Revisi
BAB I
PENDAHULUAN
kurun waktu 2011 2016, sehingga kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan dapat terarah pada pencapaian hasil sebagaimana yang telah ditetapkan.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB.VI. PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
SELATAN
ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas bertugas membina, memimpin,
memfasilitasi, menyelenggarakan, mengawasi, mengevaluasi dan
mengendalikan tugas dan fungsi Dinas serta mengkoordinasikan kegiatan
Staf, Pelaksana dan Kelompok Jabatan Fungsional.
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, menyelenggarakan fungsi :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris,membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan:
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan ;
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra
d. Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan;
1. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman;
2. Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular;
3. Seksi Surveilans dan Imunisasi.
e. Bidang Kesehatan Keluarga
1. Seksi Gizi;
2. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak;
3. Seksi Remaja dan Lansia.
f. Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
1. Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan ;
2. Seksi Sarana dan Prasarana;
3. Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Setiap Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf
e dan huruf f dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Setiap Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 1,
angka 2 dan angka 3 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Sekretaris.
(4) Setiap Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e
dan huruf f dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
(5) Bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.
Sekretariat
(1) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan
mengendalikan program, evaluasi dan pelaporan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan
Dinas;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan ;
c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data Dinas;
d. pelaksanaan penyusunan pedoman dan program kerja Dinas;
e. pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan Dinas;
f. pelaksanaan konsultasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait
Program, monitoring dan evaluasi Dinas ;
g. pelaksanaan program, evaluasi serta pelaporan kegiatan Dinas ;
h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
rumah sakit;
d. penyusunan petunjuk teknis peningkatan mutu pelayanan rumah sakit;
e. pelaksanaan kegiatan pembinaan umum dan teknis di bidang
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
f. pemberian perizinan bagi balai pengobatan, rumah bersalin, optik,
apotik, toko obat, laboratorium, klinik rontgen, rumah sakit umum,
swasta;
g. pembinaan, Persiapan akreditasi bagi sarana pelayanan Kesehatan;
h. pengumpulan dan pengolahan data pelayanan Rumah Sakit;
i. penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan melaksanakan
pembinaan pengawasan balai pengobatan, rumah bersalin, optik,
apotik, toko obat, laboratorium, klinik rontgen, rumah sakit dan lain-
lain;
j. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengawasan di bidang
pengembangan dan peningkatan mutu upaya pelayanan kesehatan
swasta;
k. pengumpulan data sarana kefarmasian swasta;
l. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada sarana
pelayanan kefarmasian swasta
m. pemberian rekomendasi industri kecil obat tradisional dan Industri
Obat Tradisional, Penyalur alat Kesehatan dan sub PAK dan Produksi
Kosmetik Rumah Tangga (PKRT),Pedagang Besar Farmasi dan sub
PBF
n. perencanaan pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan
miskin
o. pelaksanaan petunjuk teknis pelayanan kesehatan masyarakat kurang
mampu dan miskin
p. penyebarluasan informasi pelayanan kesehatan masyarakat kurang
mampu dan miskin
q. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Surveilans dan Imunisasi menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan pengamatan
penyakit menular, penyakit tidak menular, penanggulangan kejadian
luar biasa (KLB) penyakit, surveilans epidemiologi, kesehatan matra
dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan imunisasi;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Surveilans dan Imunisasi;
c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data
pengamatan penyakit menular, penyakit tidak menular,
penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans
epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD)
dan data Pelaksanaan imunisasi disemua UPK (Unit Pelayanan
Kesehatan);
d. pelaksanaan kegiatan pengamatan penyakit menular, penyakit tidak
menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit,
surveilans epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan
Dini (SKD) ;
e. pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait
pengamatan penyakit menular, penyakit tidak menular,
penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans
epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD)
dan masalah imunisasi;
f. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan
imunisasi di Kota dan puskesmas.
