Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL JURNAL REVIEW

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP


PAMUNGKAS KECAMATAN MELATI KABUPATEN SLEMAN MELALUI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

DISUSUN OLEH :

ASTONI SINAMBELA

NIM : 5171121001

KELAS : A REGULER

MATA KULIAH : MATEMATIKA DASAR

DOSEN PENGAMPU: Drs.Bonaraja Purba, M.Si.

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIMED
2017
PENDAHULUAN

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP PAMUNGKAS KECAMATAN


MELATI KABUPATEN SLEMAN MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

Judul : Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMP Pamungkas Kecamatan Melati
Kabupaten Sleman Melalui Pembelajaran Matematika Realistik

Pengarang : Sri Wulandari Danoebroto

Sumber : Jurnal EDUMAT Volume 1 Nomor 1 Tahun 2010

A. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN PENELITIAN


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan siswa kelas IX SMP Pamungkas yang menunjukkan bahwa siswa terlihat
kurang memiliki motivasi untuk belajar matematika. Faktor rendahnya motivasi belajar matematika ini dinilai sebagai
masalah yang mendesak yang harus segera di perbaiki karena akan menjadi kendala dalam keberhasilan proses
pembelajaran matematika.

Motivasi belajar siswa sangat berhubungan erat dengan perasaan atau pengalaman emosioal, sehingga upaya guru
untuk memotivasi siswanya dapat dilakukan dengan cara menimbulkan rasa puas atau rasa telah mencapai
keberhasilan pada diri siswa. Upaya peningkatan motivasi belajar matematika siswa ini dilakukan melalui
Pembelajaran Matematika Realistik (PMR). Hal ini dikarenakan PMR selalu menggunakan masalah sehari-hari,
sehingga diharapkan siswa dapat memahami keguanaan dana kaitan matematika dalam kehidupannya sehingga
dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa.
Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses belajar mengajar dengan
menggunakan PMR pada topic statistika dan peluang yang data meningkatkan motivasi belajar matematika siswa,
mendapatkan respons positif, dan untuk mendeskripsikan bagaimana upaya guru untuk memotivasi siswa dalam
pembelajaran matematika.

B. METODE
Penelitian menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMP
Pamungkas Kecatan Mlati pada tahun ajaran 2006/2007 yang berjumlah 17 siswa. Pelaksanaan penelitian kurang
lebih 2 bulan mulai bulan oktober sampai desember tahun 2006.

Pengambilan Data
Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati antusiasme siswa, keceriaan, dan kreativitas sebagai
indicator motivasi belajar. Selain itu dilakukan pengamatan tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran
berlangsung, upaya-upaya guru dalam memotivasi siswa, dan interaksi guru dengan siswa maupun antar sesama
siswa.

Pengamatan dan pencatatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dan setelah semua pelaksanaan
tindakan selesai, peneliti memberikan angket kepada siswa.
Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan
Huberman (1992 :18), yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data, verifikasi data dengan teknik triangulasi dan
penarikan kesimpulan

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Tindakan Pada Siklus I
Pada siklus pertama ini, tindakan dilakukan pada topik statistika khususnya pada kompetensi dasar (KD)
pengumpulan dan penyajian data, dan KD pengelolahan data. Pada topik pengumpulan data, masalah kontekstual
yang diberikan berupa kegiatan pemungutan suara untuk memilih band favorit di kelas IX dengan beberapa nama
band terkenal di Indonesia sebagai kandidatnya. Walaupun terlihat bersemangat, tampak gembira dan senang
selama mengikuti pembelajaran termasuk ketika melakukan diskusi, namun masih ada siswa yang terlihat pasif dan
masih malu-malu pada tahap diskusi.

Sedangkan pada KD pengolahan data peneliti merencanakan agar siswa kembali melakukan aktifitas secara
berkelompok. Namun hal itu tidak terlaksana, karena siswa lebih banyak mendengarkan cerama guru walapun
tampak guru berusaha mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir, namun hanya sedikit saja yang
merespon dan kebanyakn hanya siswa perempuan yang terlihat lebih aktif. Pada materi kedua ini terjadi penurunan
minat siswa.

Pada pertemuan berikutnya pembelajaran dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan permasalahan
kontekstual berupa menyelesaikan masalah rata-rata dan modus jenis kendaraan yang lewat di depan sekolah.

