaksi antara air dengan partikel atau zat alami tubuh bisa
menghasilkan racun.

Gejala alergi air

Jika Anda mengidap alergi air, gejala yang tampak paling jelas adalah munculnya ruam atau
bentol pada kulit yang kena air. Kulit juga akan terasa panas, perih, dan gatal. Jika sudah
parah, kulit akan tampak kemerahan seperti melepuh. Gejala ini biasanya berlangsung selama
setengah jam hinga satu jam setelah Anda mengeringkan diri.

Pada kebanyakan kasus, alergi air hanya akan muncul kalau Anda terpapar air dalam waktu
yang cukup lama dan airnya cukup banyak. Jika hanya beberapa menit saja dan airnya tak
terlalu banyak, kulit tidak akan bereaksi.

Alergi air juga bisa muncul ketika Anda minum. Meski sangat jarang terjadi, ada orang yang
akan merasa tenggorokannya perih, gatal, dan seperti terbakar kalau minum air putih banyak-
banyak. Namun, ketika minum minuman bersoda, teh, atau jus buah, alerginya tidak akan
separah itu atau tidak terjadi sama sekali.

Yang bisa dilakukan pengidap alergi air

Para ahli masih mengembangkan berbagai obat dan perawatan untuk menyembuhkan kondisi
ini sepenuhnya. Sementara itu, pengidap alergi air biasanya diberikan obat alergi dengan
dosis tinggi yang harus diminum setiap hari. Obat antihistamin tersebut berfungsi untuk
mengendalikan dan meredakan gejala-gejala yang muncul.

BACA JUGA: Anda Punya Alergi? Imunoterapi Bisa Menyembuhkannya

Orang yang alergi air biasanya hanya akan mandi beberapa kali dalam seminggu. Saat mandi
pun harus dengan air dingin dan tidak boleh lebih dari 5 menit. Untuk cuci muka dan cuci
tangan, biasanya mereka hanya menggunakan tisu basah atau hand sanitizer. Orang yang
alergi air juga tidak disarankan untuk memanjangkan rambut. Pasalnya, kalau rambut lembap,
berkeringat, atau basah, kulit kepala akan langsung gatal-gatal dan perih.

BACA JUGA: 5 Cara Sehat Merawat Rambut untuk Pria Berambut Panjang

Karena keringat juga bisa menimbulkan reaksi alergi, batasi waktu berolahraga dan
beraktivitas fisik supaya tidak terlalu berkeringat. Beberapa pilihan olahraga yang cukup
aman adalah tai chi dan yoga. Setelah berolahraga juga sebaiknya Anda langsung
mengeringkan diri dan ganti baju.

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah serangan kecemasan atau depresi. Saat kumat di
tempat umum, alergi air juga bisa membuat pengidapnya tidak percaya diri. Sebaiknya
konsultasikan dengan psikolog atau psikiater jika Anda mengalami komplikasi tersebut.
PEMBUATAN CHLORINE DIFFUSER
PENGOLAHAN AIR MENJADI AIR
BERSIH
LATAR BELAKANG

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari
manusia selalu memerlukan air terutama untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan
sebagainya. Air yang digunakan untuk kebutuhan pokok haruslah memenuhi persyaratan
kuantitas dan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas secara fisik, kimia, maupun
bakteriologis.

Redahnya kualitas air saat ini memaksa kita agar dapat melakukan pengolahan air sehingga
dapat melakukan pengolahan air dengan tujuan membunuh kuman atau bakteri oathogen
yang ada di dalam air. Bahan-bahan desinfektan antara lain chlor, iodiom, ozon atau sinar
ultraviolet. Metode chlorin difuser telah digunakan petugas Puskesmas dalam mencegah
maupun menanggulangi pencemaran bakteri dengan diindikator E. Coli baik Coli Tinja atau
Coliform. Penyakit yang disebabkan berupa gangguan saluran pencernaan terutama diare.
Metode Chorin difuser mengurangi cemaran akibat bakteri Coli dengan jumlah cukup tinggi
dan terjadi proses pemulihan air dari cemaran bakteri Coli.

