Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan publik merupakan tanggung jawab pemerintah dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Pelayanan publik pada dasarnya
menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Dalam kehidupan bernegara,
maka pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik
yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk
pengaturan atau pun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam bidang apapun. Perbaikan kualitas pelayanan
pemerintah untuk publik senantiasa selalu menjadi tuntutan.
Marsuki (2005:256) mengemukakan bahwa secara harfiah BUMN dapat
diartikan sebagai unit bisnis milik untuk rakyat banyak tetapi dikelola dan
diusahakan oleh pemerintah, oleh karena rakyat mempunyai banyak
keterbatasan sumber daya untuk mengelola dan mengusahakannya. Selain itu
BUMN juga merupakan badan usaha milik pemerintah yang ditugaskan untuk
mencari pendapatan negara sebanyak-banyaknya. Supaya pemasukan negara
yang berasal dari BUMN terus meningkat maka BUMN yang dimiliki oleh
negara Indonesia haruslah melakukan upaya-upaya pengembangan. Namun di
satu sisi sebagai bagian dari pemerintah BUMN juga harus memberikan
pelayanan kepada publik atau masyarakat. Apalagi dalam menghadapi
kompetisi di era globalisasi, kualitas pelayanan badan usaha milik pemerintah
akan semakin ditantang untuk semakin optimal dan mampu menjawab
tuntutan yang semakin tinggi dari masyarakat, baik dari segi kualitas maupun
dari segi pelayanan. Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut hubungan
antara lembaga pemberi jasa pelayanan dengan masyarakat yang
membutuhkan. Saat ini BUMN di Indonesia banyak sekali yang kalah

1
2

bersaing dalam persaingan global untuk bisa menjaga eksistensinya, hal


tersebut dikarenakan pelayanan yang masih belum baik. Definisi BUMN
menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 (UU No.19 Tahun 2003),
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara
yang dipisahkan.
Globalisasi atau era persaingan global saat ini telah membuat kompetisi
dunia usaha menjadi semakin ketat. Jasa pengiriman barang merupakan salah
satu bisnis jasa yang sangat dibutuhkan pada era sekarang, baik itu individu
ataupun oleh organisasi/perusahaan. Setiap pelaku usaha dipacu untuk selalu
melakukan inovasi agar dapat terus eksis dalam persaingan. Pelayanan
merupakan salah satu tolak ukur bagi sebuah perusahaan supaya bisa bersaing.
Karena semakin bagus pelayanan yang diberikan membuat semakin eksis pula
pelaku usaha tersebut. Semakin banyaknya pesaing dan pelayanan yang belum
optimal, memaksa organisasi atau perusahaan melakukan inovasi terutama
dibidang pelayanannya. Setiap organisasi atau perusahaan baik di sektor
swasta maupun sektor publik harus berupaya untuk berinovasi, karena inovasi
sangat penting dilakukan untuk mengatasi kebuntuan dan kemacetan
organisasi terutama dalam menghadapi persaingan global.
Salah satu BUMN di Indonesia yang dihadapkan pada tantangan era
globalisasi agar dapat terus bersaing adalah PT Pos Indonesia (Persero). PT
Pos Indonesia adalah Badan Usaha yang bergerak di bidang jasa pengiriman
paket, surat serta uang. Selain itu dalam PT Pos Indonesia (Persero) juga
terdapat bagian layanan kiriman barang internasional atau biasa disebut juga
dengan Pos Internasional. Pada bagian Pos Internasional juga terdapat instansi
bea cukai yang ditempatkan di kantor pos ini yang disebut Pos Lalu Bea.
Kantor Pos Lalu Bea yaitu kantor pos yang mana berlaku pengawasan pabean
atas barang-barang yang datang dari luar negeri/luar daerah pabean.
Untuk menjadi sebuah Kantor Pos Lalu Bea harus memenuhi persyaratan
tertentu agar layak disebut Pos Lalu Bea. Adapun persyaratan tersebut antara
3

