bagian penting dalam mencapai titik kompetensi dasar dengan apa yang bisa menjadi target bagi
guru pada kegiatan belajar mengajarnya, maka diperlukan indikator pencapaian kompetensi,
dalam merumuskan indikator tentunya ada kaidah-kaidah yang harus di cermati, berikut kami
sedikit berbai info perumusan indikator pada k13 terbaru ini.
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran,
(Mulyasa, 2007:139).
Artikel Terkait: RPP dan Silabus Kelas 4 Semester Genap Kurikulum 2013 Revisi Terbaru
Seorang guru tentu sudah terbiasa melakukan ulangan kepada anak didik. Fungsi dari tes
tersebut bisa macam-macam. diantaranya adalah untuk mengetahui kelemahan, untuk mengukur,
untuk memperbaiki dll. Penilaian hasil belajar dilakukan secara terpadu sebagaimana dijelaskan
di Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, bahwa maksud
terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran. Secara garis besar, Fungsi Penilaian hasil belajar, diantaranya
adalah:
1. Alat untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan fungsi ini maka penilaian
harus mengacu pada rumusan tujuan pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi mata
pelajaran
2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan antara lain :
dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran
yang digunakan guru, media pembelajaran.
3. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam
laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan pelajar siswa dalam berbagai bidang
studi atau mata pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Beberapa tes yang harus dilakukan seorang guru antara lain:
1. Ulangan harian: Ulangan ini dilakukan minimal setelah 1 KD selesai
2. UTS : Ulangan ini dilakukan setelah melaksanakan pembelajaran setengah dari jumlah KD yang
ada. Misal Pkn ada 4 KD maka UTS bisa dilakukan setelah 2 KD. Atau setelah 8-9 minggu
pembelajaran
3. Ulangan Akhir semester: Ulangan yang dilakukan setelah pembelajaran 1 semester selesai. Jika
terdapat banyak indikator, maka ulangan ini tidak harus mengambil semua indikator yang ada
akan tetapi boleh diambil dari indikator yang dianggap penting.
Dalam melakukan penilaian hasil belajar, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu
:
1. Jenis institusi
2. Program/Jurusan
3. Bidang studi/matapelajaran
4. Tahun Pelajaran
5. Kurikulum yang diacu/dipergunakan
6. Jumlah soal
7. Bentuk soal
Sedangkan Prinsip pembuatan soal yaitu: Substansi, Konstruksi dan bahasa. sebuah soal
kadang dinyatakan sulit karena bahasa soal yang kurang bisa dipahami oleh pembaca soal.
Kisi-kisi soal yang baik adalah kisi-kisi yang bisa juga dipakai oleh orang lain. Artinya
jika pembuat kisi-kisi dengan pembuat soal adalah orang yang berbeda maka pembuat soal bisa
membuat soal sesuai dengan harapan si pembuat kisi-kisi soal.
Apa saja yang harus kita siapkan untuk membuat kisi-kisi soal(untuk mempermudah kita
dalam membuat kisi-kisi):
1. Silabus
2. KKO=Kata Kerja Operasional
3. Materi Pelajaran yang akan diujikan
Penulisan soal bentuk uraian membutuhkan kaidah-kaidah. Kaidah-kaidah yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan soal meliputi:
Pilihan ganda yang baik mempunyai beberapa bagian. Nana Sudjana (2009) berpendapat
bahwa soal pilihan ganda terdiri dari :
1. Stem merupakan pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan
2. Option merupakan sejumlah pilihan atau alternative jawaban
3. Kunci merupakan jawaban yang benar atau yang paling tepat
4. Distraktor merupakan jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban
Kelompok Matriks
1. Kompetensi Dasar
Salah satu unsur penting dalam komponen matriks adalah indikator. Indikator adalah
rumusan pernyataan sebagai bentuk ukuran spesifik yang menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO). Dalam praktiknya, penggunaan kata
kerja operasional untuk setiap indikator harus disesuaikan dengan domain dan jenjang
kemampuan yang diukur. Berikut contoh rumusan kata kerja operasional.
1. Domain Kognitif :
a. Pengetahuan/ingatan : mendefinisikan, memberikan, mengidentifikasi, memberi nama,
menyusun daftar, mencocokkan, menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan kembali,
memilih, menyatakan, dan sebagainya.
b. Pemahaman : mengubah, mempertahankan, membedakan, memprakirakan, menjelaskan,
menyatakan secara luas, menyimpulkan, memberi contoh, melukiskan kata-kata sendiri,
meramalkan, menuliskan kembali, meningkatkan, dan sebagainya.
c. Penerapan : menghitung, mendemonstrasikan, mengungkapkan, mengerjakan dengan teliti,
menjalankan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, menggunakan, dan sebagainya.
d. Analisa : mengurai, membuat diagram, memisah-misahkan, menggambarkan kesimpulan,
membuat garis besar, menghubungkan, merinci, dan sebagainya.5) Sintesa : menggolongkan,
menggabungkan, menghimpun, menciptakan, merencanakan, menjelaskan, membangkitkan,
mengorganisir, merevisi, menyimpulkan, menceritakan, dan sebagainya.
e. Evaluasi : menilai, membandingkan, mempertentangkan, mengeritik, membeda-bedakan,
mempertimbangkan kebenaran, menyokong, dan sebagainya.
