Anda di halaman 1dari 16

1

PROPOSAL

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF RENDAH PADA


KARYAWAN ALFA MIDI MAKASSAR

Disusun oleh:
SUMARLING
D II.13.51.052

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


EKONOMI
UNIVERSITAS KARYA DHARMA MAKASSAR
2017
2

BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam era globalisasi kompetisi persaingan disegala bidang yang menuntut


untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompitisi yang tinggi menuntut
pula suatu perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki. Hal
ini disebabkan oleh pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia terhadap efektifitas
dan efisiensi perusahaan. Dimana Karyawan Alfa Midi makassar sebagai sumber daya
manusia merupakan kunci sukses dalam keberhasilan suatu perusahaan. Pengelolaan
sumber daya manusia yang baik akan mendorong perusahaan kearah pencapaian
tujuan.
Idealnya, setiap Karyawan Alfa Midi makassar memiliki kinerja yang tinggi
sehingga dapat memberikan pelayanan secara maksimal. Namun secara faktual,
banyak Karyawan Alfa Midi makassar yang memiliki kinerja yang relatif rendah. Agar
kinerja Karyawan Alfa Midi makassar tersebut dapat meningkat dan mencapai target
yang telah ditentukan, maka perlu diberikan Insentif yang sesuai dan motivasi yang
tepat agar memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat memberikan pelayanan secara
maksimal.
Insentif dan motivasi sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai.
Insentif menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna
mendapatkan hasil yang terbaik, motivasi kerja Karyawan Alfa Midi perlu dibangkitkan
agar Karyawan Alfa Midi makassar dapat melaksanakan kinerja yang terbaik,
sebaliknya Karyawan Alfa Midi makassar yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi
dalam melakukan pekerjaannya akan sulit untuk bekerja dengan baik dan cenderung
tidak bertanggung jawab sekalipun Karyawan Alfa Midi makassar tersebut memiliki
kemampuan operasional yang baik.
Insentif faktor utama untuk menciptakan motivasi dalam menjalankan kinerjanya
dengan baik. Dalam kaitannya dengan kinerja, Insentif dan motivasi yang tepat dapat
meningkatkan kinerja Karyawan Alfa Midi makassar, karena dengan Insentif Karyawan
Alfa Midi dapat memenuhi kebutuhannya sehingga dapat bekerja lebih maksimal.
Didukung dengan motivasi yang tepat, maka harapan dan kebutuhan Karyawan Alfa
3

Midi makassar dapat terpenuhi sehingga dapat bekerja dengan baik. Akan tetapi
pemberian Insentif yang memadai sebaliknya harus diikuti dengan kenaikan
produktitas kerja dan kenaikan laba perusahaan, agar perusahaan tidak merasa
dirugikan.
4

BAB II
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat


dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meningkatkan kerja Karyawan Alfa Midi makassar dengan
pengaruh Insentif yang rendah dalam perusahaan?
5

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Insentif
3.1.1 Pengertian Insentif
Insentif adalah segala sesuatu yang diterima para Karyawan Alfa Midi
makassar sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Dalam penjelasan lain, Insentif
adalah seluruh imbalan yang dikontrol dan didistribusikan secara langsung oleh
organisasi dan sifatnya terwujud (extrinsic reward) yang diterima oleh Karyawan
Alfa Midi makassar dalam bentuk upah atau gaji, insentif atau bonus, dan
beberapa tunjangan (benefit). Dalam beberapa definisi yaitu menurut Handoko
(2003:155), Insentif adalah segala sesuatu yang diterima para Karyawan Alfa Midi
makassar sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
Upah atau gaji pokok adalah pembayaran yang diterima Karyawan Alfa
Midi secara bulanan, mingguan, atau setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan
mereka. Insentif merupakan imbalan yang ditambahkan terhadap upah atau gaji
dan biasanya berkaitan secara langsung dengan prestasi kerja, (seperti: bonus,
komisi). Sedangkan tunjangan (benefit) adalah imbalan yang diterima Karyawan
Alfa Midi makassar sebagai hasil dari pekerjaan dan posisi mereka dalam
organisasi, (seperti pembayaran hari libur, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan
tunjangan pensiun).
Menurut Panggabean (2002), mengemukakan Insentif dapat didefinisikan
sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada Karyawan Alfa Midi
makassar sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada
organisasi. Seperti tunjangan hari raya, uang pensiun, pakaian dinas, olahraga
dan darma wisata (family gathering). Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat
disimpulkan bahwa Insentif adalah suatu balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada Karyawan Alfa Midi makassar dalam rangka kontribusi yang
diberikan dalam bentuk upah atau gaji, reward, insentif atau bonus, komisi, dan
lain-lain.
6

