Diajukan oleh:
EKA SEPTIANINGSIH
NIM: 06E10298
LAPORAN KASUS
Diajukan sebagai salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan
pada Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Bali
Diajukan oleh:
EKA SEPTIANINGSIH
NIM: 06E10298
i
3
diajukan ke hadapan Tim Penguji Laporan Kasus pada Program Studi DIII
ii
4
S/D 26 JUNI 2009, telah disajikan di depan dewan penguji pada tanggal 10
Agustus 2009 dan diterima serta disahkan oleh Panitia Ujian Akhir dan Ketua
iii
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
pendidikan dari program studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Bali.
dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga laporan kasus ini selesai tepat pada
waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
Tabanan beserta staf yang telah memberi izin dan kesempatan pada
2. Bapak Drs. I Ketut Widia, BN.Stud., MM., selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Bali beserta staf yang telah memberikan izin dan
3. Ibu Ns. NLP Dina Susanti, S.Kep, M.Kep., selaku Ketua Program Studi
iv
6
7. Bapak, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril
pendidikan.
Penulis menyadari laporan kasus ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak guna kesempurnaan laporan kasus ini. Akhir kata
penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi kita semua.
Penulis
v
7
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL...........................................................................................
........................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................
.......................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................
......................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................
......................................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................
......................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL............................................................................................
....................................................................................................................viii
DAFTAR BAGAN...........................................................................................
......................................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1
A. Latar Belakang...........................................................................
..................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan........................................................................
..................................................................................................2
C. Metode Penulisan.......................................................................
..................................................................................................3
D. Sistematika Penulisan ...............................................................
..................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN TINJAUAN KASUS.......................
5
A. Tinjauan Teoritis........................................................................
..................................................................................................5
8
B. Tinjauan Kasus...........................................................................
vi
................................................................................................31
1. Pengkajian .....................................................................31
2. Perencanaan ........................................................................
57
3. Pelaksanaan .....................................................................66
4. Evaluasi .....................................................................74
9
vii
10
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
viii
12
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
29
ix
13
DAFTAR LAMPIRAN
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serta pola hidup masyarakat yang kurang sehat seperti mengkonsumsi makanan
yang siap saji dan kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya banyak minum
hernia. Dari hasil penelitian hernia inguinalis indirek merupakan hernia yang
paling sering ditemukan yaitu sekitar 50% dan lebih sering dialami oleh laki-laki
Pada umumnya hernia timbul akibat adanya lubang pada otot rongga perut,
sehingga bagian lunak yang ada didalamnya akan keluar membentuk suatu
akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel, atau peritonitis (Jong W.D.,
2004).
BRSU Tabanan selama 3 bulan terakhir (Maret, April, Mei) tercatat 484 pasien
dari yang dirawat di ruang bougenville BRSU Tabanan terdapat 114 (23%) kasus
(14%) dari jumlah kasus bedah pencernaan. Dengan jumlah pasien laki-laki
1
2
pada pasien hernia, sehingga peran perawat sangat diperlukan dalam memberikan
pelayanan secara komprehensif terutama pada pasien hernia. Oleh karena itu
asuhan keperawatan secara umum dan khususnya pada pasien dengan Hernia
Inguinalis Lateralis.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran umum dalam melaksanakan asuhan
+ post herniotomi.
b. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien K.A dengan
C. Metode Penulisan
Dalam laporan kasus ini penulis menggunakan metode deskriptif studi
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan kasus ini dibagi dalam empat bab
dan saran.
4
BAB II
A. Tinjauan Teoritis
a. Pengertian
(Engram, 1999).
1) Kantong hernia
2) Isi hernia
dan meckle.
5
5
Klasifikasi Hernia (Borley & Grace, 2006 ; Jong, 2004) antara lain:
internus
femoral
2) Berdasarkan Isinya :
b) Hernia omentum
6
b) Hernia internus yaitu hernia yang tidak bisa dilihat dari luar.
4) Berdasarkan kausanya
5) Berdasarkan keadaannya
kembali.
kembali.
b. Patofisiologi
berat, mengejan pada saat defekasi dan miksi). Kanal inguinalis dalam
7
kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke delapan dari kehamilan,
sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi
dalam beberapa hal sering belum menutup, karena testis yang kiri
turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang
kanan lebih sering terbuka. Dalam keadaan normal kanal yang terbuka
ini akan menutup pada usia dua bulan bila prosesus terbuka sebagian
maka akan timbul hidrokel, bila kanal terbuka terus karena prosesus
karena usia lanjut dimana pada umur tua otot dinding rongga perut
yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis
akibat penekanan intra abdominal, susah buang air besar, nyeri pada
hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukan kembali yang disebut
menunjukkan infeksi.
kantong hernia.
9
d. Penatalaksanaan medis
lain:
1) Konservatif
2) Operatif
laparoskopik.