2. Domain Afektif :
a. Kemauan menerima : bertanya, memilih, menggambarkan, mengikuti, memberi, berpegang
teguh, menjawab, menggunakan, dan sebagainya.
b. Kemauan menanggapi : menjawab, membantu, memperbincangkan, memberi nama,
menunjukkan, mempraktikkan, mengemukakan, membaca, melaporkan, menuliskan,
memberitahu, dan sebagainya.
c. Berkeyakinan : melengkapi, menggambarkan, membeda-bedakan, mengusulkan, bekerjasama,
mencoba, dan sebagainya.
d. Ketekunan, ketelitian : merevisi, melaksanakan, memeriksa kebenaran, melayani, dan
sebagainya.
3. Domain psikomotor :
Menirukan, menggunakan, artikulasi (mengucapkan dengan nyata, menyatukan dengan
menyambung), mewujudkan, membina, menukar, membersihkan, menyusun, menghubungkan,
melatih, mengikuti, membuat bagan, melokalisir, mengikat, mencampur, mengasah/menajamkan,
mengaduk, mengerjakan dengan teliti, memulai, memanaskan, mengidentifikasi, dan sebagainya.
INDIKATOR SOAL
Indikator soal berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat
soal. Indikator dikembangkan sesuai dg karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dg kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
Syarat-syarat indikator yang baik adalah :
1. Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur.
2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur.
3. Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih.
4. Dapat dibuatkan soalnya.
Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang
diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus
mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indikator yang dirumuskan
harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan
aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik disajikan dalam tabel 2, 3, dan 4.
Bentuk
No. Kelebihan Kekurangan
Tes
CATATAN PENTING!
- Indikator soal dikembangkan dari IPK (indikator pencapaian kompetensi) (IPK bisa lihat di
silabus)
- Satu indikator pencapaian kompetensi tidak harus menjadi 1 indikator soal. Artinya bisa
dikembangkan menjadi beberapa indikator soal.
- Satu indikator soal tidak harus menjadi 1 soal, dalam referensi lain menyebutkan bahwa 1
indikator soal hanya menjadi 1 soal. Keduanya kami belum menemukan referensi yang valid.
(silahkan masukannya jika ada sumber yang lebih valid)
- Dalam membuat indikator soal harus sudah membayangkan menjadi soal apa (Pilihan
ganda/Isian singkat/ Uraian)
- Kisi-kisi ada 2 macam yaitu kisi-kisi terbuka dan kisi-kisi tertutup.
- titik-titik pada soal yang letaknya di akhir hanya 4 titik saja (1 titik penutup kalimat & 3 titik
untuk kata/kalimat yang dihilangkan), Jika di tengah-tengah maka hanya 3 titik. Misal : 1. Ir.
Soekarno lahir di kota .
Contoh format Kisi-kisi soal
N SK/KD IPK Kls Materi Indikator Bentu No Soal Tingkat
o k Soal .
So
al
NB. Format Kisi-kisi Soal banyak Versi, namun ini versi lengkapnya
Cukup Sekian Dulu dari kami, Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi kita semua
dan pendidikan di Indonesia akan lebih baik dengan hadirnya guru-guru yang professional dan
berkualitas. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan, mohon kritikan guna
memperbaiki tulisan kami. Boleh di share jika bermanfaat.
Penilaian pencapaian kompetensi baik formal maupun non formal sebaiknya dilakukan di
dalam suasana yang menyenangkan. Hal ini bertujuan agar kemampuan yang dinilai dapat
ditunjukkan dengan baik, yaitu dengan tidak membandingkan pencapaian kompetensi antar
peserta didik melainkan membandingkan pencapaian kompetensi seorang peserta didik dalam
matang. Agar hasil yang diperoleh dari pengolahan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Proses
perencanaan dapat dilakukan dengan menentukan kompetensi yang akan diukur. Kompetensi
yang akan diukur telah dikembangkan oleh tokoh-tokoh pendidikan. Tokoh-tokoh yang
mengembangkan kompetensi meliputi Benjamin S. Bloom, Quellmalz, R. J. Mazano, Robert M.
Dalam penentuan kompetensi terlebih dahulu ditentukanlah materi yang akan digunakan.
Setelah menentukan materi yang digunakan, langkah selanjutnya adalah menentukan perilaku
yang akan diukur berdasarkan rumusan kompetensi baik standar kompetensi maupun kompetensi
dasar yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik di kelas. Namun, sebelum melakukan
penilaian, alangkah baiknya apabila kita mengetahui pengertian penilaian terlebih dahulu.
peserta didik yang mencangkup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah.