g. melaksanakan kegiatan kesehatan Haji dengan lintas sektor terkait;
h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
Seksi Gizi
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Gizi Dasar menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebutuhan
dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat,
peningkatan gizi masyarakat;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Gizi ;
c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data kebutuhan
dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat,
peningkatan gizi masyarakat;
d. pelaksanaan kegiatan kebutuhan dan penyiapan bahan untuk
peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat;
e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait
kebutuhan dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi
masyarakat, peningkatan gizi masyarakat;
f. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya;
(1) Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas
pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan
mengendalikanserta evaluasi program bidang promosi Kesehatan dan
Sumber Daya Kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi
:
a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan Program
Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan ;
c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data Program
Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina
peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pengembangan
sistem informasi kesehatan;
d. pelaksanaan kegiatan Program Pengembangan Metode dan
Penyebarluasan Informasi program anti rokok dan napza dalam rangka
(1) Seksi Sumber daya kesehatan dan sistem informasi kesehatan mempunyai
tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan kordinasi serta
pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan sumber daya
kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi
Sumber Daya kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan
menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan Bahan Rencana Kerja Sub-Bidang Sumber Daya
Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan)
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Sumber daya kesehatan dan sistem informasi kesehatan;
c. merencanakan, Menghitung Kebutuhan Tenaga Kesehatan serta
Pembinaan Penempatan Tenaga Kesehatan)
d. menghitung kebutuhan tenaga kesehatan strategis diwilayah kota.
(direvisi : dihapuskan karena telah masuk poin b)
e. mendayagunakan kebutuhan tenaga kesehatan strategis diwilayah
pemerintah kota dengan menetapkan dan menyusun jenis tenaga
kesehatan strategis. (direvisi : telah masuk kedalam poin b)
f. menyelenggarakan diklat teknis dan fungsional standar lokal
g. menyelenggarakan pemilihan tenaga medis, paramedis dan tenaga
kesehatan lain yang berprestasi.
h. mengembangkan, Mengelola dan Monitoring Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA).
i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Jabatan Fungsional
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah Tenaga Fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional bertugas melaksanakan sebagian kegiatan
Dinas sesuai dengan kebutuhan.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
Kecamatan Kota
Serp Ciput Tang
Pond
No. Jenis Serp ong Pamul Ciput at erang
Setu ok
ong Utar ang at Timu Selat
Aren
a r an
Tradisional
16 Rumah Bersalin
Swasta 2 1 1 4 6 9 10 33
Pengobatan
17 Tradisional 4 8 1 4 5 2 7 31
18 Puskesmas Keliling 3 2 2 3 4 4 5 23
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2011
A. Derajat Kesehatan
Derajat Kesehatan masyarakat tidak sepenuhnya merupakan intervensi
sektor kesehatan namun merupakan hasil dari berbagai keadaan sosial
ekonomi termasuk pendidikan dan keadaan lingkungan. Berdasarkan
fakta-fakta yang ada, indikator derajat kesehatan masyarakat yang paling
sensitif adalah Umur Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi
(AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) serta Status Gizi Balita.
A.2. Kematian
a. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (IMR)
adalah banyaknya ibu hamil/ ibu bersalin yang meninggal pada
setiap 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi
dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat
pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil, ibu melahirkan dan
ibu pada masa nifas.
Berdasarkan grafik diatas, angka kematian Ibu di Wilayah Kota Tangerang Selatan
dalam kurun waktu tahun 2009 sampai dengan 2011 masih jauh dibawah target
nasional dan target mdgs. Hal ini disebabkan penanganan ibu hamil risiko tinggi
semakin baik dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bersalin
semakin baik. Meskipun dari grafik terlihat ada kenaikan hal ini disebabkan
jumlah ibu hamil juga meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2011. Dari total 13
kasus di tahun 2011 penyebabnya bisa karena hipertensi, perdarahan, infeksi dan
lain-lain.
A.3 Kesakitan
Kejadian penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di
Kota Tangerang Selatan dan diprioritaskan untuk ditanggulangi adalah :
2) Filariasis
Tabel 5.
Jumlah Kasus Penderita
Filariasis (Kaki Gajah) di Kota Tangerang Selatan
Tahun 2011
N KECAMATA JUMLAH YANG
PUSKESMAS KELURAHAN
O N DITEMUKAN
Pneumonia
Tahun
Jumlah Cakupan
2009 4.159 38%
2010 2.502 13%
2011 2.324 20%
Dari data diatas dapat dilihat cakupan penemuan penderita Pneumonia dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 belum mencapai target 100%. Namun dari
tabel diatas dapat kita ambil kesimpulan pada tahun 2011 angka penemuan
penderita pneumonia mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal ini
merupakan hasil kerja keras para petugas dalam melakukan penjaringan dan
diagnosa secara MTBS dalam pemeriksaan pasien.
Dari grafik di atas dapat dilihat puskesmas Jombang penemuan penderita diare
mencapai 1.559 penderita, dan terendah puskesmas pisangan dengan 56 penderita.