10
berikut :
a) Pre Operasi
b) Intra Operasi
c) Post operasi.
a. Pengkajian
Doenges, 1999)
a) Subyektif
b) Data Objektif
diberikan
a) Data Subyektif
b) Data Objektif
1) Pre Operasi
dan muntah.
hernia.
2) Post Operasi
terhadap immobilitas
b. Perencanaan
1) Pre Operasi
Kriteria hasil :
Intervensi :
dan muntah
Kriteria hasil :
- BB meningkat
Intervensi :
hernia
18
lunak.
Kriteria Hasil :
feses lunak.
Intervensi :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
2) Post Operasi
Kriteria hasil :
- BB meningkat
20
Intervensi :
nutrisi).
Kriteria Hasil :
N : 60-80 x/menit
Intervensi :
pemenuhan cairan).
Kriteria Hasil :
( 36-37C)
Intervensi :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
terhadap imobilitas.
lunak.
Kriteria Hasil :
feses lunak.
Intervensi :
Kriteria Hasil :
rumah.
perawat.
Intervensi :
kesehatan pasien).
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi
1) Pre Operasi
a) Nyeri Berkurang
c) BAB Lancar
2) Post Operasi
d) Nyeri berkurang
f) BAB lancar
g) Pengetahuan bertambah
28
Intoleransi aktivitas
Keterangan :
= Manifestasi Klinis
= Menimbulkan Diagnosa
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Nama : KA KA
Umur : 54 th 54 th
No. CM : 239089
2. Alasan di rawat
a. Keluhan Utama
1) Saat MRS
2) Saat Pengkajian
3. Riwayat Penyakit
teraba tonjolan pada lipatan paha yang disertai dengan rasa nyeri. Tetapi
pada saat itu tonjolan masih dapat dikembalikan ke posisi semula. Pasien
2009 pasien merasa nyeri pada perut dan tonjolan tidak mau kembali ke
BRSU Tabanan. Pada saat di IRD pasien di periksa oleh dokter dan di
pasien dibolehkan pulang. Pada tanggal 30 April 2009 pasien kambuh lagi
sakit perutnya tidak bisa ditahan dan pasien langsung memeriksakan diri
ke IRD BRSU Tabanan. Pada saat di IRD pasien diperiksa dan disarankan
untuk operasi tetapi pasien menolak untuk operasi karena pasien belum
siap untuk operasi dan dokter hanya memberikan obat kaltrofen supp II.
Juni 2009 pasien merasa sakit perut dan tonjolan di lipatan paha tidak bisa
Tabanan. Pada saat di IRD pasien diperiksa oleh dokter dan diharuskan
32
upacara agama dari tanggal 16 sampai dengan 21 Juni 2009 pasien minta
agar jadwal operasi diundur, maka dokter memberi jadwal operasi pada
tanggal 25 Juni 2009 dan pada tanggal 24 Juni 2009 pasien datang ke poli
bedah dan dilakukan pemeriksaan lab, kemudian pada pukul 14.00 pasien
dari informed consent, puasa, pencukuran area operasi, dan mandi besar.
seperti : TBC, AIDS, dan Hepatitis, ini merupakan pertama kalinya pasien
di rawat di RS.
sama dengannya yaitu kakak kandungnya. Di keluarga juga tidak ada yang
a. Data Biologis
1) Bernafas
menjalani operasi.
3) Eliminasi
5) Istirahat Tidur
dalam istirahat dan tidur. Pasien biasa tidur malam pukul 22.00
wita dan bangun pukul 05.30 wita. Saat sakit pasien mengatakan
sering terjaga pada malam hari tetapi pasien bisa tidur lagi. Pada
6) Kebersihan Diri
Sebelum sakit dan saat sakit pasien biasa mandi 2 kali sehari
sampho, sikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi. Saat pengkajian
7) Berpakaian
pakaian 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Saat pengkajian
b. Data Psikologi
1) Rasa Nyaman
diberikan.
2) Rasa Aman
tampak gelisah.
36
c. Data Sosialisasi
1) Data Sosial
menonton TV.
3) Prestasi
4) Pengetahuan Belajar
d. Data Spiritual
hati saja.
37
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Gejala Kardinal
1) Suhu : 37C
2) Respirasi : 20 x/menit
c. Ukuran lain
d. Keadaan Fisik
ada.
cukup.
ada.
kanan.
10) Ekstremitas
Atas : Lesi tidak ada, edema tidak ada, sianosis tidak ada,
Bawah : lesi tidak ada, edema tidak ada, reflek patela +/+,
Kekuatan otot :
555 555
555 555
pembesaran scrotum.
ada.
