Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PELAKSANAAN

A. Gambaran Umum PT. Pos Indonesia (Persero)


PT. Pos Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang berbentuk
Perseroan Terbatas (PT) yang modal atau sahamnya dimiliki oleh pemerintah
dengan tujuan untuk mengejar keuntungan. Tujuan utama PT. Pos Indonesia
yang juga merupakan tujuan dari BUMN adalah, memberikan sumbangsih
pada perekonomian nasional dan penerimaan kas negara, mengejar dan
mencari keuntungan serta pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan/organisasi
adalah dengan cara menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Hal ini
merupakan pedoman bagi dewan komisaris dan direksi dalam membuat
keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi,
kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak yang
berkepentingan secara konsisten.
Salah satu kantor pos yang berada di kota besar adalah pos Indonesia
Malang, lebih khusus lagi kantor pos malang yang terletak di Jl. Merdeka No.
5 Klojen Malang ini sekaligus melayani jasa untuk warga domestik dan juga
internasional sehingga perlu adanya pemeriksaan kiriman dari pihak bea cukai
untuk barang impor dan ekspor. Instansi bea cukai yang ditempatkan di kantor
pos ini disebut pos lalu bea.. Kantor pos lalu bea yaitu kantor pos yang mana
berlaku pengawasan pabean atas barang-barang yang datang dari luar
negeri/luar daerah pabean.
Pada kantor pos tersebut ditempatkan petugas bea cukai untuk mengawasi
lalu lintas barang kiriman. Sebelumnya perlu diketahui dulu, lalu bea adalah
kegiatan pemenuhan kewajiban pabean atas kiriman pabean. Bea adalah
pungutan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor. Untuk memeriksa

6
7

barang-barang tersebut diwajibkan kepada pejabat bea cukai. Pejabat bea


cukai adalah pegawai direktorat jenderal bead an cukai yang ditunjuk dalam
jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-
Undang Kepabeaan dan Undang-Undang Cukai. Mereka adalah orang-orang
yang menangani barang ekspor dan impor. Ekspor adalah kegiatan
mengeluarkan barang ke luar daerah pabean. Sedangkan Impor adalah
kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Ada lagi istilah nilai
pabean yang akan akrab ditelinga kita jika berkaitan dengan bea cukai. Nilai
pabean sendiri adalah harga barang dalam mata uang asing untuk keperluan
penghitungan pungutan pabean. Di sini juga ada yang namanya penegahan
yang berarti tindakan administratif untuk menunda pengeluaran, pemuatan
dan pengangkutan barang impor atau ekspor sampai dipenuhinya kewajiban
pabean.

B. Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)


Kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur
Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan
untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka
yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang
dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir
mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.Setelah Kantorpos
Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos
Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua
tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala
itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari
Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin
oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan
fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik.
Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos

dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana


sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun
1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro),
dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini
ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos
dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun
berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas
dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan
kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan
memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar
24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir
100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi
transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi,
komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki lebih dari
3.800 Kantorpos online, serta dilengkapi electronic mobile pos di beberapa
kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain
secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah
processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu
diidentifikasi dengan akurat.
1746 - KANTORPOS PERTAMA
Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos
pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W
Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih
menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang
berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari
dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir
mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.
9

1875 - POSTEN TELEGRAFDIENST


Pada tahun ini dinas pos disatukan dengan dinas telegrap dengan status
jawatan dengan nama POSTEN TELEGRAFDIENST.
1877 - Union Postale Universelle
Sejak pemerintahan kolonial dinas pos pemerintahan Belanda sudah
berhubungan dalam pengiriman surat dan barang secara internasional,
sehingga tercatat sebagai anggota Union Postale Universelle (UPU).
1945 - Hari Bakti POSTEL
Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh
militer Jepang, 27 September 1945 Angkatan Muda PTT mengambil alih
kekuasaan PTT dan secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik
Indonesia. Peristiwa tersebut diperingati menjadi hari bakti PTT atau hari
bakti POSTEL.
1965 - PN Pos dan Giro
Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi
berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahan
Negara dan Giro (PN Pos dan Giro).
1978 - Perusahaan Umum Pos dan Giro
Dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro
yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam
menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun
luar negeri.
1995 - PT. Pos Indonesia (Persero)
Selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum. Pada Juni 1995 berubah
menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).