lain menyediakan tempat khusus untuk pemeriksaan paket pos serta


melakukan pemeriksaan dengan Pencacahan Paket Kantor Pos (PPKP) dan
mengelola dokumen pabean lainnya untuk diserahkan ke alamat tujuan paket
pos dan menyelesaikan pembayaran bea masuk dan pajak-pajak lainnya.
Mengingat pentingnya peran bagian Pos Internasional dalam memproses
barang kiriman impor inilah yang menjadi alasan penulisan untuk mengambil
judul Peran Pos Internasional dalam Proses Pendistribusian Barang
Kiriman Impor Pada PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Malang
B. Tujuan Program
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari praktek kerja lapangan adalah untuk melatih
mahasiswa agar dapat mengikuti proses kerja yang yang telah ditetapkan
pada setiap perusahaan dan mampu mempersiapkan diri untuk menjadi
seorang tenaga kerja yang handal dan lebih mengenal dunia kerja yang
sebenarnya. Selain itu juga mampu meningkatkan kedisplinan dan
kemandirian mahasiswa melalui pemahaman akan budaya kerja
profesional yang menuntut kerja sama, ketepatan waktu, kepemimpinan
dan tanggung jawab.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari praktek kerja lapangan ini adalah agar mahasiswa
dapat melihat secara langsung:
a. Bagaimana proses pendistribusian barang kiriman impor pada Pos
Internasional
b. Bagaimana ketentuan bea cukai impor barang kiriman.
c. Hambatan yang terjadi di PT Pos Indonesia (Perseo) Cabang
Malang Bagian Pos Internasional.
4

C. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari adanya praktek kerja lapangan ini adalah:
a. Mengetahui proses pendistribusian barang kiriman impor pada Pos
Internasional.
b. Mengetahui ketentuan bea cukai impor barang kiriman.
c. Hambatan yang terjadi di PT Pos Indonesia (Perseo) Cabang
Malang Bagian Pos Internasional.
D. Strategi Kegiatan
Untuk mencapai tujuan program dengan Praktek Kerja Lapangan ini,
penulis mengumpulkan berbagai informasi dengan cara:
1. Observasi
Sugiyono (2011:196) menjelaskan bahwa, observasi nerupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Penulis melakukan pengamatan terhadap proses
pendistribusian dan alur kegiatan yang terjadi di Pos Internasional.
Dimulai dari awal kegiatan yaitu pemindahan barang dari loading ke
tempat pos lalu bea sampai pemasangan label beserta kertas invoice untuk
resi pada barang kiriman internasional.
2. Wawancara
Menurut Moleong (2005:186) wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
3. Praktek Kerja Lapangan
Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan selama 45 hari yaitu awal
Juni hingga pertengahan Juli. Hal-hal yang perlu dilakukan penulis selama
pelaksanaan praktek adalah:
a. Memperhatikan dan memahami perintah yang diberikan berkaitan
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan
b. Mengerjakan perintah dengan cermat
5

c. Bertanya bila ada kesulitan atau hal yang belum dipahami.

E. Defisi Oerasional
Definisi operasional adalah kesimpulan dari pengertian teoritis ditambah
dengan peristiwa di lapangan.
1. PT. Pos Indonesia (Persero)
PT Pos Indonesia (Persero) didirikan sebagai jasa ritel modern yang
melayani pengiriman surat, paket, jasa keuangan, penjualan (materei,
prangko, produk filateli, dan lain-lain), layanan Online Shopping.
2. Pos Internasional
Pos Internasional merupakan bagian layanan kiriman barang internasional
yang terdapat pada PT. Pos Indonesia (Persero).
3. Kantor Pos Lalu Bea
Kantor Pos Lalu Bea adalah Kantor Pos dimana berlaku pengawasan
pabean atas barang barang yang datang dari luar negeri / luar daerah
pabean seperti Kantor Pos Pasar Baru Jakarta, Kantor Pos Besar Surabaya
dll. Pada Kantor Pos tersebut ditempatkan petugas Bea Cukai untuk
mengawasi lalu lintas barang kiriman.
4. Pendistribusian Barang Kiriman Impor
Proses kegiatan dalam pendistribusian barang kiriman impor. Proses
ini dimulai dari datangnya barang kiriman impor dan pemberian pajak
putusan yang dilakukan oleh pihak bea cukai yang terdapat di kantor pos
sampai barang tersebut siap atau ready diambil oleh penerima barang
(konsumen) atau kurir antaran kantor pos.

Anda mungkin juga menyukai