8. Data Penunjang
operasi pukul 08.35 wita, pasien sudah menggunakan baju operasi. Setelah
(terlentang) dan terpasang duk steril pada area yang akan dioperasi.
dinding perut kemudian ditutup lapis demi lapis. Fasia dijahit dengan
sutra, subcutis dengan catgut, dan kutis dengan sutra. Luka operasi
dibersihkan dan ditutup dengan gaas steril serta hipavix. Operasi selesai
pukul 09.10 wita tanggal 25 Juni 2009 dengan keadaan akhir pembedahan
seperti posisi huruf V (kaki dan kepala disangga bantal) dan pasien
b. Data Biologis
2) Eliminasi
42
masih lemas dan nyeri pada luka operasi, pasien hanya terbaring
ditempat tidur, pasien baru mampu miring kanan dan kiri. Pasien
c. Data Psikologis
1) Rasa Nyaman
nyeri 4 (nyeri sedang) dan 0-10 skala nyeri yang diberikan, pasien
d. Data Sosialisasi
1) Pengetahuan belajar
43
e. Data Pemeriksaan
1) Keadaan Umum
2) Gejala Kardinal
a) Suhu : 37C
b) Nadi : 84 x /menit
c) Respirasi : 20 x / menit
3) Keadaan Fisik
b) Ekstremitas
44
kekuatan otot :
555 555
444
555 555
45
b. Analisa Data
TABEL 1
ANALISA DATA KEPERAWATAN PASIEN KA DENGAN
HERNIA INGUINALIS LATERALIS + POST HERNIOTOMI HARI KE-0
DI RUANG BOUGENVILLE BRSU TABANAN
TANGGAL 24 & 25 JUNI 2009
Post operasi
1 Pasien mengatakan nyeri pada - Pasien meringis saat bergerak Nyeri Akut
area operasi, nyeri dirasakan - Terdapat nyeri tekan pada
seperti di iris-iris, nyeri daerah luka post operasi
bertambah saat bergerak - Nadi : 84 x / menit
- Skala nyeri 4 (nyeri sedang)
dari 0-10 skala nyeri yang
diberikan
Dilanjutkan
46
Lanjutan
5 - Minum : 50 cc Resiko
IFVD RL : 500 cc tinggi
CM : 550 cc kekurangan
- Kencing : 200 cc volume
IWL : 190 cc cairan
CK : 390 cc
Balance cairan : 550-90 =
+160 cc
- TD : 120/80 mmHg
N : 84x/menit
1. Pre Operasi
a) Nyeri akut
b) Ansietas
2. Post Operasi
a) Nyeri Akut
b) Resiko infeksi
47
c) Intoleransi aktivitas
d) Kurang pengetahuan
d. Analisa Masalah
1) Pre Operasi
84x/menit.
nyeri.
b) Problem : Ansietas
penyakitnya
Post operasi.
/menit.
syok neurogenik.
tetes / menit)
syok septik
terhadap pembedahan.
pembedahan
e. Diagnosa Keperawatan
1) Pre Operasi
inguinal kanan.
muka tegang.
2) Post Operasi
53
kanan dan kiri, tampak ADL pasien seperti BAK dibantu oleh
keluarga.
54
operasi
2. Perencanaan
berikut :
1) Pre operasi
2) Post Operasi
55
84x/menit.
menit.
b. Rencana Keperawatan
TABEL 2
RENCANA KEPERAWATAN PASIEN KA
DENGAN HERNIA INGUINALIS LATERALIS (HIL) + POST HERNIOTOMI HARI KE-0
DI RUANG BOUGENVILLE BRSU TABANAN
TANGGAL 24-26 JUNI 2009
57
Dilanjutkan
57
Lanjutan
1 2 3 4 5
Nadi : 84x /menit. 5. Bantu teknik distraksi dan 5. Mengalihkan perhatian terhadap
Terdapat nyeri tekan relaksasi nyeri, memberi dukungan (fisik,
pada inguinal kanan emosional, menurunkan
tegangan otot, memfokuskan
perhatian.
58
Dilanjutkan
58
Lanjutan
1 2 3 4 5
Rabu, 24-06-09 Ansietas berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji ulang tingkat 1. Membantu dalam
Pkl 15.30 wita dengan kurang keperawatan 1 x 30 menit kecemasan pasien. mengidentifikasi kekuatan dan
pengetahuan ditandai diharapkan mekanisme koping ketrampilan yang mungkin
dengan pasien pasien adaptif dan konstruktif membantu pasien mengatasi
mengatakan khawatir dengan kriteria hasil : keadaannya sekarang dan atau
dengan keadaannya, 1. Pasien mengatakan tidak kemungkinan lain untuk
pasien mengatakan cemas lagi memberikan bantuan yang
baru pertama kali 2. pasien tampak tenang sesuai
menjalani operasi, 3. pasien mengatakan
pasien mengatakan mengerti tentang penyakit, 2. Berikan informasi yang 2. Keterlibatan pasien dalam
kurang mengerti prognosa dan akurat dan nyata tentang apa perencanaan perawatan
tentang penyakit pengobatannya yang dilakukan misal : tirah memberikan rasa kontrol dan
prognosis dan 4. tanda-tanda vital dalam baring, pembatasan masukan membantu menurunkan
pengobatannya, pasien batas normal per oral, dan prosedur ansietas.