Pemberian Insentif yang diterima oleh Karyawan Alfa Midi makassar


secara bulanan, mingguan, atau setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan sesuai
dengan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran yang telah mereka berikan kepada
perusahaan. Pemberian Insentif dapat terjadi tanpa ada kaitannya dengan
prestasi, seperti upah dan gaji.
Upah adalah Insentif dalam bentuk uang dibayarkan atas waktu yang telah
dipergunakan. Sedangkan gaji, adalah Insentif dalam bentuk uang yang
dibayarkan atas pelepasan tanggung jawab atas pekerjaan. Namun, Insentif dapat
pula diberikan dalam bentuk insentif, yang merupakan kontra prestasi diluar upah
atau gaji, dan mempunyai hubungan dengan prestasi sehingga dinamakan pula
sebagai pay for performance.
Program program seperti ini dibuktikan lebih efektif dalam pemeliharaan
tenaga kerja dengan memotivasi para Karyawan Alfa Midi makassar mencapai
tingkat prestasi kerja lebih tinggi. Dalam hal ini, sistem Insentif membantu dalam
memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi serta memfasilitasi
pencapaian tujuan organisasi. Apabila upah atau gaji diberikan sebagai kontra
prestasi atas kinerja standar pekerja, dalam insentif merupakan tambahan Insentif
atas kinerja diatas standar yang ditentukan. Adanya insentif diharapkan menjadi
faktor pendorong untuk meningkatkan prestasi diatas standar.
Disamping upah, gaji, dan insentif kepada pekerja dapat diberikan
rangsangan lain berupa penghargaan atau reward. Persamaan antara insentif dan
reward adalah bersifat memberi motivasi agar pekerja lebih meningkatkan
prestasinya. Sedangkan perbedaannya, pada reward pekerja lebih bersifat pasif.
Atas prestasi kerjanya, atasan memberikan penghargaan tambahan lain kepada
pekerja. Bentuk Insentif lain berupa tunjangan, yang pada umumnya tidak
dikaitkan dengan prestasi kerja. Tunjangan lebih banyak dikaitkan dengan
pemberian kesejahteraan dan penciptaan kondisi kerja sehingga pekerja menjadi
lebih merasa nyaman dan merasa mendapat perhatian atasan.
Jadi Insentif adalah suatu pemberian berupa penghargaan dan juga suatu
apresiasi kepada hasil kerja dari para bawahannya, maka para manajer
mempunyai standar yang berupa sistem Insentif berpengaruh dalam kinerja,
7

karena kinerja Karyawan Alfa Midi makassar menyangkut hasil akhir dari penilaian
yang menjadi pertimbangan bagi manajer perusahaan untuk mengevaluasi seluruh
kegiatan dalam perusahaan dan juga manajer mempunyai wewenang untuk
memberikan suatu Insentif berupa: penghargaan (reward), naik jabatan, naik gaji
dan lain-lain.

3.1.2 Jenis jenis Insentif


Insentif atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada Karyawan
Alfa Midi makassar secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu: Insentif
langsung biasanya terdiri dari upah, gaji, dan insentif serta Insentif tidak langsung
atau lebih dikenal dengan program kesejahteraan Karyawan atau program
tunjangan Karyawan Alfa Midi makassar.
1. Pembayaran secara langsung (direct financial payment ), yaitu pembayaran
dalam bentuk uang yang dilaksanakan secara langsung, sebagai suatu imbalan
kepada pegawai yang mencurahkan tenaganya untuk organisasi. Pembayaran
secara langsung dapat berupa gaji, komisi, dan bonus.
2. Pembayaran tidak langsung (indirect payment ), yaitu : suatu pembayaran yang
tidak langsung diberikan kepada pegawai yang telah memberikan tenaganya
untuk organisasi biasanya berupa tunjangan dan fasilitas.

3.1.3 Tujuan Insentif


1. Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian Insentif terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan
dengan Karyawan Alfa Midi makassar. Karyawan Alfa Midi makassar harus
mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha atau majikan
wajib membayar Insentif sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa, Karyawan Alfa Midi makassar akan dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga
memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan Efektif
8

Jika program Insentif ditetapkan cukup besar, pengadaan Karyawan Alfa Midi
makassar yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. Dalam
hubungannya dengan upaya rekrutmen dan seleksi organisasi, program
Insentif dapat membantu memastikan bahwa pembayaran cukup untuk menarik
orang yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk pekerjaan yang tepat.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi
bawahannya.
5. Stabilitas Karyawan Alfa Midi makassar
Administrasi pengupahan atau penggajian berusaha untuk memenuhi prinsip
keadilan. Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat penting
diperhatikan dalam penentuan tingkat Insentif.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin Karyawan Alfa
Midi makassar semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati
peraturan-peraturan yang berlaku.

7. Pengaruh Serikat Buruh


Dengan program Insentif yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan
dan Karyawan Alfa Midi makassar akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh Pemerintah
Jika program Insentif sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku
(seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

3.1.4 Faktor faktor yang Mempengaruhi Insentif


Dalam menentukan jumlah nominal upah yang akan diberikan kepada
Karyawan Alfa Midi, perusahaan harus mempertimbangkan banyak hal. Beberapa
faktor yang mempengaruhi tingkat upah adalah sebagai berikut:
1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
Meskipun hukum ekonomi tak dapat menetapkan secara mutlak masalah
tenaga kerja, tetapi dapat diketahui bahwa hukum penawaran
9

dan permintaan tetap berpengaruh untuk pekerjaan yang membutuhkan skill


dan jumlah tenaga kerjanya langka maka upah cenderung tinggi sedangkan
untuk jabatan yang mempunyai "penawaran" yang melimpah upahnya
cenderung rendah.
2. Organisasi buruh
Ada tidaknya organisasi buruh serta lemah kuatnya organisasi buruh akan
berpengaruh terbentuknya tingkat upah demikian pula sebaliknya.
3. Kemampuan membayar
Meskipun mungkin serikat buruh menuntut upah yang tinggi, tetapi akhirnya
realisasi pemberian upah akan tergantung juga pada kemampuan membayar
dari perusahaan. Bagi perusahaan, upah merupakan salah satu komponen
biaya produksi, dan pada akhirnya akan mengurangi keuntungan kalau
kenaikan biaya produksi sampai mengakibatkan kerugian perusahaan, maka
jelas perusahaan tidak akan mampu memenuhi fasilitas Karyawan Alfa Midi
makassar.
4. Produktivitas
Upah sebenarnya merupakan imbalan akan prestasi Karyawan Alfa Midi
makassar. Semakin tinggi prestasi Karyawan Alfa Midi makassar seharusnya
semakin besar pula upah yang akan diterima.
5. Biaya Hidup
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah biaya hiduup. Di kota kota
besar dimana biaya hidupnya tinggi, upah juga cenderung tinggi.
Bagaimanapun tampaknya biaya hidup merupakan batas penerimaan upah
para Karyawan Alfa Midi makassar.
6. Pemerintah
Pemerintah dengan peraturan - peraturannya juga mempengaruhi tinggi
rendahnya upah. Peraturan tentang upah minimum merupakan batas bawah
dari upah yang dibayar.
10

3.1.5 Syarat syarat Insentif


Insentif merupakan fungsi manajemen personalia yang paling sulit dan
membingungkan. Oleh karena itu untuk menjamin pemberian Insentif yang tepat,
perlu diperhatikan beberapa syarat dalam menetapkan besarnya Insentif. Adapun
syarat syaratnya adalah sebagai berikut:
1. Insentif harus dapat memenuhi kebutuhan minimal.
Dengan Insentif yang diinginkan ini pegawai dapat memenuhi kebutuhan
secara minimal. Maka setiap organisasi dalam menetapkan Insentif pada
pegawai harus diusahakan sedemikian rupa sehingga Insentif terendah yang
diberikan akan dapat memenuhi kebutuhan mereka secara minimal. Dengan
terpenuhinya kebutuhan minimal bagi pegawai melalui Insentif ini, maka
pegawai yang bersangkutan akan merasakan aman karena kebutuhannya
akan terpenuhi. Sehingga Insentif ini akan mempengaruhi prestasi kerjanya.
2. Insentif harus dapat mengikat
Dalam menetapkan besarnya Insentif tidak asal besar saja, tetapi seharusnya
Insentif yang diberikan harus dapat mengikat dengan perusahaan lain pada
umumnya, karena bila Insentif yang diberikan kepada pegawai terlalu kecil
dibandingkan dengan perusahaan lainnya, maka akan berakibat para pegawai
tidak puas dengan Insentif yang diberikan, sehingga menimbulkan
kecenderungan untuk pindah ke perusahaan lain. Di samping itu Insentif harus
dapat mengikat seluruh pegawai terutama bagi pegawai penting dan
berpengalaman.
3. Insentif harus dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja
Berhasil tidaknya suatu perusahaan tergantung oleh kondisi pegawai yang ada,
sehingga untuk mencapai prestasi kerja yang diharapkan perlu adanya
dorongan. Dorongan yang dimaksud adalah pemberian Insentif yang tepat
sehingga diharapkan dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja.
Apabila suatu perusahaan dalam memberikan Insentif kepada pegawai sudah
dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja, maka salah satu tujuan
organisasi untuk meningkatkan produktivitas akan terpenuhi.
4. Insentif harus adil
11

