Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kehadiran Islam Mendamaikan


Bumi Nusantara
SMP NEGERI 1 KENDIT

Semester Ganjil

2016/2017

OLEH/KELAS :

Kelompok 1 / IX C
KETUA : Marizka Maulidina ...

ANGGOTA : Dita Natasya ...

Evi Suryani ...

Nur Anisa Dartika Dewi ...

SMP NEGERI 1 KENDIT

Jl. Raya Kendit, Situbondo 68352


BAB 1
Pendahuluan

1. Rumusan Masalah
a) Jelaskan alur perjalanan dakwah di Nusantara
b) Jelaskan cara-cara dakwah di Nusantara
c) Jelaskan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara

2. Tujuan
a) Memahami alur perjalanan dakwah di Nusantara
b) Memahami cara-cara dakwah di Nusantara
c) Memahami kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara
BAB II
Pembahasan
1. Alur Perjalanan Dakwah di Nusantara

Menurut hasil seminar masuknya Islam di Indonesia" pada tanggal 17-20


maret 1963 di medan, islam masuk ke nusantara pada abad pertama hijriah, kira-
kira abad ke 7 M. islam masuk nusantara melalui dua jalur yaitu :
Jalur utara dengan rute arab (mekah dan madinah), damaskus, bagdad,
Gujarat (pantai barat india), srilanka, dan nusantara.
Jalur selatan dengan rute arab (mekah dan madinah), yaman, Gujarat,
srilanka, dan nusantara.

Berikut ini adalah beberapa sumber sejarah yang menjadi bukti masuknya
Islam ke Nusantara :
Perkampungan islam yang terdapat di selat malaka pada abad ke 7 M dan ke 8
M.
Batu bersurat pada sebuah makam seorang wanita muslimah di Leran, Gresik,
Jatim atas nama Fatimah Binti Maimun. Berangka tahun 475 M (1082 M).
Catatan kisah perjalanan marcopollo (musafir Venesia) yang singgah di perlak
aceh utara pada tahun 1292 M.
Batu nisan makam sultan malik as saleh, raja samudra pasai yang berangka
tahun 1345 M.

Makam sultan Malik as-saleh, raja


Samudra pasai

Peta Persebaran Islam di Nusantara


Proses masuknya islam di Indonesia berjalan secara bertahap dan melalui
banyak jalan. Menurut para ahli sejarah, teori-teori tentang kedatangan islam ke
Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Teori mekah
Menurut teori mekah, proses masuknya islam ke Indonesia adalah langsung
dari mekah atau arab.
b. Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan islam ke Indonesia
berasal dari Gujarat pada abad ke 7 H atau abad ke 13 M.
c. Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan islam ke Indonesia
berasal dari daerah Persia atau Parsi (sekarang Iran).
d. Teori China
Menurut teori Cina, proses kedatangan islam ke Indonesia (khususnya tanah
jawa) berasal dari para pedagang dari Cina.

Agama Islam berkembang di Indonesia disebarkan oleh berbagai golongan,


yakni para pedagang, mubaligh,sufi, dan para wali. Para wali menyebarkan Islam di
Nusantara, khususnya tanah Jawa. Diantara sekian banyak wali, yang terkenal
adalah Wali Sanga (Wali Sembilan)
Sunan Maulana Malik Ibrahim (Syekh Maghribi)
Berasal dari Persia dan berkedudukan di Gresik
Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Berkedudukan di Ampel, Surabaya
Sunan Bonang (Raden Maulana Makdum Ibrahim)
Putra dari Sunan Ampel. Ia tinggal di Bonang, dekat Tuban
Sunan Giri (Prabu Satmata/Sultan Abdul Fakih)
Semula bernama Raden Paku, berkedudukan di Bukit Giri, dekat Gresik
Sunan Drajat (Syarifuddin)
Putra dari Sunan Ampel, berkedudukan di Drajat, dekat Sedayu, Surabaya
Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah/Syeikh Nurullah)
Berasal dari Pasai, sebelah utara Aceh. Berkedudukan di Gunuung Jati,
Cirebon
Sunan Kudus (Jafar Sodiq)
Putra dari Raden Usman Haji yang bergelar Sunan Ngandung di Jipang
Panolan, berkedudukan di Kudus
Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid)
Putra Tumenggung Wilatikta, bupati Tuban yang berkedudukan di Kadilangu,
dekat Demak
Sunan Muria (Raden Umar Said)
Putra dari Sunan Kalijaga yang berkedudukan di Gunung Muria, Kudus
Wali Songo

Menara Kudus, didirikan oleh Sunan Kudus


Simbol multikulturalisme Islam-Jawa
2. Cara-Cara Dakwah di Nusantara
Para daI dan mubaligh menyebarkan islam di nusantara dengan cara sebagai
berikut.
Perdagangan
Proses penyebaran islam melalui jalur perdagangan dilakukan oleh pedagang
muslim pada abad ke 7 sampai abad ke 16 M. para pedagang tersebut berasal
dari Arab, Persia, dan India. Para pedagang muslim menggunakan kesempatan
untuk berdakwah menyebarkan agama islam. Mereka memiliki akhlak ynag
mulia, santun, dapat dipercaya dan jujur. Hal inilah yang menjadi daya tarik
bagi penduduk untuk masuk agama islam dengan suka rela.

Penyebaran Islam di Nusantara melalui


perdagangan
Perkawinan
Sebagian pedagang islam menikah dengan wanita pribumi, terutama putri
bangsawan atau putri raja. Sehingga banyak keluarga bangsawan atau raja
masuk islam.

Perkawinan Sunan Ampel dengan Nyai Ageng


Manila, putri bupati Tuban
Hubungan sosial
Para mubaligh pandai dalam menjalin hubungan sosial dengan masyarakat.
Mereka yang telah tinggal menetap di nusantara aktif membaur dengan
masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial. Sikap mereka santun, memiliki
kebersihan jasmani dan rohani, memiliki kepandaian yang tinggi, serta
dermawan. Dengan demikian ajaran islam semakin mudah di terima oleh
penduduk nusantara.
Pendidikan
Para mubaligh mendirikan lembaga pendidikan islam di beberapa wilayah
nusantara. Lembaga ini berdiri sejak pertama kali islam masuk di Indonesia.
Nama lembaga ini berbeda di setiap wilayah. Disanalah berlangsung
pembinaan, pendidikan dan kaderisasi bagi calon kyai dan ulama.

Santri Jawa

Kesenian
Sebelum islam datang, kesenian dan kebudayaan hindu-buddha telah
mengakar kuat di tengah-tengah masyarakat. Kesenian tersebut tidak
dihilangkan, justru dijadikan sebagai sarana dakwah. Mereka tidak pernah
meminta upah ketika menggelar pertunjukan, penonton/pengunjung gratis
menyaksikan pertunjukan tersebut. Mereka hanya di minta agar mengikutinya
mengucapkan dua kalimat syahadat, hal itu berarti para penonton telah masuk
islam

Wayang Kulit, sarana dakwah Islam di Nusantara


3. Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara

Kerajaan Samudera Pasai


Tempat : terletak di pesisir timur laut Aceh kabupaten Lhok Seumawe
atau Aceh Utara sekarang
Tahun berdiri : mulai awal atau pertengahan abad ke 13 M
Raja yang memerintah : Sultan Malik Al Saleh yang meninggal pada tahun
696 H (1297 M)
Akhir pemerintahan : pada tahun 1521 M kerajaan ini di serang oleh
Portugis. Selanjutnya kerajaan Samudera Pasai mulai mundur dan berada di
bawah kekuasaan kerajaan aceh. Kerajaan ini berakhir pada tahun 1524 M.
Kerajaan Aceh
Tempat : terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama kab. Aceh
Besar
Tahun berdiri : abad ke 17
Raja yang memerintah : Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M)
Sultan Alaudin Riayat Syah
Iskandar Muda
Iskandar Tsani (1636-1641 M)
Syafiatuddin
Raja yang terkenal/masa kejayaan : Iskandar Muda
Akhir pemerintahan : sejak Sultan Iskandar Muda wafat, Aceh terus
mengalami kemunduran

Masjid Raya Baiturrahman, Masjid peninggalan


kerajaan Aceh
Kerajaan Demak
Tempat : kabupaten Demak, Jawa Tengah
Tahun berdiri : 1478 M
Raja yang memerintah : Raden Patah
Pati Unus
Sultan Trenggono
Raja yang terkenal/masa kejayaan : Raden Patah
Akhir pemerintahan : berakhir pada tahun 1568 M.

