Anda di halaman 1dari 3

HECTING LUKA

RSUD TENRIAWARU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KELAS B KABUPATEN BONE 1/3
Ditetapkan Oleh
DIREKTUR
Tanggal Terbit
SPO

Dr. Hj. NURMINAH A. YUSUF,MARS


NIP.19641206 199903 2 002
PENGERTIAN Luka adalah terputusnya kontinuitas dari suatu jaringan yang
disebabkan oleh karena trauma.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
mencegah terjadinya infeksi lanjut.
KEBIJAKAN Penerapan Kebijakan Direktur RSUD Tenriawaru No 110
Tahun 2015 tentang Standar Prosedur Operasional Tindakan
Keperawatan dan Kebidanan
PROSEDUR 1. Cek program therapy
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat
4. Dekatkan alat ke pasien
5. Beri salam
6. Perkenalkan diri perawat
7. Jelaskan prosedur tindakan kepada pasien
8. Tanyakan persetujuan pasien
9. Pasang sampiran dan jaga privacy
10. Atur posisi pasien
11. Pasang perlak dan pengalas
12. Pakai sarung tangan
13. Observasi luka pasien
Jika luka ringan/ ekskoriasi / lecet / bersih dan tidak
perlu tindakan jahit, luka cukup dibersihkan dengan
desinfektan kemudian ditutup dengan kassa steril dan
dibalut dengan ferban.
Jika luka robek dan kotor lanjutkan ke tindakan
berikutnya
14. Pasang nierbekken di bawah luka
15. Bersihkan luka/ irigasi perlahan dengan cairan Nacl 0,9
%.
16. Cuci luka dengan H2O2 kemudian bilas dengan NaCl
0,9 % dengan cara menyemprotkan cairan NaCl
kedalam luka, jika luka tak berongga semprotkan cairan
irigasi dan pertahankan ujung spuit sekitar 2,5 cm diatas
luka, melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan
irigasi tampak bening dan bersih.
17. Buang jaringan mati dan benda asing lainnya dengan
menggunting jaringan yang rusak/ mati.
18. Klem dan ikat pembuluh darah yang mengalami
perdarahan.
19. Desinfeksi daerah luka
HECTING LUKA

RSUD TENRIAWARU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KELAS B KABUPATEN BONE 2/3
PROSEDUR Cukur rambut di sekitar luka (apabila mengganggu
penutupan luka).
bersihkan sekitar luka dengan cairan pembersih
(betadin) dengan cara mengusap dari sekitar pinggir
luka ke arah luar, jangan sampai cairan pembersih
masuk ke dalam luka.
20. Pasang duk di atas luka
21. Lakukan tes sensitisasi terhadap lidocain dengan cara :
Bila hasil tes negatif dilakukan anastesi lokal dengan
menyuntikkan lidokain pada sekitar luka dengan
cara menyuntikan lidokain (dosis maksimum dewasa :
dengan epinefrin :7 mg/kgBB maksimum 500mg,
tanpa epinefrin : 4,5 mg/kgBB maksimum 300 mg)
dipinggir luka diarahkan ke samping kanan dan kiri
luka sampai merata.
22. Tunggu kurang lebih 5 menit.
23. Pastikan anestesi sudah bekerja, dengan cara
menyentuh bagian yang dianestesi kemudian tanyakan
kepada pasien apakah masih merasakan sakit atau
tidak, tebal atau tidak.
24. Jahit luka disesuikan dengan kondisinya, waktu selama
cedera berlangsung, derajat kontaminasi dan
vaskularisasi, luka lebih dari 8 jam masuk kontaminasi
maka jarak jahitan satu dan lainya 1 sampai 1,5 cm Bila
kurang dari 8 jam jarak jahitan 0,5 cm.
25. Masukan benang cutgut ke dalam jarum jahit. Potong
benang disesuaikan dengan banyaknya jahitan yang
akan dilakukan (satu jahitan = 5 cm benang).
26. Lemak subkutan disatukan dengan lemak sub cutan
yang terpisah dengan menggunakan pinset cirurgi
.Sedikit jahitan untuk menutup ruang mati
27. Lapisan subkutikular kemudian ditutup
28. Epidermis ditutup, simpul jahitan ditempatkan di samping
tepi luka dan tepi kulit diratakan / dirapikan dengan hati-
hati untuk meningkatkan penyembuhan optimal.
29. Luka diolesi betadin satu arah mengambil kasa dengan
pinset lalu membasahinya dengan betadin, kemudian
dioleskan di atas luka.
30. Permukaan luka ditutup dengan kasa steril kemudian
direkatkan dengan hipavix
31. Bereskan alat
32. Rapikan pasien
33. Lepaskan handscoen
HECTING LUKA

RSUD TENRIAWARU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KELAS B KABUPATEN BONE 2/3
PROSEDUR 34. Cuci tangan
35. Evaluasi tindakan
36. Dokumentasikan tindakan
37. Berikan profilaksis tetanus berdasarkan kondisi luka dan
status imunisasi.
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat darurat.

Anda mungkin juga menyukai