Anda di halaman 1dari 7

1.

Stndr pyna ksehatan

Standar pelayanan dokter/dokter gigi yang harus diatur adalah standar

pelayanan yang diberikan secara langsung oleh dokter kepada pasien,

terlepas dari strata unit pelayanan tempat dia bekerja. Masalah

keterbatasan sarana dan teknologi hanya menjadi pertimbangan ketika kelak

terjadi penyimpangan (Mohamad, 2005).

Standar pelayanan yang digunakan harus sesuai dengan standar profesi yang

berlaku dan kode etik kedokteran saat ini. Setiap rumah sakit gigi dan

mulut dalam memberikan pelayanan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan

pelayanan sesuai dengan standar profesi kedokteran gigi yang ditetapkan.

Pelayanan kesehatan adalah suatu sistem lembaga,

orang, tekonologi dan sumber daya yang dirancang untuk meningkatkan

status kesehatan suatu populasi, misalnya pencegahan, promosi,

pengobatan dan sebagainya (Adikoesoemo, 1997).

Standar pelayanan yang harus dimiliki oleh rumah sakit menurut Azwar

(1996) adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan farmasi harus dilakukan dibawah pengawasan tenaga ahli

farmasi yang baik

2. Rumah sakit harus menyediakan pelayanan laboratorium patologi

anatomi dan patologi klinik

3. Rumah sakit harus menyediakan ruang bedah lengkap dengan

fasilitasnya
4. Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi dan dipelihara dengan baik

untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pasiennya.

2. jumlah tempat tidur

KLASIFIKASI RS PEMERINTAH

1. Rumah Sakit Klas A

2. Rumah Sakit Klas B 1

3. Rumah Sakit Klas B 2

4. Rumah Sakit Klas C

5. Rumah Sakit Klas D

Rumah Sakit Klas A

Jumlah tempat tidur : > 1000

Fasilitas dan kemapuan pelayanan medik : spesialis luas dan sub-spesialis luas

RUMAH SAKIT KLAS B 2

Jumlah tempat tidur : 500 - 1000

Fasilitas dan kemapuan pelayanan medik : Spesialis luas dan sub-spesialis terbatas

RUMAH SAKIT KLAS B 1

Jumlah tempat tidur : 350 -500

Fasilitas dan kemapuan pelayanan medik : Spesialis minimal 11


RUMAH SAKIT KLAS C

Jumlah tempat tidur : 100 - 300

Fasilitas dan kemapuan pelayanan medik : minimal 4 spesialis dasar

RUMAH SAKIT KLAS D

Jumlah tempat tidur : 50

Fasilitas dan kemapuan pelayanan medik dasar

4. sop kebakaran

2. Pencegahan Bahaya Kebakaran.


Adanya Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG).
Melakukan pengecekan rutin dan teliti pada instalasi dan peralatan
listrik, regulat ordan tabung LPG.
Jangan membebani listrik terlalu berlebihan / melebihi kapasitas yang
ada (contoh: stop kontak isi 3 sudah terisi semua masih ditambahi
sambungan T listrik hingga bertumpuk tumpuk).
Tidak melakukan penggantian sekering arus induk tanpa sepengetahuan
petugas yang berwenang.
Cabut kabel peralatan elektronik jika tidak dipakai / hendak ditinggal
pulang, jangan dibiarkan terus menancap di stop kontak (contoh:
computer, printer,dll).
Pastikan seluruh jaringan kabel dan peralatan elektronik tidak ada yang
rusak/terkelupas kabelnya.
Pastikan agar semua pintu keluar bebas dari bahan bahan mudah
terbakar.
Simpan cairan yang mudah terbakar di tempat yang aman dan jauh dari
nyala api atau aktivitas manusia yang padat, gudang penyimpanan
logistic, dll.
Jauhkan tabung LPG / O/ gas yang mudah meledak dari nyala api /
listrik, sebaiknya ditempatkan di ruangan terbuka / memiliki ventilasi
lebar & banyak.
Gunakan wadah yang tepat untuk menyimpan atau menuangkan bahan
cair mudah terbakar.
Jangan menempatkan tabung APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang
telah terpakai/kosong pada tempat semula. Segera laporkan tabung
APAR yang telah terpakai kepada petugas terkait untuk dilakukan
pengisian.
Untuk mengatasi kebakaran, pasanglah APAR cukup sesuai peraturan
yang telah ada
Rawat dan periksa APAR serta Hidran secara berkala.
Jika terlihat puntung rokok yang masih ada apinya segera matikan dan
pastikan tidak ada puntung rokok di ruangan/area yang mudah terbakar.