Insentif yang tepat tidak hanya mengandung unsur mengikat dan menimbulkan
semangat dan kegairahan kerja, melainkan Insentif yang diberikan juga harus
mengandung unsur keadilan. Pemberian Insentif harus dilakukan secara adil,
bukan karena suka atau tidak suka.
5. Insentif tidak boleh bersifat statis
Insentif yang diberikan oleh perusahaan dapat berupa uang,tetapi
ada juga yang tidak berwujud uang. Untuk Insentif yang berwujud uangkemung
kinan nilai riilnya akan turun naik. Dengan demikian besarnya Insentif akan
selalu berubah-ubah juga sesuai dengan naiknya nilai riil uang.

3.2 Motivasi
3.2.1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau
penggerakan. Secara umum motivasi dapat diartikan sebagai dorongan dan
keinginan serta upaya yang muncul dari diri seorang individu untuk melakukan
suatu hal.
Robbin (2002:55) dalam Brahmasari dan Suprayetno (2008:125)
mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi,
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan
individual. Seorang individu melakukan sesuatu atas dasar keinginan serta adanya
dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Motivasi sebagai dorongan seorang
individu menjadi sangat penting, tanpa adanya dorongan tersebut maka individu
tersebut tidak termotivasi untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
dibebankan.
Morrison (1993) dalam Hakim (2006:167) memberikan pengertian motivasi
sebagai kecenderungan seseorang melibatkan diri dalam kegiatan yang mengarah
ke sasaran. Jika perilaku tersebut mangarah pada suatu obyek atau sasarannya
maka dengan motivasi tersebut akan diperoleh pencapaian target atau sasaran
sebesar-besarnya sehingga pelaksanaan tugas dapat dikerjakan dengan sebaik-
baiknya, sehingga efektifitas kerja dapat dicapai. Dengan adanya target atau
12

sasaran itulah yang mengarahkan serta memotivasi Karyawan Alfa Midi makassar
untuk mengerjakan sesuatu.
Berdasarkan pembahasan tentang berbagai pengertian motivasi, maka
dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja melingkupi beberapa komponen yaitu:
1. Kebutuhan, hal ini terjadi bila seseorang individu merasa tidak ada
keseimbangan antara apa yang dimiliki dan yang diharapkan.
2. Dorongan, dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan perbuatan
atau kegiatan tertentu.
3. Tujuan, tujuan merupakan hal yang ingin dicapai oleh individu.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
adalah keseluruhan daya penggerak atau tenaga pendorong baik yang berasal
dari dalam (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik) yang menimbulkan adanya
keinginan untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dalam menjalankan
tugas sebagai seorang Karyawan Alfa Midi makassar.

3.2.2 Jenis jenis Motivasi


Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis menurut Malayu
S.P. Hasibuan (2005), yaitu:
1. Motivasi Positif (Insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi
positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada
umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif (Insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya dengan
memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik
(prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan
dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut hukuman.

3.2.3 Fungsi Motivasi


Menurut Sardiman (2007: 85), fungsi motivasi ada tiga, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang akan
dikerjakan.
13

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.


Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

3.2.4 Faktor faktor Motivasi


Motivasi seorang pekerja untuk bekerja biasanya merupakan hal yang
rumit, karena motivasi itu melibatkan faktor-faktor individual dan faktor
organisasional. Yang tergolong pada faktor-faktor yang sifatnya individual adalah
kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitudes), dan
kemampuan-kemampuan (abilities). Sedangkan yang tergolong pada faktor-faktor
yang berasal organisasi meliputi pembayaran atau gaji (pay), pengawasan
(supervision), pujian (praise) dan pekerjaan itu sendiri (job it self).

3.3 Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi Kerja


Tujuan organisasi dapat dicapai dengan peningkatan potensi sumber daya
manusia yang ada. Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi organisasi
karena tanpa sumber daya manusia, organisasi tidak akan dapat berkembang yang
akibatnya organisasi hanya dipandang sebagai institusi atau lembaga tanpa adanya
proses didalamnya. Betapapun baiknya sumber daya lain yang dimiliki oleh suatu
perusahaan, seperti: modal, bahan mentah, dan teknologi; tanpa didukung oleh
manusia yang dapat bekerja efisien dan efektif, maka tetap tidak dapat mencapai
tujuan organisasi secara memuaskan, bahkan mungkin ditemui kegagalan. Oleh
karena itu, untuk mencapai hasil yang efektif, maka para Karyawan Alfa Midi
makassar tersebut haruslah diberi rangsangan agar dalam melaksanakan
pekerjaannya dapat lebih baik dan bersemangat. Hal ini bertitik fokus pada masalah
Insentif yang diberikan perusahaan kepada Karyawan Alfa Midi makassar.
Agar kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik, perusahaan
perlu meningkatkan motivasi kerja Karyawan Alfa Midi makassar agar dapat
14

mencapai hasil yang maksimal. Perusahaan akan mendapatkan banyak manfaat


apabila selalu meningkatkan motivasi kerja Karyawan Alfa Midi. Manfaat tersebut
antara lain adalah, pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawab Karyawan
Alfa Midi makassar akan cepat terselesaikan, absensi Karyawan Alfa Midi
makassar dapat diperkecil, serta perpindahan Karyawan Alfa Midi dapat diperkecil
seminimal mungkin.
Insentif memang bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi motivasi
Karyawa Alfa Midi makassar tetapi juga mempengaruhi kinerja Karyawan, Insentif
tetap diakui sebagai salah satu faktor penentu dalam rangka peningkatan kinerja
Karyawan Alfa Midi makassar. Apabila dikaitkan dengan evaluasi pekerjaan, maka
Karyawan Alfa Midi makassar akan lebih semangat dan memaksimalkan
pekerjaannya, karena merasa dihargai karyanya. Para Karyawan Alfa Midi
makassar mendambakan bahwa kinerja akan berhubungan positif dengan Insentif-
Insentif yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan Alfa Midi makassar
menentukan pengharapan mengenai Insentif yang diterima jika tingkat kinerja
tertentu tercapai.
Insentif yang diberikan kepada Karyawan Alfa Midi makassar akan sangat
berpengaruh terhadap motivasi kerja dan dipengaruhi juga oleh kemampuan yang
nantinya akan mempengaruhi hasil kerja. Perusahaan menentukan tingkat upah
dengan mempertimbangkan standar kehidupan normal, yang memungkinkan
Karyawan Alfa Midi makassar bekerja dengan penuh motivasi. Hal ini karena
motivasi kerja Karyawan Alfa Midi makassar banyak dipengaruhi oleh terpenuhi
tidaknya kebutuhan minimal kehidupan Karyawan Alfa Midi makassar dengan
keluarganya.
Pemahaman mengenai motivasi kerja Karyawan Alfa Midi makassar perlu
dimiliki oleh pihak manajemen organisasi. Karena pada dasarnya motivasi kerja
merupakan suatu ketrampilan dalam memadukan kepentingan Karyawan Alfa Midi
makassar dengan organisasi sehingga Karyawan Alfa Midi makassar dapat
terpuaskan bersama dengan tercapainya sasaran-sasaran organisasi.
Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki
organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia yang bekerja didalam
15

organisasi tersebut, karena motivasi inilah yang menekankan perilaku manusia yang
bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana
dari motivasi.
Pengertian motivasi yang disampaikan Hasibuan (2001:141) adalah sebagai
berikut: Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditunjukkan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan
bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja
sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan,
menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan
antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer
membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan
terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diduga bahwa Insentif dapat
memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja Karyawan Alfa Midi makassar.
16

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai