Anda di halaman 1dari 4

TK 4078 KEBIJAKAN INDUSTRI

NASIONAL
NUZULIA F (13011016)
TK 4078 KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
NUZULIA F (13011016)

RENCANA KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL


PADA MASA PEMERINTAHAN JOKOWI
(2014 2019)

Kumpulan Artikel

1. Pengembangan industri kreatif seperti musik, games, dan kesenian.


Menurut Jokowi, industri musik dalam negeri kurang diminati karena kemasannya kurang
menarik. Selain lemahnya investor, pendanaan juga mengalami masalah di peminjaman modal,
karena kurangnya kepercayaan pihak peminjam terhadap prospek industri musik. Gameloft,
perusahaan game asal Jogja juga sudah dimiliki asing.
Rencana: pemudahan pendanaan dan peningkatan kualitas teknis dari industri musik, games
dan industri kreatif lainnya.

(sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/2130576/jokowi-k-pop-berjaya-industri-kreatif-ri-
terbengkalai)

2. Beberapa janji Jokowi pada masa kampanye terkait masalah industri :


Industri Pertanian dan Pangan
Jokowi-JK mempunyai program berupa pemberantasan mafia impor dan
pendistribusian aset terhadap petani. Mereka juga mencanangkan membangun
perumahan untuk buruh di kawasan industri.
Industri bidang energi
Jokowi-JK berjanji untuk mengurangi subsidi BBM. Namun, terdapat perbedaan dalam
hal pengimplementasiannya. Jokowi-JK lebih mengedepankan konversi BBM kepada gas
dalam bidang transportasi, dan merealokasikan sebagian subsidi BBM ke penyediaan
biofuel.
Industri Perikanan dan Kelautan
Jokowi menyoroti kalah bersaingnya nelayan-nelayan lokal karena ketertinggalan dalam
bidang teknogi dibanding nelayan-nelayan asing. Hal itu, menurutnya, menjadi salah
satu penyebab melonjaknya harga ikan di pasaran. Untuk itu akan dilakukan penyediaan
kapal-kapal modern untuk para nelayan, yang disertai dengan pelatihan bagi para
nelayan.

(sumber: http://news.okezone.com/read/2014/10/21/337/1054862/catat-ini-janji-jokowi-jk)
TK 4078 KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
NUZULIA F (13011016)

3. Industri Properti (Real Estate)


Jokowi berencana mengizinkan investasi asing di real estate. Langkah tersebut ditujukan untuk
mendorong masuknya investasi langsung asing, dan menaikan pemasukan pajak negara.
Meskipun ditargetkan untuk apartemen senilai diatas 2.5 miliar, hal ini kurang disetujui karena
pembukaan investasi asing menimbulkan fenomena hot market yang dapat menjadi titik lemah
industri properti dalam negeri.

(sumber: http://www.rilisiana.com/apakah-kebijakan-jokowi-tentang-kepemilikan-asing-di-
industri-real-estate-realistis/)

4. Usulan GAPKI terhadap Jokowi mengenai kebijakan industri nasional:


Pertama, peningkatan produksi dan produktivitas untuk perkebunan rakyat melalui
program revitalisasi perkebunan, kemudahan akses permodalan dari perbankan, dan
menghilangkan aturan yang menghambat ekspansi sawit berkelanjutan.
Kedua, pengembangan industri hilir agar lebih difokuskan dengan pemberian insentif.
Misalnya untuk R&D.
Ketiga, percepatan implementasi ISPO agar diakui oleh dunia internasional karena Eropa
lebih mengakui RSPO.
Keempat, peningkatan daya siang industri melalui perbaikan infrastruktur, jalan,
pelabuhan dan klaster industri.
Kelima, iklim investasi yang kondusif terkait tata ruang propinsi, menyerdehanaan
perizinan, mengurangi konflik agraria dan penetapan satu peta terintegrasi dengan tata
ruang nasional agar ada kepastian hukum.
Keenam, peningkatan konsumsi sawit dalam negeri terutama program energi
terbarukan.

(sumber: http://www.agrofarm.co.id/read/sawit/1001/gapki-untuk-kejar-produksi-cpo-42-juta-
ton-kebijakan-jokowi-mesti-bersahabat/#.VHxdoHv70rU)

5. Strategi Ekspor Indonesia Era Jokowi :

Jenis Industri :
Industri manufaktur padat karya
Industri Berat dan Kimia
Industri berbasis Teknologi Inovasi

Industri besar :
Elektronik, Mobil, Kimia, Kapal laut, Baja, Tekstil, Pakaian, Sepatu.
Export : $ 288.2 milyar (2022)
Import : $ 256 milyar (2023)
Pertumbuhan GDP : 5.1% (2020) dan 10% (2024)
GDP Per sector : Pertanian (3.3%), industri (60.3%), jasa (56.3%) (2024)
TK 4078 KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
NUZULIA F (13011016)

Analisis pada Strategi Ekspor Indonesia Era Jokowi :


Industri Indonesia fokus pada industri nilai tambah seperti teknologi inovasi (elektronik, mobil,
kapal laut)
Indonesia tidak bergantung pada sumber alam, sebaliknya di Indonesia saat ini lebih fokus
kepada ekspor sumber alam seperti Minyak, Gas dan Karet.
Kebijakan pemerintah dalam ekspor seperti kebijakan pajak dan tarif untuk para eksportir
Indonesia saat ini fokus pada ekspor sumber alam, namun harga dari sumber alam cenderung
untuk berubah tergantung pada permintaan dunia. Dan demikian jumlah cadangan sumber alam
di Indonesia terus berkurang.

(sumber: http://regional.kompasiana.com/2013/07/06/jokowi-2014-2024-2-periode-indonesia-
negara-industrialisasi-574686.html)

Anda mungkin juga menyukai