tampak gelisah, Nadi : TD : 110/70 120/80
84x /menit, raut muka mmHg 3. Berikan lingkungan tenang 3. Memindahkan pasien dari
tegang N : 60 80 x/menit dan istirahat stress luar, meningkatkan
relaksasi, membantu
menurunkan ansietas
59
Dilanjutkan
Lanjutkan
59
Lanjutan
1 2 3 4 5
5. Dorong/pasien orang 5. Tindakan dukungan membantu
terdekat untuk menyatakan pasien merasa stres berkurang,
perhatian, perilaku perhatian energi untuk ditujukan pada
penyembuhan/perbaikan
Post Operasi Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1. Pantau tanda-tanda vital 1. Tanda-tanda vital membantu
Kamis, 25-06-09 kekurangan volume keperawatan selama 3x24 jam setiap 6 jam mengidentifikasi fluktuasi
Pk. 15.30 wita cairan berhubungan diharapkan kekurangan volume volume intravaskuler
dengaan Minum : 50cc, cairan tidak terjadi dengan 2. Atur atau observasi tetesan 2. Menjaga keseimbangan
IFVD RL : 500cc, CM : kriteria hasil : infus masukan cairan
550cc; Kencing : 1. Cairan pasien adekuat 3. Pantau cairan masuk, cairan 3. Memberikan informasi asupan
200cc, IWL : 190cc, 2. Mukosa bibir pasien keluar pasien tiap 24 jam cairan pasien dan keadekuatan
CK : 390cc; Balance lembab cairan
cairan : 550-390= 3. Turgor kulit elastis 4. Observasi kulit kering 4. Menunjukkan kehilangan
+160cc; TD: 120/80 berlebihan, membran cairan berlebihan atau
mmHg; N : 84x/menit. mukosa dan penurunan dehidrasi
turgor kulit
60
Dilanjutkan
60
Lanjutan
1 2 3 4 5
4. Tanda-tanda vital dalam 5. Delegatif dalam pemberian 5. Cairan IVFD dapat membantu
batas normal cairan IVFD RL 28 tetes/ dalam pemenuhan cairan
TD: 110/70-120/80 mmHg; menit
N : 60-80x/menit
Kamis, 25-06-09 Nyeri akut Setelah diberikan asuhan 1. Observasi skala nyeri, catat 1. Membantu mengidentifikasi
Pk. 15.30 wita berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam lokasi, kualitas dan intervensi yang tepat dan
diskontinuitas jaringan diharapkan nyeri pasien karakteristik nyeri (PQRST) perubahan karakteristik nyeri
sekunder terhadap berkurang dengan kriteria hasil: menunjukkan terjadinya abses/
pembedahan ditandai 1. Pasien mengatakan nyeri peritonitis.
dengan pasien pada luka operasi
mengatakan nyeri pada berkurang 2. Observasi vital sign tiap 6 2. Respon autonomik meliputi
area operasi, nyeri 2. Skala nyeri 1-3 (nyeri jam perubahan TD, nadi,
dirasakan seperti diiris- ringan) dari 0-10 skala pernafassan yang berhubungan
iris, nyeri bertambah nyeri yang diberikan. dengan keluhan atau
saat bergerak skala 3. Pasien tidak meringis lagi penghilang nyeri.
nyeri 4 (nyeri sedang0 saat bergerak
dari 0-10 skala nyeri 4. TTV dalam batas normal, 3. Beri lingkungan yang tenang 3. Meningkatkan relaksasi,
yang diberikan. Pasien terutama. memfokuskan perhatian
meringis saat bergerak, Nadi : 60-80x/mnt ulang, meningkatkan rasan
terdapat nyeri tekan kontrol dan kemampuan.
pada daerah luka post
operasi, nadi :
84x/menit.
61
Dilanjutkan
Lanjutkan
61
Lanjutan
1 2 3 4 5
4. Beri posisi yang nyaman 4. Penurunan tegangan otot,
(semi fowler) meningkatkan relaksanan dan
dapat meningkatkan relaksasi
Kamis, 25-06-09 Resiko terhadap infeksi Setelah diberikan asuhan 1. Observasi tanda-tanda 1. Mendeteksi dini terjadinya
Pkl. 15.30 wita berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam infeksi seperti kalor, rubor, proses infeksi dan atau
terdapat luka post di harapkan infeksi tidak terjadi dolor, tumor, fungsiolaesa pengawasan penyembuhan
operasi sepanjang 10 dengan kriteria hasil: luka.
cm pada inguinal 1. Tidak ada tanda-tanda
kanan, luka ditutup infeksi, (kalor, rubor, dolor, 2. observasi vital sign setiap 6 2. Peningkatan suhu tubuh
dengan gaas steril tumor, fungsiolaesa), Luka jam takikardia dapat menunjukkan
kering dan hipavix, kering terjadinya infeksi
balutan tampak bersih, 2. TTV dalam batas normal,
suhu = 37C, terpasang terutama suhu S : 36-37C 3. rawat luka dengan tehnik 3. Melindungi pasien dari
IVFD RL 20 tetes / 3. WBC dalam batas normal aseptik kontaminasi silang selama
menit (4,60-10,2) k/ul perawatan luka
62
Dilanjutkan
62
Lanjutan
1 2 3 4 5
4. Luka kering 4. Kolaborasi dalam 4. Peningkatan WBC diakibatkan
pemeriksaan lab terutama oleh proses penyakit
WBC melibatkan imun dan
peningkatan resiko infeksi
63
Dilanjutkan
63
Lanjutan
mmHg,
1 2 3 4 5
dan BAK masih Nadi : 60-80 x/mnt dan jalan-jalan, makan,
dibantu oleh keluarga, minum, mandi (dilap),
pasien tampak lemah, BAB, BAK dan berpakaian.