3. Penanggulangan Jika Terjadi Kebakaran.


a. Jangan panik Ingat setiap kepanikan akan mengurangi daya pikir dan
ruang gerak
b. Sesuai dengan MKKG (Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung)
maka dalam setiap shift / dinas jaga, setiap kepala unit kerja /
koordinator shift wajib untuk membagi/ membuat daftar jaga petugas
KKG (Keselamatan Kebakaran Gedung) di tempat kerjanya masing
masing. Di setiap shift/dinas jaga harus ada regu pemadam, regu P3K
dan regu evakuasi (regu evakuasi dibagi menjadi rescue & salvage).
Semua petugas yang dinas wajib untuk mendapat salah satu peran
tersebut. Jika karena keterbatasan tenaga maka satu orang bisa
merangkap beberapa peran sekaligus. Untuk lingkup seluruh rumah sakit
juga dibutuhkan peran sebagai Kepala Kesela matan Kebakaran Gedung
(oleh Manajer Rawat Inap / KP jaga), satpam area (oleh satpam), PMK
setempat (oleh satgas kebakaran P2K3/ petugas BPS yang jaga dan
satpam) serta P3K (oleh petugas IRJ atau IGD yang jaga). Ini adalah
standard minimal dari struktur organisasi Keselamatan Kebakaran
Gedung (KKG) , gunanya adalah agar saat terjadi bencana kebakaran,
setiap petugas diunit masing masing telah mengetahui peran mereka
sebagai apa.
Adapun rincian tugas dari masing masing peran adalah sbb:
I. Tugas Kepala/Wakil Keselamatan Kebakaran Gedung.
Pastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah dihubungi.
Menuju ke posko kebakaran(IGD) untuk memimpin
operasional.
Pastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat pertama
telah dilaksanakan.
Pastikan bahwa peran kebakaran lantai telah melaksanakan
tugasnya.
Tetap siaga untuk menerima status laporan dan memperkirakan
harus evakuasi bertahap atau evakuasi total.
II. Tugas Operator telpon/Informasi
Secepatnya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan
Instansi terkait.
Jangan memutuskan hubungan telpon sampai Dinas Pemadam
Kebakaran mengulangi berita.
Mengendalikan sistem pemberitahuan umum.
III. Tugas Teknisi
Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun elektrik
(lift, pompa kebakaran, hidran, lampu darurat, peralatan
evakuasi, dll).
Membantu kelancaran tugas bantuan yang datang di tempat
kejadian kebakaran.
IV. Tugas Kepala/Wakil peran kebakaran lantai/ruangan/instalasi.
1) Apabila kebakaran tidak berada pada lantainya,yakinkan
bahwa lantainya siap dievakuasi.
2) Apabila kebakaran di lantainya segera laporkan ke ext 113
(tentukan ext. khusus) :
Nama pelapor :.
Jenis yang terbakar :
Lokasi kebakaran :
Situasi terakhir :.
3) Memimpin pelaksanaan operasional di lantainya.
4) Pada saat mendengar pemberitahuan evakuasi :
Periksa semua ruangan dan pastikan setiap penghuni di
lantainya untuk melaksanakan evakuasi.
Pada saat evakuasi berikan perhatian khusus pada orang
cacat,hamil,anak-anak,dll.
Pada saat tiba di titik berkumpul,laksanakan inventarisasi
terhadap penghuni (pasien,pengunjung,pegawai)
lantainya.
Laporkan tentang situasi terakhir dan status evakuasi
kepada Kepala Keselamatan Kebakaran Gedung.
V. Tugas regu Pemadam kebakaran lantai/ruangan/instalasi
1) Memadamkan dan melokalisir kebakaran serta menekan
kerugian sekecil-kecilnya.
2) Memadamkan kebakaran dengan menggunakan APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) secara efektif dan efisien.
3) Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
VI. Tugas P3K lantai
1) Melaksanakan pertolongan pertama seperlunya dengan cepat
dan tepat apabila ditemukan korban yang mengalami gangguan
kesehatan.
2) Mentransportasikan korban ke tempat lain yang aman.
3) Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
VII. Tugas regu Evakuasi lantai
1) Mengevakuasikan penghuni ke titik berkumpul terdekat.
2) Memberi petunjuk,mengarahkan dan mencarikan jalan
keluar kepada penghuni.
3) Selalu mengingatkan penghuni agar tidak menggunakan lift
sekaligus mengarahkan agar menuju tangga darurat terdekat.
4) Selalu mengingatkan kepada ibu-ibu yang memakai sepatu
berhak tinggi harap dilepas.
5) Menginformasikan ke regu P3K apabila ditemukan
penghuni yang perlu mendapatkan pertolongan.
6) Selalu berkoordinasi denga regu atau pihak lain.
VIII. Tugas regu Salvage/penyelamat barang.
1) Menyelamatkan barang berharga atau dokumen penting
ketempat lain yang aman yang telah ditentukan.
2) Menyerahkan barang atau dokumen tersebut ke bagian
pengamanan.
3) Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran.
4) Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih penting dari
harta benda.
5) Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
IX. Tugas Satpam area.
1) Mengamankan area gedung yang terbakar.
2) Mengatur lalu lintas disekitar gedung.
3) Mengatur perpindahan kendaraan di tempat parkir ke tempat
lain yang aman.
4) Mengatur tersedianya jalan masuk bagi bantuan luar yang
datang.
5) Menjaga dokumen/barang yang telah diselamatkan.
6) Sebagai penunjuk jalan bagi bantuan luar yang datang.
7) Selalu berkoordinasi dengan regu/pihak lain.
X. Tugas pemadam kebakaran setempat
1) Pada saat mendapat perintah
Berusaha mengetahui dengan pasti lokasi terjadinya
kebakaran
Menuju ke posko kebakaran (IGD) untuk memantau
situasi.
Seorang anggota regu menunggu kedatangan petugas
pemadam kebakaran kota
2) Pada saat terjadi kebakaran
Melaksanakan pemadaman/melokalisir kebakaran sebelum
petugas pemadam kebakaran datang.
Memberi informasi yang diperlukan oleh petugas bantuan
yang datang.
Selalu berkoordinasi dengan regu/pihak lain.
XI. Tugas P3K (Poliklinik)
1) Selalu berkoordinasi dengan pihak rumah sakit terdekat.
2) Melakukan pertolongan dengan cepat dan tepat apabila ada
korban yang mengalami gangguan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai