Anda di halaman 1dari 2

Jakarta, 27 Mei 2015

Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap tanggal 29 Mei. Penduduk lanjut usia
adalah penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih. Indonesia termasuk dalam lima besar
negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus penduduk pada
tahun 2010, jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total penduduk).
Pada tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 18,781 juta jiwa dan
diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mancapai 36 juta jiwa.

Para Menteri Kesehatan yang termasuk Regional Office for South-East Asia (SEARO) dalam
Health Ministers Meeting ke 30 sepakat untuk mengangkat isu Ageing sebagai prioritas
masalah kesehatan yang disebut Yogyakarta Declaration on Ageing and Health 2012. 11
negara yang termasuk SEARO adalah Bangladesh, Bhutan, Democratic Peoples Republic of
Korea, India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste.
Terdapat 14 komitmen yang harus ditindaklanjuti oleh setiap negara SEARO dalam upaya
peningkatan kesehatan lanjut usia di setiap negara. Salah satu dari komitmen tersebut yaitu
menjadikan kesehatan lanjut usia sebagai prioritas nasional.

Masalah kesehatan pada lanjut usia berawal dari kemunduran sel-sel tubuh, sehingga fungsi
dan daya tahan tubuh menurun serta faktor resiko terhadap penyakit pun meningkat. Masalah
kesehatan yang sering dialami lanjut usia adalah malnutrisi, gangguan keseimbangan,
kebingungan mendadak, dll. Selain itu, beberapa penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia
antara lain hipertensi, gangguan pendengaran dan penglihatan, demensia, osteoporosis, dsb.

Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, upaya pemeliharaan kesehatan bagi
lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial
maupun ekonomis. Selain itu, Pemerintah wajib menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan
dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif.

Upaya peningkatan kesejahteraan lanjut usia, khususnya dalam bidang kesehatan tentu
melibatkan peran serta dari pemerintah, swasta, dan masyarakat. Direktur Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU (K)
menyampaikan pada acara temu media di Jakarta, (27/5) bahwa upaya promotif dan preventif
merupakan faktor penting yang harus dilakukan untuk mengurangi angka kesakitan pada
lanjut usia. Selain itu, harus ada koordinasi yang efektif antara lintas program terkait di
lingkungan Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi dalam upaya peningkatan
kesehatan lanjut usia.

Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan lanjut usia bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia yang berkualitas melalui penyediaan sarana
pelayanan kesehatan yang ramah bagi lanjut usia untuk mencapai lanjut usia yang
berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat. Upaya yang dikembangkan untuk mendukung
kebijakan tersebut antara lain meningkatkan upaya kesehatan bagi lanjut usia di pelayanan
kesehatan dasar dengan pendekatan Pelayanan Santun lanjut usia, meningkatkan upaya
rujukan kesehatan bagi lanjut usia melalui pengembangan Poliklinik Geriatri Terpadu di
Rumah Sakit, dan menyediakan sarana dan prasarana yang ramah bagi lanjut usia.

Dalam acara temu media ini hadir pula dr. Arya Govinda Roosheroe, Sp.PD-KGer mewakili
Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI). PERGEMI berperan dalam
membantu Pemerintah dalam pelayanan kesehatan usia lanjut. Beberapa kegiatan yang
dilakukan PERGEMI antara lain membantu pemerintah dalam membuat kebijakan dalam
pelayanan kesehatan lanjut dan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan pada masyarakat
dan kelompok warga usia lanjut.

Pada akhirnya, kesadaran dari setiap individu untuk menjaga kesehatan dan menyiapkan hari
tua dengan sebaik dan sedini mungkin merupakan hal yang sangat penting. Semua pelayanan
kesehatan harus didasarkan pada konsep pendekatan siklus hidup dengan tujuan jangka
panjang, yaitu sehat sampai memasuki lanjut usia.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor
hotline 500-567; SMS 081281562620; faksimili: (021) 52921669, dan alamat email
kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id - See more at:
http://www.depkes.go.id/article/view/15052700010/pelayanan-dan-peningkatan-kesehatan-
usia-lanjut.html#sthash.0JtrbYjp.dpuf

http://www.depkes.go.id/article/view/15052700010/pelayanan-dan-peningkatan-kesehatan-usia-
lanjut.html

Anda mungkin juga menyukai