pasien tampak 5. Dorong keluarga untuk 5. Pasien termotivasi dan
berbaring di tempat selalu memberikan dukungan menambah semangat untuk
tidur, hanya mampu dan motivasi pada pasien berusaha melakukan latihan
miring kanan dan kiri, dalam melakukan latihan gerak.
tampak ADL pasien gerak
seperti BAK dibantu
oleh keluarga. 6. Evaluasi laporan kelemahan, 6. Mengetahui keadekuatan yang
perhatikan ketidakmampuan diberikan untuk memenuhi
untuk berpartisipasi dalam kebutuhan pasien.
aktifitas atau aktifitas sehari-
hari
Kamis, Kurang pengetahuan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Menentukan intervensi yang
25-06-09 berhubungan dengen keperawatan selama 1x30 pasien tepat
15.30 kurang informasi menit diharapkan pengetahuan
ditandai dengan pasien pasien bertambah dengan 2. Diskusikan hal-hal yang 2. Mendorong pasien agar
mengatakan tidak tahu kriteria hasil : ingin diketahui pasien bersedia menyampaikan
tentang perawatan 1. Pasien mengatakan keinginannya
pasca operasi, pasien mengerti dan paham
tampak bingung, pasien tentang perawatan pasca 3. Beri HE tentang cara 3. Menambah informasi kepada
bertanya-bertanya operasi perawatan setelah operasi pasien
64
Lanjutan
64
1 2 3 4 5
tentang perawatan 2. Pasien mampu menjelaskan 4. Evaluasi kembali tentang Dilanjutkan
4. Mengetahui tingkat pemahaman
pasca operasi kembali tentang perawatan informasi yang diberikan pasien
pasca operasi
5. Beri reinforcement positif 5. Membei support pasien agar
3. Pasien merasa tenang atas apa yang telah dipahami apa yang disampaikan dipahami
setelah diberi penjelasan. dan diingat
4. Pasien tidak bertanya-tanya
lagi tentang perawatan
pasca operasi
65
66
3. Pelaksanaan
TABEL 3
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PASIEN KA DENGAN
HERNIA INGUINALIS LATERALIS (HIL) + POST HERNIOTOMI HARI KE-0
DI RUANG BOUGENVILLE BRSU TABANAN
TANGAL 24-26 JUNI 2009
Hari/tgl/jam DX Tindakan keperawatan Evaluasi Paraf
1 2 3 4 5
Pre Operasi
Rabu,
24-06-09
15.40 wita 1 Menganjurkan pasien Pasien mengatakan akan Eka
untuk puasa sampai waktu berpuasa
operasi tiba
15.50 wita 1 Melaksanakan pencukuran Pencukuran telah Eka
pada area inguinal kanan dilakukan area yang akan
dioperasi tampak bersih
16.00 wita 1 Mengajarkan tehnik Pasien kooperatif dan Eka
relaksasi seperti nafas mampu melaksanakannya
dalam
16.10 wita 1 Mengajarkan tehnik Pasien mengatakan nyeri Eka
distraksi dengan cara berkurang
mengajak mengobrol
16.30 wita 1 Melaksanakan tindakan IVFD sudah dipasang Eka
delegatif untuk pada tangan kanan dengan
pemasangan IVFD RL 20 jumlah tetesan 20
tetes /menit tetes/menit, tetesan lancar
16.40 wita 1,2 Mengobservasi tanda- S : 37C , Eka
tanda vital TD : 120/80 mmHg,
N : 84x/mnt
RR : 20x/mnt
17.05 wita 2 Mengkaji perasaan cemas Pasien mengatakan Eka
pasien khawatir dengan
kedaannya
17.15 wita 2 Memberi HE tentang Pasien mengatakan Eka
penyakit prognosa dan mengerti tentang
pengobatan penyakit, prognosa dan
pengobatannya
17.30 wita 2 Memberi kesempatan Pasien mengatakan sudah Eka
pasien bertanya dan tidak khawatir lagi, pasien
menyampaikan tampak pasien mampu
keluhannya menjelaskan kembali
dengan bahasa yang
sederhana
Dilanjutkan
67
Lanjutan
1 2 3 4 5
17.35 wita 2 Mengevaluasi kembali Pasien mampu Eka
pemahaman pasien tentang menjelaskan kembali
penyakit, prognosa dan dengan bahasa yang
pengobatannya sederhana
18.00 wita 1 Mememberi posisi yang Pasien mengatakan Eka
nyaman seperti semi nyaman dengan posisi
fowler semi fowler
18.55 wita 2 Mengobservasi nyeri, Pasien mengatakan nyeri Eka
mencatat lokasi, kualitas pada lipatan paha belum
dan karakteristik nyeri berkurang, nyeri
dirasakan terbakar, nyeri
bertambah saat bergerak,
pasien tampak meringis
19.00 wita 2 Mengkaji skala nyeri Pasien mengatakan skala Eka