10

C. Visi, Misi, dan Strategi PT Pos Indonesia (Persero)


1. Visi
Menjadi raksasa logistik pos dari timur
2. Misi
Misi yang dimiliki PT Pos Indonesia (Persero) adalah
Menjadi asset yang berguna bagi bangsa dan Negara
Menjadi tempat berkarya yang menyenangkan
Menjadi pilihan terbaik bagi pelanggan
Senantiasa berjuang untuk memberi yang lebih baik bagi bangsa,
negara, pelanggan karyawan, masyarakat serta pemegang saham
3. Strategi
Menjual produk sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan
Membuka layanan konsumen dan menindak lanjuti keluhan
konsumen tanpa melakukan diskriminasi terhadap konsumen
Melakukan promosi yang berkesinambungan secara sehat fair,
jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma
masyarakat
Melakukan sertifikasi mutu melalui system manajemen mutu
Melakukan perbaikan dibidang operasi, sarana, dan prasarana
produk sesuai dengan kemampuan perusahaan
Memberikan layanan purna jual yang sesuai
D. Lokasi Perusahaan
Lokasi PT Pos Indonesia (Persero) Malang terletak di Jalan Merdeka
Selatan No 5 Klojen, Kota Malang. Selama melakukan Praktek Kerja
Lapangan, penulis ditempatkan di bagian Pos Internasional.
E. Aktivitas yang dilakukan selama KKNA
Penulis ditempatkan pada bagian Pos Internasional dalam pelaksanaan
praktek kerja lapangan ini. kegiatan yang dilakukan penulis selama mengikuti
11

praktek kerja lapangan yang di mulai pada tanggal 2 Juni 2017 sampai 22 Juli
2017 adalah:
1. Pemindahan barang kiriman internasional dari loading ke tempat pos
lalu bea
2. Melakukan sortir dan menimbang barang kiriman internasional
3. Penginputan data barang kiriman internasional
4. Pendaftaran barang kiriman internasional
5. Menuliskan nomer tracking pada label
6. Pengemasan barang dari luar negeri
7. Pemasangan label beserta kertas invoice untuk resi
F. Pengalaman Belajar yang didapatkan
Pengalaman belajar yang didapatkan penulis selama melakukan praktek
kerja lapangan di PT Pos Indonesia (persero) Cabang Malang bagian Pos
Internasional adalah penulis mendapatkan pengetahuan dengan melihat secara
langsung bagaimana proses pendistribusian barang kiriman impor sampai
dengan pemutusan barang kiriman impor yang sudah melalui bea cukai.
Selain mengamati secara langsung proses pendistribusian barang kiriman
impor, penulis juga melihat dan merasakan secara langsung bagaimana cara
kerja karyawan yang berada di lingkungan kerja PT Pos Indonesia (Persero)
Cabang Malang bagian Pos Internasional , sehingga hal ini sangat membantu
penulis untuk mempunyai pandangan bagaimana kondisi lingkungan kerja
yang dirasakan dimasa yang akan datang. Hal ini juga mengajarkan penulis
untuk memahami pentingya kedisiplinan, rasa tanggung jawab dan kerja tim
dalam dunia kerja. Bersosialisas dengan baik dengan semua karyawan suatu
perusahaan pada setiap departemen sangat diperlukan untuk mendukung
terciptanya lingkungan kerja yang dapat membuat semangat kerja tumbuh
dengan baik.


12

G. Masalah yang dihadapi


1. Masalah yang dihadapi PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Malang
bagian Pos Internasional.
Masalah yang sering dihadapi pada bagian Pos Internasional
adalah kurangnya tenaga kerja yang berada disana, karena ketika
barang kiriman internasional yang datang teralu banyak atau
overload tenaga kerja yang berada disana sangat kesulitan dalam
pendistribusian barang sehingga bisa memakan waktu yang cukup
lama, padahal barang tersebut seharusnya sudah siap atau ready.
Masalah ini sering terjadi ketika hari libur panjang. Di bagian Pos
Internasional hanya mempunyai empat karyawan saja
Kurang luasnya ruangan pada Pos Internasional, karena ketika
keadaan barang overload susah untuk mencari barang yang ingin
di ambil oleh si penerima barang.
Kurangnya pengetahuan customer tentang hal penetapan biaya bea
cukai, sehingga banyak customer yang melakukan protes atau
tidak terima dengan harga barang yang mereka beli sesudah
penetapan pajak bea harga barang.
2. Masalah yang dihadapi mahasiswa.
Beberapa masalah yang dihadapi oleh mahasiswa dalam pelaksanaan
Paraktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Pos Indonesia (Persero) cabang
Malang.
Mahasiswa sulit untuk memahami penetapan pajak bea harga
barang.
Mahasiswa masih belum mengerti istilah-istilah yang ada pada
aplikasi kiriman impor Kantor Pos.

Anda mungkin juga menyukai