Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ASMAN

NIM : 201310050311088

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi
substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas
sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya
bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan
menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa
yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem
(Ruslan Abdul Gani). Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang
hakikat dari Pancasila (Notonagoro).
Apabila kita bicara tentang fisafat , ada dua hal yang patut diperhatikan, yaitu filsafat sebagai
metode dan filsafat sebagi suatu pandangan, keduanya sangat berguna yang memahami Pancasila. Di
sisi lain, kesatuan sila- sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang
bersifat formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar
aksiologis dari sila- sila Pancasila.
Filsafat pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan
kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapakan pokok-pokok pengertian secara mendasar
dan menyeluruh. Pembahasan filsafat dapat dilakukan secara deduktif ( dengan mencari haikikat
pancasila serta menganalisas dan menyusunnya secara sistematis) menjadi keutuhan pandangan yang
komprehensif dan secara induktif (dengan mengamati gejala- gejala sosial budaya masyarakat ,
mereflesikannya dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu) dengan demikian ,
filsafat pancasila akan mengungkapkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada
bangsa Indonesia, melainkan bagi manusia pada umumnya.
Pancasila yang terdiri dari atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatu sistem filsafat.
Pengertian sistem adalah kesatuan bagian-bagian yang salingberhubungan, saling bekerjasama untuk
satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sistem memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
a. suatu kesatuan bagian-bagian
b. bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
c. saling berhubungan dan ketergantungan
d. kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama
e. terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Pada hakikatnya setiap sila Pancasila merupakan suatu asas sendiri-sendiri, fungsi sendiri-sendiri
namun demikian secara keseluruhan adalah suatu kesatuan yang sistematis dengan tujuan bersama
suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancaila .
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan
hidup , dan filsafat dalam hal praktis. Hal tersebut berarti pancasila mempunyai fungsi dan perananan
sebagai pedoman dan pegangan dalam bersikap dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara . Seluruh kedudukan dan fungsi Pancasila itu bukanlah berdiri secara
sendiri-sendiri namun bilamana dikelompokkan maka akan kembali pada dua kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagi dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila pada hakikatnya adalah sistem nilai yang merupakan kristalisasi nilai nilai luhur
kebudayaan bangsa Indonesia sepanjang sejarah, yang berakar dari unsur-unsur kebudayaan luar yang
sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia. Hal itu bisa
dilihat dari proses terjadinya pancasila yang melalui suatu proses yang disebut kausa materialisme
karena nilai-nilai dalam pancasila sudah ada dan hidup sejak jaman dulu yang tercermin dalam
kehidupan sehari-hari. Pandangan yang diyakini kebenarannya itu menimbulkan tkad bagi bangsa
Indonesia untuk mewujudkan dalam sikap dan tingkah laku serta perbuatannya. Disisi lain pandangan
ini menjadi motor penggerak bagi tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuannya. Dari pandangan
inilah maka dapat diketahui cita-cita yang ingin dicapai bangsa .
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang
ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafat hidup).Dengan pandangan hidup inilah
suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara
bagaimana memecahkan persoalan tadi.Tanpa memiliki pandangan hidup maka suatu bangsa akan
merasa terombang ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti akan timbul,baik
persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri,maupun persoalan-persoalan besar umat manusia
dalan pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini.

DAFTAR PUSTAKA
Hariyadhie. 1994. Perspektif Gerakan Mahasiswa 1978 dalam Percaturan Politik Nasional. Jakarta:
Golden Terayon Press
K.Wantjik, Saleh. 1978. Kitab Kumpulan Peraturan Perundang RI, Jakarta: PT. Gramedia
Notonagoro. 1975. Pancasila Dasar Filsafat Negara RI I.II.III

Anda mungkin juga menyukai