nyeri 5 (nyeri sedang)
dari 0-10 skala nyeri yang
diberikan
20.00 wita 1 Memberi lingkungan yang Pasien ditemani oleh Eka
tenang dengan cara seorang penunggu saja
membatasi pengunjung (istrinya)
20.30 wita 1 Mengajarkan tehnik Pasien kooperatif dan Perawat
relaksasi seperti nafas mampu melasanakannya
dalam
21.30 wita 1 Berikan lingkungan tenang Lingkungan sudah tenang Perawat
dan istirahat dan pasien mengatakan
akan istirahat
Kamis,
25-06-09 wita
04.40 wita 1,2 Mengobservasi tanda- TD : 120/80 mmHg Perawat
tanda vital N : 84 x/menit
S : 36,5C
RR : 20 x/menit
05.30 wita 2 Mengkaji ulang skala Pasien mengatakan masih Perawat
nyeri merasakan nyeri, skala
nyeri 5 ( nyeri sedang)
dari 0-10 skala nyeri
yang diberikan
06.30 wita 1 Melaksanakan test Obat sudah masuk Perawat
senstivitas terhadap
antibiotik (cefotaxim)
melalui IC
Dilanjutkan
68
Lanjutan
1 2 3 4 5
06.45 wita 1 Mengobservasi tanda- Tidak ada tanda-tanda Perawat
tanda alergi obat alergi obat
06.50 wita 1 Memberi injeksi cefotaxim Obat sudah masuk, reaksi Perawat
1 gram alergi tidak ada.
Post Operasi
15.20 wita 2,4 Memberikan lingkungan Pasien ditemani oleh Eka
yang tenang istrinya saja
15.30 wita 1 Mengobservasi turgor kulit Turgor kulit elastis dan Eka
dan membran mukosa membran mukosa lembab
16.40 wita 1,2, Mengukur tanda-tanda TD : 120/80 mmHg Eka
3,4 vital N : 82 x/menit
S : 37C
RR : 20 x/menit
16.50 wita 1 Mengobservasi tetesan Tetesan infus lancar, 28 Eka
infus tetes/menit
17.00 wita 2,3 Melaksanakan tindakan Obat sudah masuk, reaksi Eka
delegatif dalam pemberian alergi tidak ada
- Cefotaxim 1 gram
- Antrain 1 gram
17.10 wita 2 Mengajarkan tehnik Pasien kooperatif dan Eka
distraksi (mengobrol) dan mau melakukannya
relaksasi (nafas dalam)
17.20 wita 4 Mengevaluasi ulang Pasien masih tampak Eka
tingkat ketergantungan, lemah dan belum mampu
memperhatikan beraktifitas
ketidakmampuan untuk
partisipasi dalam
beraktifitas
17.30 wita 4 Membantu pasien Pasien makan dan minum Eka
memenuhi kebutuhan dibantu oleh istrinya,
sehari-hari (makan dan pasien makan bubur
minum) saring porsi dan minum
gelas ( 100cc)
19.00 wita 4 Menganjurkan pasien Pasien mengatakan belum Eka
untuk mobilisasi secara bisa miring kanan dan
bertahap (miring kanan miring kiri
dan miring kiri)
19.10 wita 4 Memberi dorongan kepada Keluarga mengatakan Eka
keluarga untuk selalu akan melakukannya dan
memberi dukungan dan pasien akan berusaha
memotivasi pasien dalam untuk bergerak secara
melaukan rentang gerak bertahap
19.30 wita 2 Mengajarkan tehnik Pasien kooperatif dan Eka
relaksasi (nafas dalam) mau melakukannya
19.40 wita 3 Mengobservasi tanda- Tidak ada tanda-tanda Perawat
Lanjutan tanda infeksi infeksi, balutan luka
bersih dan kering
1 2 3 4 5
Dilanjutkan
69
CK : 1660cc
Balance cairan
2650-1660 = +990cc
15.40 wita 1,2, Mengukur tanda-tanda TD : 120/80 mmHg Eka
3,4 vital N : 80 x/menit
S : 36,5C
RR : 20 x/menit
15.55 wita 3 Mengobservasi tanda- Tidak ada tanda-tanda Eka
tanda infeksi infeksi, balutan luka
bersih dan kering, tidak
ada kemerahan di sekitar
balutan
16.00 wita 1 Mengobservasi turgor kulit Turgor kulit elastis dan Eka
membran mukosa lembab
72
TABEL 4
Dilanjutkan
73
Lanjutan
4. Evaluasi
TABEL 5
EVALUASI KEPERAWATAN PASIEN KA DENGAN
HERNIA INGUINALIS LATERALIS (HIL) + POST HERNIOTOMI HARI KE - 0
DI RUANG BOUGEVILLE BRSU TABANAN
TANGGAL 24 26 JUNI 2009
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Pre Operasi Ansietas berhubungan dengan S : Pasien mengatakan tidak
Rabu kurang pengetahuan ditandai cemas lagi dengan keadaannya
24-06-09 dengan pasien mengatakan dan sudah mengerti tentang
17.35 khawatir dengan keadaannya. penyakit, prognosa dan cara
Pasien mengatakan baru pengobatannya.
