Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang Kayu Laminasi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kayu Laminasi. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, Penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah Penulis buat di masa yang akan datang.
Penulis
Kayu Laminasi 1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
BAB II PENUTUP
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 17
Kayu Laminasi 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Material kayu, sebenarnya merupakan salah satu material konstruksi yang dapat
diperbaharui dan sangat mendukung program ecogreen. Tanaman dan hutan kayu dapat
menjadi paru-paru dunia dan produksi material kayu konstruksi menghasilkan emisi gas
karbon yang paling sedikit dibandingkan material konstruksi lainnya.
Sayangnya, saat ini penebangan dan penanaman kembali tanaman kayu belum
mencapai keseimbangan. Masih banyak tanaman kayu yang ditebang dibandingkan dengan
penanaman kembali (reboisasi). Hal itu tentu menyebabkan ketersediaannya menjadi sangat
berkurang, apalagi untuk tanaman kayu jenis kayu keras dan lama tumbuhnya. Harga kayu
menjadi melambung tinggi.
nasional.kontan.co.id sumut-berita.blogspot.com
Gambar1.2. Penebangan Hutan yang Tidak Sesuai
Oleh karena itu, upaya mencari alternatif material kayu sebagai pengganti kayu keras
perlu dilakukan. Ketersediaannya dipenuhi dengan menanam tanaman kayu yang cepat
tumbuh dan cepat untuk dapat digunakan sebagai material konstruksi seperti sengon, jati
kebon, akasia, pinus dan kayu konifer lainnya. Konsekuensi tanaman kayu yang cepat
Kayu Laminasi 3
tumbuh tentunya akan menghasilkan kayu yang kurang keras dan mempunyai berat jenis
yang tidak tinggi, serta mempunyai bentuk geometri penampang yang tidak besar karena
umur tanaman yang relatif cepat.
Salah satu upaya adalah membuat kayu laminasi, atau terkadang ada yang menyebut
sebagai kayu glulam (glue laminated). Lembaran papan-papan kayu atau potongan kayu-
kayu yang relatif kecil disusun dan direkatkan dengan lem dengan arah serat yang sejajar.
Laminasi papan-papan kayu ini akan menyebabkan dimensi dan penampang kayu menjadi
lebih besar dan dengan memampatkan juga akan diperoleh berat jenis yang lebih besar.
Disamping itu, dengan dibuat lembaran-lembaran papan, maka kualitas dan kadar air
(kekeringan) kayu dapat dikontrol dengan baik.
1.3. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui:
1. Defenisi kayu laminasi
2. Sejarah pembuatan kayu laminasi
3. Keuntungan dan kekurangan kayu laminasi
4. Jenis-jenis kayu laminasi
5. Cara pembuatan kayu laminasi
6. Pengaplikasian kayu laminasi
Kayu Laminasi 4
1.4. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan langkah penting di dalam penyusunan makalah,
khusnya pada materi kayu laminasi ini. Di dalam kegiatan penyusunan makalah ini, saya
melakukan pengumpulan data melalui cara:
1. Pengambilan bahan materi dari situs-situs internet
Dalam penulisan makalah ini, untuk mendapatkan informasi tentang Kayu Lamasi,
maka saya melakukan suatu metode pengambilan bahan materi melalui situs-situs
internet terpercaya, yang berhubungan dengan materi Kayu Laminasi tersebut.
BAB II ISI
Kayu Laminasi 5
2.1. Kayu Laminasi
nehcdraw.wordpress.com astudioarchitect-com.blogspot.com
Gambar2.1. Kayu Laminasi
Bodig dan Jayne (1982) menyatakan bahwa kayu laminasi adalah salah satu komponen kayu
komposit yang berfungsi untuk mengontrol atau mengatur sifat produk melalui desain dan
telah dipraktekkan selama beberapa tahun. Layered Composite System, khususnya kayu
laminasi dibuat untuk meningkatkan penggunaannya di dalam struktur perencanaan.
Kayu laminasi (glued laminated wood) adalah suatu batang yang dibuat dari beberapa
lapisan kayu dengan lebar tertentu, biasanya antara 2,5-5,0 cm direkat dengan lain sehingga
semua lapisan arah seratnya sama dengan sumbu memanjang (Hansen, 1948).