Setelah melaksanakan refleksi peneliti menarik kesimpulan bahwa pada pelaksanaan siklus I ini siswa masih belum
dapat mengaitkan hitungan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban siswa
mengenai rata-rata jumlah kendaraan yang lewat berupa anka pecahan. Siswa mampu menyusun definisi denga
kalimat mereka sendiri, namun masih kesulitan untuk mengungkapnya secara runtut.

b. Tindakan Siklus II
Pada siklus kedua pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :

Guru harus memfasilitasi siswa menemukan sendiri konsep matematika melalui kegiatan diskusi kelompok.
Guru harus lebih memotivasi siswa untuk berani menyampaikan pendapatnya dalam kegiatan diskusi, terutama
siswa laki-laki.
Kegiatan pembelajaran harus lebih menunjukkan kegiatan matematika dengan kehidupan sehari-hari.
Tindakan pada siklus ini direncanakan untuk topik peluang pada KD menentukan ruang sampel percobaan. Kegiatan
ini dibagi menjadi dua sesi, pada sesi pertama siswa mengisi LKS secara individu atau berdiskusi dengan teman
sebangku. Sedangkan pada sesi kedua, siswa akan melakukan percobaan sederhana mengambil bola secara acak.

Konteks yang digunakan pada pembelajaran ini adalah tentang lowongan pekerjaan pada dua perusahaan,jumlah
lowongan dan jumlah pelamar. Siswa kemudian diminta menentukan pada perusahaan mana yang berpeluang lebih
besar untuk dapat diterima bekerja.
Dalam pelaksanaan disikusi guru memberikan perhatin pada siswa yang pasih dengan menyebut namanya atau
memintanya menyampaikan pendapat. Cara ini berhasil menarik perhatian siswa untuk terlibat dalam diskusi. Selain
itu guru juga memberikan pujian bagi siswa yang memberikan tanggapan dengan baik. Terjadinya tanya jawab antara
sesame siswa dana guru menunjukkan bahwa siswa berminat terhadap kegiatan pembelajaran.

D. KESIMPULAN
Dari hasil pelaksanaan PTK ini peneliti menyimpulkan bahwa siswa menunjukkan respons positif terhadap
pembelajaran matematiak realistik untuk topik statistika dan peluang, yaitu :

1. Siswa senang menyelesaikan masalah realistic dari lingkungan sekitarnya


2. Siswa terdorong mengemukakan ide-idenya, merasa bangga dan senang karena menggunakan denya sendiri
3. Siswa merasa senang belajar matematika melalui diskusi dengan teman-temannya.
4. Siswa berpendapat banwa ada kaitan matematika dengan lingkungan sekitar mereka.
5. Siswa berpendapat bahwa pengetahuan matematika dapat diperoleh dengan mengembangkan idenya sendiri
6. Siswa berpendapat bahwa pembelajaran matematika yang interaktif antara siswa dengan siswa dan siswa
dengan guru dapat menambah pengetahuan mereka.

E. CRITICAL REVIEW
Secara keseluruhan jurnal ini sudah cukup baik dan telah memenuhi standard penulisan, ada beberapa hal yang
menjadi critical review antara lain peneliti tidak memunculkan secara lengkap karakteristik PMR dalam pembelajaran
yang dilaksanakan. Peneliti hanya menyuliskan sebatas pada karakteristik use of context, interactivity, dan student
contribution. Sedangkan pada karakteristik use of model dan intertwine, peneliti tidak menjelaskan secara detail.
Selain itu peneliti juga tidak menjelaskan tahap analisis data yang peneliti lakukan sehingga informasi dari
pelaksanaan PTK ini tidaklah terlalu jelas dan menimbulkan tanda tanya dari pembaca tentang keadaan dan hasil
kerja yang dilakukan siswa.

Dan juga kriteria keberhasilan pada siklus I dan II sebagai dasar untuk mengetahui apakah siklus PTK akan berhenti
ataupun berlanjut tidak ada. Sehingga menjadi pertanyaan apa yang menjadi dasar sehingga PTK ini hanya dilakukan
dalam dua siklus.

Pemilihan referensi dari penulis sudah sangat mencukupi. Terlebih penulis memberikan saran kepada guru untuk
dapat mengembangkan dan menerapkan pembelajaran matematika realistik seperti dengan memadukannya dengan
metode belajar kooperatif Teams Games Tournament (TGT) .
DAFTAR PUSTAKA

Asmin. (2003). Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) dan Kendala yang muncul di lapangan (versi
elektronik). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 44, 1-15
Miles, BB., dan A.M. Huberman. (1992), Analisa Data Kualitatif. UI Press : Jakarta
Sri W. D. (2010). Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMP Pamungkas Kecamatan Mlati
Kabupaten Sleman Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal EDU-MAT P4TK Matematika

Anda mungkin juga menyukai