4) Penyakit HIV-AIDS
Kasus HIV yang terjadi di tahun 2011 masih sama dengan tahun tahun
sebelumnya yaitu melalui keluarga atau kerabat pasien yang sedang mengurus
Jamkesda,dikarenakan pasien tidak menyadari dirinya telah terinfeksi virus HIV,
sedangkan kasus AIDS pada tahun 2011 adalah hasil pelacakan yang dilakukan
oleh petugas Puskesmas se Kota Tangerang Selatan. Dari hasil data kasus pasien
HIV/IADS tahun 2009 s/d 2011 disimpulkan bahwa penularan dari tahun ke tahun
terus bertambah dan dikhawatirkan pada tahun berikutnya akan terus dan terus
bertambah apabila tidak ada penanganan yang serius.
10 Penderita Gagal 3 2 1 1 7
Penderita
11 0 2 0 0 2
Meninggal
Penderita Anak
13 yang pengobatan 12 34 37 35 118
lengkap
Penderita Anak
14 1 0 0 0 1
yang Meninggal
Pemantauan status gizi balita dilakukan juga oleh kader posyandu secara berkala
setiap tahunnya pada bulan Februari dan Agustus, dalam kegiatan bulan
penimbangan balita (BPB). Kegiatan dilakukan bulan Februari dan Agustus
dengan harapan memperoleh cakupan yang tinggi. Pada dua bulan tersebut
kunjungan balita ke posyandu biasanya lebih tinggi bila dibandingkan dengan
bulan lainnya, karena bertepatan dengan pemberian vitamin A dosis tinggi. Dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa status gizi balita di kota Tangerang Selatan
secara statistik masih cukup baik karena target maksimal dari gizi kurang masih
cukup jauh di bawah target MDGs.
No Indikator %
1 Rumah Sehat 74,88
2 Sarana Air Bersih Memenuhi 66,20
Syarat Kesehatan
3 Jamban Keluarga Memenuhi 65,68
Syarat Kesehatan
4 Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat 69,20
Kesehatan
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DINAS KESEHATAN
NO KEKUATAN NO KELEMAHAN
1 Sistem pengendalian penyakit 1 Masih tingginya angka kesakitan
EXPETASINYA YG
NO STAKEHOLDER PRIORITAS
DIHARAPKAN
1 DPRD Dukungan politis dalam II
EXPETASINYA YG
NO STAKEHOLDER PRIORITAS
DIHARAPKAN
melaksanakan kebijakan
pembangunan kesehatan
2 LSM Partisipasi dalam hal III
peningkatan pelayanan
kesehatan
3 Pers Terpublikasinya IV
pelayanan yang
transparan dan
bertanggungjawab
4 Perguruan Tinggi Terjalinnya kerjasama V
dalam pendidikan dan
pelatihan (Praktikum/
magang)
5 Masyarakat Dirasakannya manfaat I
pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan
harapan pelanggan
2 Angka 15 4 60 II
kematian ibu
dan bayi yang
rendah
3 Akses 5 4 20 III
pelayanan
kesehatan dasar
yang terjangkau
4 Jumlah sarana 5 3 15 IV
kesehatan yang
disinkronisasikan dengan
dengan perkembangan
perkembangan teknologi informasi
teknologi informasi
terkini
masyarakat
URUTAN
ASUMSI KETERKAITAN DENGAN PILIHAN
STRATEJIK STRATEGI
VISI MISI NILAI-NILAI (2+3+4)
1 2 3 4 5
5. Menajemen
program-
program
unggulan bidang 4 4 3 4 3 3 1 3 2 3 2 32 (X)
kesehatan yang
disinkronisasika
n dengan
perkembangan
teknologi
informasi terkini
STRATEGI (S-T)
1. Meningkatkan
sistem 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 29 (XIII)
pengendalian
penyakit yang
berbasis
masyarakat dan
kewilayahan
2. Menurunkan
angka kematian 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 30 (XII)
ibu dan balita di
seluruh tingkat
masyarakat
3. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
melalui
pelayanan
kesehatan yang
bersifat promotif
dan preventif
3 4 3 4 3 3 1 3 2 3 2 31 (XI)
4. Meningkatkan
kuantitas sarana
pelayanan
kesehatan yang
terfokus pada
daerah-daerah
yang belum
terjangkau dan
mobilisasi
penduduknya 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 28 (XIV)
URUTAN
ASUMSI KETERKAITAN DENGAN PILIHAN
STRATEJIK STRATEGI
VISI MISI NILAI-NILAI (2+3+4)
1 2 3 4 5
tinggi
5. Mensosialisasika
n program-
program
unggulan
kesehatan
melalui
pendekatan yang
menggugah
masyarakat
khususnya
masyarakat
4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 34 (VIII)
golongan
menengah ke
atas
STRATEGI (W-O)
1. Penanggulangan 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 40 (II)
penyakit yang
sistematis
dengan
dukungan
anggaran
Pemerintah