pertama kali menjalani proses, O : Pasien sudah tenang, pasien
pasien tampak gelisah, Nadi : mampu menjelaskan kembali
84x/menit, raut muka tegang. tentang penyakit, prognosa dan
cara pengobatannya. TD :
120/80 mmhg, N : 84x/mnt
A : Tujuan 1, 2, 3, 4 tercapai
masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien.
Dilanjutkan
75
Lanjutan
Dilanjutkan
76
Lanjutan
BAB III
PEMBAHASAN
memuat tentang tinjauan teoritis dan tinjauan kasus yang nyata ditemukan di
ruangan, maka dalam bab berikut ini akan dibahas tentang beberapa kesenjangan
dan kesesuaian antara teori dan kenyataan yang ditemukan pada kasus dan dibahas
A. Pengkajian
fisik dan dokumentasi keperawatan. Dari data pre operasi pada tinjauan teori
pasien mengatakan nyeri pada lipatan paha, pasien mengatakan mual dan
muntah, pasien mengatakan sulit buang air besar, pasien mengatakan cemas
dengan keadaannya sekarang dan data objektif teraba ada benjolan pada
diberikan, pasien resah, raut muka tegang. Pada pengumpulan data yang
dilaksanakan pada pasien KA secara umum tanda dan gejala pada kasus
hampir sesuai dengan teori, namun ada data yang tidak ada pada pasien yaitu
pasien mengatakan sulit buang air besar, perut kembung, terdapat skibala
karena pasien mengatakan sudah BAB 1 kali tadi pagi, ada juga data yang
77
78
tidak ada pada pasien yaitu pasien mengatakan mual dan muntah karena
mual dan muntah baru timbul apabila telah terjadi strangulasi (Arief
Dari data post operasi pada tinjauan teori muncul data subjektif
bergerak, pasien mengatakan sulit buang air besar, pasien mengatakan nafsu
operasi. Data objektif yang ada pada teori yaitu terdapat luka pembedahan,
luka masih basah, pasien meringis, terdapat skibala, nafsu makan pasien
perawat, mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis. Dari pengkajian
pada pasien KA, data yang tidak ditemukan pada kasus yaitu pasien
mengatakan sulit buang air besar dan terdapat skibala. Hal ini disebabkan
karena 6 jam setelah operasi pasien sudah bisa flatus dengan peristaltik usus
6x/menit serta skibala tidak teraba karena pasien belum BAB baru 1 hari
dan muntah, tidak ditemukan pada kasus karena pada saat pengkajian pasien
masih puasa makan dan baru diizinkan makan bubur saring pukul 17.30
wita, pasien hanya baru boleh minum sedikit-sedikit dan tidak merasa mual
saat minum. Pada kasus penulis tidak menemukan data mual, muntah, turgor
79
kulit kurang elastis dan mukosa bibir kering karena pasien sudah boleh
kekurangan volume cairan karena cairan merupakan hal penting yang harus
Pada pre operasi, dari empat masalah yang ada pada teori, dua
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan konstipasi. Hal ini disebabkan
Sedangkan pada post operasi dari tujuh masalah keperawatan yang ada pada
konsep teori, ada dua masalah keperawatan yang tidak ditemukan pada
kasus yaitu perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan konstipasi,
hal ini disebabkan karena tidak ada data yang menunjang ke arah masalah
tersebut.
di mana pada saat post operasi pukul 09.00 wita, penulis tidak di izinkan
untuk mengkaji oleh keluarga, karena keadaan pasien masih lemah dan baru
kasus ini, penulis tidak mendapatkan hambatan yang cukup berarti karena
B. Perencanaan
prioritas utama karena skala nyeri yang dirasakan pasien adalah 5 (nyeri
sedang) dari 0-10 skala nyeri yang diberikan karena dapat mengganggu
prioritas kedua karena masalah ini dapat teratasi dalam waktu yang singkat
dengan teori, namun ada rencana tindakan tambahan yang ditemukan pada
kasus yaitu untuk masalah keperawatan nyeri akut dengan membuat rencana
operasi dilihat dari berat ringannya masalah maka resiko tinggi kekurangan
volume cairan menjadi prioritas utama karena cairan merupakan hal yang
penting yang harus di perhatikan pada pasien pasca bedah (Mansjoer, 2000)
dirasakan oleh pasien termasuk skala nyeri sedang (skala 4) jika tidak di
resiko infeksi dijadikan prioritas ketiga, karena terdapat luka post operasi
yang masih basah pada inguinal kanan serta terpasang alat-alat medis seperti
pasien dibantu oleh keluarga dan kebutuhan ADLnya masih bisa terpenuhi
dan prioritas ke-5 adalah kurang pengetahuan. Masalah ini dijadikan sebagai
kepada pasien.
