DEMAM THYPOID
A. Pengertian
demam tifoid dan demam paratifoid adalah typhoid dan paratyphoid fever,
dari demam tifoid adalah typhoid fever, enteric fever. Tifoid berasal dari
2008).
penderita dalam fase konvalesen, dan kronik karier. Demam Tifoid juga
dikenali dengan nama lain yaitu Typhus Abdominalis. Demam tifoid adalah
yang juga disertai gejala-gejala perut pembesaran limpa dan erupsi kulit.
2008).
1) Mulut
Mulut adalah permulaan dari saluran pencernaan yang terdiri atas 2
bagian yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang
antara gusi, gigi, bibir dan pipi. Sedangkan bagian dalam yaitu
makanan menjadi lobus dan dengan bantuan lidah lidah dan pipi
2) Faring
3) Esofagus
4) Gaster (Lambung)
1) Usus Halus
berpangkal pada pilorus dan berakhir pada sekum yang terdiri dari :
juga terdapat getah pangkreas yang terdiri dari 3 jenis enzim yaitu
2) Usus Besar
Usus besar merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai dari
usus kedalam usus besar dan mencegah refluks bakteri ke dalam usus
halus. Lapisan usus besar terdiri dari dalam keluar, yaitu selaput
c) Sekresi musin
d) Defekasi
a) Sekum
b) Apendiks verivornis
Bagian usus besar yang muncul seperti corong dari akhir sekum,
c) Kolon Asendens
hati.
d) Kolon Tranversum
e) Kolon Desendens
f) Kolon sigmoid
3) Rektum
kanal anus.
4) Anus
Jalan keluar dari sisa makan yang diatur oleh jaringan otot lurik yang
dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal
yang siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk
a. Motilitas
Terhadap aktivitas tonus yang terus menerus terdapat dua jenis dasar
pencernaan.
b. Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran
terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting
c. Pencernaan
yang kompleks menjad struktur yang lebih sederhana yang dapat diserap
yaitu:
1) Karbohidrat
2) Protein
Protein terdiri dari kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan
3) Lemak
d. Penyerapan
3) Saraf ekstrinsik.
a. Pencernaan Oral
sensasi rasa dan secara refleks akan memicu sekresi saliva. Di dalam
saliva terkandung protein air liur seperti amilase, mukus, dan lisozim.
amilase.
b. Menelan
ketika bolus di dorong oleh lidah menuju faring. Tekanan bolus di faring
ujung esophagus.
c. Kerja Lambung
lambung, yaitu:
liter
korpus ke antrum.
dalam makanan.
bagian awal usus halus daripada di bagian akhir, maka lebih banyak
secara perlahan bergerak maju ke bagian belakang usus halus dan selama
e. Kerja Kolon
Dalam empat jam setelah makan, materi sisa residu melewati ileum
f. Defekasi
massa yang terus menerus akan dicegah oleh konstriksi tonik dari
melemas dan isi feses terdorong keluar. Satu dari refleks defekasi adalah
anus, sfingter ani interni direlaksasi oleh sinyal penghambat dari pleksus
terenggang.
mendorong isi feses dari kolon turun ke bawah dan saat bersamaan dasar
C. Etiologi
(Widodo, 2009).
D. Patofisiologi
makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam
lambung. Sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid
mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus. Salmonella typhi bersarang di
(Admin, 2008).
berkembang biak. Demam pada tifoid disebabkan karena Salmonella typhi dan
undang-undang wabah dan wajib dilaporkan, namun data yang lengkap belum
(Ashkenazi, 2002).
salmonella thypi yaitu pasien dengan demam tifoid dan yang lebih sering
yang tercemar oleh carrier merupakan sumber penularan yang paling sering di
daerah nonendemik. Carrier adalah orang yang sembuh dari demam tifoid dan
masih terus mengekskresi salmonella thypi dalam tinja dan air kemih selama
lebih dari satu tahun. Disfungsi kandung empedu merupakan predisposisi untuk
empedu atau dalam dinding kandung empedu yang mengandung jaringan ikat,
timbul sangat bervariasi. Perbedaan ini tidak saja antara berbagai bagian dunia,
tetapi juga di daerah yang sama dari waktu ke waktu. Selain itu gambaran
gambaran penyakit yang khas dengan komplikasi dan kematian. Hal ini
penyakit akut pada umumnya. Yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot,
anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak diperut,
batuk dan epistaksis. Pada pemeriksaan fisik hanya dijumpai suhu badan
demam, bradikardi relatif, lidah yang khas (kotor ditengah, tepi dan ujung
mental berupa samnolen, stupor, koma, delirium atau psikosis, roseolae jarang
G. Pemeriksaan Penunjang
dengan jumlah lekosit antara 3000 4000 /mm3 ditemukan pada fase
2. Pemeriksaan urine
3. Pemeriksaan tinja
4. Pemeriksaan bakteriologis
typhi dan biakan darah tinja, urine, cairan empedu atau sumsum tulang.
5. Pemeriksaan serologis
pada minggu pertama atau terjadi peningkatan titer antibodi yang progresif
6. Pemeriksaan radiologi
1. Komplikasi intestinal :
a. Perdarahan usus
b. Perforasi usus
c. Ileus paralitik
2. Komplikasi ekstra-intestinal :
a. Komplikasi kardiovaskular :
tromboflebitis.
b. Komplikasi darah :
c. Komplikasi paru :
e. Komplikasi ginjal :
f. Komplikasi tulang :
g. Komplikasi neuropsikatrik :
terjadi. Komplikasi sering terjadi pada keadaan toksemia berat dan kelemahan
I. Penatalaksanaan
Pengobatan demam tifoid terdiri atas tiga bagian yaitu perawatan, diet
dan obat-obatan.
1. Perawatan
isolasi, observasi dan pengobatan. Pasien harus tirah baring absolut sampai
minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari. Mobilisasi
pasien.
2. Diet
kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan
3. Obat
Obat-obat antimikroba yang sering dipergunakan ialah :
a. Kloramfenikol
b. Thiamfenikol
c. Ko-trimoksazol
f. Fluorokinolon.
Obat-obat simptomatik :
kapiler.
J. Fokus Pengkajian
Dasar data atau data fokus pengkajian klien dengan demam thypoid
antara lain :
1. Pengumpulan Data
a. Wawancara
1) Identitas klien
2) Keluhan utama
Keluhan utama demam tifoid adalah panas atau demam yang tidak
b) Pola eliminasi
foofobia.
e) Pola aktifitas, tidur dan istirahat
dan ansietas.
keadaan sakitnya.
k) Pola tata nilai dan kepercayaan
b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
2) Tingkat kesadaran
3) Sistem respirasi
4) Sistem kardiovaskuler
5) Sistem integumen
6) Sistem muskuloskeletal
8) Sistem abdomen
c. Pemeriksaan penunjang
2) Pemeriksaan urine
3) Pemeriksaan tinja
4) Pemeriksaan bakteriologis
5) Pemeriksaan serologis
6) Pemeriksaan radiologi