Melalui Konstruksi kayu Indonesia tahun 1961 balok laminasi disebut Konstruksi berlapis
majemuk, yaitu konstruksi yang menggunakan papan tipis yang diletakkan satu dengan
yang lain sehingga menjadi balok uang berukuran besar. Tetapi tebal tipisnya suatu papan
disarankan 25-50mm. Disamping itu, balok laminasi memilki cara penempatan berdasarkan
bebannya, yaitu: balok laminasi horizontal dan vertical. Sedangkan bentuk kayu yang
berdasarkan bentuk penampang melintang dibedakan menjadi balok T, balok I, balok papan
dan balok persegi panjang (Bodig dan Jayne, 1982). Balok laminasi memilki sifat fisis dan
mekanis yang dapat diketahui, yaitu: BJ (berat jenis) dari kayu, kadar air tidak boleh lebih
dari 18% dan antara papan kadar airnya paling besar 3%, proses pengembangan atau
penyusutan balok laminasi, sifat kekakuan, dan keteguhan lentur elastic statis (MOR).
Kayu Laminasi 6
dan aplikasi ekterior lainnya. Pada awal tahun 1950an paling terdapat selusin pabrik kayu
laminasi yang tergabung dalam American Institute of Timber Construction (AITC). Pada
tahun 1963, Asosiasi ini membuat standar nasional pertama. Dan dan standar ini terus
diupdate oleh AITC. Pada pertengahan 1990an terdapat 30 perusahaan di seluruh Amerika
Serikat dan Kanada yang memproduksi laminasi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
AITC.
b. Kekurangannya :
1. Apabila kayu solid tersedia dalam ukuran yang diperlukan, maka proses tambahan
dalam pembuatan kayu laminasi akan meningkatkan biaya produksinya melebihi
kayu gergajian.
2. Pembuatan kayu laminasi memerlukan peralatan khusus, perekat, fasilitas pabrik
dan keahlian dalam pembuatannya, dibandingkan bila memproduksi kayu gergajian.
Kayu Laminasi 7
3. Semua tahap dalam proses pembuatan memerlukan perhatian untuk menjamin
produk akhir yang berkualitas tinggi (Moody et al. 1999).
2. Struktur tekan
Laminasi juga didesain untuk menahan gaya tekan dan gaya lentur yang searah dengn
sisi lebar dari kayu laminasi. Laminasi jenis ini biasanya digunakan untuk komponen yang
dipasang vertikal. Tidak seperti struktur lentur yang didesain dengan kualitas kayu yang
seragam, laminasi untuk struktur tekan dibuat dari kayu yang kualitasnya seragam.
Karena penempatan jenis material yang salah dapat menyebabkan kurangnya efisiensi
dan keuntungan ekonomi yang didapat bila dibandingkan dengan struktur lentur. Bagian
Lengkung (struktur lengkung) Kombinasi kualitas kayu yang efisien pada struktur
lengkung hampir sama dengan kombinasi kayu pada struktur horizontal. Tegangan dan
tekanan dianalisa sebagai gaya tangensial yang bekerja pada bagian lengkung dari
struktur. Ada perilaku unik yang ditunjukkan oleh struktur, jika jari jari kelengkungan
laminasi berkurang, tekanan radial yang terbentuk dibagian lengkung balok akan
meningkat. Karena kekuatan kayu tegak lurus serat yang lebih rendah dari kekuatan
sejajar serat, tekanan radial ini menjadi faktor kritis dari design laminasi lengkung.
Bagian lengkung ini biasa diproduksi dengan ketebalan standar 19 sampai 38 mm.
Normalnya sudut lengkung yang didapat dari kayu dengan tebal 19 mm akan lebih tebal
daripada kayu dengan tebal 38 mm. Disarankan rasio tebal kayu (t) berbanding jari jari
kelengkungan (R), tidak boleh melebihi 1/100 untuk kayu keras dan 1/125 untuk kayu
lunak.
3. Struktur Lengkung
Kombinasi kualitas kayu yang efisien pada struktur lengkung hampir sama
dengankombinasi kayu pad struktur horizontal. Tegangan dan tekanan dianalisa
sebagaigaya tangensial yang bekerja pada bagian lengkung dari struktur. Ada perilaku
unikyang ditunjukkan oleh struktur, jika jari jari kelengkungan laminasi
berkurang,tekanan radial yang terbentuk dibagian lengkung balok akan meningkat.
Karenakekuatan kayu tegak lurus serat yang lebih rendah dari kekuatan sejajar
serat,tekanan radial ini menjadi faktor kritis dari design laminasi lengkung.
Bagianlengkung ini biasa diproduksi dengan ketebalan standar 19 sampai 38
mm.Normalnya sudut lengkung yang didapat dari kayu dengan tebal 19 mm akan
lebihtebal daripada kayu dengan tebal 38 mm. Disarankan rasio tebal kayu (t)
Kayu Laminasi 8
berbanding jarijari kelengkungan (R), tidak boleh melebihi 1/100 untuk kayu keras dan
1/125untuk kayu lunak.