C. Pelaksanaan
merupakan realisasi dari rencana yang telah dibuat. Sebagian besar rencana
laboratorium darah lengkap terutama WBC, hal ini terjadi karena kondisi
pasien stabil dan tidak ditemukan tanda-tanda infeksi, sehingga tidak ada
82
karena post operasi masih hari ke-0, luka masih basah dan masih dalam
keadaan steril, pasien juga sudah disarankan untuk kontrol luka 2 hari lagi.
ruangan. Untuk tindakan yang lain sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan
rencana tindakan pada rencana perawatan. Hal ini didukung oleh adanya
kerja sama yang baik antara penulis, mahasiswa praktek, perawat dan tim
D. Evaluasi
operasi dari dua masalah keperawatan yang dirumuskan, satu masalah sudah
tercapai sesuai dengan rencana dan satu masalah belum teratasi. Masalah
sudah dapat diatasi. Sedangkan nyeri akut belum dapat teratasi karena belum
terhadap masalah yang muncul tidak sesuai dengan kriteria waktu yang telah
jam. Hal ini disebabkan karena kondisi pasien sudah membaik dan
pada kasus, tiga masalah teratasi yaitu nyeri akut, intoleransi aktifitas dan
83
tercapai dan satu masalah belum teratasi yaitu resiko infeksi karena tidak
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengkajian pre operasi dapat disimpulkan bahwa ada tanda dan
gejala yang ada pada teori tapi tidak ditemukan pada kasus yaitu : pasien
pengkajian post operasi data yang tidak ditemukan pada kasus namun ada
pada teori yaitu : pasien mengeluh sulit buang air besar, terdapat skibala,
utama pada pre operasi adalah nyeri akut dan pada post operasi adalah resiko
84
85
menggunakan teori umum tentang asuhan keperawatan pre dan post operasi
rencana tindakan dapat dilaksanakan dengan baik, namun ada tindakan yang
terutama WBC karena keadaan pasien sudah stabil dan tidak ada tanda-tanda
infeksi sehingga tidak ada intruksi dari dokter. Tindakan merawat luka tidak
dapat dilaksanakan karena masih hari ke-0, luka masih basah dan masih dalam
keadaan steril. observasi tanda-tanda vital juga tidak dapat dilaksanakan tiap 6
Pada evaluasi pre operasi sudah sesuai dengan kriteria waktu yang
telah ditentukan, namun ada masalah yang belum teratasi yaitu nyeri akut
evaluasi yang dilakukan tidak sesuai dengan kriteria waktu yang telah
pulang. Dari lima masalah muncul tiga masalah sudah teratasi, satu masalah
B. Saran
berikut :
operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:EGC
Jakarta : EGC
Grace, A.P & Neil R.B (2006). At a Glance Ilmu Bedah. (Edisi Tiga). Jakarta :
Erlangga.
Jong, W.D. & Sjamsuhidajat, R.(2004). Ilmu Bedah.(Edisi dua). Jakarta : EGC
Jakarta:Media Aesculapius
Waktu : 30 menit
A. Tujuan
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
89
C. Media
D. Materi
1. Pengertian hernia
2. Penyebab hernia
E. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Media Aesculapius.
90
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Hernia
Hernia adalah penonjolan isi perut yang terjadi akibat segumpalan jaringan
B. Penyebab Hernia
1. Ada benjolan pada lipatan paha yang muncul pada waktu mengangkat
beban berat, mengejan saat buang air besar, mengejan pada saat buang air
kantong hernia.
92
Waktu : 30 menit
A. Tujuan
dengan benar.
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
93
C. Media
Leaflet
D. Materi
E. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
MATERI PENYULUHAN
Rumah sakit terapkan tehnik aseptik pada semua perawatan pasien dan
rawat luka operasi dengan tehnik steril pasien tidak boleh memegang
daerah luka operasi dan luka harus tetap kering dan bersih. Perawatan luka
hari sekali atau kotor dengan memberihkan dan mengoleskan obat yang
dianjurkan pada luka. Di samping itu juga nutrisi sangat penitng untuk
pulang pasien harus rajin kontrol ke poliklinik bedah untuk merawat luka
Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan tubuh yang sangat penting bagi
a. Air putih
c. Bubur padat
d. Nasi biasa
Posisi yang diberikan pada pasien setelah operasi adalah berbaring dengan
posis kepala dan kaki lebih tinggi (seperti huruf V), apabila pasien merasa
pasien melakukan mobilisasi dini dengan miring kanan dan miring kiri,
tinggi
berat
d. Nasi biasa