2. Penggalakan 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 23 (XIX)
program
program MDGs
untuk reformasi
pelayanan
kesehatan
3. Peningkatan
kualitas
ketrampilan 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 37 (V)
tenaga kesehatan 4
dan peningkatan
kesejahteraan
tenaga kesehatan
4. Peningkatan
sarana prasarana
penunjang
URUTAN
ASUMSI KETERKAITAN DENGAN PILIHAN
STRATEJIK STRATEGI
VISI MISI NILAI-NILAI (2+3+4)
1 2 3 4 5
pelayanan
kesehatan serta
bermitra dengan 3 3 3 4 4 1 2 4 4 4 36 (VI)
pihak swasta / 4
universitas /
LSM
5. Optimalisasi
manajemen
data/informasi
kesehatan yang
tersinkronisasi
dengan
4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 35 (VII)
perkembangan
teknologi 4
informasi
STRATEGI (W-T)
1. Menekan angka 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 27 (XV)
kejadian
penyakit dengan
meningkatkan
kualitas sistem
pengendalian
penyakit yang
berbasis
masyarakat dan
kewilayahan 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 26 (XVI)
2. Standarisasi
pelayanan
kesehatan ibu
dan balita di
seluruh tingkatan
masyarakat
secara merata
3. Meningkatkan
pemerataan dan
mutu pelayanan
kesehatan dalam
rangka 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 24 (XVIII)
peningkatan
kesadaran
kesehatan
URUTAN
ASUMSI KETERKAITAN DENGAN PILIHAN
STRATEJIK STRATEGI
VISI MISI NILAI-NILAI (2+3+4)
1 2 3 4 5
masyarakat
4. Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas sarana
penunjang
pelayanan
kesehatan yang 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 25 (XVII)
menjangkau
seluruh wilayah
5. Penguatan
sistem
data/informasi
kesehatan yang
mengedepankan
informasi
tentang program-
program
kesehatan yang 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 22 (XX)
dapat
menggugah
kesadaran
kesehatan
masyarakat
FORMULASI TUJUAN
3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Sesuai dengan Visi Walikota Terpilih yaitu Terwujudnya Kota
Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri dan di mana misi
keempat adalah Meningkatkan Pelayanan Dasar Pendidikan dan
Kesehatan maka Dinas Kesehatan selaku penanggungjawab bidang
kesehatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, wajib
mengimplementasikan pelayanan kesehatan sebagai prioritas utama
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, ditetapkan 4 (empat) misi
pembangunan kesehatan sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang merata, berkualitas dan
terjangkau bagi masyarakat
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
tanah
2. Penilaian
a. Penilaian Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan bertujuan untuk
menilai keberhasilan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya.
b. Penilaian akhir Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2011 - 2016, dilakukan
pada tahun 2014 dengan menilai pencapaian indikator keberhasilan Renstra
yang berupa sasaran keluaran dan sasaran dampak pembangunan kesehatan
pada tahun 2014. Penilaian juga dilakukan terhadap hasil pelaksanaan
berbagai kegiatan dari masing-masing program pembangunan kesehatan
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
c. Agar penilaian Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka perlu dikembangkan sistem
pelaporan pelaksanaan, yang dipadukan dengan pengembangan sistem
informasi kesehatan.
BAB VI
PENUTUP
Dengan ridho dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2016 dapat disusun.
Renstra Dinas Kesehatan ini merupakan turunan dari RPJMD Kota Tangerang
Selatan yang telah ditetapkan melalui Perda No 11 tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 -
2016. Renstra ini disusun dan ditetapkan untuk menjawab dan memfokuskan
upaya Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menghadapi tantangan
pembangunan kesehatan yang makin kompleks, berlangsung pesat, dan tidak
menentu.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini diharapkan dapat
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu lima tahun (2011 -
2016). Penyusunan Renstra ini dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil