Anda di halaman 1dari 6

ANATOMI / ISI KONTRAK

1. Para Pihak :
PIHAK PERTAMA
Nama :
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Alamat : Jl. Suroyo No. 17 Probolinggo
PIHAK PERTAMA
Nama :
Jabatan : Direktur Utama
Nama Perusahaan:
Berkedudukan di: Jl. Bantaran Barat II No. 3 Malang
2. Rumusan pekerjaan :
- Pokok-pokok pekerjaan : Rehabilitasi Rumah Dinas Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan tanah
c. Pekerjaan beton bertulang
d. Pekerjaan pasangan
e. Pakerjaan kusen dan kayu
f. Pekerjaan atap
g. Pekerjaan Plafon
h. Pekerjaan keramik
i. Pekerjaan pengecatan
j. Pekerjaan sanitasi
k. Pekerjaan listrik
- Volume pekerjaan : Volume pekerjaan yang ada terlampir dalam Pasal 1 beserta harga dalam bentuk tabel.
- Nilai pekerjaan, dan ketentuan untuk penyesuaian harga
Ketentuan penyesuaian harga harus disesuaikan dengan harga satuan yang dikeluarkan Kab/Kota Blitar.
- Pekerjaan tambah kurang :
Apabila terjadi CCO, Penyedia jasa tidak boleh memulai pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut
disahkan PPK.

- Tata cara penilaian hasil pekerjaan untuk pembayaran:


Termin I : untuk kemajuan bobot fisik hasil pekerjaan kontruksi sekurang-kurangnya senilai 100%
(seratus persen) dibayarkan sebesar Rp. 94,750,000.00,- (Sembilan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus
Lima Puluh Ribu Rupiah), setelah penyedia barang/jasa menyerahkan jaminan pemeliharaan.
- Jangka waktu pelaksanaan : 120 Hari kalender

3. Pertanggungan
- Pembayaran uang muka - dengan jaminan uang muka:
Pembayaran langsung di akhir setelah masa pemeliharaan
- Pelaksanaan pekerjaan:
Setelah SPK diterima, pihak pelaksanan melaksanakan pekerjaan, didahului pembuatan Surat
Pemberitahuan Pelaksanaan Pekerjaan serta permohonan pengadaan MC 0%. Dilanjutkan uitset lalu
pekerjaan pokok hingga selesai lalu pengajuan MC 100% dna serah terima pekerjaan

- Hasil pekerjaan : Diserahkan dengan memberikan surat pengajuan MC 100% dan serah terima pekerjaan

- Tenaga kerja : tenaga kerja yang ada menjaditanggung jawab pihak penyedia beserta pengadaanya.

- Tuntutan pihak ketiga :


Tuntutan pengawas sebatas persatujuan perubahan pekerjaan dan pekerjaan yang sesuai dengan RKS yang
telah disetujui

- Kegagalan bangunan : semua kerugian harus ditanggung oleh pihak penyedia jasa dengan ditahan sebagian pembayarannya
(retensi)

- Hak & kewajiban masing-masing pihak :

Pihak 1 (PPK) : mendapat hasil pekerjaan sesuai perjanjian yang ada yang telah tercantum dalam RKS,
harus melakukan pengasan terhadap proses pelaksanaan pekerjaan, melakukan persetujuan atas perubahan
pekerjaan yang ada.

Pihak 2 (Penyedia jasa) : Memperoleh hak untuk menerima pencairan temijn setelah pekerjaan selesai,
Melakukan pekerjaan sesuai kontrak, dan sesuai waktu yang telah ditentukan
Pihak 3 (pengawas) : mendapat hasil pekerjaanya setelah proses pelaksanaan selesai dengan
menyelesaikan laporan pengawasan dilanjutkan proses pencairan.

Jenis pertanggungan yg menjadi kewajiban Pengguna Jasa :

- Pengguna Jasa Pemerintah, dengan dokumen ketersediaan anggaran.

4. Tenaga Ahli

No. Nama Tgl/Bln/thn Pendidikan Jabatan Pengalaman Profesi/Keahlian Sertifikat/Ijasah


Lahir dalam kerja (tahun)
Proyek

1 2 3 4 5 6 7 8
1. Heni Setiawati 02 Februari 1973 S1 Team Leader 7 tahun Teknik Sipil S1 Teknik Sipil
2. Sigit Cahyono 19 Juni 1963 S2 Pelaksana 6 tahun Manajemen Proyek S2 Manajemen Proyek
3. Eva Nugraheni 29 Oktober 1993 SMK Teknis 1 tahun Pemasaran SMK Pemasaran
4. M. Nurhuda 9 September 1992 SMK Administrasi 2 tahun Bangunan SMK Bangunan
5. Adi Sunardianto 27 Maret1979 SMK Pelaksana 2 tahun Bangunan SMK Bangunan
Pelaksana

5. Kewajiban & Hak masing-masing pihak

Pihak 1 (PPK) : mendapat hasil pekerjaan sesuai perjanjian yang ada yang telah tercantum dalam RKS,
harus melakukan pengasan terhadap proses pelaksanaan pekerjaan, melakukan persetujuan atas perubahan
pekerjaan yang ada.

Pihak 2 (Penyedia jasa) : Memperoleh hak untuk menerima pencairan temijn setelah pekerjaan selesai,
Melakukan pekerjaan sesuai kontrak, dan sesuai waktu yang telah ditentukan
Pihak 3 (pengawas) : mendapat hasil pekerjaanya setelah proses pelaksanaan selesai dengan
menyelesaikan laporan pengawasan dilanjutkan proses pencairan.

6. Cara Pembayaran
Termin I : untuk kemajuan bobot fisik hasil pekerjaan kontruksi sekurang-kurangnya senilai 100%
(seratus persen) dibayarkan sebesar Rp. 94,750,000.00,- (Sembilan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Lima
Puluh Ribu Rupiah), setelah penyedia barang/jasa menyerahkan jaminan pemeliharaan.

7. Pekerjaan tambah dan kurang

Pekerjaan tambah kurang merupakan penambahan pengurangan-pengurangan pekerjaan dianggap sah


sesudah mendapat perintah tertulis dari pengawas/ PIHAK PERTAMA dengan menyebutkan jenis dan
perincian pekerjaan secara jelas.

Dasar timbulnya pekerjaan tambah kurang adanya penyesuaian jumlah volume yang ada dalam
perencanaan dengan perhitungan lapangan terjadi mark up.

8. Ketentuan mengenai cidera janji (wan prestasi)

a. Bentuk cidera janji oleh Penyedia Jasa

- tidak menyelesaikan pekerjaan

- tidak memenuhi mutu, kuantitas

- tidak menyerahkan hasil pekerjaan

oleh Pengguna Jasa

- terlambat serahkan lahan, sarana pelaksanaan

- terlambat membayar

- tidak membayar
b. Bila satu pihak cidera janji, pihak lainnya mendapat kompensasi berupa antara lain :

- perpanjangan waktu

- penggantian biaya

- pemberian ganti rugi

- perbaikan hasil pekerjaan

9. Penyelesaian perselisihan:
Penyelesaian perselisihan dilakukan secara perdata dengan pihak ketiga atau pengawas sebagai wasit atau
juri. Apabila tidak dpat terselesaikan, maka perselisihan diangkat dalam ranah pengadila tepatnya pada
pengadilan negei kota Blitar.

10 Ketentuan mengenai pengakhiran/pemutusan kontrak


Pengguna jasa dapat memutus kontrak secara sepihak apabila 3 peringatan tidak direspon dengan baik.
Hal ini berkaitan dengan tidak dimulainya pekerjaan setelah jangka waktu kontrak 1 bulan berjalan,
berhentinya pekerjaan selama 1 bulan, pemberian keterangan palu kepada pengguna jasa, sengaja atau
tidak sengaja membuat keterlambatan pekerjaan.

11. Ketentuan mengenai keadaan memaksa (force majeure)


Bencana Alam
b. Bencana Non Alam
c. Bencana Sosial
d. Pemogokan
e. Kebakaran dan/atau
f. Gangguan industry lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri
Keuangan dan Menteri Teknis terkait.
12. Kewajiban para pihak dalam hal kegagalan bangunan

Pihak pertama wajib merespon keadaan kahar tersebut dalam waktu 3x24 jam sejak pemberitahuan dari pihak kedua.

Pihak pertama berhak menolak apabila keadaan kahar tersebut tidka bisa dikategorikan kahar.

Pihak kedua harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat
belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar dengan menyertakan salinan pernyataan keadaan kahar yang dikeluarkan oleh
pihak/instansi berwenang sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

13. Ketentuan mengenai perlindungan pekerja

Pihak kedua wajib memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja dengan mendaftarkan dalam program
BPJS

14. Ketentuan mengenai aspek lingkungan

Anda mungkin juga menyukai