Masjid Agung Demak

Kerajaan Pajang
Tempat : di daerah Kartasura sekarang
Tahun berdiri : 1568 M
Raja yang memerintah : Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya)
Arya Pangiri
Pangeran Benowo
Sutawijaya
Raja yang terkenal/masa kejayaan :
Akhir pemerintahan : sutawijaya memindahkan pusat pemerintahan ke
mataram (1586 M)

Kerajaan Mataram Islam


Tempat : di kota gede, sebelah tenggara kota Yogyakarta
Tahun berdiri : 1586 M
Raja yang memerintah : Sutawijaya
Sultan Agung Hanyakrakusuma
Raja yang terkenal/masa kejayaan : Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-
1645 M)
Masjid Agung, Kotagede Yogyakarta

Kerajaan Banjar
Tempat : di sekitar Kuin Utara (sekarang Banjarmasin)
Tahun berdiri : 1526 M
Raja yang memerintah : Sultan Suriansyah (Raden Samudera)
Sultan Muhammad Seman (1862-1905 M)
Akhir pemerintahan : runtuh pada saat berakhirnya perang banjar pada
tahun 1905 M

Kerajaan Gowa-Tallo
Tempat : Sulawesi Selatan
Masuk islam: 1605 M
Raja yang memerintah :
Sultan Malikussaid
Sultan Hasanuddin
Raja yang terkenal/masa kejayaan :
Sultan Hasanuddin
Akhir pemerintahan : sejak kekalahan
dengan Belanda terutama setelah
hancurnya benteng somba opu, maka
sejak itu pula keagungan gowa yang
sudah berlangsung berabad-abad
lamanya akhirnya mengalami
kemunduran

Sultan Hasanuddin
Kerajaan Ternate
Tempat : Sampalu, Pulau Ternate
Tahun berdiri : abad ke 13
Raja yang memerintah : Sultan Marhum
Zainal Abidin
Sultan Sirullah
Sultan Khairun
Sultan Baabullah
Raja yang terkenal/masa kejayaan : Sultan Baabullah
Akhir pemerintahan : terjadi pemberontakan dan konflik internal di
kerajaan Ternate, sehingga kerajaan ternate mulai melemah dan akhirnya
runtuh

Kerajaan Tidore
Tempat : Kota Tidore, Maluku Utara
Tahun berdiri : 1471 M
Raja yang memerintah : Syahadati/Muhammad Naqal
Sultan Jamaluddin
Sultan Nuku
Zainal Abidin
Raja yang terkenal/masa kejayaan : Sultan Nuku (1789-1805 M)
Akhir pemerintahan : pelayaran dan perdagangan maju pesat sehingga
tidak terikat oleh bangsa lain

Benteng peninggalan kerajaan Ternate-Tidore saat


melawan Portugis
BAB III
Penutup

A) Kesimpulan
Islam masuk di Nusantara melalui jalur perdagangan berlangsung
dengan cara-cara damai
Agama Islam sudah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M. Namun,
agama Islam muli menyebar sekitar abad ke-13 M.
Menurut ara sejarawan, teori-teori tentang kedatangan Islam ke
Indonesia dapat dibagi menjadi: teori Mekah, teori Gujarat, teori
Persia, dan teori Cina.
Kerajaan Samudra Pasai di Aceh merupakan kerajaan Islam pertama
di Nusantara.
Proses penyebaran dan perkembangan agama dan kebudayaan Islam
dilakukan melalui : perdagangan, perkawinan, pendidikan, hubungan
sosial dan kesenian.
Kerjaan Islam di Sumatera yaitu Kerajaan Samudera Pasai dan
Kerajaan Aceh.
Kerajaan Islam pertama di Jawa adalah kerajaan Demak. Kerajaan
Demak diteruskan Kerajaan Pajang dan Kerajaan Mataram Islam.
Kerajaan Banjar merupakan kerajaan Islam di Kalimantan.
Kerajaan Islam di Sulawesi yaitu Kerajaan Gowa-Tallo, dan di Maluku
Utara terdapat Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore.
B) Saran/Harapan

Semangat, perjuangan dan pengorbanan para pendahulu kita, para


penyebar/ pendakwah Islam, khususnya di tanah Nusantara sangat patut
kita contoh. Mereka tak pernah lelah dalam menyebarkan agama Allah,
yaitu agama Islam. Semangat mereka merupakan suri tauladan yang
sangat patut kita contoh dalam belajar dan menegakkan ajaran Allah.
Semoga kita sebagai generasi penerus mereka dapat meneladani semangat
serta ketekunan mereka dalam belajar, baik belajar mengenai ajaran Allah
maupun Ilmu pengetahuan.
Semoga kita juga dapat mengamalkan ajaran Allah seperti mereka, melalui
menegakkan ajaran Allah, khususnya Shalat lima waktu, mengerjakan
shalat berjamaah di masjid dan selalu mengajak teman kita untuk lebih
dekat lagi kepada Allah SWT.
Semoga Amal Kebaikan Mereka diterima oleh Allah dan ditempatkan di
tempat yang terbaik di sisi-Nya.

Anda mungkin juga menyukai