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian potensi intelektual yang terdiri dari
pengetahuan yang berkaitan dengan termonologi atau istilah serta bagian detail tentang unsur.
katagori, teori prinsip, generalisasi, model, dan struktur. Pengetahuan prosedural adalah
pengetahuan dilakukan dengan tes tertulis, tes lisan,dan penugasan. Tes tertulis, lisan, dan
meliputi: (1) menentukan tujuan tes, (2) menentukan kompetensi yang akan diujikan, (3)
menentukan materi yang akan diujikan, (4) menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan
kompetensi, materi, dan bentuk penilaian, (5) menyusun kisi-ksi, (6) menulis butir soal, (7)
memvalidasi butir soal, (8) merakit soal, (9) menyusun pedoman penskoran, (10) uji coba
butir soal, (11) analisis butir soal secara kuantitatif dari data hasil empiric, dan (12)
kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan pembuatan kisi-
kisi adalah menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam memahami soal. Kisi-kisi
yang baik adalah kisi-kisi dapat mewakili isi silabus atau materi yang telah diajarkan,
komponen-komponennya mudah diuraikan dan dipahami, serta materi yang akan diujikan
berada di dalam kisi-kisi merupakan pedoman dalam merumuskan soal yang dikehendaki.
Indikator yang baik adalah indikator yang menggunakan kata kerja operasional yang tepat,
menggunakan satu kata kerja operasional untuk pilihan ganda, dan satu atau lebih untuk soal
yang berbentuk uraian. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk membuat
butir soal. Penyusunan butir soal harus berpedoman pada kisi-kisi dna indikator yang telah
dibuat serta kaidah penulisan soal baik soal uraian maupun soal pilihan ganda. Baik soal
pilihan ganda maupun soal uraian mempunyai kelebihan dan kekeurangan. Kelebihan soal
pilihan ganda adalah mampu menilai secara objektif dan kelebihan soal uraian adalah dapat
menilai kemampuan peserta didik dalam mengoranisisr jawaban dengan menggunaka bahasa
sendiri. Kekurangan soal pilihan ganda adalah sukar untuk menentukan pengecohnya
sedangkan kekurangan soal uraian adalah sukar menentukan pedoman penskorannya. Nana
diajarkan
c. Jawaban untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar maupun sudah pasti salah sehingga
bersifat objektif
Selain kelebihan, soal pilihan ganda juga mempunyai kelemahan. Nana Sudjana (2009)
Penulisan soal uraian dperlukan ketepatan dan kelengkapan. Ketepan artinya adalah
materi yang ditanyakan tepat dinyatakan dalam bentuk uraian . Kelangkapan adalah
kelengkapan perliku diukur yang digunakan untuk menetapkan aspek yang dinilai di dalam
dalam dua bentuk yaitu uraian objektif dan uraian non objektif. Bentuk uraian objektif
menilai hasil jawaban yang diberikan peserta didik dengan 1, 0, maupun benar salah. Bentuk
uraian non objektif merupakan soal uraian yang penskorannya sulit untuk dilakukan.
Bentuk
No. Kelebihan Kekurangan
Tes
menentukan
pengecohnya
1. Materi
2. Kontruksi
3. Bahasa
a. Komunikatif
b. Sesuai EYD
diperhatikan. Penyusunan soal pilihan ganda memerlukan ketelitian dan keterampilan. Hal ini
mengandung arti bahwa pengecoh yang digunakan harus dibuat sedemikian rupa sehingga
pengecoh tersebut dapat berfungsi. Kaidah-kaidah yang diperlukan dalam penyusunan soal
1. Materi
2. Kontruksi
3. Bahasa
a. Sesuai dengan EYD
Pilihan ganda yang baik mempunyai beberapa bagian. Nana Sudjana (2009) berpendapat
a. Stem merupakan pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan
Format Kisi-kisi penulisan soal terdiri dari jenis sekolah, maple, kurikulum, alokasi
waktu, jumlah soal, bentuk soal, penyusun, KI, KD, kelas/semester, materi pokok, indikator
soal, dan nomor soal. Adapun contoh soal pilihan ganda dan uraian adalah sebagai berikut.
1. Berikut ini adalah besaran fisis yang berlaku pada gerak melingkar beraturan
adalah.
A. Percepatan sudut
B. Posisi sudut
D. Percepatan tangensial
Jelaskan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan linear dalam gerak melingkar
diperoleh perhiasan yang massanya juga 1 kg. Jelaskan bagaimana cara menguji apakah
tengah semester, maupun ujian semester. Penilaian pengetahuan terdiri atas nilai proses, uts,
NUTS = 75
NUAS = 65
=(2 x 70,8)+(1x75)+(1x65):4
=281,6:4
=70,4
Refrensi:
Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.