Chlorin ini bersifat oksidator sehingga jika dalam proses desinfeksi masih terdapat koloidal
yang belum tersaring, maka secara reaksi reduksi dan oksidasi chlorin akan memberi
sebagian oksigennya kepada koloidal tersebut sedingga dalam bentuk OH akan membasakana
air menjadi lebih besar dan kaitannya dalam proses penetralannya sulit dan juga
menimbulkan bau. Bahan kimia yang paling banyak digunakan untuk mendesinfeksi air
adalah chlor dan senyawa chlor yang disebut chlorinasi. Chlorinasi di Indonesia biasanya
menggunakan kaporit (Ca(OCI)), karena murah, mudah didapat dan mudah penanganannya.
Untuk memudahkan daam membubuhkan kaporit ke dalam air, maka dibuatlah suatu alat
pembubuhan kaporit yang disebut chlorine difuser.

TUJUAN

1. Untuk salah satu alternatif cara megendalikan atau membebaskan air dari pencemaran
bakteri patogen.
2. Untuk salah satu alat sederhana yang dapat digunakan untuk pemberian baha desinfektan
dalam air sebagailangkah pencegahan atau pengendalian penyakit diare.

ALAT DAN BAHAN

ALAT:

1. Gergaji
2. Paku reng bambu/jeruji sepeda
3. Tang
4. Korek api dan lilin
5. Gelas
6. Penggaris/meteran

BAHAN-BAHAN:

1. Pipa PVC 2, panjang 50cm


2. Pipa PVC 1, panjang 35cm
3. Dop PVC 2 dan 1 masing-masing 2 uah
4. Pasir kasar yang bersi dan kering 6 gelas
5. Tali plastik dab lem pipa
6. Kaporit gelas

CARA PEMBUATAN

Luangi pipa PVC yang besar dan yang kecil masing-masing sebanyak 5 buah lubang dengan
menggunakan paku reng bambu atau jeruji sepeda yang sedah dipanaskan di atas api.
Pemberian lubang ini merata dari atas ke bawah pada seluruh sisa pipa. Lubangi pula semua
dop PVC masing-masing 1 lubang.
Siapkan tali plastik panjang 30cm, buatlah lubang pada jarak 5 cm pada kedua sisi pipa yang
besar. Selanjutnya masukkan ujung tali plastik utuk dibuat simpul mati dan tutup pula
dengan dop.
Buatlah campuran 2 gelas pasir dan gelas kaporit. Masukkan campuran ini pada pipa yang
kecil dan tutup dengan dop pada kedua sisinya.
Isi pipa besar dengan pasir kasar sebanyak 4 gelas. Masukkan pipa kecil berisi campuran
pasir dan kaporit ke dalam pipa besar.
Isilah kembali pipa yang besar dengan pasir hingga penuh sambil diketok-ketok agar terjadi
pemampatan.
Tutuplah ujung pipa yang lain dengan dop PVC dan alat siap untuk digunakan.

UJI FUNGSI ALAT

1. Chlorine diffuser diharapkan dirangkai dengan kuat dan benar.


2. Dihitung rata-rata sisa chlor dengan variasi waktu kontak dengan pengujian. Kemudian
pengujian minimal diulang 2x
3. Setelah selesai pengujian, chlorine diffuser dapat digunakan langsung ke lapangan.

CARA PENGGUNAAN CHLORINE DIFFUSER

1. Siapkan tali plastik yang cukup kuat dan panjang disesuaikan dengan ke dalam sumur.
2. Ikat kuat-kuat tali yang terdapatpada ujung chlorine dengan tali yang telah disiapkan.
3. Turunkan chlorine diffuser ke dalam air sumur hingga terendam dalam air sedalam lebih
kurang 1 meter dari permukaan air.
4. Tambatkan tali pada bibir sumur dengan seksama untuk mencegah chlorine diffuser lepas
dan tenggelamkan ke dalam dasar sumur.

Anda mungkin juga menyukai