Anda di halaman 1dari 4

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu

tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya
bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini
merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan
seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Pendekatan konstruktivisme
mempunyai beberapa konsep umum seperti:

1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.


2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya mampu membina pengetahuan
mereka secara mandiri.
3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses
saling memengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara
aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah
ada.
5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini
berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau
sesuai dengan pengetahuan ilmiah.
6. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman
pelajar untuk menarik miknat pelajar.

https://id.wikipedia.org/wiki/Konstruktivisme

Teori Kontruktivisme

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu


tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan aliran behavioristik
yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus
respon, kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau
menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan
pengalamanya. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang
dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman
demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih
dinamis.
Menurut teori ini, satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya memberikan
pengetahuan kepada siswa, namun siswa juga harus berperan aktif membangun sendiri
pengetahuan di dalam memorinya. Dalam hal ini, guru dapat memberikan kemudahan untuk
proses ini, dengan membri kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide
ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan
strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan siswa anak tangga yang
membawasiswa ke tingkat pemahaman yang lebih tinggi dengan catatan siswa sendiri yang
mereka tulis dengan bahasa dan kata kata mereka sendiri.
Pendekatan konstruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti:
1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.
2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri pengetahuan mereka.
3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling
memengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif
dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada.
5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini
berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau sesuai
dengan pengetahuan ilmiah.
6. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar
untuk menarik miknat pelajar.
Dari uraian tersebut dapat dikatakan, bahwa makna belajar menurut konstruktivisme adalah
aktivitas yang aktif, dimana pesrta didik membina sendiri pengtahuannya, mencari arti dari
apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan idea-idea baru
dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya (Shymansky,1992).
Dalam mengkonstruksi pengetahuan tersebut peserta didik diharuskan mempunyai dasar
bagaimana membuat hipotesis dan mempunyai kemampuan untuk mengujinya,
menyelesaikan persoalan, mencari jawaban dari persoalan yang ditemuinya, mengadakan
renungan, mengekspresikan ide dan gagasan sehingga diperoleh konstruksi yang baru.

permen_tahun2014_nomor049.pdf :
http://faperta.ugm.ac.id/2014/site/fokus/pdf/permen_tahun2014_nomor049.pdf

Panduan-Penyusunan-CP.pdf : http://belmawa.ristekdikti.go.id/dev/wp-
content/uploads/2015/11/6A-Panduan-Penyusunan-CP.pdf

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/sutopospdmt/36sutopounydoc.pdf :
36sutopounydoc.pdf
https://nengwika.wordpress.com/2013/09/03/perubahan-dalam-kurikulum-2013/

Dr. Charles Allen Prosser (1871-1952) adalah seorang praktisi dan akademisi
Amerika Serikat yang sering dianggap sebagai bapak pendidikan
kejuruan, terutama di Amerika. Prosser juga adalah seorang guru Fisika
dan Sejarah di New Albany High School dan mendapatkan gelar PhD dari
Columbia University. Di kalangan akademisi pendidikan vokasi dan
kejuruan di Indonesia, Prosser cukup dikenal sebagai penyusun 16 Prinsip
Pendidikan Vokasi atau sering juga disebut sebagai 16 Dalil Prosser.
Prosser yakin bahwa sekolah harus membantu para siswanya untuk
mendapatkan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan tersebut dan terus
maju dalam karir. Prosser yakin bahwa harus ada sekolah vokasional
untuk publik sebagai alternatif terhadap sekolah umum yang sudah ada.
Sekolah vokasional yang dimaksud adalah sekolah yang menyediakan
pelajaran untuk berbagai jenis pekerjaan yang ada di industri.
Prosser percaya bahwa pendidikan vokasional di jenjang sekolah
menengah atas akan mampu menjadikan para siswa lebih independen.
Prosser terkenal dengan prinsip-prinsipnya dalam pendidikan vokasional:
1. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih
merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
2. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-
tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti
yang ditetapkan di tempat kerja.
3. Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan itu sendiri.
4. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap
individu memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya
pada tingkat yang paling tinggi..
5. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau
pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang
memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat untung
darinya.
6. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk
membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar
diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan nantinya.
7. Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai
pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan
pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan.
Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai
oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut.
8. Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar.
9. Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai
jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat
nilai).
10. Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada
suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli okupasi
tersebut. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content)
yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
11. Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika
sesuai dengan kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan
memang paling efektif jika dilakukan lewat pengajaran kejuruan.
12. Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang
digunakan dan hubungan pribadi dengan peserta didik
mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik tersebut.
13. Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes.
14. Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak
terpenuhi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan
beroperasi.
https://nurfaeda23.blogspot.co.id/2017/03/dasar-pemikiran-teori-pembelajaran_1.html

Anda mungkin juga menyukai