4. Struktur runcing
Balok laminasi seringkali diruncingkan, dikerat sisi- sisinya untuk memenuhi kebutuhan
arsitektur, menyediakan atap lengkung, mempermudah jalannya drainasi, dan
memenuhi persyaratan dinding yang lebih rendah pada ujung tiang. Peruncingan
dilakukan dengan menggergaji miring pada sisi yang diinginkan. Disarankan untuk
membuat potongan hanya pada sisi tekan dari balok. Karena mengusik sisi tarik dari
balok dapat menurunkan kekuatan kayu secara keseluruhan.
www.peluangproperti.com uruhara69.blogspot.com
Kayu Laminasi 9
Gambar 2.3. www.galleryparquet.com
Perbaikan dan Pemasangan Lantai yang Bahan Dasarnya dari Kayu Laminasi
Pada kondisi tertentu, jika kayu laminasi akan digunakan pada kondisi yang tingkat
kelembabannya tinggi, maka diperlukan juga perlakuan khusus dengan cara melakukan
proses pengawetan kayu. Selain itu, langkah akhir untuk menentukan kualitas kayu adalah
penjagaan kayu laminasi selama pemindahan dan penyimpanan kayu.
b. Penyambungan kayu
Untuk membuat kayu laminasi dengan panjang tertentu (melebihi panjang kayu masif
pada umumnya) diperlukan proses penyambungan kayu. Cara penyambungan kayu yang
paling banyak digunakan adalah fingerjoint. Keuntungan dari metode fingerjoint ini
adalah cara ini hanya mengurangi sedikit bagian kayu untuk membuat sambungan
tersebut, serta peralatan pembuatan fingerjoint ini sudah banyak tersedia, sehingga
dapat dilakukan dengan mudah dan berkelanjutan. Sebelum proses penyambungan,
Kayu Laminasi 10
dipastikan pada ujung kayu tidak terdapat cacat yang dapat mengurangi kekuatan
sambungan. Setelah itu, ujung ujung kayu dipotong dengan alat potong khusus,
kemudian diberi bahan perekat. Lalu kayu kayu tersebut disatukan, kemudian bahan
perekat tersebut akan bekerja dengan bantuan tekanan. Fingerjoint ini memiliki
kekuatan setidaknya 75% dari kekuatan kayu biasa.
Kayu Laminasi 11
2.6. Pengaplikasian Kayu Laminasi
1. Digunakan pada Konstruksi Bangunan
bayusaputra26.blogspot.com aryodaniseptiawans.blogspot.com
www.imagebali.net kayukuina.blogspot.com
Kayu Laminasi 12
2. Digunakan pada konstruksi jembatan
junaidawally.blogspot.com bebas-unik.blogspot.com
sma-muhamadiyah.blogspot.com
Kayu Laminasi 13
4. Digunakan sebagai ornament dalam bangunan seperti pintu dan jendela
www.solusiproperti.com
danigunkid69.blogspot.com
Gambar 2.7. Penggunaan Kayu Laminasi pada Pintu dan Kusen Jendela
Kayu Laminasi 14
5. Digunakan pada perabot rumahan
kayukuina.blogspot.com kayukuina.blogspot.com
inginbisa.com500 269
Gambar 210. Penggunaan Kayu Laminasi pada Rak di Dapur dan Meja
Kayu Laminasi 15
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kayu laminasi (glued laminated wood) adalah suatu batang yang dibuat dari beberapa
lapisan kayu dengan lebar tertentu, biasanya antara 2,5-5,0 cm direkat dengan lain
sehingga semua lapisan arah seratnya sama dengan sumbu memanjang (Hansen, 1948).
Ada beberapa jenis-jenis kayu laminasi yaitu:
1. Struktur lentur
2. Struktur tekan
3. Struktur runcing
Proses pembuatan kayu laminasi dapat dibagi menjadi 4 langkah, yaitu :
1. Pengeringan dan klasifikasi kayu
2. Penyambungan kayu
3. Perekatan antar lapisan papan kayu
4. Penyempurnaan dan fabrikasi
3.2. Saran
Menggunakan kayu sebagaimana mestinya.
Kayu Laminasi 16
DAFTAR PUSTAKA
http://dok.joglosemar.co/baca/2014/05/25/material-kayu-laminasi.html
https://www.academia.edu/12018303/KAYU_LAMINASI
http://www.distrodoc.com/5143-kayu-laminasi
http://www.distrodoc.com/6275-pembuatan-kayu-laminasi
Kayu Laminasi 17